Kisah Manis di Jagung an

 "Coba mama cerita ke papa!" Pinta sang suami.

Akhirnya sang istri menceritakan kisah yang dialami sang anak sesuai dengan yang dia tau.

Dari awal sampai akhir.

"Nah, Pa setelah Papa tau. Apa yang harus kita lakukan?"

"Mama ingin anak kita bahagia, Pa.'

"Kalo begini ceritanya, Papa juga bingung si " Ma.

"Kita harus bantu , Pa! , I ya Ma, Papa tau ."

"Yang buat Papa bingung, itu perempuan istri orang Ma' "

 " Sudah kita masuk Ma! Papa sudah laper ini. Masala Raffa nanti kita cari solusi nya."

"Ia ya baiklah pa'"

Mereka masuk menuju meja makan untuk makan siang.

"Pa' Mama panggil Raffa dulu mau ngajak dia makan. Sebentar ya Pa'"

Tok...tok .....tok... tok

"Raffa ini mama sayang "

"Apa boleh mama masuk ? Ya ma' masuk saja!"

"pintunya tidak Raffa kunci." Jawab Raffa dari dalam

"Kamu lagi apa sayang?"

"Tadi Raffa habis sholat Dhuhur MA"

"O' ya sayang mama kesini mau ajak kamu makan. Papa sudah nunggu di meja makan.

Ayo ma'!"

Mereka pergi ke meja makan secara beriringan.

"Pa' Papa mau makan pakai apa?"

"Papa sea food sama sayur bening bayam."

lalu mama mengambil kan apa yang papa minta.

"Kamu sayang ? " Mama menoleh ke Raffa.

"Raffa ikan bakar, sambal terasi, sama sayur bening bayam."

Lalu Mama mengambil kan apa yang di inginkan anaknya. Kemudian mereka makan dengan tenang hanya suara sendok yang beradu dengan piring.

   Setelah selesai makan mereka pergi ke ruang keluarga.

   "  Raffa? Ya Pa"

"Bagaimana keadaan kantor sekarang? "

Kata papa . Ia Raffa melanjutkan usaha papanya yang bernama Nas Ruddin. Dulu usaha yang dibangun papa Nas Ruddin belum seperti sekarang. Setelah Perusahaan di pegang oleh Raffa , usaha mereka lebih maju dan berkembang. Malah Raffa menambah usahanya di berbagai bidang.

   "Alhamdulillah Pa' lancar lancar saja. Apalagi Raffa dibantu oleh Zaky yang kemampuan nya tidak diragukan lagi." Terang Raffa

 "Syukur lah kalo begitu."

"Permisi tuan , nyonya dan Aden ini bibi bawakan minuman dan cemilan. I ya bi, terimakasih kata mama".

   "Pa, Ma Raffa ke kamar dulu mau istirahat."

"Iya sayang". Mama menimpali sedangkan Papa hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

   "Hu ...". Raffa menghembus napas panjang.

Buk ...Suara Raffa menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Raffa melihat lihat Langit-langit kamar nya.

  Dia bingung bagaimana cara nya dia bisa kembali bersama Herra.

  Saking fokus nya melihat lihat Langit-langit kamar diam diam Raffa senyum senyum sendiri. Tanpa disadari dia teringat kisah masa itu. Masa yang paling bahagia dalam hidup nya.

      Flashback on

   "Dek, Iya bang"

"Kalo hari Minggu ini kita jalan, adek mau tidak?"

"Jalan ke mana bang ?"

"Kalo ke jagung ngan gimana?"

"Mau' bang."

"Adek, Abang ajak kemana pun mau. Jangan kan di ajak ke jagung ngan bang. Abang ajak adek ke Pelaminan aja , adek ma' Hayo ! ." "Jawabnya sambil cengengesan hihihi."

 " Benar ya ' mau?

 kalo Abang ajak adek ke Pelaminan. Mau' la bang tapi jangan sekarang juga kali... Emang kenapa kalo sekarang Abang ajak adek ke Pelaminan?"

 "Ih ' Abang kalo sekarang kita nikah' Apa yang bisa kita lakukan?.

Kita masih kecil, jangan kan ngurus keperluan Abang kadang ngurus diri adek saja masih minta bantuan mamak." Kata Herra.

" I ya juga sayang, lagi pula adek mau Abang kasih makan apa' orang Abang saja uang seperak pun masih minta." Ha haha kami tertawa bersama.

  "Jadi Minggu kita jalan ? Ok Dhe bang". Kata Herra mengacungkan jari jempol nya ke atas."

"Tapi apa alasan adek bang? "Ke orang tua."

"Bilang saja kerja kelompok !, nanti Abang jemput di depan Gor ya" ( Gedung Olahraga)

"Ok' bang"

   Hari Minggu nya sesuai janji, kami berdua pergi ke jagung ngan. Naik motor berdua, dia duduk di belakang. Di lingkarkan nya kedua belah tangan ke perut ku. Terus kepalanya menyender di belakang .

"Kok ada yang empuk gitu yang nempel di belakang." Aku bicara di dalam hati .

Di atas motor kami bercerita , bercanda gurau sambil menikmati indahnya pemandangan kiri dan kanan jalan. Setelah berapa lama kami sampai di kebun jagung.

Di sana kami bisa memilih jagung yang mau di rebus atau di bakar.

Ambil jagung langsung dari kebun nya, jagung lebih terasa manis di banding yang dibeli di pasar.

Seru sudah tentu, sambil memilih jagung kami main kejar kejaran di kebun yang penuh harapan tanaman jagung. Serasa dunia milik berdua yang lain meng ngontrak . "Hihihi"

    Waktu itu Herra menghilang , aku bingung , takut dia hilang secara dia kan jarang keluar mana tau dia tempat ini.

  "Dar......" Dia mengejutkan Aku. Rasa nya jantung ku mau lepas. Setelah berhasil membuat aku terkejut setengah mati Dia berlari sambil "Wek..." Katanya mengolok olok aku.

Aku kesal sekalian senang juga dia baik baik saja. Kesal karena aku sudah di kerjain . Langsung Aku kejar dengan kekuatan penuh. "Ha.....ha....ha dak kena ....dak kena " kata Herra.

  Ternyata dia kuat juga larinya, setelah beberapa lama aku mengejar nya akhirnya dia ku tangkap.

" Hap ... Kamu dapat sekarang. Hayo mau lari kemana ? "

Mungkin dia sudah lelah berlarian.

"Hu ...hu...hu..." Suara nafas kami.

Mumpung dia lenga , ku menggelitik Ki nya. "Ha ..ha..ha...sudah bang!. Ampun ampun adek ngak kuat geli. " Katanya.

  Ingin ku cium pipi, bibir nya sangking ke gemes nya aku, apa lagi pipinya penuh dengan keringat tambah seksi menurut ku. Eh tanpa sengaja tangan ku menyenggol salah satu bukit nya. Mulai pikiran mesum berkelana . Setan mulai memberikan aku komando .

" Ayo pegang Raffa apa kamu tidak ingin merasakan gimana empuk nya !"

Ya Allah gimana perasaan aku, aku itu sudah ada rasa penasaran tentang itu? Jujur sebagai lelaki normal aku sudah on .

 "Boleh dak dek?." Aku nunjuk bibir nya.

"Jangan ya' bang! " Dengan muka meng hibah.

"Nanti kalo kita sudah menikah jangan kan bibir, semua yang ada dalam diri adek semua milik Abang."

 Walaupun dengan perasaan kecewa, dan tersiksa tapi aku tetap menghormati nya. Karena aku sangat mencintainya.

Aku ingin dia nyaman dan aman bersama dengan ku.

  " Ayo bang kita lihat jagung yang kita pesan tadi!."

Setelah selesai dan puas menikmati jagung nya kami kembali ke rumah.

 Aku mengantar Herra di depan GOR lagi.

  Flashback off

   " He..he Astagfirullah hal azim." Raffa mengusap wajah nya.

"Apa kamu bahagia Ra dengan pernikahan kamu? "

Raffa bertanya dengan dirinya sendiri"

"Seandainya Abang merebut kamu dari suami mu' berdosa tidak ya?" Raffa bertanya pada diri sendiri.

Bersambung......

penasaran kan cerita selanjutnya?

Yuk ikuti terus cerita nya, jangan lupa like dan komen! 🙏

Episodes
1 Kehidupan Herra
2 Tentang Dimas
3 Apakah Belum Ada Cinta Untuk Ku Ra?
4 Kutukan apa Ujian?
5 Mama dan Papa Rindu Raffa
6 Terlalu sakit untuk di jalani terlalu manis untuk dikenang
7 Aku Harus bantu Abang
8 Perasaan Dimas
9 Ajakan Bang Joni
10 Keterpurukan Raffa
11 Kisah Manis di Jagung an
12 Informasi dari Rendy
13 Dimas Egois
14 Penyesalan Herra
15 Persiapan Raffa sebelum Berangkat
16 Perjalanan Menuju Kota Kenangan Kita
17 Rencana pertama
18 Rencana Kedua
19 Dimas Dilema
20 Keputusan Dimas dan Herra
21 Usaha Raffa untuk mendapatkan Herra kembali
22 Pertemuan Kembali
23 Penyesalan dan ketakutan Dimas
24 Raffa Memulai Melakukan Rencana
25 Berpisah Kembali
26 Raffa Kecelakaan
27 Raffa Koma
28 Raffa Sadar
29 Manjanya Raffa
30 Kepulangan Raffa dari Rumah Sakit
31 Persiapan Kepulangan Herra
32 Kekhawatiran Raffa
33 Belanja Bareng Camer
34 Bertemu Abang Angkat
35 Apa Yang Terjadi dengan Herra ?
36 Raffa Koma Lagi
37 Kenapa Herra Berbeda ?
38 Hutan Larangan
39 Negeri Siluman
40 Usaha Herra Membantu Raffa Sadar
41 Perkenalan Daniel Dan Herra Pertama Kali
42 Mulai Ada Titik Terang Sang Pelaku
43 Ternyata Bang Daniel Pelakunya
44 Daniel Kalah
45 Berita Viral
46 Semua Karena Robot Herra
47 Masih Karena Robot Herra
48 Kepulangan Herra ke Lahat
49 Rencana Lamaran
50 Persiapan Lamaran
51 Kerapuhan Herra
52 Cerita Malam Pertunangan
53 Malam Pertunangan
54 Permintaan Raffa
55 Mantan Mertua Vs Calon Mertua
56 Gara-Gara Mantan
57 Sah
58 Hari bahagia Raffa dan Herra
59 Pindah Kamar
60 Berpisah untuk sementara
61 Kesediaan Raffa Berpisah dari Herra
62 Keberangkatan Herra, Sonya dan Gilang ke Jakarta
63 Kejutan Untuk Bang Raffa
64 Makan Siang di Kantor Suami
65 Jodoh Zaky Mulai Otw
66 Kehebohan di Sore Hari
67 Rencana Resepsi Pernikahan
68 Mencari Gaun Pernikahan
69 Gilang dan Sonya Ke Kantor Papa Raffa
70 Nasi Bungkus Pembawa Berkah
71 Ungkapan Zaky
72 Menghadiri Undangan Dari Kantor Percetakan
73 Puncak Acara Pemenang Karya Terbaik dan Terpopuler
74 Kisah Cinta Raffa dan Herra
75 Pilihan yang Sulit bagi Raffa
76 Kekalahan Raffa
77 Pesan Kartu Undangan Pernikahan
78 Hari Bahagia Raffa dan Herra
79 Extra
80 Ngidam Membuat Hati Raffa Panas
81 Herra Melahirkan
82 Davin dan Davina
83 Kebahagiaan Daniel dan Tiara
84 Resepsi Pernikahan Daniel dan Tiara
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kehidupan Herra
2
Tentang Dimas
3
Apakah Belum Ada Cinta Untuk Ku Ra?
4
Kutukan apa Ujian?
5
Mama dan Papa Rindu Raffa
6
Terlalu sakit untuk di jalani terlalu manis untuk dikenang
7
Aku Harus bantu Abang
8
Perasaan Dimas
9
Ajakan Bang Joni
10
Keterpurukan Raffa
11
Kisah Manis di Jagung an
12
Informasi dari Rendy
13
Dimas Egois
14
Penyesalan Herra
15
Persiapan Raffa sebelum Berangkat
16
Perjalanan Menuju Kota Kenangan Kita
17
Rencana pertama
18
Rencana Kedua
19
Dimas Dilema
20
Keputusan Dimas dan Herra
21
Usaha Raffa untuk mendapatkan Herra kembali
22
Pertemuan Kembali
23
Penyesalan dan ketakutan Dimas
24
Raffa Memulai Melakukan Rencana
25
Berpisah Kembali
26
Raffa Kecelakaan
27
Raffa Koma
28
Raffa Sadar
29
Manjanya Raffa
30
Kepulangan Raffa dari Rumah Sakit
31
Persiapan Kepulangan Herra
32
Kekhawatiran Raffa
33
Belanja Bareng Camer
34
Bertemu Abang Angkat
35
Apa Yang Terjadi dengan Herra ?
36
Raffa Koma Lagi
37
Kenapa Herra Berbeda ?
38
Hutan Larangan
39
Negeri Siluman
40
Usaha Herra Membantu Raffa Sadar
41
Perkenalan Daniel Dan Herra Pertama Kali
42
Mulai Ada Titik Terang Sang Pelaku
43
Ternyata Bang Daniel Pelakunya
44
Daniel Kalah
45
Berita Viral
46
Semua Karena Robot Herra
47
Masih Karena Robot Herra
48
Kepulangan Herra ke Lahat
49
Rencana Lamaran
50
Persiapan Lamaran
51
Kerapuhan Herra
52
Cerita Malam Pertunangan
53
Malam Pertunangan
54
Permintaan Raffa
55
Mantan Mertua Vs Calon Mertua
56
Gara-Gara Mantan
57
Sah
58
Hari bahagia Raffa dan Herra
59
Pindah Kamar
60
Berpisah untuk sementara
61
Kesediaan Raffa Berpisah dari Herra
62
Keberangkatan Herra, Sonya dan Gilang ke Jakarta
63
Kejutan Untuk Bang Raffa
64
Makan Siang di Kantor Suami
65
Jodoh Zaky Mulai Otw
66
Kehebohan di Sore Hari
67
Rencana Resepsi Pernikahan
68
Mencari Gaun Pernikahan
69
Gilang dan Sonya Ke Kantor Papa Raffa
70
Nasi Bungkus Pembawa Berkah
71
Ungkapan Zaky
72
Menghadiri Undangan Dari Kantor Percetakan
73
Puncak Acara Pemenang Karya Terbaik dan Terpopuler
74
Kisah Cinta Raffa dan Herra
75
Pilihan yang Sulit bagi Raffa
76
Kekalahan Raffa
77
Pesan Kartu Undangan Pernikahan
78
Hari Bahagia Raffa dan Herra
79
Extra
80
Ngidam Membuat Hati Raffa Panas
81
Herra Melahirkan
82
Davin dan Davina
83
Kebahagiaan Daniel dan Tiara
84
Resepsi Pernikahan Daniel dan Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!