Sudah dua jam Reynal berbicara dengan Prasti. Kali ini Reynal berbicara dengan hati agar Prasti mengerti. Reynal dengan nada dan ekspresi serius menjelaskan bahwa dia tidak pernah berniat membunuh Prasti. Malah Reynal berkata bahwa dia justru mempertaruhkan nyawanya untuk Prasti tetap hidup.
"Kalau saya ingin membu-nuhmu, tentu sudah dari dulu Pras. Karena saya berteman dengan Brully itu sudah lama
Justru saya berusaha menyelamatkanmu karena saya tahu niat jahat Brully
Untuk kamu ketahui, Brully ingin membu-nuh anak yang ada dalam perutmu, bila yang lahir laki-laki. Tapi walaupun yang lahir perempuan tetap dia habisi juga”.
“Kok Abang tau?”
“ Dia kan teman saya”
“Memangnya Om Brull ngomong gitu sama Abang?”
“Ngga”
‘Gimana Abang bisa tahu??”
“Suatu hari kamu akan tahu bagaimana saya mendapatkannya”
“Memangnya pekerjaan abang apa sih?. Bukan pegawai asuransi?
“Nanti kamu akan tahu, Pras”
“Oke, trus” desak Prasti
“Saya tak mungkin membiarkan dia membunuh manusia tak bersalah. Maka saya lakukan sesuatu”
“Oh, gitu”
Kemudian Reynal berbicara dengan topik lain
“Pras, kamu ingat ngga sih, sama anak”
“Ingat sih Bang. Kucing aja ingat sama anaknya”
“Kok kamu cuma ngomong anak sama saya hanya setelah diteror Brully?”
“Bang, aku ingat Bang. Tapi harus gimana. Biayanta gimana??”
“Oke, tak usah bahas soal biaya anak dulu. Saya lanjutkan ya. Kalau anak kamu serahkan sama Brully, berarti menyerahkan anak untuk dibu-nuh. Kemudian setelah anak dibu-nuh giliran berikutnya saya dan kamu. Maka menyerahkan anak, sama menyerahkan tiga nyawa sekaligus”
“Kamu jangan cemas, selagi anak belum dia dapat maka kamu tak kan dihabisi. Itu hanya teror.” Reynal meyakinkan Prasti.
Reynal melanjutkan
“Begini, andai nih..andai. Bila suatu hari kamu ketangkap, jangan panik”.
“Gimana caranya ngga panik Bang. Orang ditangkap, pasti paniklah”
“Dengar dulu. Kamu tidak akan diapa-apain. Dia hanya meneror agar kamu menunjukkan siapa saya pada mereka”
“Oh, jadi kalau aku ketangkap, aku bawa dia ke tempat Abang, gitu?”
“Bukan, kalau itu cari mati namanya”
“Lalu?”
“Kamu bawa mereka ke Tanjung Priuk, depan pelabuhan”.
“Memangnya anakku ada di tanjung Priuk?”
“Waduh Pras, bukan!!”
“Itu jebakan. Nanti kamu diselamatkan tim di situ.
Nah, kalau kamu sempat ditangkap di luar Jakarta, pokoknya bawa dia ke tempat yang lapang, terminal, lapangan, alun-alun, pokoknya tempat yang lapang deh” Reynal melanjutkan.
“ Gimana abang tahu kalau aku ketangkap. Abang kan ngga liat”
“Pras, dimanapun kamu berada saya tahu, apa yang sedang kamu alami, saya tau. Pokoknya apa yang saya suruh ikuti. Apa yang saya larang kamu patuhi. Paham?!”
“Ya la, kalau gitu”
“Jadi kapan aku ke Padang?
“Besok”
***
Di sudut Jakarta lain, Sakti Rama bakti, anak Prasti sudah tampak ketampanannya. Betapa tidak, Bapaknya keturunan India, ibu blasteran Inggris Indonesia. Wajahnya komplit, ada India, Inggris dan Indonesia. Hidungnya mancung seperti ibu dan bapaknya, mata biru seperti ibu, dan kulit sawo matang khas Indonesia.
Pengasuh Sakti sangat bahagia mempunyai kesempatan bersama Sakti. Ada kebanggan besar yang dia dapat dengan mengasuh anak berwajah asik ini.
Sepertinya, bila besar nanti, Sakti laris menjadi bintang sinetron dan banyak di-idolakan kaum hawa. Akan ditempel kemana pergi oleh para pencinta pria ganteng. Semoga tidak menjadi penjahat kemaluan seperti bapaknya.
Kawan,
Esok, Prasti akan ke Padang, apa yang dilakukan Reynal untuk bisa meloloskannya?
Ada yang belum juga diketahui tentang Reynal, apakah dia telah beristri atau belum. Atau ada hal lain?.
***
Masih di tempat yang tidak diketahui dimana lokasinya, Reynal terlihat sedang memberi penataran khusus pada Prasti yang siang ini akan menuju kota Padang di Sumatera Barat.
Reynal tampak seperti pelatih bola yang sedang menerangkan strategi di lapangan saat bertanding nantinya. Tangan Reynal bergerak kiri kanan atas dan bawah. Badannya pun ikut begerak.
Mereka, tidak membahas tentang Brully. Tapi memberi pengarahan pada Prasti bagaimana cara hidup di ranah Minang yang berbudaya islami.
“Prasti, mulai turun rumah ini, kamu mesti memakai jilbab, paham?!”
“Harus gitu ya Bang?”
“Iya sayaangg”
“Ehh..” Prasti terkaget mendengar ujung kata terakhir.
“Abang manggil aku sayang, benar Bang?? Aku tak salah dengar kan?”
“Ehmm ahh hmm..” Reynal gugup parah.
“Kalau benar tak apa-apa Bang, aku suka dengarnya”
“Bang..Bang..kok diam sih”
“Benarkan kata itu??”
“Udah..udah. nanti dibahas” Reynal masih salah tingkah
Prasti tersenyum sipu, seperti baru saja disapu angin surga firdaus, sejuk nian rasanya.
Reynal kembali berucap
“Nanti setelah sampai di Padang, kamu langsung dibawa ke Payakumbuh. Di sana ada sebuah yayasan, kamu jadi guru Bahasa Inggris disana. Makanya kamu harus pakai Jilbab. Di sana wanita berjilbab semua. Ngga seperti di Jakarta ini ”
“Wah aku jadi guru?
“Iya. Trus kamu belajar solat dan bacaannya dengan teman teman guru di sana”
“Malu ah”
“Ngapain malu”
“Udah besar gini ngga bisa solat” Prasti menunduk
“Biasa. Itu ada yang umur 50 juga baru belajar solat”
Reynal dan Prasti berangkat ke bandara Cengkareng. Reynal berpenampilan biasa, tak memakai pakaian asing yang selalu dia lakukan ketika bersama Prasti. Reynal terlihat santai dengan baju kemeja pendek lengan dan celana jean. Tak ada kaca mata di wajahnya. Prasti agak bertanya-tanya dalam hati. Mengapa hari ini Reynal terlihat sangat berbeda.
Ada yang mengejutkan. Reynal sengaja membocorkan keberangkatan Prasti pada pihak Brully. Bahkan Reynal memberikan informasi detail tentang pakaian, jam keberangkatan dan masakapai penerbangan yang akan membawa Prasti ke Padang.
Reynal sedang mendidik Prasti untuk bermain dalam percaturan tingkat tinggi ini. Walau Reynal sadar, bahwa ini sangat bebahaya. Bila gagal, maka hancur semuanya.
Prasti tak tahu percobaan berbahaya ini. Reynal berharap, Prasti tidak blunder.
Beberapa menit lagi permainan petak umpet ini akan dimulai.
“Pras, kamu mulai sekarang harus jadi wanita kuat. Harus pandai bermain melawan Brully. Kamu saya didik untuk cerdas menghadapinya”
“Wah, jangan gitu Bang. Tapi beneran ketemu Om Brull. Aku bisa mati, Bang”
“Ngga. Pokoknya suatu hari nanti bila ketemu sama dia santai aja, sok manja aja kamu. Kemudian bawa dia ke tempat yang lapang, oke. Nanti ada anggota saya ke sana. Sebut jalan Mahasakti 12. Jangan lupa ya!!.Kami harus dididik bermental keras dan mampu bermain!”
“Ngeri juga bang, tapi aku ikuti deh kata Abang”
‘Pokoknya kamu tenang, tak boleh blunder. Oke paham ya”
“Iya Bang”
Waktu percobaan semakin dekat. Reynal telah menyiapkan alat yang sengaja dijahit diujung kerudung Prasti.
Tiba-tiba alat komunukasi rahasia di pinggang Reynal bergetar. Tanda permainan dimulai. Reynal mendadak mengerem mobil. Kemudian berkata:
“Pras, Pras turun”
Prasti keget, jantungnya seakan ingin terlepas
“Waduh.. waduh.. ada apa Bang”
“Turun, pokoknya turun. Langsung bermain!! Jangan Blunder. Kalau Blunder kamu mati!! ”
Prasti turun dengan gugup, tapi mencoba mengikuti arahan Reynal dan berdiri di tepi jalan sebelum masuk tol bandara. Sementara Reynal menekan gas mobilnya sedalam-dalamnya untuk melaju.
Beberapa saat kemudian. Sebuah mobil berhenti mendadak di belakang Prasti. Dengan sigap tiga orang anggota Brully mengunci kedua tangan Prasti dan Prasti pucat pasih. Tapi dia ingat pesan Reynal untuk bersikap manja.
“Iiihh, jangan gitu dong Bang, yang romantis deh pegang cewek”
Kemudian seorang lelaki turun dari mobil berikutnya.
“Eh, ada Om brull. Benar Om Brull kan??, udah lama ngga ketemu”
Brully heran pada penampilan Prasti yang berkerudung dan bersikap manja. Brully lalu memerintahkan angotanya untuk melepaskan pegangan.
“Ini Prasti?”
“Iyalah Om, masa lupa sih sama yayang sendiri”
“Bukannya kamu mau ke Padang??”
“Ah, ngapain aku ke sana”
‘Itu informasi tiket penerbangan ada nama kamu, berangkat jam 11 ini?!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments