Malam panas di kota London di lewati oleh dua insan yang dimabok cinta. Mereka sama-sama menikmatinya sampai pagi hari.
Narendra terbangun oleh ponselnya yang terus berdering dan berbunyi. Saat dilihat tertera nama Riko dilayar ponselnya. Narendra langsung mengangkat panggilan masuk dari Riko.
" hmm.. Ada apa kau meneleponku pagi-pagi sekali " kata Narendra di sambungan telepon dengan nada suara yang khas orang bangun tidur.
" pagi-pagi? Tuan Anda masih di London kah? Jangan-jangan Anda sedang ada di apartemen Nona Nasya ya Tuan. "
Tuduhan Riko memang tepat, Narendra yang menyadarinya langsung terbangun dari tidurnya dan duduk di kepala ranjang. Narendra melihat Nasya masih tertidur pulas, wajar saja karena Narendra menghajar habis-habisan Nasya sampai pagi buta. Dan mereka baru tertidur satu jam lalu.
" Tuan.. cepatlah pergi dari apartemen Nona Nasya, Tuan Besar mencarimu, bahkan sekarang Tuan Besar sudah pergi ke London menggunakan helikopter Tuan " lapor Riko pada Narendra.
Dan laporan Riko sukses membuat Narendra mendelikkan matanya kaget mendengar kabar berita dari Riko.
" APA??? Papah kesini? " dengan gerak cepat Narendra turun dari kasur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dua puluh menit sudah Narendra telah siap dengan pakaian kerjanya. Dia langsung keluar dari apartemen Nasya, tanpa Nasya tahu. Karena dia sedang tertidur pulas.
Narendra langsung menancapkan gasnya pergi ke kantor NADHI CORP yang ada di kota London.
Sesampainya di perusahaan, Narendra langsung memasuki lift menuju keruangannya.
Klekk..
Narendra membuka pintu ruangannya dan langsung duduk di dalam ruangannya.
" huft.. Untung saja papah belom sampai kesini! " kata Narendra menghela nafasnya dengan kasar.
Baru selesai berbicara, pintu ruangannya diketuk oleh seseorang.
Tok..tok..tok..
" Pak Rendra.. Pak Andre telah tiba ! " lapor Riko pada Narendra.
" masuk saja ! "
Kemudian pintu terbuka, menampilkan wajah datar dan dingin milik Andre. Entah sejak kapan Andre pulang dari rumah sakit. Seingatnya Narendra, kemarin saat Narendra meninggalkan kota Bandung. Papahnya masih ada di rumah sakit.
" papah keluar dari rumah sakit kapan? Kenapa tidak memberitahuku pah.. " kata Narendra mencoba merubah suasana yang tegang di dalam ruangannya.
Plak..!!
Tamparan keras mendarat di pipi Narendra, rasanya begitu sakit sampai wajah Narendra melengos kesamping.
" pah ada apa?? Kenapa malah menampar pipiku? " tanya Narendra yang tidak tau kesalahannya apa.
" anak kurang aja! Tidak tau diuntung! Kau meninggalkan istrimu tanpa pamit padanya akan pergi ke London? Untuk apa kau kesini hah? " nada suara Andre memekikkan telinga, Andre sangat marah besar pada putranya yang semena-mena dengan istrinya itu.
" pah.. Kemarin ada hal mendesak yang harus aku urus, aku lupa memberitahu dia ! "
" SE-LE-NA Narendra ! Nama dia SE-LE-NA " tekan Andre di setiap kata yang menyebutkan nama Selena
" ah iya pah.. maksudku dia, SELENA " kata Narendra
Andre duduk di sofa ruangan Narendra, dia sangat emosi sampai jantungnya rasanya naik turun. Entah sampai kapan dia akan seperti ini. Merasakan jantungnya yang tak stabil lagi.
Melihat perubahan wajah papahnya itu, sambil memegangi dadanya. Narendra sangat khawatir dan mendekat ke arah papahnya.
" pah.. Ada apa pah?? Apakah jantung papah kumat lagi? " tanya Narendra dengan raut wajah yang khawatir.
" RIKOOOOOO... " teriak Narendra sekencang mungkin, agar Riko langsung datang ke ruangannya.
Benar sekali, Riko langsung masuk ke dalam ruangan Narendra saat mendengar Narendra berteriak memanggil namanya.
" iya Tuan.. Ada yang bisa dibantu? "
" antar saya membawa papah ke rumah sakit terdekat sekarang juga ! "
" Ren.. Ambil kur..kursi roda papah Ren ! " pinta Andre di sela kesakitannya.
" cepat.. Cepat ambilkan kursi roda papah Riko, cepat ! " perintah Narendra pada Riko.
Dengan langkah cepat Riko mengambil kursi roda Andre di mobilnya, dan beberapa saat kemudian. Kursi roda yang dipinta Andre telah tiba, lalu Andre di dudukkan di kursi roda dan di dorong untuk segera pergi ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, Narendra menyiapkan brangkar untuk membawa papahnya masuk ke dalam rumah sakit.
" pah... bertahan pah, " pinta Narendra saat memegangi tangan papahnya yang brangkarnya didorong oleh perawat di rumah sakit.
" Ren.. Kamu harus janji sama papah Ren, bahagiakan Selena, jangan membuat Selena sedih, dan jaga mamah untuk papah Ren. " pinta Andre pada Narendra.
Sedetik kemudian Andre tak sadarkan diri, brangkar yang membawa Andre mulai masuk ke dalam ruangan IGD. Lampu ruangan menyala, menandakan bahwa ada pasien darurat yang sedang ditangani.
Narendra mengacak rambutnya frustasi, dan duduk di kursi tunggu depan ruangan IGD.
" Tuan.. Ternyata seharusnya hari ini Tuan besar akan melakukan operasi pemasangan ring di jantungnya. Agar bisa bertahan lama, karena kata dokter, jantung Tuan besar sudah rusak dan harus ada pendonor yang rela mencangkokkan jantungnya untuk Tuan besar. Itu semua terjadi akibat kecelakaan masa lalu yang menyebabkan kerusakan pada jantung Tuan besar. " lapor Riko pada Narendra.
Narendra yang mendengar laporan Riko menjadi kesal dengan kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya. Dia menggenggam tangannya erat, sambil di dalam hatinya menyalahkan Selena.
" gara-gara loe Selena, papah gue jadi seperti ini. Coba kalau bokap loe bawa mobilnya bener. Semua ini tidak akan pernah terjadi, gara-gara loe Selena, gue janji. Gue akan bikin hidup loe seperti di Neraka! " batin Narendra kesal pada Selena.
Narendra tidak terima dengan kejadian masa lalu yang mengakibatkan papahnya harus menerima konsekuensinya. Dia terus menyalahkan Selena yang tidak tau apa-apa.
Ting..
Lampu IGD ganti warna ke merah yang menandakan kalau dokter telah usai memeriksa pasien yang ada di dalam ruangan IGD. Dokter keluar dari ruangan dan menemui Narendra yang sudah berdiri menantikan kehadiran dokter dari ruangan IGD.
" dok.. Bagaimana keadaan papah saya di dalam dok? " tanya Narendra yang langsung pada intinya.
" Pasien harus cepat mendapatkan penanganan yang serius. Jantungnya sudah tidak berfungsi dengan baik, dia harus cepat melakukan operasi pencangkokkan jantung. Dan harus mendapatkan jantung yang sesuai. " lapor Dokter pada Narendra.
" dok.. Lakukan yang terbaik untuk papah saya dok, berapapun biayanya akan saya terima. Tolong selamatkan nyawa papah saya dok. " rengek Narendra pada dokter.
" Baik.. Kami akan mencari pendonor jantung secepatnya untuk pasien. Semoga bisa mendapatkan pendonor yang cocok untuk pasien, agar pasien bisa segera melakukakan operasi pencangkokkan "
Kemudian dokter pergi dari depan ruangan IGD meninggalkan Narendra sendirian.
" Ren.. " panggil seseorang
Yang suaranya tak asing bagi Narendra, kemudian Narendra menoleh ke sumber suara.
" bagaimana keadaan papah Ren? " tanya Nasya pada Narendra.
Ya.. Yang datang adalah Nasya, dia sudah terbangun dan langsung menuju ke perusahaan NADHI CORP. Saat sampai perusahaan, Nasya menanyakan pada resepsionis, dan katanya bos mereka membawa papahnya ke rumah sakit. Langsung saja Nasya pergi kerumah sakit untuk menghibur Narendra yang sedang bersedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments