BAB 1

Tiga Tahun Kemudian

Langkah kaki seorang pria yang dengan gagahnya memasuki sebuah perusahaan yang mempunyai 20 lantai di Kota London, dengan nama perusahaan adalah Narendra Adhitama. CEO baru di perusahaan NADHI CORP yang ditunjuk langsung oleh Andre Adhitama selaku CEO lama di perusahaan NADHI CORP yang tak lain yaitu Papah dari Narendra Adhitama.

Narendra mendapatkan hasil nilai coumlade setelah lulus S2 dari Universitas di Kota London. Dan langsung terjun ke dunia bisnis yang sudah berhasil sukses di tangan Andre Adhitama dua tahun yang lalu.

Dengan tatapan yang mematikan, wajah yang dingin, aura yang penuh dengan ketegangan. Kini perusahaan NADHI CORP telah kedatangan CEO barunya tanpa sepengetahuan mereka. Dan mereka juga tidak tau kalau CEO di perusahaan tempat mereka mencari rezeki hari ini datang.

Semua mata tertuju pada Narendra, terutama pada kaum hawa. Mereka menatap Narendra seperti tatapan ingin memakannya hidup-hidup. Bisikan-bisikan yang terdengar langsung ke indra pendengaran Narendra, membuatnya merasa biasa saja. Karena Narendra memang sudah terbiasa dikelilingi oleh wanita-wanita cantik. Namun dihatinya tetap ada satu nama yaitu Nasya. Wanita yang paling disayang dari Narendra duduk di bangku kuliahnya dan pertama bertemu saat mereka masuk kuliah. Sampai saat ini mereka masih menjalin hubungan sepasang kekasih.

Narendra memasuki lift, dan menuju keruangannya bersama dengan ajudannya yang bernama Riko. Belum sampai di lantai ruangan CEO, benda pipih di saku celananya bergetar terus menerus tanpa henti. Narendra mengambil benda pipihnya dan melihat siapa yang menghubunginya. Saat melihat ke arah layar benda pipihnya, wajah Narendra langsung murung saat melihat nama di layar benda pipihnya.

" halo ren.. "

" iya pah.. Ada apa? " tanya Narendra pada Papahnya dengan ekspresi kesal yang tidak terlihat oleh Andre

Yaps..

Yang menghubungi Narendra dan sukses membuat wajah Narendra menjadi murung yaitu Andre Adhitama.

" besok kamu ke jakarta, ada yang harus papah sampaikan disini " perintah Andre yang mau tidak mau harus Rendra turutin.

" iya pah "

Dan tiba-tiba sambungan telepon dari Andre dimatikan sepihak. Rendra menjadi bingung, bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan Nasya disini?? Karena selama ini Nasya selalu lengket dengannya. Kemanapun Rendra pergi, Nasya selalu ikut, dan sialnya Andre tidak mengetahui hubungan mereka.

Drrt..

Drrt..

Drrt..

Benda pipih milik Rendra bergetar, kali ini ada notif pesan masuk dari Nasya yang sudah terlihat namanya di layar benda pipih milik Rendra. Karena dia masih memegang benda pipihnya itu.

Nasya :

[ hai sayang.. Nanti malam temani aku shopping ya ]

Setelah melihat isi pesan masuk dari Nasya, wanita yang paling dicintainya. Hati Narendra menjadi hangat dan senyumannya terbit dari wajahnya. Narendra langsung membalas pesan wanitanya dengan perasaan yang sangat bahagia.

Rendra Sent :

[ iya sayangku.. nanti malam kita ketemu ya honey ]

Kata-kata manis dari Rendra selalu diberikan pada Nasya setiap harinya. Tidak ada kata-kata kasar yang terlontar dari mulut Rendra untuk Nasya.

.

.

.

Di kota Jakarta,,

Selena telah selesai menyirami semua tanaman di halaman mansion tempatnya sekarang tinggal bersama dengan Andre dan Cintia. Selena telah menganggap mereka seperti orang tua kandungnya sendiri, sedari bapa dan ibu Selena pergi meninggalkannya sendirian.

" honey.. " panggil Cintia yang berlari dari dalam mansion mencari keberadaan Selena.

" iya mah.. " jawab Selena yang langsung meletakkan air diteko yang akan menyiram tanaman dan hendak menghampiri Cintia, namun Cintia telah dulu datang ke tempat Selena berada.

" aduh honey.. mamah sudah pernah bilang, gak perlu di siram tanamannya. Kan sudah ada bibik inah yang sudah menjadi tugasnya " kata Cintia mengambil air tekonya dan langsung diserahkan pada bibik inah yang sedari tadi mengikuti Cintia dari belakangnya.

" sini.. Sini.. Mamah punya kabar bagus. Besok Rendra akan pulang ke jakarta, jadi mamah bisa sekalian ngenalin kamu ke Rendra. " Cintia begitu bersemangat ingin mengenalkan putranya pada Selena.

Karena setelah kejadian yang menimpa Selena, Selena tidak pernah bertemu dengan Rendra selama tiga tahun. Wajahnya bahkan Selena tidak pernah melihatnya sama sekali. Di mansion juga tidak pernah lihat foto Rendra terpajang dimanapun.

" hmm mah.. Aku takut pertemuan pertama kita tidak begitu menyenangkan " khawatir Selena

" ah.. Tidak mungkin Rendra tidak menyukaimu. Eh maksudnya tidak mungkin Rendra itu tidak senang bertemu denganmu " kata Cintia yang hampir keceplosan berbicara pada Selena.

Cintia dan Andre sepakat untuk menjodohkan Narendra dengan Selena. Karena Cintia sudah jatuh hati pada Selena, gadis manis dengan kulit putihnya, bermata coklat, bulumata panjang yang lentik, hidung mancung, dan tinggi semampai. Serta pipi yang mempunyai dua lesung yang membuat Selena menjadi semakin cantik dan manis saat dia tersenyum.

Selena tersenyum memandang wajah Cintia, dia akan menuruti semua perintah mamah dan papahnya. Karena selama ini mereka selalu memberikan terbaik untuk Selena.

Selena memeluk Cintia, dan berkata..

" mah.. Terimakasih banyak karena mamah. Selena tidak merasa sendirian di dunia ini " kata Selena sambil memeluk erat tubuh Cintia.

" sayang.. Kamu adalah hidup mamah, mamah akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik pada anak mamah semuanya. Mamah hanya ingin kamu bahagia sayang " Cintia juga memeluk Selena, saat di akhir kalimat, Cintia melepaskan pelukan Selena dan menopang dagu Selena.

Saat itu juga, Selena merasa bahwa dirinya benar-benar beruntung bisa hadir ditengah-tengah keluarga yang sangat menyayanginya. Kebahagiaan yang kini telah Selena dapatkan tidak akan pernah Selena lupakan.

Di malam hari,,

Selena berada di balkon kamarnya, membayangkan dirinya bertemu dengan Rendra pertama kali.

" apakah dia akan menerima aku sebagai adiknya?? " gumam Selena sambil menatap bintang-bintang di atas langit yang cerah di malam hari.

" hmm.. Kak Rendra, maaf kalau aku hadir di keluargamu tanpa seizinmu. Tapi tenang saja kak, aku hadir tidak akan membuatmu menjadi susah. " gumam Selena kembali.

" Ah.. Sepertinya aku sudah mengantuk "

Selena merentangkan tangannya, dan menguap tiada hentinya. Padahal masih sore sekitar jam 20.00 WIB, namun mata Selena tidak bisa bohong. Berat banget seperti ditindih oleh benda yang sangat berat.

.

.

.

Malam hari di MALL terbesar yang berada di Kota London,,

" Sayang.. Makasih banyak ya sudah menemani aku jalan-jalan malam ini " kata Nasya yang masih bergelayut manja di tangan Narendra.

" sama-sama honey.. Apapun yang kamu mau, pasti aku turutin. Asal kamu senang honey ! "

Mereka berjalan-jalan sampai mereka merasakan lapar, dan berhenti di restaurant yang menyediakan makanan khas Indonesia.

" sayang.. Mau apa kesini?? " tanya Nasya yang heran karena Narendra berhenti di restaurant Indonesia, yang menurutnya semua makanan disitu hanya untuk rakyat biasa.

" kita makan disini yuk.. Aku pengen makan masakan Indonesia " ajak Narendra pada Nasya

Namun Nasya menolak ajakan Narendra, dan lebih memilih makan direstaurant jepang. Dengan penolakan Nasya, Narendra tidak mempermasalahkannya. Karena bagi Narendra, Nasya lebih dari segalanya. Apapun kemauannya, itu sudah tanggungjawab Narendra.

Terpopuler

Comments

Kem mlem 🍨🍨🍨

Kem mlem 🍨🍨🍨

Ngomong-ngomong, thor, jangan sampe gak rajin menulis, ya! Soalnya aku sudah terlanjur ketagihan dengan ceritamu.

2024-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!