Bab 8

"Anda pulang lebih awal" komentar pelayan rumah yang menyambut Bruce di depan kastil.

Tentu saja dia pulang lebih awal. Dia tidak ingin berlama-lama di dalam pesta yang sangat tidak disukainya itu. Apalagi menerima semua tatapan penuh keingin tahuan dari banyak orang. Dia merasa sangat terganggu. Malam belum begitu larut dan Bruce tidak ingin tidur. Dia menatap langit gelap yang ada diluar ruang kerjanya lalu sebuah keinginan menggugah hatinya. Dia membuka pintu dan melihat pengawalnya bersiap tidak jauh dari sana.

"Siapkan mobil!" perintahnya lalu berjalan ke kamarnya di lantai atas. Tak lama dia turun dengan setelan serba hitamnya. Pengawalnya datang mendekat dan membisikkan sesuatu.

"Saya belum menyiapkan apapun. Apakah Anda bersedia menunggu lima menit untuk ... "

Belum selesai pengawalnya bicara, Bruce memberikan secarik kertas berisi alamat. Pengawal itu berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Silahkan Tuan" jawabnya mengarahkan Bruce untuk masuk ke dalam mobil yang selalu dipakainya disaat dia ingin melakukan apa yang disukainya.

Di dalam mobil, pengawal berkoordinasi dengan orang suruhannya. Memastikan apa yang akan dilakukan Bruce aman dan tidak akan pernah diketahui oleh siapapun.

Tak lama mobil terparkir di bayangan sebuah apartemen tua. Bruce keluar dari mobil dan melihat rumah tua yang didatanginya beberapa hari lalu.

"Semua sudah dipersiapkan, Tuan" kata pengawalnya.

Bruce berjalan menuju rumah tua itu. Dia melihat sekeliling dan memilih sebuah sudut gelap yang sudah dipersiapkan untuknya. Tak lama menunggu, penghuni rumah pulang. Meletakkan kelelahan, barang dan bajunya di sepanjang jalan menuju kamar. Menyisakan baju dalam berwarna hitam yang menutupi bagian vital gadis itu.

"Belum terlalu ranum" pikir Bruce saat melihat tubuh gadis berusia sembilan belas tahun itu. Mungkin karena gadis itu belum menginjak usia dewasa yang sebenarnya. Tapi ... mengingat bagaimana bentuk tubuh gadis itu sepuluh tahun lalu, Bruce tidak mengira bisa melihat dada yang menonjol dan pinggul yang semampai.

Dalam diam, Bruce terus mengamati kelakuan anak gadis salah satu pekerja perkebunannya itu. Dan saat gadis itu akhirnya tidur, itulah saatnya Bruce pergi. Itulah yang selalu dilakukannya selama ini. Dia tidak pernah menghabiskan waktu lebih lama saat pengamatannya dikira cukup untuk malam itu. Tapi ... malam ini lain.

Bruce sudah berdiri di balik pintu lalu berbalik. Dia melangkah kembali ke kamar dan melihat gadis yang tengah berbaring nyenyak di ranjangnya. Tangannya menjulur ke bawah dan perlahan meremas dada gadis itu.

'Terlihat kecil tapi kenapa sangat pas di tangannya?' pikirnya.

Tanpa sadar, Bruce telah meremas kedua dada gadis itu dan merasa tidak cukup. Dia menggerakkan tangannya ke bawah dan menyentuh sebuah kelopak basah.

"Ahhh" desah gadis itu menghilangkan akal pikiran Bruce. Dia mempermainkan gadis itu sampai desahan demi desahan terus terdengar. Dan saat badan gadis itu melengkung ke atas, Bruce tersenyum. Tapi ... perlahan dia menyadari gadis itu sedang melihatnya.

"Siapa?" tanya gadis yang masih dalam keadaan setengah bangun itu. Bruce melepas tangannya dan segera menjauh dari ranjang. Dia berdiam diri sejenak dalam kegelapan sampai gadis itu kembali terlelap.

Sesudah memastikan tidak ada pergerakan dari arah ranjang, Bruce bergegas keluar dari rumah tua itu. Berjalan cepat ke arah mobil dan mengejutkan pengawal serta orang suruhannya.Keduanya berbicara singkat dan Bruce melihat orang suruhannya kembali ke rumah gadis itu untuk memastikan semua kembali seperti sedia kala.

'Apa yang sudah  dia lakukan?' tanya Bruce ketika dia berada di dalam kamarnya, sekembalinya dia ke kastil

Selama ini, dia tidak pernah melakukan apapun pada objek yang diamatinya. Dia hanya mengamati dan tidak melakukan apapun. Tapi kenapa malam ini dia melakukan yang diluar kebiasaannya? Dan kenapa juga kepada gadis yang dikenalnya? Yang lebih membuatnya heran, dia merasa senang saat gadis itu merasakan kenikmatan yang diusahakannya.

Bruce menutup mata, berusaha melupakan apa yang telah terjadi malam itu.

Keesokan harinya, Bruce terbangun karena pergerakan pelayan tua yang selalu datang ke kamarnya.

"Saya membawa sarapan yang ringan untuk Anda Tuan" kata pelayan itu lalu membuka satu persatu tirai di kamar Bruce. Seperti biasa, dia hanya diam dan memalingkan wajah dari sinar matahari yang masuk. Tapi, bau sesuatu yang lezat mengganggu ketenangannya. Dia duduk dan melihat sarapan yang dibawa oleh pelayannya. Dua potong roti putih, mentega di mangkuk kecil, sup yang berwarna keemasan dan juga sepotong daging. Perlahan Bruce merasa lapar.

"Apa Anda ingin makan?" tanya pelayan yang sepertinya melihat ketertarikan Bruce pada sarapan pagi ini.

"Iya" jawabnya singkat.

Kepala pelayan segera menyiapkan meja untuknya. Menata semua makanan tepat di depan Bruce. Dia menyobek roti dan mencelupkannya pada sup lalu memasukkannya dalam mulut. Rasa kentang dan bawang yang samar. Enak. Bruce memotong daging dan memakannya. Sekali lagi dia merasakan ledakan rasa yang nikmat di dalam mulutnya. Alhasil, pagi itu dia menghabiskan sarapannya.

"Bawa pergi" katanya saat semua makanan di depannya habis. Kepala pelayan mematung sejenak seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya pagi itu lalu segera mengambil meja kecil yang berada di depan Bruce.

"Apa hari ini Anda akan memeriksa perkebunan?" tanya kepala pelayan dengan wajah yang berbeda dari biasanya.

"Iya"

"Makan siang apa yang Anda inginkan nanti? Daging dan sup? Bagaimana kalau pasta? Buah? Apa saya harus menyiapkan buah juga?"

Bruce tidak pernah mendengar kepala pelayan tuanya bersemangat seperti ini. Tapi dia merasa tidak terganggu.

"Terserah" jawabnya mengharapkan kepala pelayan segera meninggalkannya.

Bruce memakai kaos putih di dalam jasnya dan mulai berjalan mengelilingi perkebunan. Hal ini dilakukannya sebulan sekali. Sama seperti apa yang sebelumnya dilakukan oleh kakeknya selama ini. Memeriksa keadaan perkebunan juga menyapa para pekerja yang dilihatnya sepanjang perjalanan.

"Selamat pagi Tuan" sapa pekerja pertama yang melihatnya.

Bruce mengangkat kepalanya sedikit dan mengangguk pelan. Tidak berbicara ataupun mengembalikan sapaan pekerjanya. Dia berjalan lagi dan melihat beberapa pekerja sedang memangkas ranting dan daun anggur. Kebanyakan tidak mengetahui kehadirannya disana. Tapi Bruce tidak mempermasalahkan hal itu dan tetap berkeliling dengan pengawal yang selalu setia mengikuti langkahnya.

"Selamat siang Tuan"

Langkah Bruce terhenti oleh pekerja yang tiba-tiba berdiri di depannya. Dan dia sangat mengenal pria yang ada di hadapannya. Dia adalah ... ayah gadis yang semalam didatanginya.

"Siang" jawab Bruce lalu mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Sungguh senang melihat Anda setelah satu bulan. Kelihatannya Anda lebih segar hari ini. Apa Anda berkenan untuk datang ke rumah saya dan mencicipi roti kismis buatan istri saya? Kemarin istri saya membuat roti kismis yang enak sekali"

Bruce memang sering bertemu pria ini setiap kali berkeliling perkebunan. Tapi baru kali ini dia merasa berbeda. Seakan dia telah melakukan kesalahan besar dan tidak dapat melihat pria ini seperti yang sebelumnya dia lakukan.

"Tidak perlu" jawab pengawal membantunya.

"Kalau tidak. Anda bisa membawa roti kismis yang saya bawa saat ini. Nanti siang, saya akan pulang saja ke rumah untuk makan siang. Tunggu sebentar"

Pria itu menghilang sebentar lalu kembali dengan berlari dan menyodorkan roti yang dibungkus kertas. Bruce mengulurkan tangan dan menerima bungkusan roti itu.

"Kalau Anda menyukainya, Saya akan mengirim roti kismis ke kastil besok. Beritahu saja saya. Selamat berkeliling Tuan"

Pria itu berbalik pergi dan meninggalkan Bruce yang masih memegang roti di tangannya. Dia dapat mencium bau mentega dan kismis yang segar.

"Kita kembali ke kastil" katanya lalu berjalan kembali ke kastil. Menghentikan acara berkelilingnya untuk dapat mencicipi roti kismis buatan ibu gadis itu.

Terpopuler

Comments

Agus Tina

Agus Tina

Awal cerita, misteriusnya Bruce dan mobil hitamnya juga kelelawar yg berterbangan mirip adegan dalam film Batman n Robin kalau saya tidak salah ... tapi ini versi tulisan. Bagus keren .... suka ceritanya ....

2025-02-16

0

irish gia

irish gia

ohh...hobi nya si Bruce gt yaa
merhatiin cewe tiduurrr

2024-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!