BAB 10

Wanita yang selama ini dikagumi Brian adalah Selena Marcella. Namun Brian tidak berani menyatakan perasaannya pada Selena, karena Brian adalah anak orang penting dikota Bandung. Brian khawatir Selena akan menjadi bulan-bulanan para pengagum Brian.

" nah Sel.. Ini ikan yang selalu aku makan, dagingnya lembut dan enak dimakan. Dan juga tulang ikannya tidak terlalu kecil-kecil jadi kalau dimakan tidak bikin kamu kesusahan nantinya. " kata Brian menunjukkan ikan yang biasa dia beli.

Brian memang selalu ke swalayan hanya untuk membeli beberapa keperluannya, bahkan bahan-bahan untuk dia makan, Brian sendiri yang memilihnya. Dia tidak mempercayakannya pada maid di mansionnya. Karena menurutnya makanan yang akan dia makan harus sesuai seleranya. Agar maid yang bertugas memasak tidak mubazir memasak lauk pauk yang akan dimakan Brian.

" yasudah kalau menurut kak Brian ikannya memang enak, Selena akan membelinya " kata Selena tersenyum ke arah Brian.

" Sel.. Please, jangan senyum kaya gitu. Jantung gue jadi gak aman nih " batin Brian melihat Selena tersenyum yang membuatnya semakin cantik bikin hati Brian tak karuan.

" setelah ini mau kemana lagi?? Boleh kutemani?? " tanya Brian menawarkan jasa bodyguard pada Selena.

" boleh kak.. Kebetulan aku baru disini, jadi gak tau letak bahan-bahan makanan di swalayan ini " kata Selena menjelaskan pada Brian.

" kamu baru pindahan kesini?? Atau ada tugas dari kerjaan kamu kesini?? " kepo Brian.

" iya.. aku baru pindah ke bandung kak " kata Selena pada Brian.

Selena bingung dengan statusnya sekarang, dia mau cerita pada Brian tentang dirinya yang sudah menikah. Namun Selena takut dimarahin sama Narendra karena membuka statusnya pada orang lain. Dan Selena akan meminta izin dulu pada Brian, bolehkah Selena memberitahukan status pernikahannya pada orang lain??

Mendengar penuturan Selena, Brian tak berani lagi menanyakan kelanjutannya. Brian menghargai privasi Selena, Brian menganggap kalau Selena tidak seterbuka wanita lain padanya. Tapi tidak apa-apa, Brian akan selalu dekat dengan Selena sekarang. Brian tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini lagi. Mumpung ketemu Selena, Brian meminta nomor Selena.

" hmm Sel.. Bolehkan aku meminta nomor ponselmu?? Aku ingin menambahkan kamu di daftar pertemanan aku di ponselku " tanya Brian yang langsung menjelaskan maksudnya meminta nomor pada Selena.

" boleh kak.. " kata Selena

Brian langsung mencatat nomor Selena di ponselnya dan menambahkan nama Selena di kontaknya. Dan nomor Selena sudah tersimpan di ponselnya.

Drrt..drrt..drrt..

Ponsel Selena berdering, ada nomor baru masuk ke ponselnya.

" Sel.. Itu nomorku, disimpan ya " pinta Brian yang langsung menelepon nomor Selena, agar nomornya masuk ke dalam ponsel Selena.

" hmm pasti kak " jawab Selena dengan mantab.

" kalau kamu butuh bantuan kapanpun, kamu bisa hubungi aku ya Sel. Gak perlu sungkan, kan kita teman " kata Brian pada Selena

" terimakasih banyak kak atas tawarannya. Mungkin kedepannya aku akan merepotkan kaka terus, tolong dibantu ya kak. Soalnya saya baru disini " kata Selena sambil tersenyum kikuk.

" ah.. No problem Sel, gak masalah banget. Aku akan bantu dengan senang hati. Sekarang kita akan kemana?? " tanya Brian dengan semangat sekali karena tawarannya di terima oleh Selena.

Akhirnya Brian menemani Selena berbelanja kebutuhan sehari-hari bahkan sampai ke isi kulkas dan bahan-bahan makanan di dapurnya.

.

.

.

Sesampainya di kota London, Narendra langsung menuju ke apartemen Nasya. Karena hari sudah menjelang malam di Kota London. Jadi Narendra memutuskan untuk langsung pergi ke apartemen Nasya.

Triinng..

Pintu lift terbuka, Narendra keluar dari lift dan langsung menuju ke nomor kamar apartemen Nasya.

Tingtong..tingtong..

Narendra terus memencet bel kamar apartemen Nasya yang dipasang Nasya pada depan pintu kamar apartemennya.

Selang beberapa menit, pintu kamar apartemen Nasya terbuka. Menampilkan seorang wanita dengan dress merah sepaha membentuk bodynya yang seperti gitar spanyol dan rambut yang terurai panjang membuat Nasya menjadi lebih semakin cantik di hadapan Narendra.

" ah honey.. Kamu dari mana saja sih hmm?? " bawel Nasya langsung memeluk Narendra.

Sialnya tubuh Narendra tidak menolak pelukan dari Nasya. Jantung Narendra masih berdetak kencang saat di peluk oleh Nasya, tidak di pungkiri kalau Narendra masih memiliki perasaan pada Nasya, walaupun dia tau kalau dia sudah dikhianati oleh Nasya.

Nasya menarik masuk Narendra dan menutup pintu kamar apartemennya. Dan Nasya membuka jaz Narendra dan melemparnya kesembarang arah. Lalu Narendra di dorong ke sofa ruang tamu milik Nasya.

Narendra duduk di sofa ruang tamu dan Nasya duduk dipaha Narendra. Nasya langsung mengalungkan tangannya di leher Narendra dan membisikkan sesuatu di telingan Narendra.

" i need you honey, because i miss you " bisik Nasya di telinga Narendra.

Sontak membuat bulukuduk Narendra menjadi merinding mendapat bisikan dari Nasya, namun sesaat Narendra mengingat Selena dan mengingat pengkhianatan Nasya. Nasya di dorong menjauh dari tubuh Narendra.

" whats happen honey?? " tanya Nasya pada Narendra yang tidak terima kalau dirinya di dorong menjauh dari tubuh Narendra.

" cih! Kamu masih tanya ada apa?? nih liat semuanya "

Narendra melempar foto-foto kemesraan Nasya dengan pria lain yang Narendra kenal, Narendra menjadi emosi dengan mengingat semua kejadian pengkhianatan pada kekasihnya itu.

Nasya melongo melihat semua foto-foto yang tersebar dilantai kalau dirinya sedang telanjang dan sedang melakukan hubungan hot diranjang dengan mantan kekasihnya.

" sayang.. Semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan honey.. Aku diancam sayang, aku diancam.. Dengerin dulu semuanya oke " elak Nasya yang tak ingin kehilangan mesin ATM berjalannya.

" apalagi yang mau kamu katakan NASYA MARGARETH !!! " teriak Narendra yang sudah kehabisan kesabarannya.

Nasya jadi kaget mendengar teriakan dari Narendra, karena baru kali ini Narendra membentaknya dan meneriaki nama lengkapnya. Selama mereka menjadi sepasang kekasih, Narendra tidak pernah marah banget dan tidak pernah memakai urat saat mereka bertengkar. Narendra selalu mengalah pada Nasya, dan dia selalu rela disalahkan oleh Nasya. Tapi kali ini Nasya melihat kalau kemarahan Narendra tidak main-main. Bahkan teriakannya sampai membuat wajahnnya menjadi merah padam.

" sayang.. Denger dulu ya.. Aku diancam oleh pria busuk itu. Selepas kepergian kamu, dia datang sayang, dia datang ke kamarku. Dan mengancamku bahwa akan membunuhmu kalau aku tidak menuruti kemauan gilanya untuk tidur bersama dengannya sayang.. buat apa aku melakukannya?? Kamu aja tidak rela menyentuhku sebelum kita menikah, teruz atas dasar apa aku mengkhianatimu sayang?? " kata Nasya membual, agar Narendra percaya pada perkataannya dan dia tidak jadi kehilangan mesin ATM nya.

" sayang tenang dulu ya.. Aku gak seperti yang kamu fikirkan sayang?? Semua yang aku katakan tadi itu benar. Apa karena gara-gara ini kamu pergi tidak ada kabar dan mengganti nomormu hm?? " cecar Nasya di akhir kalimatnya.

Narendra yang luluh dengan perkataan Nasya menjadi tenang dan malah menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mendengar penjelasan dari kekasihnya dulu.

" sayang.. oke aku salah, aku minta maaf ya. Aku diancam sayang, dan aku gak mau kamu dibunuh "

Nasya mengeluarkan air matanya dan menangis sejadi-jadinya di depan Narendra. Dia rela menangis meraung-raung agar Narendra percaya dengan semua kata-kata manisnya.

Betul.. Nasya sukses membuat pertahanan kebencian Narendra padanya runtuh. Dan tak tega Narendra memeluk kekasihnya itu yang sedang menangis meraung-raung meratapi kesalahannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!