Saat ini Mahesa dan Elis sudah ada di dalam mobil. Mahesa akan mengantar Elis ke kos kosannya untuk ganti baju. Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi. Elis sudah pasti telat masuk kerja.
Sampai di kos kosan, Elis buru buru ganti baju. Setelah selesai Elis langsung masuk mobil Mahesa lagi.
"Ngga usah buru buru, santai saja."
"Tapi ini sudah siang pak. Saya sudah telat masuk kerja."
Mahesa lalu menjalankan mobilnya menuju kantor.
"Kamu ngga usah kuatir. Kan kamu sama saya. Kamu adalah OG kesayangan Direktur, jadi tidak akan dapat masalah."
Mahesa bicara sambil menarik turunkan kedua alisnya.
"Tapi tetap ngga boleh begitu pak. Nanti saya di kira tidak tanggung jawab dengan kerjaan saya. Ngga enak sama yang lain."
"Kamu ngga usah kuatir. Nanti saya akan bilang kepada kepala bagian OB kalau kamu tadi habis bantu saya."
"Ya itu lebih bagus. Tapi tolong sikap bapak ke saya jangan terlalu berlebihan. Saya ngga mau orang yang ada di kantor bapak beranggapan saya wanita penggoda."
"Baik ibu ratu sayang. Akan saya turuti semua keinginan ibu ratu."
Mahesa mengambil tangan Elis lalu di cium punggung tangannya. perlakuan Mahesa membuat Elis kaget. Elis buru buru menarik tangannya.
"Kenapa?"
"Ngga papa, Pak. maaf."
Mahesa tau kalau Elis kaget dan belum biasa. Mahesa hanya tersenyum tipis.
Elis minta di turunkan di jalan dekat kantor. Elis tidak mau ada orang yang melihat dirinya keluar dari mobil Mahesa.
Mahesa tadinya tidak mau, tapi Elis terus memaksa Mahesa untuk di turunkan. Elis sampai mengancam kalau tidak mau bicara sama Mahesa. Akhirnya Mahesa menuruti keinginan Elis. Mahesa menurunkan Elis di pinggir jalan.
Setelah Elis turun, Mahesa menjalankan mobilnya. Elis lalu jalan kaki menuju kantor.
Elis jalan cukup cepat. Sampai di kantor, Elis langsung ganti seragam kerja di ruangan OB. Elis lalu menghadap kepala bagiannya.
"Maaf pak, saya telat. Tadi saya ada keperluan mendadak."
"Ya sudah ngga papa. Kamu sana lanjut kerja aja."
Elis mendengar jawaban atasannya yang tidak marah merasa lega. Tanpa Elis tau, Mahesa rupanya sudah menelfon atasan Elis.
Elis lalu pergi ke ruang kerja Mahesa untuk bersih bersih ruangannya.
Elis mengetuk pintu ruang Mahesa. Setelah Mahesa bilang masuk, Elis lalu membuka pintu.
"Pagi Pak."
"Pagi. buatkan saya kopi."
"Baik Pak."
Elis lalu pergi untuk membuatkan kopi buat Mahesa. Setelah kopi jadi, Elis membawanya ke Mahesa.
"Ini Pak kopinya."
"Iya. terimakasih."
Elis mau lanjut pergi beres beres. Tapi Mahesa menarik tangan Elis sampai Elis jatuh ke pangkuan Mahesa.
"Aaaaa ...."
Elis teriak karena kaget. Sedang Mahesa tersenyum. Dina yang dengar suara Elis yang teriak langsung masuk ke dalam ruangan Mahesa.
Elis dan Mahesa saling tatap. Sedang Dina yang melihat mereka hanya bisa geleng kepala.
Tok tok ...
Dina mengetuk pintu karena posisi Elis masih di pangkuan Mahesa dan saling tatap.
Elis dengar ketukan pintu langsung sadar dan buru buru berdiri. Elis menunduk malu.
"Kamu ngapain sih Di, ganggu aja."
"Ini di kantor ya Pak. Jangan berbuat mesum."
"Suka suka saya. Ini kantor saya kok. Sudah sana.lanjut kerja."
"Baiklah. Lis, hati hati awas ada kucing garong."
Mahesa langsung melotot ke Dina karena dikatai kucing garong. Dina langsung pergi dan menutup pintu.
Mahesa mengambil tangan Elis lalu di genggamnya.
"Nanti malam saya jemput di kampus ya. kamu ambil barang barang kamu di kos kosan lalu bawa ke apartemen."
"Iya Pak."
"Ya sudah, lanjut kerja lagi aja."
Elis lalu mengangguk. Elis dan Mahesa sama sama lanjut mengerjakan pekerjaan masing masing.
Sore hari, Elis pulang kerja langsung berangkat kuliah. Mahesa mengirim pesan pada Elis.
"Sedang apa?"
"Saya ada di angkutan umum, mau pergi kuliah."
"Oh ya sudah. Hati hati ya. Nanti saya jemput ke kampus."
"Iya Pak."
Mahesa lembur di kantor. Mahesa akan pulang dari kantor saat nanti jemput Elis di kampus.
Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam. Mahesa lalu bersiap akan pulang dan jemput Elis di kampus.
Mahesa membawa mobilnya menuju kampus. Setelah sampai kampus, Mahesa menunggu Elis yang belum keluar.
Mahesa keluar dari mobilnya karena mau merokok. saat sedang merokok sambil bersandar di mobilnya, ada yang mendekati Mahesa.
"Mahesa. Kamu Mahesa kan?"
Mahesa menengok ke sumber suara. Ternyata teman Mahesa kuliah.
"Hai RI. Iya aku Mahesa."
"Wah ternyata benar kamu Mahesa. Kamu makin tampan aja."
"Ah kamu bisa aja. Kamu ngapain di sini?"
"Aku ada urusan sama pak Hadi."
"Ada urusan apa kamu sama dia. Wah jangan jangan kamu ...."
"Apa sih kamu tuh. Kamu sendiri ngapain di sini?"
"Aku lagi nunggu ...."
Belum selesai Mahesa bicara, mata Mahesa melihat Elis yang sedang berdiri sambil melihat ke arah nya. Ternyata Elis sudah pulang dari tadi, tapi Elis tidak mau ganggu Mahesa yang sedang mengobrol dengan wanita.
"Sayang. Kamu sudah pulang?"
Riri melihat ke arah pandangan mata Mahesa. Elis masih diam dan berdiri melihat ke Mahesa.
Mahesa berjalan mendekat ke Elis. "Ayo kita pulang," ajak Mahesa setelah dekat.
Elis hanya mengangguk. Keduanya lalu berjalan ke arah mobil.
"Ri, kenalkan ini pacarku. Namanya Elis."
"Oh, jadi kamu kesini karena mau jemput pacar?"
"Iya," Elis dan Riri saling jabat tangan dan tersenyum.
"Akhirnya si raja jomblo sekarang sudah punya pacar ya."
"Kamu bisa aja."
"Lis, Mahesa itu ngga pernah punya pacar loh. Ini aku baru tau sekarang Mahesa punya pacar," Elis hanya tersenyum tipis.
Riri lalu pamit pergi duluan. Setelah Riri pergi, Mahesa membukakan pintu mobil untuk Elis. Elis lalu masuk mobil. Mahesa lalu membawa mobilnya menuju kos kosan Elis untuk mengambil barang barang Elis.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2024-03-08
2
milah fahri81
beruntungnya kmu elis
2024-03-08
1
Fitria Syafei
semangat Mahesa kejar terus Elis nya 👌 KK terimakasih 😘😘
2024-03-08
3