Kembali kerja

Tanpa di stop, sebuah mobil angkutan umum tiba-tiba berhenti di depan Rubi. Mobil angkutan umum yang kerap kali wara-wiri di jalanan tersebut.

"Lewat PT Garmindo ngga, pak?" Tanya Rubi pada sopirnya sebelum menaikinya. Karena tidak semua angkutan berjenis yang sama melewati tempat kerjanya.

"Lewat, neng," sahut sang sopir membuat Rubi tersenyum senang, lalu segera menaikinya.

Didalam angkot itu tak hanya dirinya. Ada dua penumpang pria lainnya dengan tujuan yang berbeda.

"Kerja dimana, neng?"

Pertanyaan itu mengejutkan kediaman Rubi yang tengah menatap lurus ke arah pintu angkot dengan pikiran melalang buana. Dia lantas menoleh ke arah si pemberi pertanyaan. Seorang pria tua dengan tatapan serta senyuman yang aneh membuatnya berpikir jika pria tua itu bukan lah bapak-bapak pada umumnya, melainkan bapak-bapak puber yang lagi hobi-hobinya menggoda daun muda.

"Pabrik," jawab Rubi singkat lalu kembali meluruskan pandangannya.

"Pabrik apa, neng?"

"Garmen." Rubi kembali menjawabnya singkat dengan tatapan tak beralih dari pintu mobil yang terbuka.

"Oh, PT Garmindo itu ya, neng? saya juga dulu pernah kerja di sana, neng, sebagai manager produksi. Tapi sekarang sudah ngga lagi dan memilih berbisnis yang keuntungannya berlipat-lipat dari pada sekedar gaji seorang manager pabrik. Bahkan, bisnis saya ini sudah berkembang pesat. Rumah saya besar, mobil saya banyak, dan........"

Mendengar ocehan pria itu yang tak henti-henti dan entah benar atau hanya haluannya semata membuat Rubi melirik dengan ekor matanya. Memperhatikan penampilannya dari atas sampai kakinya. Sama sekali tidak ada wibawanya jika pria itu adalah seorang pebisnis atau orang kaya.

"Kalau orang kaya, minimal naik Avanza lah, pak. Bukan naik angkot," cibir Rubi sekaligus memotong ocehan pria itu, dan membuat pria itu seketika kikuk.

"Bapak ngaku pernah jadi manager PT Garmindo aja saya ngga percaya tuh, apalagi bapak ngaku seorang pebisnis. Bapak tau ngga? PT Garmindo itu baru berdiri empat setengah tahun. Dan saya bekerja di sana dari pertama berdiri itu PT sampai sekarang ngga pernah lihat muka bapak ada dipabrik itu."

Pria itu semakin salah tingkah. Lalu "Pir, pir, kiri pir!" pria itu memberhentikan sang sopir. Setelah angkot berhenti, dia langsung turun dan ngeloyor pergi begitu saja tanpa membayar ongkos. Dan kelakuan pria itu tentu membuat sang sopir menatap geram ke arah nya yang semakin menjauh.

"Dasar gila. Kalau tau dia orang gila ngga akan saya naikan tadi," umpat kesal pak sopir.

Umpatan sang sopir membuat Rubi mengulum senyumnya. Sementara penumpang lain yang juga mendengar ocehan pria halu tadi tersenyum lebar.

"Sudah sampe, neng!"

Suara sopir angkot mengejutkan Rubi dari lamunannya, lalu culingak culinguk. Dan ternyata benar saja jika dirinya sudah sampai di tempat tujuannya. Karena sepanjang jalan hanya melamun membuatnya merasa jarak tempuh yang memakan waktu satu jam itu seperti hanya satu menitan.

"Terima kasih, pak!" Rubi memberikan ongkos uang pas.

"Sama-sama, neng," ucap sang sopir menerima uang darinya.

Rubi berdiri mematung dengan tatapan mengarah ke sebuah gedung besar. Sebuah gedung pabrik tempat dimana dirinya selama empat tahun setengah mengais rezeki menafkahi seluruh anggota keluarganya. Dan satu-satunya pabrik yang menerima dirinya bekerja yang hanya tamatan SMP.

Dulu saat pabrik itu baru berdiri dan merekrut karyawan sebanyak-banyak, Rubi yang hanya berbekal ijazah SMP mencoba peruntungan di pabrik itu, hingga akhirnya dia di terima sebagai operator sewing atau operator produksi.

Sebenarnya jika bukan karena butuh pekerjaan dan uang, dia ingin sekali keluar dari pabrik itu. Tapi bukan karena pabriknya yang membuat dirinya ingin keluar, melainkan dia harus berhadapan dengan dua manusia laknat yang sudah mengkhianatinya.

"Kamu harus bertahan, Rub. Jangan hanya karena dua orang itu membuat kamu kehilangan mata pencaharian satu-satu mu. Ingat di rumah mu, banyak mulut yang harus kamu beri makan."

Rubi menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya perlahan. Setelah itu, dia berbaur bersama orang-orang yang didominasi oleh wanita dan memakai seragam yang sama dengannya, berbondong-bondong memasuki gerbang pabrik.

"Rubiiiiii....."

Ditengah melangkah memasuki pabrik, Rubi menoleh ke arah suara seseorang memanggil namanya. Di sekian banyaknya wanita memakai seragam yang sama, ada satu-satunya wanita yang mencuri perhatiannya. Rubi pun tersenyum ke arah wanita itu.

"Chiee pengantin baru. Udah masuk pabrik lagi aja. Kirain masih honeymoon sama suami ganteng mu," goda wanita yang berperawakan gembul itu setelah mendekati Rubi.

Rubi menanggapinya dengan senyuman lebar.

"Eh, gimana keadaan di line selama ku tinggal cuti, Sus?" Tanya Rubi pada wanita yang bernama lengkap Susilawati.

"Ya gitu-gitu aja, Rub. Di uber-uber target. Apalagi ngga ada kamu makin keteter aja kita. Tiap hari pak Jayus ngewekwek mulu kayak bebek. Apa lagi bestie yang sekarang jadi musuh kita itu hampir tiap hari kena semprot terus sama dia hahaha." Susi tertawa ngakak di akhir ceritanya. Tanpa di sebut namanya tentu Rubi tahu siapa orang yang selalu di semprot oleh pak Jayus, supervisor nya itu. Siapa lagi jika bukan Sundari, bestie yang kini telah menjadi musuh seumur hidupnya.

Susi sendiri sudah tahu perihal masalah yang menimpa Rubi. Hanya saja, Rubi meminta Susi untuk tidak mengumbar aib Sundari di pabrik dengan beberapa alasan. Dan sebagai teman yang baik dan setia, tentu Susi menyanggupi permintaan Rubi meski sebenarnya amat sangat geram pada wanita itu.

Tooot

Tooot

Bel berbunyi ditengah obrolan Rubi dan Susi. Kedua wanita itu akhirnya mengakhiri obrolannya lalu bergegas memasuki pabrik bersama dengan karyawan lainnya.

Setelah berada di line, Rubi menghampiri beberapa rekan satu line yang sedang berkumpul yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Mereka pun menyambut Rubi dengan antusias senang. Namun tidak dengan salah satu dari mereka yang hanya diam dan memasang muka tidak suka. Saat wanita itu hendak membubarkan diri, Rubi lekas mencekal lengannya lalu berbisik ditelinga nya.

"Kartu mu ada di tanganku, Sun. Jangan macam-macam sama aku kalau ngga mau riwayat mu habis di pabrik ini."

Bisikan ancaman Rubi membuat Sundari tercengang dengan mulut menganga dan mata yang membesar.

"Ehh pengantin anyar udah masuk kerja kamu, Rub!" sapa pak Jayus di tengah ketegangan Sundari.

Rubi tersenyum nyengir." Iya, pak!" jawab Rubi.

Sedangkan Sundari langsung pergi ke tempat dimana bagiannya.

"Tapi kok saya lihat, pak Marso sudah masuk kerja dari tiga hari yang lalu ya! bukan nya seharusnya cutinya sama dengan kamu, Rub?"

Rubi termangu menatap pak Jayus. Hubungan Rubi dan Marso memang sudah bukan rahasia lagi di pabrik itu. Hampir semua orang tahu termasuk pak Jayus, karena Marso dan pak Jayus satu profesi hanya beda divisi. Pak Jayus adalah salah satu supervisor di produksi. Sedangkan Marso supervisor di bagian finishing.

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

jadi ingat waktu dulu kerja di pabrik garmen...

2024-02-24

4

solihin 78

solihin 78

wah rubi ketahuan suami nya bukan marso

2024-02-23

3

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kayaknya Athoornya paham bener tentang pabrik, jadi tambah ilmu ne 😊. Thanks ya Thoor

2024-02-23

3

lihat semua
Episodes
1 Melabrak
2 Pria tak dikenal
3 Deal
4 Pernikahan
5 Pernikahan 2
6 Pinjam baju
7 Marso menagih uang
8 Amplop kondangan
9 Pemandangan tak biasa
10 Telur
11 Bukan perokok
12 Tangisan Safa
13 Nasi goreng
14 Kembali kerja
15 Mengerjai Sundari
16 Nasi bungkus
17 Sate
18 Marsono dikeroyok
19 Rexa sakit
20 Cekcok
21 Servis istri
22 Bubur ayam
23 Kehilangan uang
24 Daun singkong
25 Pohon kelapa
26 Meminjam uang
27 Dokter Yanto
28 50 Ribu
29 Idol
30 Bertemu dokter Yanto
31 Nasi Padang
32 Menghakimi Danang
33 Diantar Rexa
34 PT GARMINDO
35 Menjemput Rubi
36 Menunggu Rubi
37 Salah paham
38 Kebocoran
39 Berbagi ranjang
40 Mokondo
41 Nyogok satpam
42 Terperosok
43 Kecemasan Rubi
44 Cemburu
45 Rexa merajuk
46 Iron Man
47 Diganggu Mak Eros
48 Melayat
49 Telat
50 Kesurupan
51 Gajian
52 Bayar Hutang
53 Ke pasar
54 Pengakuan Rexa
55 Dua hari lagi
56 Tatung kecelakaan
57 Berpisah
58 Kepergian Rexa
59 Mengunjungi makam
60 Abraham down
61 Mengejar Rexa
62 Rexa pingsan
63 Kehangatan keluarga ustad
64 Jalan-jalan ke kota
65 Norak
66 Segepok Uang
67 Dua kali kecewa
68 Mencari ponsel
69 Marsono mengancam
70 Skorsing
71 Melawan begal
72 Puskesmas
73 Dilema
74 Ijin Tatung
75 Pamit
76 Copet
77 Agak norak
78 Rumah Abraham
79 Rumah Abraham 2
80 Bertemu Marni
81 Jus untuk Axel
82 Tuduhan Axel
83 Ramuan buatan Iyem
84 Abraham kembali sehat
85 Axel mabuk
86 Album foto
87 Shock
88 Cerita Iyem
89 Shafira
90 Shafira 2
91 Mempermalukan Husna
92 Akting
93 Kegelisahan Melinda
94 Abraham ditusuk pisau
95 Rumah sakit
96 Iyem menguping
97 Ponsel Iyem
98 Abraham sadar
99 Melinda terpojok
100 Kekesalan Axel
101 Rubi di culik
102 Mengelabui penculik
103 Melawan penculik
104 Harimau
105 Menemukan Rexa
106 Salah paham
107 Shafira tertembak
108 Melawan penembak
109 Di rumah sakit
110 Rahasia Melinda terungkap
111 Fitnah
112 Coffe shop
113 Dokter Herman koid
114 Iyem disekap
115 Mengelabui satpam
116 Di kamar Abraham
117 Husna memberikan bukti
118 Pesona yang pudar
119 Rexa belum meninggal, Tuan!
120 Membebaskan Rubi
121 Husna menangkap penyusup
122 Mengunjungi PT Garmindo
123 Meringkus pengkhianat
124 Rexa melawan musuh
125 Olokan Rexa
126 Meringkus para antek
127 Menyergap Axel
128 Rusli memperkosa Marni
129 Akting Melinda
130 Gagal Maning
131 Pengakuan Iyem
132 ABG tua
133 Gaji yang terlupakan
134 Pertunjukan live
135 Nasib Melinda
136 Duda hangat
137 Kelakuan Abraham
138 Menyambut Kedatangan Abraham.
139 Pengakuan Rexa
140 Sari memaksa
141 Hukuman Sari
142 Naik bukit
143 Mengacaukan lamaran
144 Mendadak nikah
145 Mendadak nikah 2
146 Mengubah kamar
147 Ibu dan Danang berulah
148 Melawan rentenir
149 Kepulangan Rexa
150 Isi hati Yuniar
151 Memperkenalkan Rexa
152 Mencoba melupakan
153 Bertemu Marso
154 Halo istriku
155 Rubi vs Rani
156 I love you, istriku!
157 curahan hati Rexa Rubi
158 Jadi kamu menantuku, Rubi?
159 Rubi & Rexa
160 Harga diri istri
161 Bergurau
162 Danau
163 Cemburu
164 Cemburu 2
165 Gagal unboxing
166 gagal unboxing 2
167 Di rumah Rubi
168 Satu ranjang
169 Satu ranjang 2
170 Rexa vs Tatung
171 Perkara Tatung
172 Rexa vs Marso
173 Rexa vs Marso 2
174 Pesona Rexa
175 Marso dipecat.
176 Nasib Sundari
177 Kebaikan Rubi
178 Unboxing
179 Antar Tatung
180 Keterkejutan dokter Yanto
181 Sekolah Tatung
182 Gangguan
183 Hukuman Atun & Danang
184 Aba & Husna
185 Ayok kita menikah
186 Nafkah materi
187 Ranking 20
188 Pulang ke kota
189 Rubi hamil
190 Rubi melahirkan ( End )
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Melabrak
2
Pria tak dikenal
3
Deal
4
Pernikahan
5
Pernikahan 2
6
Pinjam baju
7
Marso menagih uang
8
Amplop kondangan
9
Pemandangan tak biasa
10
Telur
11
Bukan perokok
12
Tangisan Safa
13
Nasi goreng
14
Kembali kerja
15
Mengerjai Sundari
16
Nasi bungkus
17
Sate
18
Marsono dikeroyok
19
Rexa sakit
20
Cekcok
21
Servis istri
22
Bubur ayam
23
Kehilangan uang
24
Daun singkong
25
Pohon kelapa
26
Meminjam uang
27
Dokter Yanto
28
50 Ribu
29
Idol
30
Bertemu dokter Yanto
31
Nasi Padang
32
Menghakimi Danang
33
Diantar Rexa
34
PT GARMINDO
35
Menjemput Rubi
36
Menunggu Rubi
37
Salah paham
38
Kebocoran
39
Berbagi ranjang
40
Mokondo
41
Nyogok satpam
42
Terperosok
43
Kecemasan Rubi
44
Cemburu
45
Rexa merajuk
46
Iron Man
47
Diganggu Mak Eros
48
Melayat
49
Telat
50
Kesurupan
51
Gajian
52
Bayar Hutang
53
Ke pasar
54
Pengakuan Rexa
55
Dua hari lagi
56
Tatung kecelakaan
57
Berpisah
58
Kepergian Rexa
59
Mengunjungi makam
60
Abraham down
61
Mengejar Rexa
62
Rexa pingsan
63
Kehangatan keluarga ustad
64
Jalan-jalan ke kota
65
Norak
66
Segepok Uang
67
Dua kali kecewa
68
Mencari ponsel
69
Marsono mengancam
70
Skorsing
71
Melawan begal
72
Puskesmas
73
Dilema
74
Ijin Tatung
75
Pamit
76
Copet
77
Agak norak
78
Rumah Abraham
79
Rumah Abraham 2
80
Bertemu Marni
81
Jus untuk Axel
82
Tuduhan Axel
83
Ramuan buatan Iyem
84
Abraham kembali sehat
85
Axel mabuk
86
Album foto
87
Shock
88
Cerita Iyem
89
Shafira
90
Shafira 2
91
Mempermalukan Husna
92
Akting
93
Kegelisahan Melinda
94
Abraham ditusuk pisau
95
Rumah sakit
96
Iyem menguping
97
Ponsel Iyem
98
Abraham sadar
99
Melinda terpojok
100
Kekesalan Axel
101
Rubi di culik
102
Mengelabui penculik
103
Melawan penculik
104
Harimau
105
Menemukan Rexa
106
Salah paham
107
Shafira tertembak
108
Melawan penembak
109
Di rumah sakit
110
Rahasia Melinda terungkap
111
Fitnah
112
Coffe shop
113
Dokter Herman koid
114
Iyem disekap
115
Mengelabui satpam
116
Di kamar Abraham
117
Husna memberikan bukti
118
Pesona yang pudar
119
Rexa belum meninggal, Tuan!
120
Membebaskan Rubi
121
Husna menangkap penyusup
122
Mengunjungi PT Garmindo
123
Meringkus pengkhianat
124
Rexa melawan musuh
125
Olokan Rexa
126
Meringkus para antek
127
Menyergap Axel
128
Rusli memperkosa Marni
129
Akting Melinda
130
Gagal Maning
131
Pengakuan Iyem
132
ABG tua
133
Gaji yang terlupakan
134
Pertunjukan live
135
Nasib Melinda
136
Duda hangat
137
Kelakuan Abraham
138
Menyambut Kedatangan Abraham.
139
Pengakuan Rexa
140
Sari memaksa
141
Hukuman Sari
142
Naik bukit
143
Mengacaukan lamaran
144
Mendadak nikah
145
Mendadak nikah 2
146
Mengubah kamar
147
Ibu dan Danang berulah
148
Melawan rentenir
149
Kepulangan Rexa
150
Isi hati Yuniar
151
Memperkenalkan Rexa
152
Mencoba melupakan
153
Bertemu Marso
154
Halo istriku
155
Rubi vs Rani
156
I love you, istriku!
157
curahan hati Rexa Rubi
158
Jadi kamu menantuku, Rubi?
159
Rubi & Rexa
160
Harga diri istri
161
Bergurau
162
Danau
163
Cemburu
164
Cemburu 2
165
Gagal unboxing
166
gagal unboxing 2
167
Di rumah Rubi
168
Satu ranjang
169
Satu ranjang 2
170
Rexa vs Tatung
171
Perkara Tatung
172
Rexa vs Marso
173
Rexa vs Marso 2
174
Pesona Rexa
175
Marso dipecat.
176
Nasib Sundari
177
Kebaikan Rubi
178
Unboxing
179
Antar Tatung
180
Keterkejutan dokter Yanto
181
Sekolah Tatung
182
Gangguan
183
Hukuman Atun & Danang
184
Aba & Husna
185
Ayok kita menikah
186
Nafkah materi
187
Ranking 20
188
Pulang ke kota
189
Rubi hamil
190
Rubi melahirkan ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!