Rose membuka mata, dan yang segera dia sadari adalah dia berada di tempat yang dikenalnya. Dia duduk dan melihat sekitar. Ini kamarnya. Bagaimana bisa dia berada di kamarnya? Lalu ada rasa pusing di kepala yang muncul dan ingatannya kembali ke malam sebelumnya.
Dia berlari dan terus berlari demi mengejar mobil hitam misterius itu. Dia berhasil mengejar dan menemukan mobil itu bersembunyi di balik bayangan sebuah gedung. Rose bersembunyi di balik pohon besar dan mengeluarkan ponsel. Dia membidik mobil itu sebagai objek foto. Ada dua orang pria yang berdiri di dekat mobil hitam misterius itu. Dia berhasil mengambil beberapa foto lalu kemudian dia mencium bau pekat di udara sekitarnya dan ... .
Rose melihat tas putih besar yang tergelak di lantai. Dengan cepat dia mencari sesuatu disana.
"Ketemu" katanya lalu membuka ponsel dan mencari hasil foto yang diambilnya semalam.
"Tidak ada"
Bagaimana bisa tidak ada foto mobil hitam misterius dan para pria yang berdiri di dekatnya? Bahkan foto kemarin tidak ada di dalam galeri fotonya. Bagaimana bisa terjadi? Dan kenapa tiba-tiba dia ada di dalam kamarnya? Apa yang sebenarnya terjadi semalam?
Rose berusaha mencari ingatan terakhir yang ada di otaknya, tapi masih belum bisa mendapatkan jawaban. Setelah udara terasa pekat, dia kehilangan kesadaran dan ... .
"Kenapa aku tidak mengunci ponselku??" sesalnya.
Tunggu. Sepertinya dia melupakan sesuatu yang lebih penting daripada foto-foto itu. Lalu alarm di atas mejanya berbunyi. Memperingatkannya bahwa jadwal masuk kerja sudah dekat. Dia terpaksa melupakan apa yang terjadi dan segera bersiap untuk bekerja.
"Kamu telat dua menit" kata Lidya memergoki Rose berlari ke arah loker.
"Iya, perutku sakit" alasan Rose. Padahal dia masih dalam keadaan linglung setelah semua yang terjadi padanya semalam.
"Jangan diulangi lagi! Kau tahu perjanjian kerja kita akan dipertimbangkan lagi kalau terlambat tiga kali?"
"Iya" jawab Rose lemah. Dia sudah pernah terlambat satu kali. Ini yang kedua. Dan mulai sekarang dia harus lebih berhati-hati lagi.
Pekerjaan hari ini begitu berat. Rose berada di depan penggorengan terus menerus hari ini. Tanpa istirahat sama sekali. Mungkin karena hari ini adalah awal akhir pekan. Banyak tamu keluarga yang datang saat makan siang dan malam.
"Capeknya ... " keluh Lidya duduk di depan loker.
Rose akhirnya bisa menanggalkan seragam yang dari tadi menyerap semua keringatnya.
"Aku mau mandi" katanya dengan sedikit lemah. Badannya terasa lelah sekali malam ini.
"Aku ingin sekali tiba-tiba ada di kamarku. Seandainya saja ada penyihir yang bisa memindahkan ku langsung ke rumah"
Rose tersadar dengan ucapan Lidya. Dia tahu melupakan sesuatu dan ternyata itu adalah hal yang paling penting. Bagaimana bisa dia ada di rumah saat ingatan terakhirnya adalah berada di balik pohon? Bagaimana dia bisa tertidur di atas ranjangnya, saat hal terakhir yang dilihatnya adalah dua pria yang berdiri di dekat mobil hitam misterius itu?
Mendadak Rose menggigil takut.
Apa itu berarti seseorang diantara dua pria itu membawanya pulang? Itu berarti pemilik mobil hitam misterius itu mengetahui tentang dirinya? Tempat tinggalnya? Bahkan mungkin pekerjaannya? Apa mereka juga mengetahui tentang Rose yang menulis artikel itu?
Rose jatuh terduduk di depan lokernya. Kini dia benar-benar merasa ketakutan.
"Kenapa? Apa ada yang terjadi?" tanya Lidya tapi Rose tidak menyahut. Dia sibuk dengan pemikiran dan ketakutannya sendiri. Lama sekali baru Rose bisa mengendalikan ketakutannya dan berdiri di atas kedua kakinya.
"Tidak. Tidak ada" jawabnya lalu bergegas berganti pakaian dan pulang.
Sampai di rumah, dia memeriksa kunci pintu.
"Tidak ada yang rusak" katanya. Lalu Rose masuk dan memperhatikan permadani yang dipakainya untuk melapisi lantai. Tidak ada jejak yang tertinggal disana. Lalu, bagaimana bisa dia tertidur di atas ranjang? Apa tubuhnya terbang? Atau para pria itu benar-benar vampir yang bisa melayang dan membawanya dengan mudah ke atas ranjang? Lalu apa yang akan terjadi padanya setelah ini?
"Rose, apa yang kau lakukan?"
Rose terbangun dari lamunan dan segera menyadari dia tidak melakukan pekerjaannya dengan benar. Dia mengepel area yang salah.
"Maaf manajer" katanya lalu memperbaiki kesalahannya. Ini semua karena dia terlalu banyak berpikir semalaman. Sampai Rose tidak bisa tidur dan membuat pikirannya kacau.
"Kamu kenapa?" tanya Lidya disela mereka makan siang.
"Kurang tidur" jawab Rose tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Tidak"
Lalu terdengar sebuah berita dari televisi. Sebuah pesta akan diadakan akhir pekan ini di kediaman walikota. Pesta pelantikan walikota yang baru. Sebagai orang yang bercita-cita sebagai pencari berita, Rose ingin sekali masuk ke dalam pesta itu.
"Apa kau butuh uang tambahan?" tanya Lidya tiba-tiba.
"Apa ada pekerjaan yang bisa kulakukan?"
"Disitu" kata Lidya dengan mengulurkan telunjuknya ke arah tv.
"Apa maksudnya?"
"Aku dapat pekerjaan sebagai pelayan di pesta itu. Apa kau mau ikut?"
Rose mengangguk segera. Dia tidak akan melewatkan kesempatan yang sangat menguntungkan ini.
"Apa yang harus kulakukan?" tanyanya.
"Pastikan kau meminta ijin cuti sehari pada manajer. Karena persiapan pesta pelantikan telah dimulai sejak siang hari. Jadi kita harus siap disana dari siang sampai malam. Tapi jangan khawatir, kudengar gaji yang akan kita terima sebanding dengan gaji sebulan kita"
Rose tersenyum mendengar informasi yang baru saja dia dengar. Dan tidak sabar menanti akhir pekan datang.
Setelah memastikan mendapatkan ijin cuti sehari, Rose dengan tenang bangun agak siang akhir pekan ini. Dia juga bisa memasak untuk sarapannya dan minum teh dengan tenang. Lalu dia berangkat ke tempat pesta yang merupakan rumah resmi walikota saat bertugas.
Di depan rumah besar yang seperti istana itu, Rose merasa kecil. Dia belum pernah melihat rumah sebesar ini selain ... .
"Kau menunggu disini?"
Rose menoleh dan melihat Lidya.
"Iya. Aku tidak tahu dimana pintu masuknya"
"Ayo, cepat. Sebelum kita terlambat dan tidak boleh masuk"
Rose masuk ke dalam rumah besar itu. Dia diharuskan mendengar semua instruksi yang diberikan kepala pelayan sebelum bekerja agar tidak melakukan kesalahan.
Pesta dimulai pukul tujuh malam dan tamu-tamu terhormat mulai berdatangan. Rose bisa melihat semua orang terkenal itu secara langsung dan masih tidak percaya dengan keberuntungan yang didapatnya hari ini. Dia mulai mengamati hiasan, jamuan, dan semua yang terjadi dalam pesta itu. Untuk bahan artikelnya nanti.
Dan disaat dia membawa kudapan pesta tiba-tiba terasa udara menjadi sangat dingin. Dia melihat ke arah pintu masuk dan tertegun. Pria dengan setelan jas hitam dan wajah pucat hadir disana merenggut keramaian pesta. Suasana menjadi sangat hening saat pria itu berjalan ke arah walikota.
Dan saat pria itu memperkenalkan dirinya, Rose sangat terkejut. Dia pria itu? Pria yang mewarisi perkebunan anggur dari mendiang kakeknya itu? Kenapa pria itu menjadi sangat berbeda dengan pria yang dikenalnya dulu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Selfi Azna
siapa kah pria itu🧐
2024-07-19
0