" Ha a aku dapat ide."
"Aku harus menghubungi Rendy, siapa tau dia bisa bantu aku."
Tut....tut....tut...no yang anda tuju sedang sibuk. Tunggu beberapa saat lagi.
"Sibuk apa si ,ni anak. Ngak tau apa orang lagi galau ni. " Raffa mengomel.
Tut.....tut......tut....
"Rendy : Halo Assalamualaikum, boss apa kabar?
Ada angin apa ni? Tumben '
Raffa. : Waalaikumsalam, Alhamdulillah aku baik Ren.
Rendy. : Kamu dan keluarga gimana kabarnya?
Rendy. : Kami Alhamdulillah baik juga.
Rendy. : Ada apa ini boss?
Raffa. : Bagaimana keadaan perkebunan sawit di sana?
Rendy. : Alhamdulillah lancar boss,
Raffa. : Ren, kita kan ngobrol berdua tidak perlu formal!. Kita kan sahabat.
Rendy. : Laporan hasil perkebunan sawit sudah ku kirim semua. Laporan Ram juga sudah aku kirim.
Sebenarnya aku curiga sama kamu. Kamu menghubungi aku bukan masalah kerjaan kan?
Kalo masalah pekerjaan sudah aku laporkan semua , lewat email kamu?
Hayo cerita sama aku! , aku tau ada sesuatu ni. Aku tau betul siapa kamu , kita berteman sudah lama.
Raffa. : Hehe....
Kamu tau aja.
Sebenarnya aku mau nanya bagaimana kehidupan Dia?
Rendy. : Dia siapa? Ngomong yang jelas dong!
Raffa. : Siapa lagi si Rendy, ya Herra la. Tidak mungkin kan, aku bertanya kabar Metta istrimu .
Rendy. : Sabar dong bro! Jangan ngegas nanti cepat tua. Hihihi " Kehidupan Herra sekarang ya begitulah. O, ya Rafa ternyata rumah Herra dengan suaminya sekarang berseberangan dengan Ram kamu yang aku kelola.
Raffa. : Yang benar kamu ?
Rendy. : Ya benar dong , masak aku bohong sama kamu. Aku saja baru tahu, Padahal Ram mu ini sudah lama kan?
Aku tahu, baru tahun ini lah. Waktu itu anak ku yang bontot, ikut aku ke Ram "katanya mau nemenin ayah nya kerja'. Tapi ya namanya anak anak bukannya meringankan pekerjaan ayah nya ini . Dia malah nambah pekerjaan ku saja. Sebentar sebentar minta jajan.
Ice cream lewat dipanggil, bakso lewat dipanggil nya juga.
Terus minta beli Snack, beli minum lah. Akhirnya kami ke warung di depan Ram. Ternyata Herra yang melayani kami belanja. Di situlah akhirnya aku tau dia tinggal di sini.
Akhirnya kami cerita cerita .
Anak Herra sekarang sudah 2 cewek dan cowok. Suaminya bernama Dimas. Tapi yang aku tahu dari orang orang yang sering belanja, suami Herra itu pemalas. Cari kerja yang ringan tidak mau yang berat.
Yang kerja cari uang Herra dan ngurus rumah. Tapi yang aku bingung Herra masih bertahan sama suaminya itu.
Raffa, apa kau masih mendengar kan aku?
Raffa. : I ya ' aku masih mendengar kan mu Terus ?
Rendy. : Aku pernah beberapa kali melihat suami Herra ganteng banget menurut aku sih, seperti artis Bollywood. Siapa ya namanya? Hum ... H ya San jay dod. Ganteng kan? hihihi
Raffa. : Kamu mau manasi hati aku ya Ren?
Rendy. : Tenang dong bro! He...he... Tapi kalu aku lihat , Dimas itu cuma memiliki raganya saja, kalo hati Herra kamu sudah tau pemiliknya ya kan ?
Mending kamu kesini bro ! Sekalian kamu ngecek usaha kamu yang ada di sini.
Nanti kita cari solusinya. Aku juga kasihan melihat Herra karena dia sudah ku anggap adek sendiri. Aku ingin melihat dia bahagia, dan aku tau kebahagiaan nya hanya ada pada mu'. Tapi ya Bro' apa kamu bisa menerima anak anak nya Herra kalo seandainya kalian bersatu?
Raffa. : Ya mau lah. Aku akan anggap mereka berdua anak' ku sendiri. Kamu jangan kuatir ya!
Rendy. : Ok, bro . Aku percaya padamu.
Oh ya Raffa' kamu tau tidak Herra itu walaupun sudah dewasa seperti kita ini. Tapi mukanya masih seperti anak 17 tahun. Awet muda banget tu cewek, istri ku saja beda banget dia gadis dengan sekarang. Biasanya kalo perempuan sudah melahirkan badannya melar, tapi tidak berlaku pada Herra.
Raffa. : Maksud kamu apa Ren?
Rendy. : Ya mukanya masih seperti anak remaja bedanya dia sekarang sikapnya lebih dewasa dibandingkan dengan yang dulu. Sudah itu, dia sekarang pakai hijab.
Aku kasi tau kamu Raffa, kamu punya saingan berat selain suaminya, namanya bang Joni duda beranak satu ditinggal istri nya meninggal.
Dia terang terangan mau ngajak Herra menikah. Si Joni ini seorang juragan, dia sering menjual buah sawit nya ke Ram kita ini.
Raffa sudah dulu ya, aku ada tamu. Kalo kamu mau ke sini kabari aku ya bro.
Assalamualaikum....
Raffa. : Waalaikumsalam....
Hem ...' Raffa berpikir
Ok sayang , tunggu Abang datang! Abang akan membantu kamu terlepas dari hubungan yang tidak baik."
Aku minta bantuan Papa dan Zaky untuk mengurus perusahaan yang ada di sini. Aku juga harus izin sama mama dan papa.
Bersambung.......
Bagaimana perjuangan Raffa untuk mendapatkan Herra kembali? Penasaran kan?
Jangan lupa ikuti terus cerita nya sampai selesai, yuk dukung cerita author Abal Abal! Supaya cerita Bang Raffa berkembang dengan cara like dan komen. Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Mawar Merah
cinta nya tak dapat di ganti dengan wanita lain
2024-03-12
1