Bukan tanpa sebab Narendra ingin bertemu kedua orang tuanya. Karena Narendra sudah membohongi kedua orang tuanya yang bilang kalau dia tidak berhubungan bersama siapapun di London, dan kenyataannya hubungan Nasya sudah terjadi selama 2 tahun. Awalnya Narendra akan memberitahukan pada kedua orang tuanya Esok Hari saat dia sampai di Jakarta.
Namun apalah daya, Nasya telah mengkhianatinya terlebih dahulu dengan bersetubuh bersama pria lain yang sialnya Narendra tau siapa pria itu. Dan Nasya bilang kalau dia sudah tidak berhubungan lagi dengan pria itu. Tapi faktanya dia malah asyik dengan pria mantan kekasihnya di ranjang apartemennya.
Untung saja Narendra sempat mengabadikan kemesraan mereka dengan mengambil foto mereka secara diam-diam dengan hati yang hancur berkeping-keping. Tapi Narendra tidak memiliki opsi lain agar dia bisa memutuskan Nasya dengan bukti yang dia simpan di kamera ponselnya.
Narendra tidak jadi langsung ke bandara, karena dia baru ingat kalau barangnya blom ada yang dipaking untuk dibawa ke Indonesia, akhirnya Narendra memutuskan untuk ke apartemen dulu sebelum pergi ke bandara.
Sesampainya di apartemen, Narendra masuk ke dalam kamar yang langsung menuju ke balkon kamarnya dan menyalakan sebatang rokok lalu menghisapnya di balkon kamarnya.
" honey... Kurang apa aku?? Kenapa kau bgitu tega mengkhianati cinta suci-ku honey. Apa salahku?? "
Narendra mengacak rambutnya frustasi saat bayangan demi bayangan kekasihnya digempur habis-habisan di atas ranjang oleh pria lain, yang terus melintasi otak cerdasnya itu.
Drrt.. Drrt.. Drrt..
Benda pipih milik Narendra berdering terus menerus, pertanda ada seseorang yang menghubunginya. Narendra mengambil benda pipihnya dari saku celananya, saat dilihat siapa yang menghubunginya ternyata tertera nama Riko si asisten pribadinya di layar benda pipihnya.
" ada apa dia menghubungiku?? " gumam Narendra
Lalu Narendra menggeser ikon hijaunya dilayar benda pipihnya. Berharap Riko tidak bawel hari ini saja, karena Narendra sudah jengah dengan semuanya saat dia sendiri melihat wanitanya bermesraan dengan pria lain.
" ada apa? " tanya Narendra saat sudah menjawab telepon dari Riko dan menempelkan benda pipihnya di telinga Narendra.
" tuan muda.. Anda sudah dipesankan tiket penerbangan untuk jam 5 pagi oleh Tuan Besar, saya hanya menyampaikan pesan Tuan.. " tandas Riko
" baik.. Saya sudah menyiapkan semuanya, besok kamu kesini, bantu aku buat masukin semua koperku ke mobil " perintah Narendra
" semua koper?? Bukannya disana hanya seminggu saja? Kenapa harus membawa semua koper?? " batin Riko diam sejenak yang mencerna semua perkataan dari Tuan Muda-nya ini.
" riko.. Kamu dengar saya kan?? " tanya Narendra yang menyadari kalau asistennya hanya diam saja di sambungan telepon mereka.
" ah.. Saya mendengarnya Tuan, tapi kenapa Tuan membawa semua koper?? Apakah Tuan akan menetap di Jakarta?? " Riko yang kepo dengan kepergian Tuan Mudanya kali ini langsung menanyakannya pada Narendra.
" gak perlu tau, besok kesini saja. Klik "
Sambungan teleponnya di matikan sepihak oleh Narendra dan membuat Riko sukses mendelikkan matanya.
" tidak seperti biasanya Tuan, ada apa ya?? " gumam Riko
.
.
.
Waktu subuh di Kota Jakarta, dengan guyuran air hujan yang membuat Kota Jakarta semakin syahdu. Apalagi dengan rimbunnya pohon-pohon di taman yang tepatnya berada di depan balkon kamar dengan menyuguhkan pemandangan alami yang terdengar gemericik air hujan turun dari langit.
" hooaamm.... Pagi hujan " sapa Selena pada air hujan didepannya dengan merentangkan tangannya menyambut pagi hari di kediaman Adhitama dengan tersenyum bahagia.
Setelah menyapa air hujan yang turun dari langit, Selena langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, menjalankan ibadahnya sebagai orang muslim dan baru turun ke dapur untuk membantu pekerjaan bibik inah.
Beberapa menit kemudian, Selena sudah mandi dan sudah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, lalu Selena bersiap diri untuk pergi kedapur.
" sisiran, lalu pake lipbalm aja " gumam Selena di depan cermin riasnya.
Selesai dengan ritualnya di depan cermin, Selena keluar dari kamarnya untuk menuju ke dapur menggunakan tangga saja. Selama hampir 3tahun ini, Selena menggunakan tangga untuk turun ke bawah. Walaupun ada lift, Selena tetap menggunakan tangga.
" pagi bik inah " sapa Selena saat sampai di dapur yang melihat bik inah sedang berkutat dengan alat-alat dapur.
" pagi Nona.. " sapa bik inah kembali pada Selena
" bik.. Hari ini kita masak apa?? " tanya Selena sambil mengenakan celemeknya.
" tumis kangkung pakai saori saos tiram non, sama gorengan tempe, bakwan jagung dan goreng ikan kembung, sama ada sedikit masakan padang, rendang sama gulai non " kata Bik Inah menjelaskan pada Selena menu masakan hari ini.
" kok banyak sekali menu-nya bik?? Memangnya kak Rendra sudah datang?? " tanya Selena yang mengetahui kalau Narendra memang akan pulang ke Indonesia
" sudah Non.. Tadi sekitar subuh tuan muda sudah datang "
" lah katanya pagi ini baru take off bik, berarti gak jadi hari ini?? " tanya Selena yang penasaran jam berapa Narendra berangkat?? kenapa sekilat itu sampainya, kaya pakai pintu kemana saja milik doraemon deh.
" sepertinya jam 12 malam non, dan bibik dengar dari satpam depan sih berangkatnya pakai helikopter, gak jadi pake pesawat komersil karena kelamaan. Dan anehnya tuan muda ingin cepat pergi dari London " jelas bik inah
" hmm.. Apa dia ada masalah bik?? " tanya Selena yang merasa aneh dengan perilaku Narendra seperti orang terburu-buru dan meninggalkan masalahnya.
" tidak tau non.. bibik dengar sih, tuan muda cuma sedang kangen sama kedua orang tuanya saja. Emang dari dulu sampai sekarang pun yang bibik tau kalau tuan muda dekat dengan kedua orang tuanya "
Selena menanggapi perkataan Bik Inah dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan semua perkataan Bik Inah, sambil tangannya dengan lihainya memotong sayuran dengan cepat dan membuang isi perut ikan dan memotongnya agar bisa di marinasi lalu digoreng.
Dengan terampil, Selena memasak menu hari ini berkat bantuan Bik Inah, Selena lah yang memasak semua menu masakan setiap hari. Bik inah hanya membantu saja.
Selesai memasak tumis kangkung, Selena menggoreng tempe dan menggoreng ikan. Dilihatlah jam bulat di dinding dapur menunjukkan pukul 06.30, sudah pagi waktunya makanan harus sudah disajikan.
Di keluarga Adhitama, kalau sarapan harus makan Nasi dan ada lauk pauknya lengkap. Tidak seperti konglomerat lainnya yang hanya makan roti dan selai saja. Menurut mereka itu tidak akan membuat mereka kenyang, dan bisa tidak fokus dalam bekerja.
Semua masakannya telah selesai, dan Selena mulai menyajikannya di meja makan dengan sangat rapih dan cantik.
Aroma masakan yang sangat enak dan gurih tercium di hidung mancungnya Narendra yang memang sedari malam berada di ruang tv yang dekat dengan dapur, karena Narendra ketiduran saat rebahan sebentar di ruang tv setelah perjalanan jauh dari London.
" hmm.. Aromanya wangi sekali, aku jadi laper " gumam Narendra yang memegangi perutnya yang sedari tadi sudah bunyi keruyukan akibat mencium aroma enak yang berasal dari dapur.
Narendra bangkit dari tidurnya, hendak ke dapur. Saat melihat ada sesosok wanita yang tidak dikenal di depannya, Narendra menghentikkan langkahnya.
" siapa kamu?? " tanya Narendra lantang saat melihat Selena sedang menyajikan semua makanan di meja makan.
" eh tuan muda sudah bangun.. Tuan perkenalkan ini Nona Selena, adik angkat Tuan " kata bik inah menjelaskan pada Narendra.
Tanpa Narendra tau, hati Selena berdetak sangat kencang saat melihat Narendra ada di hadapannya.
" rupanya kak Narendra sangat tampan sekali, seperti orang korea, mirip bintang film di drakor kesukaanku " batin Selena menyanjung penampilan Narendra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Omar Diba Alkatiri
Eropa Indonesia pake helikopter ya Thor? yakin? maybe jet pribadi Thor lebih cocok nya ya
2024-06-02
1
♞ ;3
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
2024-02-16
2