Prasti Menggila

Prasti tetap mendesak agar Reynal mau membuka pintu. Sementara Reynal tetap menolak, karena dia tahu bahwa pertahanannya akan segera rubuh bila matanya kembali melihat tubuh Prasti yang aduhai berbalut kain tipis itu.

Prasti di luar kamar tetap mengetuk-ngetuk pintu.

Dia beralasan takut kembali ke kamarnya karena dihantui mimpi buruk. Reynal tetap pula mendesak agar Prasti kembali ke kamarnya. Tapi, Prasti malah memekik-mekik untuk tetap dibukan pintu. Reynal khawatir, suara Prasti didengar penghuni kamar lain. Sambil menunduk Reynal membuka pintu secara perlahan. Mulut Reynal dengan penuh permohonan membujuk Prasti untuk kembali ke sebelah.

Prasti menyerah saat Reynal menggiringnya kembali ke kamar sebelah. Reynal menunduk agar matanya tak melihat tubuh Prasti yang berbalut kain tipis itu. Tapi Prasti melakukan sesuatu sesampai di pintu kamar. Prasti tiba-tiba menarik tangan Reynal untuk masuk ke kamarnya. Dengan segap Prasti langsung menutup pintu dan berdiri membelakang pintu kamarnya itu.

“Pras, Pras!!!, buka pintu, Buka!!”

“Ngga..Ngga!! aku takut sendirian”

Reynal menyerah, tak ingin berdebat karean khawatir didengar penghuni kamar lain. Reynal kemudian bergerak ke ujung kasur kamar Prasti. Dia tetap menunduk karena tak sanggup melihat tubuh Prasti. Reynal tahu, ketika matanya dibuka dan bla matanya melihat postur Prasti yang berbalut kan tipis itu maka perjuangan ini telah selesai.

“Oke, saya tidur di sini, tapi tolong izinkan saya ke kamar sebelah sebentar mengambil selimut” Reynal membujuk Prasti

Melihat ekpresi muka Reynal yang serius Prasti melunak. Tangannya kemudian membuka pintu kamarnya. Masih dalam menunduk Reynal keluar menuju kamarnya dan Prasti mengikuti dari belakang. Begitu sampai di kamarnya, Reynal langsung menutup pintu.

Melihat Reynal menutup pintu Prasti langsung meradang dengan memukul-mukul pintu tanpa henti.

“Pras, saya mohon Pras, kembalilah ke kamarmu. Saya tak ingin berbuat salah. Saya tak ingin ada perilaku terlarang terjadi antara kita

“Ngga!! Ngga!!. Buka pintunya.

Reynal kembali menyerah dengan membuka pintu. Tapi, dia membuka pintu seperti orang buta. Kedua matanya ditutup rapat sehingga Reynal tak melihat apapun yang ada di depannya. Reynal meminta Prasti mencuci muka dan kembali tidur.

“Ngga! Pokoknya ngga, aku tidur sama abang”

Reynal tak berdaya mencegah Prasti membiarkan Prasti masuk kamarnya. Sementara Reynal dalam mata tertutup meraba-raba kasur untuk kembali tidur. Reynal kemudian menggulung badannya dalam selimut. Prasti pun bergerak ke arah kasur. Reynal merasakan kehadiran Prasti tak dikasur tempat dia tidur

Reynal mencoba tidak peduli dengan tetap memejamkan mata. Kawanan iblis berbisik

“Jangan engkau lewatkan, itu panorama indah, cap Inggris lo, bukan produk lokal”

Lalu, di Jakarta. Cimpin cs, sekarang sudah berada di pos dua, girang hati mereka kian mekar, sebab tak tahan untuk menerima pujian dari Big Bos Brully. Tapi mereka wajib menjalani protokoler yang berlaku di istana Brully.

Walau sudah mengenal wajah Cimpin cs, body guard pos dua tetap bermuka sangar melakukan penggeladahan. Gunanya, untuk memastikan tidak ada barang bawaan yang membahayakan penghuni istana. Penggeledahan selesai, Cimpin Cs dipersilahkan berjalan tertib menuju pos tiga.

Di Bandung, Prasti entah merasa tidur di mana.Walau badannya tak lebih 50 cm dari Reynal, dia belum juga tidur setelah didatangi mimpi buruk. Walau badannya terhampar di kasur empuk tapi yang dia rasakannya dia sedang tidur di tumpukkan jerami sawah. Tampak gelisah.

Tak bisa kita ramal apa yang sedang bersarang dalam pikirannya. Ya mungkin masih memikirkan bagaimana nasibnya setelah esok hari, karena belum tentu dia bisa bersama Reynal. Kemana badan akan dibawa agar selamat dari ancaman teror Brully yang dia anggap tidak main-main. Sekali lagi, Brully bukan orang sembarangan, orang yang tega melakukan apa saja demi tujuannya tercapai.

Sementara Reynal makin parah, dia memadatkan selimut dan terus mengulungkan pada sekujur badannya, hingga yang tampak hanya tumpukan kain tebal di atas ranjang.

Tapi, apapun usaha untuk menghindar, setan tetap ada disana.

Dari balik selimut, Reynal kembali melihat bayangan Prasti. Reynal, benar-benar berada di tengah krisis dalam percaturan politik tingkat tinggi antara moral dan syahwat.

Prasti menepuk-nepuk tubuh Reynal yang bergulung dalam tebalnya selimut. Reynal tetap diam walau dirinya tahu bahwa Prasti sedang memanggilnya. Prasti tak berhenti, dia kembali menepuk selimut tebal yang membungkus tubuh Reynal.

‘Bang, Bang, Bang” panggil Prasti

Reynal akhirnya keluar juga persembunyiannya di balik selimut itu. Dia tak lagi memejamkan mata seperti orang buta. Kemudian menatap wajah Prasti dengan tenang. Hatinya berkecamuk dalam kemelut yang tak tertahankan.

Kemelut Reynal, mirip dengan kemelut yang meliliti perasaan Cimpin cs di Jakarta, yang juga sudah tak tahan ingin segera bertemu Big Bos Brully. Mereka tengah berjalan menuju pos terakhir, pos ketiga. Ketika pos ketiga telah dilewati nantinya, maka mereka sudah memasuki detik-detik kebahagian, menerima pujian dan bonus besar dari Brully.

Penjaga pos ketiga adalah penjaga paling sangar di muka bumi. Raut mukanya buruk rupa. Banyak capuk bekas jerawat batu yang meledak di sana. Sehingga mukanya tidak datar. Brully sengaja menempatkan penjaga paling sangar ini di pos terakhir ini.

Sebab, ini adalah pos paling vital. Pos paling dekat dengan singgasana Brully. Sedikit saja lengah maka nyawa Brully terancam. Siapa saja tamu, sedekat apapun dia dengan Brully, di pos ketiga ini mereka harus rela menerima perlakukan kasar body guard. Penjaga pos ini dilarang bermuka ramah, harus sangar dan menakutkan. Kalau perlu, ketakutan ketika melewati pos ini setara dengan ketakutan saat didatangi malaikat maut.

Giliran pertama yang digeledah adalah cimpin, komandan lapangan. Sementara dua anggotanya yang mirip manusia kurang gizi duduk merendah di belakangnya. Dua anggota cimpin mirip maling ayam yang baru ditangkap massa. Dua tangannya menempel di kepala sementara tatapan harus ke lantai. Tak boleh memerhatikan Cimpin yang sedang digeledah.

Selesai digeledah Cimpin belum boleh langsung berjalan. Harus menunggu dua anggotanya selesai. Penjaga pos ketiga ini marah-marah saat dua anggota Cimpin diminta berdiri dan mengangkat kedua tangan. Bau ketiak keduanya mengacam liang hidung body guard. Bila saja harus memeriksa orang-orang ini satu kali saja tiap hari, dalam sepekan dapat dipastikan seluruh bulu hidung body guard ini rontok semua.

Di Bandung.

Setelah menatap mata Prasti, Reynal langsung melemparkan selimut ke tubuh wanita separuh bule itu.

“Saya mohon, mohon tutup badanmu” pinta Reynal dengan kembali memejamkan mata.

“Bang apa lagi yang harus abang pertahankan. Apakah Abang malu denganku. Bang, dengar ya, apapun yang terjadi malam ini aku tak kan pernah menuntut dan akupun tak kan pernah bercerita pada siapapun”

“Pras, aku tak ingin terjadi sesuatu antara kita. Mohon, mohon segera kembali ke kamarmu”

“ Bang, abang telah terlalu baik, membantu dengan iklas. Wajar saja aku memberikankan layanan sebagai tanda terimakasih. Abang telah mengorbankan banyak waktu dan biaya untuk mengabulkan permintaanku. Aku tak punya cara lain untuk berterimakasih, sebab hanya badan ini yang kupunya”

“Pras, kamu tak perlu berterimakasih” jawab Reynal singkat dalam mata terpejam itu

“Bang, sekali lagi, aku tak kan menuntut apa-apa. Seluruh yang ada di badanku, mulai ujung rambut hingga kaki malam ini kupersilahkan untuk Abang. Aku tak enak bang, hanya abang saja yang berkorban untukku. Sementara aku tak memberikan apa-apa".

Reynal terdiam. Dia tidak menanggapi kata-kata Prasti yang panjang. Beberapa saat kemudian Reynal berkata:

“Pras, aku akan buka mata, capek memejam terus. Tolong pastikan seluruh badanmu tertutup selimut kecuali wajahmu saja yang terbuka. Aku mohon, aku ingin buka mata, capek”

“Oke... sudah, silahkan buka mata Abang”

“Waduuuuuuhhhhhhh” Reynal menjerit saat membuka mata sebab tubuh yang ada di depannya dalam keadaan....

“Pras... Prasss... tutup..tutup” jerit Reynal.

Lain pula perasaan yang menggelayuti Cimpin Cs di Jakarta. Mereka baru saja selesai penggeledahan di pos ketiga, pos terakhir itu. Enam lebar kertas berisi foto hasil jepretan Prasti dan Reynal yang sudah dicetak erat dalam pangkuannya.

Tiap sebentar mereka mencium kertas dalam map itu secara bergantian. Baginya ini adalah dokumen paling penting yang akan mengubah hidupnya. Sebab di pelupuk matanya telah terbayang tumpukan uang yang terikat yang akan diserahkan pada mereka masing-masing.

Cimpin sudah membayangkan dia membawa mobil baru bersama istri berjalan ketempat-tempat indah di Jakarta dan sekitarnya. Anggota yang dulu mengalami ngilu perut sebab menrima tendangan kungfu kuli pelabuhan telah membayangkan duduk di pelaminan karena uang itu digunakan untuk melamar dan pesta pernikahan dengan calon istrinya. Sementara yan angota yang satu lagi telah membayangkan dia berada di Bali, menikmati senja yang keramat di Pulau Dewata.

Di depan ruangan gemerlap dunia milik Big Bos Brully mereka tegak lurus, menunggu staf khusus Brully datang menjemput dan membawanya menghadap Big Bos. Tak tahan girang hati, juga berdebar menunggu detik detik kebahagian.

Kawan

Kita ke Bandung, ke tempat Prasti dan Reynal. Kamera mesti kita larikan keluar ruangan, tak baik melihat situasi antara Prasti dan Reynal. Itu urusan orang dewasa. Nanti bisa kita tanya langsung pada Prasti dan Reynal. Apakah mereka adu jotos entah adu pinalti sebelum subuh ini. Entahlah. Besok pagi kita tanya langsung pada Prasti, tentang gawang cap Inggris-nya itu.

Lalu

Bagaimana foto kebersamaan Reynal dan Prasti yang kini sudah berada diruangan Big Bos Brully. Bila benar-benar sudah ketahuan. Siapa yang mati terlebih dahulu. Sebab Reynal, Prasti, Brully, anak Prasti dan wanita yang menjaga anak Prasti, sama-sama berpeluang untuk terbunuh terlebih dahulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!