Mengejar Cinta Istriku

Mengejar Cinta Istriku

PROLOG

Saat keadaan sedang hujan deras, dan jalanan menjadi licin. Tiba-tiba mobil yang ditumpangi 3 orang, tergelincir dan terguling karena rem mendadak yang dilakukan sopir, karena di depan ada mobil yang menyalipnya tanpa aturan. Mobil menjadi terbalik dan ada sedikit oli yang bocor.

" Tu.. Tuan... Bangun tuan " kata sopir itu mencoba semaksimal mungkin membangunkan kedua majikannya yang saat ini berada di bangku penumpang.

" arrgghh... " majikan laki-laki sudah bangun sambil memegangi kepalanya yang sakit akibat benturan keras dikepalanya.

" Tuan.. Tolong keluar dari mobil, bawalah Nyonya bersamamu Tuan. Saya titip anak saya, tolong jaga anak saya Tuan " pinta bapa sopir pada Tuan majikannya.

" kamu ngomong apasih kasim, jangan bicara yang tidak-tidak !! Saya akan bawa keluar Cintia dulu " kata Andre yang hendak membawa keluar istrinya yang masih tak sadarkan diri.

Andre pelan-pelan merangkak keluar dari mobil yang sudah terbalik, lalu saat dirinya sudah berhasil keluar mobil dengan badannya yang merasakan kesakitan. Andre mengeluarkan istrinya dengan dibantu Kasim si sopir pribadinya yang juga masih terjebak di dalam mobil.

Saat Cintia sudah berada di luar mobil dan berhasil di evakuasi menjauh dari mobil. Karena Cintia dalam posisi tak sadarkan diri, makanya Andre membawa tubuh Cintia jauh dari mobil dan akan meletakkannya di bahu jalan, lalu setelah itu Andre akan kembali ke mobil dan akan menolong sopirnya yang sudah bekerja dengannya selama 30 tahun lamanya.

Dan saat akan kembali ke mobil, tiba-tiba suara ledakan yang dahsyat dari mobil membuat Andre terpental.

Duaarrr....

" aarrgghh.... "

Lalu Andre tak sadarkan diri, sampai datang mobil ambulance yang sudah mengetahui titik lokasi kejadian dari pengguna jalan lain yang melintas dan melihat kobaran api dari mobil.

.

.

.

Di Rumah Sakit Sejahtera..

" kasim.. Aku janji akan menjaga anakmu, seperti aku menjaganya " batin Andre saat melihat jenazah Kasim tertutup kain di ruang jenazah.

Selena datang ke rumah sakit sejahtera untuk melihat keadaan bapanya, apa benar kalau yang meninggal itu bapanya?? Kenapa bapanya pergi secepat itu disaat Selena hampir lulus sekolah dan sebentar lagi akan kerja, lalu orang tuanya akan bahagia dengan menerima uang pertama dari hasil kerjanya.

Kemudian Selena masuk ke ruang jenazah, langkahnya menjadi lemas. Seperti tidak ada tulang diantara daging ditubuhnya.

" Selena mohon bapa harus tetap ada disamping selena " batin Selena saat memegang handle pintu ruang jenazah yang akan membuka ruangan jenazah.

Kleekk..

Bunyi suara pintu terbuka, yang membuat atensi semua orang yang ada didalam ruang jenazah yang masih menunggu keluarganya ataupun kedatangan keluarga mereka, menoleh ke sumber suara.

Selena masih diam mematung setelah menutup pintu ruang jenazah.

" Pah.. Selena datang, mamah jemput selena sebentar " kata Cintia pada suaminya yang masih sangat terpukul kehilangan supir kesayangannya yang jujur dan loyal terhadap keluarga mereka.

" Selena.. " panggil Cintia saat sudah sampai di depan Selena yang sedari tadi melamun.

" Nyonya.. "

" mari ikut saya nak " ajak Cintia pada Selena

Dan Selena mengikuti langkah Cintia, saat sudah sampai di depan jenazah seseorang yang sudah tertutup kain putih. Andre dan Cintia pamit keluar, mereka memberikan waktu pada Selena bertemu dengan ayah kandungnya untuk yang terakhir kalinya.

Saat di ruang jenazah hanya ada Selena seorang diri, Selena membuka kain putih yang menutupi wajah jenazah itu. Dan saat sudah terbuka Selena menutup mulutnya tidak percaya kalau jenazah itu adalah ayahnya sendiri. Disitu Selena langsung memeluk orang tuanya dan menangis meraung-raung.

" Bapaaaaaa..... "

" Bapa jangan tinggalin Selena paakk, bangun paakk.. Banguunnnn " teriak Selena sambil menggoyang-goyangkan tubuh Kasim yang sudah tak bernyawa.

Sampai akhirnya Selena lemas dan tak sadarkan diri lalu terjatuh dibawah brangkar jenazah Kasim.

Bruugg..

Lama sudah Selena berada di ruang jenazah, membuat Andre khawatir dan akhirnya masuk ke dalam ruang jenazah untuk melihat keadaan Selena yang sedari tadi tidak keluar juga dari ruang jenazah. Dan setelah melihat Selena tak sadarkan diri disamping brangkar jenazah Kasim, Andre berteriak memanggil namanya.

" Selenaa... Astaga mah Selena mahh.. " teriak Andre yang masih menggenggam tangan Cintia dan melihat Selena tak sadarkan diri disamping brangkar jenazah Kasim.

" pah buruan pah tolongin Selena.. " kata Cintia pada suaminya saat sudah sampai di samping brangkar jenazah Kasim.

Lalu Andre memanggil petugas ruang jenazah untuk membantunya memindahkan Selena ke brangkar dan dibawa ke ruangan. Agar Selena bisa mendapatkan perawatan yang lebih di rumah sakit ini.

Dan Selena dibawa ke ruangan rawat, dokter sudah memeriksa keadaan Selena dan menyatakan kalau Selena mengalami syok berat yang diharuskan menjalani rawat inap di rumah sakit. Tanpa basa-basi Andre meng-iyakan instruksi dari dokter yang memeriksa keadaan Selena.

Selena sudah memasuki ruang rawat dengan tangannya yang sudah terpasang infus, dan tak sadarkan diri.

" Selena sayang.. Mamah sama papah janji nak, kamu akan hidup layak detik ini sampai kapanpun "

Janji Cintia dan Andre pada tubuh Selena yang tak sadarkan diri dan sudah terpasang infus ditangan Selena.

Andre berpamitan pada Cintia yang akan pergi ke Luar Negeri, tepatnya di Negara London untuk menemui investor dan mengurus perusahaannya disini yang hampir bangkrut karena ulah seseorang.

" hati-hati dijalan pah " kata Cintia yang memperbolehkan Andre untuk menemui investornya.

" iya mah.. Tolong jaga Selena mah, papah akan pulang sama Narendra "

Narendra adalah putra semata wayangnya Andre dan Cintia yang kebetulan sedang menjalankan S2 di London juga. Entah sangat kebetulan atau memang sudah skenario Tuhan untuk mempersatukan Narendra dengan Selena, tetapi itu semua hanya Tuhan yang tau.

.

.

.

Keesokan harinya,,

Selena telah bangun dari tidurnya yang masih berada di rumah sakit tempatnya dirawat.

" dimana aku?? " tanya Selena saat pertama kali melihat ruangan yang asing baginya.

" kamu di rumah sakit Selena " jawab Cintia yang duduk di sofa dan menghampiri Selena.

" ah Nyonya.. "

Selena yang hendak bangun dari tidurnya langsung dipapah Cintia untuk membantu Selena duduk di kepala ranjang tempat tidurnya.

" maaf Nyonya.. Saya jadi merepotkan Nyonya " kata Selena tak enak hati mendapat perlakuan khusus dari majikannya itu.

" Tak apa Selena.. Yang seharusnya minta maaf itu kami. Maafkan kami Selena, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa Kasim " sesal Cintia yang tiba-tiba air matanya menetes membasahi pipinya sambil memeluk tubuh rapuh Selena.

Selena yang tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu dari majikannya menjadi teringat lagi dengan Bapanya yang selama ini sudah menjadikannya Ratu di keluarganya, sudah menjadikannya anak yang sangat bahagia bisa memiliki seorang Bapa seperti Kasim. Dan tidak terasa air matanya mengalir membasahi pipi Selena.

" maafkan kami Selena.. Maafkan kami "

Lagi dan lagi Cintia terus minta maaf pada Selena, karena bagi Cintia permintaan maaf juga tidak akan bisa menebus kembalinya Kasim ditengah keluarganya yang hangat. Namun tanpa diduga, Selena tidak mengakui kalau majikannya salah. Bahkan Selena menganggap semua itu adalah musibah, bukan kesalahan majikannya.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Coba keep 👍

2024-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!