BAB 9

Pagi hari di Kota Bandung..

Narendra dan Selena tidur di kamar yang berbeda, semua itu karena permintaan Narendra yang menginginkan Selena untuk tidur tidak satu kamar dengan Narendra. Karena Narendra merasa aneh berada satu kamar dengan wanita yang tidak dicintainya. Kenyataannya wanita yang dicintai oleh Narendra malah mengkhianati cinta sucinya. Sehingga membuat Narendra sulit untuk percaya dengan cinta dan kasih sayang lagi dari seorang wanita.

Tok..tok..tok..

Selena mengetuk pintu kamar Narendra, seperti biasa Selena sudah membersihkan dirinya sendiri dan kemudian beribadah sesuai dengan agama Selena. Selena juga sudah cantik dan wangi, dia mengetuk pintu Narendra membawa susu dan sandwich untuk Narendra sarapan. Hari ini Selena tidak memasak dikarenakan Selena belum tau posisi pasar yang ada di Desa Binong yang mereka tempati.

Ceklek..

Narendra membuka pintu kamarnya, karena dia mendengar suara pintu kamarnya diketuk dari luar.

" ada apa?? " munculah Narendra yang sudah rapi mengenakan kemeja kerjanya. Dan saat ini sedang merapihkan dasinya.

" mas.. Ini dimakan dulu sarapannya " kata Selena sambil menyodorkan penampan berisi sarapan untuk Narendra.

" cih! sarapannya hanya kaya gini doang, kamu gak bisa masak?? " sentak Narendra saat melihat sarapannya hanya roti yang berisi selai saja.

" bukan begitu mas.. Tapi kan.. "

Belom sempat Selena melanjutkan perkataannya, sudah di potong Narendra terlebih dahulu.

" sudah sana bawa pergi saja, bila perlu buang ! " ketus Narendra

Braakk...

Selena tersentak saat pintu kamar Narendra di tutup kencang oleh si punya kamarnya. Kemudian Selena berbalik badan dan kembali ke dapur di lantai satu.

" cih! Songong banget sih tuh orang kaya, kan gue gak tau dimana pasarnya. Kalau tau udah gue masakin oseng-oseng cacing " geram Selena menggerutu di dapur setelah mendapat penolakan dari Narendra.

Daripada di mansion saja dicuekin oleh Narendra, Selena berinisiatif untuk keluar mansion mencari swalayan ataupun pasar terdekat di daerah situ.

Selena memesan ojek online setelah dirinya mendownload aplikasi ojek online di ponselnya. Sebelumnya Selena mengaktifkan GPS nya dulu, supaya abang ojek online nya bisa tau posisi Selena.

Lama Selena menunggu abang ojek online nya di depan teras mansionnya, Narendra datang dari dalam yang sudah siap untuk pergi bekerja.

" lagi nunggu siapa? " tanya Narendra.

" nunggu abang ojek mas, mau ke swalayan, beli bahan-bahan masakan. Soalnya dikulkas gak ada apa-apa " jawab Selena masih dengan sopan dan tersenyum pada Narendra.

Narendra yang mendapat jawaban dari Selena langsung turun dari teras dan menuju ke mobilnya. Kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Selena sendirian yang duduk di depan mansionnya.

" dia gak nawarin gue tumpangan?? Udah gitu aja?? istrinya mau pergi bukannya ditawarin tumpangan juga, cih dasar manusia kulkas !! " maki Selena pada Narendra yang sudah keluar mansion dengan mobilnya.

" sabar Selena sabar.. Begitu juga suami kamu " kata Selena sambil mengelus dadanya.

Tanpa Selena tau, Narendra pergi keluar perumahan elit dan menunggu Selena di mobilnya. Karena jujur Narendra juga tidak tenang, membiarkan Selena pergi sendirian menggunakan ojek online. Bagaimanapun dia sudah menjadi istrinya. Dua puluh menit sudah Narendra menunggu Selena di persimpangan jalan depan pos satpam perumahan elit mereka. Selena membonceng kang ojek menggunakan motor dan memakai helm.

" cih! Dasar manusia udik, jangan harap kemana-mana pakai mobil gue. Loe tuh cuma orang yang kebetulan beruntung yang diangkat sama papah dan mamah. " kata Narendra di dalam mobilnya.

Melihat Selena sudah keluar, Narendra mengikuti arah ojek online Selena. Dan ternyata benar Selena memasuki pusat perbelanjaan bahan-bahan makanan yang ada di kota bandung tak jauh dari kediaman mereka.

Buru-buru Narendra turun dari mobil untuk mengikuti Selena, karena Narendra tidak mau kehilangan jejak Selena.

Saat akan melangkahkan kakinya dari mobil Narendra, tiba-tiba ponselnya berdering. Pertanda ada panggilan masuk dari seseorang. Dilihatlah benda pipihnya di saku celana Narendra, saat tertera nama Riko di layar benda pipihnya. Narendra langsung mengangkat panggilan masuk dari Riko.

" hmm.. Apalagi?? " tanya Narendra yang sudah jengah dengan teror panggilan masuk dari Riko.

Padahal baru dua kali Riko menelepon Narendra untuk mengatakan hal penting yang harus Narendra ketahui, hal penting itu adalah kekasihnya yang ada di kota London.

" tuan.. Sepertinya tuan harus segera ke Kota London, karena Nona Nasya terus mengamuk di kantor Tuan. Saya khawatir semua itu akan mengganggu kenyamanan para karyawan yang lainnya. " lapor Riko disambungan teleponnya.

Kalau soal Nasya, memang hanya Narendra yang bisa mengatasinya. Karena Narendra-lah yang selama ini dicari keberadaannya oleh Nasya.

" saya kesana sekarang ! " kata Narendra yang langsung menutup sambungan teleponnya dengan Riko.

Selena turun dari motor dan melepas helm lalu menyerahkannya pada kang ojek.

" pak.. Terimakasih banyak ya " kata Selena

Lalu Selena langsung masuk ke dalam swalayan, karena Selena tidak ingin bahan-bahan makanan yang dia perlukan habis diborong orang.

Narendra masuk ke dalam mobilnya, lalu langsung mengendarai mobilnya menuju ke bandara. Saat itu juga Narendra pergi ke kota London tanpa memberitahu Selena terlebih dahulu. Dan menurut Narendra, diberitahu ataupun tidak itu bukan urusan Selena. Karena ini privasinya Narendra, dan Selena tidak perlu ikut campur ke dalam privasinta Narendra. Begitulah menurut Narendra.

Tapi sebenarnya, semua tentang Narendra itu penting untuk Selena ketahui, karena sekarang Narendra sudah menjadi suami sahnya. Namun berbeda dengan Narendra yang menganggap Selena hanyalah istri sementaranya saja.

.

.

.

Di dalam swalayan..

Selena sibuk memilih ikan apa yang akan dijadikan stok oleh Selena, supaya Narendra mau memakannya dan tidak lagi memakinya seperti tadi pagi dimansion mereka.

" ikan yang mana ya?? Yang ini atau yang itu?? " gumam Selena yang masih memperhatikan ikan di dalam box di depannya yang akan Selena beli.

" Selena.. " panggil seorang pria

Merasa namanya dipanggil oleh seseorang, Selena langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya dari jarak yang sedekat itu. Padahal disini Selena tidak mempunyai kerabat dekat siapapun.

" kak Brian?? " tanya Selena pada seorang pria yang ada di sampingnya. Karena Selena pangling melihat pria yang ada di sampingnya

" thats true.. " jawab Brian pada pertanyaan Selena.

" sedang apa disini?? Sendirian?? " tanya Brian yang melihat Selena memilih ikan sendirian.

" iya seperti yang kak Brian lihat, aku lagi bingung sama pilihan ikan yang akan dimasak nanti kak. Soalnya aku gak tau ikan yang enak dan gurih " kata Selena menjelaskan pada Brian.

" boleh ku bantu?? " tanya Brian menawarkan bantuan pada Selena.

" boleh kak, maaf merepotkan "

" ah.. No Selena, dengan senang hati aku membantu-mu memilih ikan " Brian tersenyum ke arah Selena.

Kemudian Brian melihat ikan-ikan yang ada di dalam box dan menanyakan jenis-jenis ikan pada penjualnya.

POV :

Brian adalah kaka kelas Selena yang satu sekolah SMK di bandung dengan Selena, dia adalah kapten tim basket di sekolahnya dan ketua geng motor yang ditakuti di sekolah Bandung.

Dengan rupanya yang tampan dan berkharisma, tak sedikit wanita yang mengagumi sosok Brian. Bahkan banyak yang terang-terangan mengejar Brian dan menyatakan perasaannya pada Brian, namun semuanya di tolak oleh Brian. Karena Brian hanya menyukai satu wanita saja yang selama ini sudah ada dihatinya.

Brian menganggumi wanita ini, karena kecerdasan, kecantikan dan kesopanannya. Serta wanita ini ramah kepada siapapun, namun sayangnya semuanya memilih menghindari wanita ini, karena wanita ini adalah anak dari kedua pasangan suami istri yang miskin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!