Narendra berjalan dengan langkahnya yang gontai, dia memikirkan permintaan papahnya yang segera menikah dengan Selena. Saat memutuskan untuk kembali ke Indonesia, Narendra mengganti no ponselnya agar Nasya tidak bisa lagi menghubunginya. Dan lantas sekarang dia harus menikah dengan seorang gadis cupu dan udik yang tidak dicintai oleh Narendra?? Memandangnya saja sudah membuat Narendra merasa jijik. Bagaimana mungkin dia akan berbuat yang lebih pada Selena??
Pikiran Narendra menjadi kacau, otak cerdasnya sekarang menjadi buntu. Tidak bisa memikirkan cara untuk melepaskan permintaan dari papahnya itu.
Sesampainya di depan ruangan IGD, sudah ada Selena yang menunggu Narendra di depan ruangan IGD dengan pakaian kemeja lengan panjang berwarna putih dipadukan dengan rok plisket berwarna kuning dan krudung segiempat yang melilit lehernya. Karena Selena berjanji pada diri sendiri untuk merubah penampilannya menjadi tertutup sebulan sebelum Narendra kembali ke Indonesia.
" kak Rendra.. papah sudah dipindahkan ke ruang rawat di... " belum sempat melanjutkan perkataannya, Narendra memotongnya dan memerintahkan Selena untuk menunjukkan jalannya agar tidak banyak mengeluarkan suaranya.
" jalan saja, tunjukkan ruangan papah " kata Narendra yang nada bicaranya dingin dan cuek
Selena menganggukkan kepalanya dan terus berjalan disamping Narendra. Lama diam akhirnya Narendra membuka percakapannya dengan Selena.
" kenapa kamu bisa berada di tengah keluargaku?? " tanya Narendra yang ingin sekali tau jawabannya langsung dari Selena.
" orang tua saya adalah pembantu dan sopir di kediaman Adhitama, di suatu waktu, bapa saya membawa Nyonya Adhitama dan Tuan Adhitama untuk pergi kebandara di saat hujan deras. Bapaku tidak menolak perintahnya, padahal ibuku sudah mewanti-wanti agar tidak pergi membawa kedua orang tuamu Tuan. Tapi apalah daya, bapaku lebih setia pada kedua majikannya. Disaat mereka sudah setengah jalan, kecelakaan tak terhindarkan. Roda mobil milik Tuan Adhitama tergelincir, mobil sempat terguling dan terbalik. Bapaku membangunkan kedua majikannya dan memerintahkan mereka untuk keluar dari mobil yang terbalik. "
" akhirnya Nyonya dan Tuan adhitama bisa keluar dari dalam mobil, pada saat itu Nyonya sedang tak sadarkan diri. Saat Tuan Adhitama akan membantu bapaku keluar dari dalam mobil, saat itu juga ledakan besar terjadi dari dalam mobil yang terbalik, membuat Tuan Adhitama menjadi terpental jauh dari mobil. Dan menyebabkan Tuan Adhitama tak sadarkan diri juga. "
" saya bercerita seperti ini bukan tanpa bukti Kak, semuanya tertera di CCTV dan black box di mobil Tuan Adhitama yang sudah diserahkan pada pihak berwajib sebagai bukti. Namun salinannya masih kami pegang sebagai kenang-kenangan satu-satunya yang diberikan bapa untukku, kalau kak Rendra mau melihatnya bisa saya berikan. "
" berikan saja ! " celetuk Narendra yang masih cuek, walaupun Selena sudah bercerita panjang lebar.
Tapi bukan Selena namanya kalau tidak sabar dalam menghadapi emosi naik turunnya Narendra dan sikap cuek dan dingin dari Narendra.
" baik kak.. " Selena mematuhi perintah Narendra
" lalu ibumu dimana?? " tanya Narendra yang masih belum puas dengan cerita Selena.
" ibuk meninggalkan aku, setelah kepergian bapa.. Ibu menjadi sakit-sakitan dan langsung berpulang ke Rahmatullah " kata Selena dengan tersenyum.
Selena menceritakan semuanya dengan wajah yang bahagia dan sumringah tanpa ada beban sedikitpun di wajahnya, Selena menunjukkan keikhlasannya di depan Narendra yang menghentikkan langkahnya dan melihat ekspresi keseriusan dari Selena.
Namun sialnya saat melihat Selena dari samping, membuat jantung Narendra bergetar hebat. Entah apa yang dirasakannya, apa dia terkena serangan jantung?? Begitulah pemikiran dari Narendra.
" Sepertinya penyakit ayah menurun padaku " batin Narendra saat dirinya merasakan denyutan aneh di hatinya.
" ehem " dehem Narendra
" kalau kunikahi kamu sekarang gimana? " tanya Narendra pada Selena.
Selena beralih menatap Narendra heran, batin Selena masa secepat itu?? Bahkan mereka belum sempat kenal satu sama lain!
" secepat itu kak? " tanya Selena dengan polosnya
" gak usah kegeeran deh, ini semua demi permintaan papah. Aku gak mau terjadi sesuatu dengan papah. Ya anggap saja kamu balas budi sama papah saya, karena selama ini sudah di pungut oleh keluarga Adhitama " sarkas Narendra sambil tersenyum sinis ke arah Selena.
Mendengar kata dipungut membuat Selena menjadi sadar diri, kali ini Selena setuju dengan perkataan Narendra. Dia harus bisa balas budi dengan mengikuti kemauan Andre Adhitama yang mengharuskan Narendra dan Selena menikah.
" baik kak, aku akan menerima permintaan papah " kata Selena menyetujui perkataan Narendra bahwa dia harus bisa balas budi.
" tapi seperti apa pernikahan tanpa cinta?? Apakah setelah menikah kak Rendra bisa mencintaiku seiringnya berjalannya waktu?? " batin Selena yang terus memandangi wajah Rendra.
" secepat itu dia menyetujuinya?? Apakah betul dia balas budi?? Atau tujuannya semakin dekat buat menguras seluruh harta kekayaan kami?? Cih! Dasar wanita jalang yang munafik " batin Narendra yang terus memaki Selena di dalam hatinya.
Mereka sama-sama memikirkan pertanyaan yang saling berlawanan. Selena yang tidak yakin dengan pernikahannya, sedangkan Narendra yang semakin yakin sama tujuan Selena yang menikah dengan keluarga konglomerat.
Tinngg..
Suara lift terbuka, mereka berjalan ke arah ruangan tempat dimana Andre Adhitama di rawat.
" Assalamualaikum.. " kata pertama yang keluar dari mulut Selena.
" walaikumsalam.. Masuk nak " Cintia menyambutnya dengan tersenyum bahagia.
Cintia seperti melihat sepasang kekasih yang akan menikah secepatnya yang saling membahagiakan satu sama lain.
Mereka masuk ke dalam ruangan rawat Andre, Narendra duduk di sofa tunggu di dalam ruangan. Sedangkan Selena menghampiri Cintia untuk bersalaman dan mengecup tangan kanan Cintia lalu memeluknya untuk sekedar menyalurkan kekuatan pada badan Cintia yang tak lagi muda.
" Rendra.. Bagaimana penjelasan dokter tadi?? " tanya Cintia yang langsung menanyakan intinya pada anak semata wayangnya itu.
" papah minta aku dan wanita itu menikah sekarang juga " jawab Rendra cuek dan malas menyebut nama Selena pakai bibirnya.
" bagaimana honey?? Apa kamu setuju?? " tanya Cintia pada Selena yang ada didekatnya sedang mengupas buah apel.
Entah sejak kapan ada berbagai jenis buah di dalam ruang rawat Andre Adhitama, yang Selena ingat sebelum menjemput Narendra. Disitu belum tersedia buah-buahan, saat Selena mengupasnya juga seperti buah yang baru dibeli. Apa Cintia tadi pergi membeli buah?? Atau ada yang menjenguk sebelum mereka kesini??
" aku setuju mah.. Mah ini ada banyak buah, apakah ada yang menjenguk papah sebelum aku dan kak Rendra datang?? " tanya Selena pada Cintia daripada dia berfikir yang tidak-tidak tentang mamah angkatnya itu.
" ah itu.. Tadi Riko membawa buah-buahan yang masih fress, padahal mamah tidak menyuruhnya. Tapi setidaknya anak itu lebih perhatian ketimbang putra mamah sendiri " sendu Cintia saat mengingat putranya yang cuek pada papahnya sendiri.
" cih! Kapan aku ada waktu buat beli buah sebanyak itu?? Ini saja baru keluar dari ruangan dokter " jawab Narendra yang agak kesal dirinya dibandingkan dengan ajudannya.
" uhuk..uhuk..uhuk.. Mah.. " panggil Andre dengan suara yang lemas dan lemah.
" ah papah.. Sudah siuman?? Alhamdulilah.. papah mau minum pah?? " Cintia menawarkan minuman air putih yang sudah dipegang di tangan kanannya.
Andre menerima air putih langsung di gelas dari tangan kanan Cintia dan menegaknya sampai tak tersisa.
" semua berkas kamu dan Selena sudah papah siapkan. Kalian resmi menikah walaupun tidak menggelar resepsi yang mewah. Karena kalian sudah terdaftar di KUA. " kata Andre menjelaskan pada Narendra dan Selena setelah menegak habis air putih yang diberikan Cintia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments