Elis Hanya Takut

"Kamu siapa?"

Elis kaget saat melihat seorang wanita yang datang ke apartemen Mahesa dan langsung bertanya siapa dirinya. Elis mau jawab tapi keburu Mahesa datang.

"Kaka. ada apa Kaka ke sini? Ayo masuk."

Elis lalu mundur saat wanita yang datang ternyata Kaka nya Mahesa.

Mahesa dan kakaknya lalu masuk dan duduk di sofa. Elis terlihat bingung harus kemana, lalu Elis mau pergi ke dapur. Tapi ternyata Mahesa memanggilnya dan menyuruh Elis duduk di sampingnya.

Elis terlihat ngga enak, tapi Mahesa terus menyuruhnya duduk.

Kaka Mahesa melihat Elis dari atas sampai bawah. dan Kaka Mahesa juga melihat baju yang Elis pake adalah baju Mahesa.

"Dia pacar kamu Dek?"

"Iya kak," Elis langsung menatap Mahesa. Mahesa hanya tersenyum tipis.

"Kalian itu belum menikah. Jangan berbuat hal yang di larang oleh agama dan di benci Tuhan."

"Kaka mikirnya jauh amat sih. Kita itu ngga ngapa ngapain ya kak. Kita tidur di kamar terpisah. Elis pake baju Adek karena Elis ngga ada baju ganti. Semalam kita habis pergi, dan pulangnya malam. Jadi Elis Adek suruh tidur di sini aja."

"Kamu ngga bohong kan Dek?"

"Ngga. Ngapain adek bohong. Tanya aja Elis. Kalau Kaka masih ngga percaya, buka aja tuh kamar. Elis tidur di kamar yang satunya."

Elis hanya bisa diam tidak berani berkata. Karena takut salah bicara nanti.

"Kamu siapa namanya?"

"Nama saya Elis," jawabnya pelan.

"Kamu kerja apa kuliah?"

"Saya kerja sambil kuliah."

"Oh. Kerja di mana dan kuliah di mana?"

Elis melihat ke Mahesa. Elis rupanya merasa takut karena Kaka Mahesa seperti sedang menginterogasinya.

"Kak ... Sudah ah. Elis jadi takut tuh."

"Kaka kan cuman pengin tau. Ngga papa kan?"

"Saya kuliah di kampus xx jurusan bisnis. Dan saya kerja di kantor Pak Mahesa sebagai OG."

Kaka Mahesa terlihat kaget saat dengar perkataan Elis. Kaka Mahesa melihat ke Mahesa untuk mencari kebenaran nya.

"Iya Kak. Elis kerja di kantor sebagai OG. dan kuliahnya Elis ambil jam malam."

"Oh seperti itu."

"Sudah jelas kan semuanya kak?"

"Belum. Masih satu pertanyaan."

"Apa lagi Kak?"

"Elis orang mana?"

"Saya orang Jogjakarta."

"Oh. Ya sudah, Kaka sudah dapat jawabannya semua."

"Trus sekarang kaka ke sini ada apa?"

"Kemarin Kaka ke rumah, kata Mba kamu ngga pernah tidur di rumah. Jadi Kaka kesini. Jadi gini, Bunda sama Papah kan di Surabaya. Dan lusa itu ulang tahun pernikahan Papah dan Bunda. gimana kalau kita pergi ke Surabaya buat kejutan untuk mereka, kamu mau ngga?"

"Lusa ya. adek belum bisa putuskan sekarang kak. nanti adek tanya Dina dulu, takutnya ada rapat atau kerjaan yang ngga bisa di tinggal."

"Ya sudah, Kaka tunggu kabar dari kamu."

"Iya. Nanti adek kabarin."

"Ya sudah kalau gitu Kaka pulang dulu."

"Iya kak."

Kaka Mahesa bangun dari duduknya, begitu juga Mahesa dan Elis. Sebelum pergi Kaka Mahesa berpesan.

"Ingat ya, kalian belum menikah. Jadi jangan sampai berbuat yang tidak tidak. Ingat dosa, ok."

"Iya kak. Adek ngerti."

"Elis, kamu juga harus bisa jaga diri. Karena pacaran belum tentu menikah."

"Ba ... Baik kak," Elis menjawab dengan gagap dan grogi.

Setelah Kaka Mahesa pergi, pintu kembali di tutup. Tapi baru keduanya dua langkah berjalan, bel pintu berbunyi.

"Ya Tuhan. Kaka ada apa lagi sih."

Mahesa buka pintu karena Mahesa pikir Kaka nya yang balik lagi. Tapi ternyata yang datang pengantar makanan.

Mahesa lalu membayar dan bilang terimakasih. Setelah tutup pintu, Mahesa membawa makan ke meja.

"Ayo kita makan."

Elis tetap diam dan berdiri tidak mau duduk.

"Kamu kenapa diam aja. Ayo duduk dan sarapan."

"Kenapa tadi Bapak bilang ke kaka bapak, kalau saya pacar bapak?"

Mahesa lalu menatap Elis.

"Apa kamu ngga suka? Apa kamu marah kalau saya bilang kamu pacar saya?"

"Tapi kita ngga pacaran pak. Kenapa bapak ngga bilang kalau kita hanya teman saja."

"Apa kamu benar benar menolak saya? dan kamu tidak mau jadi pacar saya?"

"Bukan gitu pak. Saya tidak menolak bapak, tapi saya hanya belum siap."

"Kamu tuh kenapa jadi ribet gini sih Lis. Kamu belum menolak saya tapi hanya belum siap. berarti nanti kamu juga akan jadi pacar saya kan? Jadi apa masalahnya kalau saya bilang ke Kaka kalau kamu pacar saya?"

"Saya takut bapak dapat masalah di keluarga bapak gara gara saya. Saya hanya orang miskin dan tidak punya orang tua. dan saya juga takut nanti di pecat dari kerjaan karena tidak boleh berhubungan dengan bapak."

Mahesa langsung paham arah pembicaraan Elis.

"Kamu ngga usah kuatir. Orang tua saya ngga akan melakukan hal yang kamu takutkan."

Mahesa mendekati Elis. Setelah dekat, Mahesa memeluk Elis.

"Percayalah sama saya. Saya tulus mencintai kamu. Saya akan menjaga kamu sekuat dan semampu saya."

Elis hanya diam di pelukan Mahesa. Elis sebenarnya hanya takut saja. Karena Elis tau diri. perbedaan dirinya dan Mahesa bagaikan langit dan bumi.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

Terharu nichh...😥😥🫰🏻🫰🏻😘😘😘

2024-04-29

0

Praised94

Praised94

terima kasih........

2024-03-23

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Mahesa Cakra Nugraha
2 Pembukaan Kantor Cabang
3 Pulang Ke Jakarta
4 Cukup Kaget
5 Cuman Alasan Mahesa
6 Nasi Warteg
7 Sama Sama Kaget
8 Terkena Air Panas
9 Mahesa Kaget
10 Di Antar Pulang
11 Mengantar Sampai Kos Kosan
12 Kaki Elis Sakit
13 Dina Kaget Dengar Pengakuan Mahesa
14 Mengantar Kuliah
15 Ingin Pindah Kos Kosan
16 Kos Kosan Gratis
17 Tidur Di Apartemen
18 Elis Hanya Takut
19 Si Raja Jomblo
20 Mahesa Bantu Elis
21 Di Belikan Motor
22 Mahesa Pergi Ke Surabaya
23 Sama Sama Kangen
24 Mahesa Buat Elis Kaget
25 Mau Pergi Ke Mal
26 Belanja Baju
27 Elis Diam Saja
28 Paman Elis Kecelakaan
29 Pulang Ke Jogja
30 Elis Pulang Ke Jogja
31 100 Juta
32 Sudah Dua Minggu
33 Sarapan Pagi
34 Orang Tua Mahesa Pulang
35 Saling Kangen
36 Cewek Gatel
37 Makan Malam Bersama
38 Pengakuan Cinta
39 Foto
40 Pecat
41 Mau Pergi Ke Jogja
42 Bebek Goreng
43 Sampai Jogja
44 Melamar
45 Rencana Nikah Cepat
46 Di Kantor Mahesa
47 Tidak Mempedulikannya
48 Mau Pulang Ke Jakarta
49 Bunda dan Papah Bersatu
50 Dua Minggu
51 Mengundurkan Diri
52 Mahesa Sangat Semangat
53 Pergi Ke Butik
54 Di Pingit
55 Senyum Senyum Sendiri
56 Sah
57 Sampai Singapura
58 Makan Di Restoran
59 Bukit Yang Indah
60 Babak Ke Dua
61 Tak Berdaya
62 Elis Tidur Cukup Lama
63 Elis Sakit
64 Pergi Ke Dokter
65 Elis Kangen
66 Tanya Dokter
67 Mahesa Tersenyum
68 Mahesa Menangis
69 Hanum Meisya Nugraha
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mahesa Cakra Nugraha
2
Pembukaan Kantor Cabang
3
Pulang Ke Jakarta
4
Cukup Kaget
5
Cuman Alasan Mahesa
6
Nasi Warteg
7
Sama Sama Kaget
8
Terkena Air Panas
9
Mahesa Kaget
10
Di Antar Pulang
11
Mengantar Sampai Kos Kosan
12
Kaki Elis Sakit
13
Dina Kaget Dengar Pengakuan Mahesa
14
Mengantar Kuliah
15
Ingin Pindah Kos Kosan
16
Kos Kosan Gratis
17
Tidur Di Apartemen
18
Elis Hanya Takut
19
Si Raja Jomblo
20
Mahesa Bantu Elis
21
Di Belikan Motor
22
Mahesa Pergi Ke Surabaya
23
Sama Sama Kangen
24
Mahesa Buat Elis Kaget
25
Mau Pergi Ke Mal
26
Belanja Baju
27
Elis Diam Saja
28
Paman Elis Kecelakaan
29
Pulang Ke Jogja
30
Elis Pulang Ke Jogja
31
100 Juta
32
Sudah Dua Minggu
33
Sarapan Pagi
34
Orang Tua Mahesa Pulang
35
Saling Kangen
36
Cewek Gatel
37
Makan Malam Bersama
38
Pengakuan Cinta
39
Foto
40
Pecat
41
Mau Pergi Ke Jogja
42
Bebek Goreng
43
Sampai Jogja
44
Melamar
45
Rencana Nikah Cepat
46
Di Kantor Mahesa
47
Tidak Mempedulikannya
48
Mau Pulang Ke Jakarta
49
Bunda dan Papah Bersatu
50
Dua Minggu
51
Mengundurkan Diri
52
Mahesa Sangat Semangat
53
Pergi Ke Butik
54
Di Pingit
55
Senyum Senyum Sendiri
56
Sah
57
Sampai Singapura
58
Makan Di Restoran
59
Bukit Yang Indah
60
Babak Ke Dua
61
Tak Berdaya
62
Elis Tidur Cukup Lama
63
Elis Sakit
64
Pergi Ke Dokter
65
Elis Kangen
66
Tanya Dokter
67
Mahesa Tersenyum
68
Mahesa Menangis
69
Hanum Meisya Nugraha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!