Tentang Dimas

  Dimas suami Herra pekerjaannya serabutan, walaupun demikian Herra tidak pernah mengeluh berapapun uang yang diberikan suaminya dia tetap bersyukur.

" Dek, ini uang hasil kerja hari ini" Dimas memberikan uang upah dia bekerja.

" Alhamdulillah, terimakasih kak". Ucap Herra bersyukur kepada Yang Maha Kuasa.

 Terkadang Dimas juga memberikan sebagian hasil kerjanya kepada kedua orang tua. Semua itu tanpa sepengetahuan Herra.

 Dimas lelaki rupawan, tinggi, hidung mancung mungkin karena itulah Herra mau menerima perjodohan dengan Dimas. Dimas sering merasa minder dengan istrinya karena istrinya itu selain good looking juga berpendidikan. Berbeda dengan Dimas hanya sekolah tamatan Sekolah Dasar.

  Dimas sering merasa cemburu, karena istrinya itu pinter mencari uang , ramah dan murah senyum.

" Dek, kamu itu tidak usah terlalu ramah sama orang dan ngapain tersenyum manis segala. Nanti orang salah mengartikan keramahan kamu !." Omelan Dimas dengan sewot melihat keramahan sang istri.

Keluarga Dimas tidak menyukai Herra, karena Herra tidak mau diperdaya oleh keluarganya Dimas.

"Kak Herra, minta uang ya" kata adik Dimas.

" Maaf dek, kami belum ada uang". terang Herra memang benar adanya.

" Itu kalian bisa membeli mobil?" . " Mobil second dek, kami pinjam uang ke Bank dek." jelas Herra ke sang adik ipar.

Dari situ adik Dimas pulang kerumah kedua orang tuanya dan menjelek jelek kan Herra. Sedangkan Dimas adalah lelaki yang tidak mempunyai pendirian mudah diperdaya oleh keluarganya.

Dulu sebelum mereka mempunyai anak Herra bekerja di salah satu Instansi Pemerintah walaupun hanya tenaga kerja suka rela.

Setelah Herra hamil, Herra berhenti bekerja. Dia membuka usaha kecil kecilan di rumahnya hingga sekarang.

  Dimas dan Herra menikah sudah 16 tahun, walaupun sering terjadi perselisihan tetapi rumah tangga mereka tetap bertahan.

Dimas tipe suami tidak peka terhadap istrinya.

Sebenarnya Dimas adalah lelaki baik tapi itu kekurangannya tidak punya prinsip dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Lelaki plin-plan mudah diperdaya baik oleh keluarganya maupun teman temannya.

  "Mas " kata salah satu teman Dimas. "Ya kenapa? " tanya Dimas pada temannya. "Kamu beruntung banget sih punya istri baik, Solehah,setia , pandai mencari uang.

Nah satu lagi istrimu itu pinter merawat diri. Menurut ku, kamu itu sudah banyak berubah dari kamu masih sendiri dengan sekarang." Puji salah satu teman Dimas.

"Ia ya kamu benar." kata teman Dimas yang lain menimpali.

" Itu loh mas, istriku kalo aku pulang bawa setoran kurang bisa bisa aku kena omelannya. Dari A sampai Z." terang temannya. "Hahaha " mereka tertawa mengejek nasib mereka.

"Iya istri ku juga" kata teman yang satu tadi membenarkan.

"Beruntung apanya , istriku itu tidak bisa memuaskan aku di atas ranjang". gerutu Dimas dalam hati.

"O ya teman teman aku pulang dulu," pamit salah satu teman Dimas.

"Jangan lupa pikirkan apa kata ku tadi !" pesan temannya kepada Dimas.

"Ya sudah aku juga pulang ". Pamit teman satunya lagi.

Tinggallah Dimas seorang, dia kembali memikirkan apa yang di katakan temannya .

"Apa iya aku kurang bersyukur ya? "Dia bertanya dengan dirinya sendiri dengan muka yang sangat menyediakan.

"Apa karena aku terlalu mudah mendapatkan Herra makanya aku tidak bisa menghargai nya ya ? Ha entahlah , kepala ku pusing memikirkan nya.

Lebih baik aku pulang juga nanti aku kesurupan sendiri di sini. kok aku jadi serem ya h h h".

Dimas merinding dan dia langsung pulang.

  "Tin ...tin..tin" suara klakson mobil Dimas minta dibukakan pintu pagar. Herra bergegas membukakan pintu pagarnya supaya sang suami bisa masuk.

" Assalamu'alaikum" ucap Dimas sebelum masuk rumah.

"Waalaikumsalam "Herra menimpali.

  "Mana Gilang? "Dimas bertanya kepada Herra.

" Ada kak, dia lagi makan. Kakak , mau makan siang dulu apa mau mandi dulu? "Herra bertanya.

"Langsung makan saja. Saya sudah lapar " jawab Dimas .

Mereka berdua berjalan menuju ke meja makan. Herra dengan cekatan melayani Dimas .

"kak, kakak mau makan pakai lauk apa?" Emang kamu hari ini masak apa saja? Ada ikan bakar, ada sambal hati dan kangkung Tumis. Ambil kan semua tapi sedikit saja !". Mereka makan dengan tenang.

Selesai makan, Dimas beranjak dari kursi meninggalkan meja makan menuju ruang keluarga. Belum sempat pantatnya menyentuh kursi .

"Tut Tut Tut" hp Dimas

"Dimas, ibu minta uang" belum sempat Dimas mengucap salam ibunya langsung minta uang.

" Maaf Mak, Dimas belum ada uang" jawab Dimas dengan sopan.

" Minta istri mu sana!" pinta emaknya Dimas .

" Maaf Mak, Herra baru saja bayar hutang bank". Terang Dimas.

" Sudah, dasar anak tidak berguna ". Maki emaknya Dimas .

"Tut" hp dimatikan sepihak dari emaknya Dimas.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

semangat ❤️❤️❤️

2024-04-08

1

paulina

paulina

Ngga bisa move on!

2024-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Herra
2 Tentang Dimas
3 Apakah Belum Ada Cinta Untuk Ku Ra?
4 Kutukan apa Ujian?
5 Mama dan Papa Rindu Raffa
6 Terlalu sakit untuk di jalani terlalu manis untuk dikenang
7 Aku Harus bantu Abang
8 Perasaan Dimas
9 Ajakan Bang Joni
10 Keterpurukan Raffa
11 Kisah Manis di Jagung an
12 Informasi dari Rendy
13 Dimas Egois
14 Penyesalan Herra
15 Persiapan Raffa sebelum Berangkat
16 Perjalanan Menuju Kota Kenangan Kita
17 Rencana pertama
18 Rencana Kedua
19 Dimas Dilema
20 Keputusan Dimas dan Herra
21 Usaha Raffa untuk mendapatkan Herra kembali
22 Pertemuan Kembali
23 Penyesalan dan ketakutan Dimas
24 Raffa Memulai Melakukan Rencana
25 Berpisah Kembali
26 Raffa Kecelakaan
27 Raffa Koma
28 Raffa Sadar
29 Manjanya Raffa
30 Kepulangan Raffa dari Rumah Sakit
31 Persiapan Kepulangan Herra
32 Kekhawatiran Raffa
33 Belanja Bareng Camer
34 Bertemu Abang Angkat
35 Apa Yang Terjadi dengan Herra ?
36 Raffa Koma Lagi
37 Kenapa Herra Berbeda ?
38 Hutan Larangan
39 Negeri Siluman
40 Usaha Herra Membantu Raffa Sadar
41 Perkenalan Daniel Dan Herra Pertama Kali
42 Mulai Ada Titik Terang Sang Pelaku
43 Ternyata Bang Daniel Pelakunya
44 Daniel Kalah
45 Berita Viral
46 Semua Karena Robot Herra
47 Masih Karena Robot Herra
48 Kepulangan Herra ke Lahat
49 Rencana Lamaran
50 Persiapan Lamaran
51 Kerapuhan Herra
52 Cerita Malam Pertunangan
53 Malam Pertunangan
54 Permintaan Raffa
55 Mantan Mertua Vs Calon Mertua
56 Gara-Gara Mantan
57 Sah
58 Hari bahagia Raffa dan Herra
59 Pindah Kamar
60 Berpisah untuk sementara
61 Kesediaan Raffa Berpisah dari Herra
62 Keberangkatan Herra, Sonya dan Gilang ke Jakarta
63 Kejutan Untuk Bang Raffa
64 Makan Siang di Kantor Suami
65 Jodoh Zaky Mulai Otw
66 Kehebohan di Sore Hari
67 Rencana Resepsi Pernikahan
68 Mencari Gaun Pernikahan
69 Gilang dan Sonya Ke Kantor Papa Raffa
70 Nasi Bungkus Pembawa Berkah
71 Ungkapan Zaky
72 Menghadiri Undangan Dari Kantor Percetakan
73 Puncak Acara Pemenang Karya Terbaik dan Terpopuler
74 Kisah Cinta Raffa dan Herra
75 Pilihan yang Sulit bagi Raffa
76 Kekalahan Raffa
77 Pesan Kartu Undangan Pernikahan
78 Hari Bahagia Raffa dan Herra
79 Extra
80 Ngidam Membuat Hati Raffa Panas
81 Herra Melahirkan
82 Davin dan Davina
83 Kebahagiaan Daniel dan Tiara
84 Resepsi Pernikahan Daniel dan Tiara
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kehidupan Herra
2
Tentang Dimas
3
Apakah Belum Ada Cinta Untuk Ku Ra?
4
Kutukan apa Ujian?
5
Mama dan Papa Rindu Raffa
6
Terlalu sakit untuk di jalani terlalu manis untuk dikenang
7
Aku Harus bantu Abang
8
Perasaan Dimas
9
Ajakan Bang Joni
10
Keterpurukan Raffa
11
Kisah Manis di Jagung an
12
Informasi dari Rendy
13
Dimas Egois
14
Penyesalan Herra
15
Persiapan Raffa sebelum Berangkat
16
Perjalanan Menuju Kota Kenangan Kita
17
Rencana pertama
18
Rencana Kedua
19
Dimas Dilema
20
Keputusan Dimas dan Herra
21
Usaha Raffa untuk mendapatkan Herra kembali
22
Pertemuan Kembali
23
Penyesalan dan ketakutan Dimas
24
Raffa Memulai Melakukan Rencana
25
Berpisah Kembali
26
Raffa Kecelakaan
27
Raffa Koma
28
Raffa Sadar
29
Manjanya Raffa
30
Kepulangan Raffa dari Rumah Sakit
31
Persiapan Kepulangan Herra
32
Kekhawatiran Raffa
33
Belanja Bareng Camer
34
Bertemu Abang Angkat
35
Apa Yang Terjadi dengan Herra ?
36
Raffa Koma Lagi
37
Kenapa Herra Berbeda ?
38
Hutan Larangan
39
Negeri Siluman
40
Usaha Herra Membantu Raffa Sadar
41
Perkenalan Daniel Dan Herra Pertama Kali
42
Mulai Ada Titik Terang Sang Pelaku
43
Ternyata Bang Daniel Pelakunya
44
Daniel Kalah
45
Berita Viral
46
Semua Karena Robot Herra
47
Masih Karena Robot Herra
48
Kepulangan Herra ke Lahat
49
Rencana Lamaran
50
Persiapan Lamaran
51
Kerapuhan Herra
52
Cerita Malam Pertunangan
53
Malam Pertunangan
54
Permintaan Raffa
55
Mantan Mertua Vs Calon Mertua
56
Gara-Gara Mantan
57
Sah
58
Hari bahagia Raffa dan Herra
59
Pindah Kamar
60
Berpisah untuk sementara
61
Kesediaan Raffa Berpisah dari Herra
62
Keberangkatan Herra, Sonya dan Gilang ke Jakarta
63
Kejutan Untuk Bang Raffa
64
Makan Siang di Kantor Suami
65
Jodoh Zaky Mulai Otw
66
Kehebohan di Sore Hari
67
Rencana Resepsi Pernikahan
68
Mencari Gaun Pernikahan
69
Gilang dan Sonya Ke Kantor Papa Raffa
70
Nasi Bungkus Pembawa Berkah
71
Ungkapan Zaky
72
Menghadiri Undangan Dari Kantor Percetakan
73
Puncak Acara Pemenang Karya Terbaik dan Terpopuler
74
Kisah Cinta Raffa dan Herra
75
Pilihan yang Sulit bagi Raffa
76
Kekalahan Raffa
77
Pesan Kartu Undangan Pernikahan
78
Hari Bahagia Raffa dan Herra
79
Extra
80
Ngidam Membuat Hati Raffa Panas
81
Herra Melahirkan
82
Davin dan Davina
83
Kebahagiaan Daniel dan Tiara
84
Resepsi Pernikahan Daniel dan Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!