8

"Eh kirain kamu tidak datang," seru Wulan memekik senang saat melihat Nindi keluar dari mobil.

Wulan pun langsung menarik tangan Nindi mask ke dalam rumah. Sedangkan Nindi hanya bisa pasrah karena di tarik temannya itu.

Nindi pun langsung duduk di samping Wulan, merasa haus Nindi pun mengambil minuman kemasan yang tersedia di meja yang memang di peruntukan untuk tamu. Tanpa rasa sungkan dia langsung membuka dan meminumnya.

"Alhamdulillah,'' seru Nindi merasa lega.

"Haus banget ya,'' kata Vera yang baru datang namun melihat Nindi menegak habis minuman sampai tak tersisa.

"Iya tadi aku terburu-buru , gara-gara nih,'' jawab Nindi melirik ke arah Wulan sedangkan Wulan justru asyik memakan cemilan.

"Kenapa dengan dia?"Tanya Vera heran, apa hubungannya dengan Wulan. Vera pun menatap Wulan dengan aneh.

"hei kenapa dengan ku?'' Tanya Wulan dengan polosnya.

"Siapa yang dari tadi teror aku terus melalui telepon agar aku datang tepat waktu," sungut Nindi kesal.

"He he he he, aku," kata Wulan menunjuk ke arah wajahnya.

"Emang nih Wulan tuh benar-benar tukang teror nomor satu, aku juga dulu pernah ngalamin gara-gara liburan aku di suruh ikut padahal aku lagi sibuk banget ngurus promosi barang baru," kata Vera mengingat kejadian yang sudah lama berlalu.

Saat ini mereka semua berada di rumah Rita, Nindi yang baru datang dengan leluasa bisa masuk karena satpam sudah hafal dengan wajahnya. Namun baru turun dari mobil tadi, Wulan justru menarik dirinya masuk ke dalam ruang tamu. Jadi di sinilah mereka mengobrol di ruang tamu.

"Kan kalau tidak berempat tuh rasanya ada yang kurang," balas Wulan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Terserah kam lah, suka-suka kamu,'' kata Vera dengan acuh tak acuh.

Hening sesaat, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing . Wulan yang asyik dengan cemilannya sedangkan Nindi dan Vera sibuk dengan ponsel mereka masing-masing entah apa siapa yang mereka hubungi.

"Sorry ya kelamaan nunggu,'' kata Rita yang baru saja bergabung di sana dengan perasaan tak enak.

"Santai saja, masih ada waktu kok,'' jawab Nindi yang masih asyik berbalas pesan.

"Tumben tuh anak anteng,'' kata Rita melirik ke arah Wulan.

"Biasa asal ada cemilan di jamin anteng,'' sahut Vera.

"Ayo...." Ajak Rita kepada mereka bertiga.

"Lets go," seru Wulan yang sedari tadi sudah bosan menunggu.

Ketiganya pun berdiri berjalan bersama dengan Rita.

"Eh kado kamu mana?" Tanya Rita menghentikan Nindi, dia menarik tangan Nindi saat melihat Nindi tak membawa apapun.

"Ada kok di mobil,'' jawab Nindi.

"Terus kamu kok bawa kado dua ??? Tanya Vera saat melihat Wulan membawa 2 kado.

"Ada deh," jawabnya tersenyum aneh membuat ketiganya bergidik ngeri, mereka tak tahu apa yang ada di dalam kado itu namu mereka berfikir itu pasti tak baik mengingat senyum Wulan yang mengerikan itu.

"Jangan macam-macam kamu, pokoknya kita tidak ikut-ikutan,'' seru Rita dengan cepat tak ingin terlibat nantinya, Rita merasa kado yang d bawa temannya itu berbahaya.

"Ck dasar cemen,'' kata Wulan memonyongkan bibirnya cepat.

"Ya takutnya kamu bawa bom,'' sahut Vera cepat.

"Ya kali aku bawa bom, bisa-bisa aku ikut melayang duluan. Tenang kok aku masih waras,'' jelas Wulan dengan cengengesan.

"Lha terus itu apa?" Nindi pun ikut bertanya karena jujur dia sendiri kepo dengan kado yang di bawa Wulan.

"Benar kalian mau tahu?'' Kata Wulan bertanya kepada Rita , Nindi dan Vera.

Ketiganya mengangguk serempak.

"Sini?'' Pinta Wulan menyuruh mereka mendekat ke arahnya cepat.

ketiganya menurut dan mendekat ke arah Wulan.

Wulan pun membisikkan sesuatu dengan cepat kepada mereka bertiga.

"Haaaa......" Ketiganya menganga kaget saat mendengar apa isi kado itu.

"Astaga bagaimana kamu bisa kepikiran memberi begituan,'' kata Vera bergidik ngeri.

"Kamu tidak takut kalau kamu ketahuan?"Tanya Rita takut temannya itu nanti terlibat masalah.

Nindi hanya diam mengelengkan kepalanya tak habis pikir dengan temannya yang satu itu bagaimana bisa memberikan kado seperti itu.

"Tenang saja gaes, nanti kado yang ini yang ku bawa,'' Wulan menunjukkan kado sebenarnya. "Terus yang ini nanti ku kasih pelayan biar di kasih ke Ambar, eittttssss tenang aku pake wig palsu sama jaket dan kaca mata kok biar tidak ketahuan,'' Jelas Wulan panjang lebar.

"Tetapi bagus sih biar Ambar kapok. Hi hi hi hi hi hi aku sudah tak sabar melihat wajahnya ketakutan,'' kata Rita dengan cekikikan membayangkan wajah pucat Ambar.

"ha ha ha ha, pasti seru tuh,'' sahut Vera.

"Kalian mau berangkat atau di sini sampai besok dan melewatkan acara ulang tahun Ambar,'' kata Nindi mengingatkan mereka.

"He he he he lupa, ayo gaaeees kita berangkat?" Seru Wulan dengan antusias.

"Aku bawa mobil sendiri saja ,'' kata Nindi saat mereka semua sudah berada di depan mobil Rita.

"Oh ok deh, hati-hati,''

Rita, Wulan dan Rita mereka pergi menggunakan mobil Rita sedangkan Nindi memilih membawa mobilnya sendiri.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan, mobil keduanya samapi di tempat yang di tuju yakini rumah Ambar sebagai tepat diadakannya pesta ulang tahunnya.

"Ck ngakunya kaya tetapi pesta ulang tahun di rumah bukan di hotel,'' sinis Wulan yang baru turun dari mobil.

"Ya terserah dia lah, kan yang uang tahun dia,'' sahut Rita.

"Ya greget aja gitu,'' kata Wulan.

"Eh bagaimana? Jadi tidak rencana kamu tadi?'' Tanya Vera berbisik.

"Tentu dong,"

"Eh bentar, kalian tunggu aku ya, aku mau masuk dulu,'' kata Wulan langsung memakai penyamarannya dengan cepat dan masuk ke dalam.

5 menit kemudian.

Wulan kembali dengan senyum lebarnya.

"Bagaimana?"Tanya Nindi penasaran.

"Beres, Wulan gitu loh,'' kata Wulan dengan bangga.

"Ayo masuk,'' ajak Rita.

"Eitttsss tunggu aku mau lepas ini semua dulu,'' kata Wulan masuk ke dalam mobil dan melepaskan penyamarannya aat ini.

"Ayo.....'' Ajak Wulan saat dirinya sudah selesai.

Mereka berempat pun masuk ke dalam rumah Ambar, mereka di sambut hiasan pesta yang menurut mereka terlalu meriah.

Wulan dan yang lainnya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Ternyata banyak teman mereka yang sudah tiba.

"Eh itu ada Karin, yuk kita sapa,'' ajak Wulan, mereka bertiga hanya bisa pasrah di tarik Wulan.

"Hai Karin....'' Seru Wulan dengan senang karena sudah lama tak bertemu dengan temannya itu.

Acara Ulang Tahun sekaligus acara reuni, mereka semua dulu satu kampus.

"Hai kalian masih saja kemana-mana bareng ya,'' kata Karin tersenyum melihat mereka berempat.

"Tentu dong,'' jawab Wulan.

"Apa kabar?'' Tanya Nindi menjabat tangan Karin di ikuti Rita dan Vera, untuk Wulan dia terlebih dulu sudah memeluk Karin dengan heboh.

"Baik,''

"Kalian,''

"Seperti yang kamu lihat ,'' jawab Nindi .

"Iya kita masih sama,''

Bersambung......

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

🍭ͪ ͩ𝕬𝖗𝖘𝕯✹⃝⃝⃝s̊S⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟

Apa yang direncanakan Ama Wulan nihhh 🤔

2024-02-29

1

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor 🥰

2024-02-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!