Beberapa hari setelah malam itu, Bruce terpaksa menghentikan kegemarannya. Pengawal maupun orang suruhannya juga berpikir baik jika mengambil waktu untuk rehat. Dia kembali pada kegiatannya sebelumnya. Memeriksa perkebunan juga menangani laporan kilang anggur . Dia juga datang ke beberapa acara yang mengharuskannya hadir.Tapi semua itu membuatnya sangat bosan. Dia ingin memulai kembali kegiatan yang sangat digemarinya itu.
"Saya pikir akan lebih baik memulai dari tempat yang baru" kata pengawalnya ketika Bruce tidak menunjukkan rasa puas pada tujuan mereka malam ini. Dia kembali ke mobil dengan cepat. Karena wanita yang diamatinya malam ini adalah seorang penghibur yang suka mabuk.
Malam selanjutnya, pengawalnya kembali membawanya ke tempat baru. Dia masuk ke dalam sebuah ruangan yang berantakan. Setelah berdiri di tempat gelap untuk beberapa waktu, seorang wanita masuk ke dalam rumah. Wanita yang memakai riasan tebal dengan pakaian mirip penghibur malam sebelumnya.
"Sialan!! kalau saja aku punya keluarga kaya" kata wanita itu lalu masuk ke dalam kamar mandi. Saat keluar, wanita itu menjadi sosok yang lain. Wajah seperti seorang anak kecil namun tubuh wanita dewasa. Wanita itu terus menggerutu di depan cermin selama dua jam lalu tidur.
Kali ini Bruce juga tidak memiliki keinginan untuk mendekat ke kamar. Dia segera keluar dan kembali ke dlam mobil.
Malam berikutnya Bruce tidak ingin pergi kemanapun. Dia menghabiskan waktu malamnya dengan membaca dan tidur. Dia minum banyak anggur untuk beberapa hari ke depan. Melewatkan banyak waktu makan. Karena kembali berdiam diri di rumah, kulitnya menjadi pucat. Dagunya juga semakin mengerucut, membuat semua staff rumah khawatir.
"Tuan, malam ini sebaiknya Anda keluar" kata pengawalnya saat Bruce bekerja di ruangannya. Dia tidak menjawab dan hanya melanjutkan pekerjaannya.
Meski tidak terlalu bersemangat, Bruce tetap pergi dengan mobil hitamnya. Kali ini tidak tengah malam. Tapi dua jam sebelum tengah malam. Dan rumah yang tampak di depannya membuat Bruce bertanya-tanya.
"Kami telah menyiapkan segalanya sebaik mungkin. Kali ini tidak akan ada kesalahan lagi" lapor pengawalnya.
Mendengar keyakinan pengawalnya, Bruce masuk ke dalam rumah itu. Dia melihat lampu yang pecah telah diganti, ruangan itu juga bersih seperti biasanya. Kamar gadis itu juga sama seperti terakhir kali dia datang. Tak lama, gadis itu pulang. Bruce telah berada di posisinya dan mengamati kegiatan gadis itu sepanjang malam.
Mandi, makan cemilan lalu duduk di depan laptop bututnya dalam waktu lama. Di sela-selanya, gadis itu membaca sebuah file dan kembali mengetik.
"Selesai!" seru gadis itu lalu meregangkan badan.
Gadis itu berbaring di ranjang lalu mulai tertidur. Saat itulah Bruce datang mendekat. Dia melihat wajah damai yang tidak dilihatnya selama dua minggu lebih, menyentuhnya dengan lembut dan hampir menciumnya ketika ... .
"TRINGG" Laptop gadis itu berbunyi
Bruce memeriksanya dan menemukan sebuah email masuk ke dalam leptop gadis itu. Dari seorang editor yang mengatakan bahwa artikel gadis itu telah dibuat dengan baik. Lalu sebuah email kembali masuk, menyatakan besaran uang yang diterima gadis itu untuk artikel yang telah ditulisnya. Bruce mengangkat ujung bibirnya ke atas. Merasa bangga akan pencapaian gadis itu
"Tidurlah dengan baik" katanya lalu meninggalkan gadis itu sendiri. Dia kembali ke dalam mobil dan pulang.
"Apa Anda ingin makan yang lain Tuan?" tanya kepala pelayannya yang senang Bruce memakan sarapannya.
"Tidak"
Bruce datang ke kilang anggur hari ini dengan energi baru. Dia berkeliling dan memeriksa gudang anggur lalu kembali ke ruangannya. Saat waktunya pulang, pengawalnya tiba-tiba masuk.
"Maaf mengganggu Tuan"
Bruce hanya mengangkat dagunya sedikit.
"Tuan Johnson datang berkunjung untuk menemui Anda"
Tuan Johnson? Apa orang tua itu ingin mengenang pertemanannya dengan kakek Bruce dengan datang kemari? Bruce sebenarnya malas menerima tamu tapi untuk teman kakeknya, dia membuat pengecualian.
"Biarkan dia masuk!"
"Baik Tuan"
Bruce meletakkan penanya di atas meja saat melihat Tuan Johnson masuk. Dia berjalan mendekat namun menghentikan langkah saat melihat sosok lain yang mengikuti di belakang teman kakeknya. Dia seperti pernah melihat sosok wanita itu sebelumnya.
"Bruce! Senang melihatmu!" seru Tuan Johnson lalu memeluk Bruce.
"Saya juga" jawabnya singkat.
"Sudah lama sekali aku tidak kesini. Tempat ini tidak banyak berubah"
Bruce diam saja, tidak menanggapi apapun perkataan Tuan Johnson. Karena tahu orang tua itu memiliki tujuan lain datang menemuinya. Dia menunggu cukup lama lalu Tuan Johnson meraih tangan wanita yang mengikuti langkahnya.
"Oh iya, aku lupa memperkenalkan cucuku. Ini cucuku Feyz. Dia sekarang sedang menjadi model yang terkenal di negeri ini"
Wanita itu akhirnya maju, mendekat ke arah Bruce dengan langkah seperti kucing dan mengulurkan tangan ke arahnya. Dia mengingat wanita ini. Wanita yang memiliki rumah kecil berantakan di kota.
"Masih berusia sembilan belas tahun tapi bukankah dia telah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik?"
Sembilan belas tahun? Bruce mengingat tebalnya riasan yang menutupi wajah anak kecil wanita itu.
"Itu karena aku sudah menjadi model sejak kecil kakek. Jadi tubuh dan pikiranku sudah berkembang lebih dewasa daripada yang seharusnya" balas wanita itu.
Orang tua itu terus saja berusaha memuji cucunya di depan Bruce. Membuatnya sangat bosan.
"Jadi Bruce,apa malam ini kau akan mengajak cucuku makan malam?" tanya Tuan Johnson memamerkan tujuannya datang petang ini.
"Tidak" jawab Bruce tegas. Dia menghormati teman kakeknya itu. Tapi dia bukan orang yang suka dimanfaatkan. Apalagi untuk menaikkan pamor cucu Tuan Johnson di kalangan atas.
"Kau ternyata berbeda dengan kakekmu. Aku sudah salah berharap kau bisa membantu keluargaku"
Setelah bicara, orang tua itu mengajak cucunya pergi.
Malamnya, Bruce kembali pergi ke sebuah rumah yang sangat dikenalnya. Tak lama setelah kedatangannya, gadis itu pulang. Kali ini dalam kondisi yang berbeda dari malam sebelumnya.
Gadis itu meletakkan barangnya di sepanjang jalan masuk. Pergi ke kamar lalu berbaring dan. Setelah mendengar dengkuran halus, Bruce datang mendekat ke ranjang. Bau minyak menguasai hidungnya. Bruce melepas mantel dan jasnya lalu pergi ke kamar mandi. Dia mengambil air hangat dan handuk kecil lalu duduk di dekat ranjang.
Secara perlahan, Bruce mulai melepas semua pakaian gadis yang sedang terlelap itu.
"Kau, Tuan Bruce?"
Bruce terkejut dengan ucapan gadis yang kini dalam keadaan setengah sadar itu. Setelah memastikan gadis itu mengira bahwa kehadirannya adalah mimpi, Bruce malanjutkan aksinya. Dia membasuh tubuh gadis itu, dari atas sampai bawah. Menghapus bau minyak yang tersisa dari tubuh gadis itu. Baginya, hal ini ternyata lebih menyenangkan daripada mengerjakan laporan kilang anggur dan perkebunan. Dia juga bisa memeriksa setiap inchi tubuh gadis itu.
Setelah memastikan tubuh gadis itu bersih, Bruce ingin pergi. Dia tidak ingin mengganggu istirahat kelinci kecilnya yang kelelahan. Namun, gadis itu menahannya. bahkan melingkarkan tangan di pinggangnya. Membuat Bruce tidak bisa pergi meski ingin.
"Aku akan tinggal" bisiknya. Membuat gadis itu tersenyum senang lalu meletakkan kepala di dada Bruce. Keduanya lalu tertidur dengan nyenyak.
Sebelum pagi menyapa, Bruce terbangun. Dia membungkus tubuh gadis itu dengan selimut tebal. Memastikan kelincinya tidak kedinginan karena tidak mengenakan pakaian apapun. Tidak lupa Bruce mencium kening gadis itu sebelum pergi. Kembali ke kastilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Selfi Azna
again
2024-07-19
0