Bab 20

Devan dan Airin ke rumah sakit untuk menjemput Xander. Sampai di rumah sakit, Devan terkejut ketika melihat ada wanita cantik dan sexy di sana.

"Waw! Pak, apakah tadi malam adalah malam yang panjang untuk kalian berdua?" Devan dengan jahilnya bertanya seperti itu kepada Xander, sambil melirik ke arah Jeje.

"Diam!" bentak Xander, melotot tajam pada Devan.

Bukannya takut, Devan malah semakin menggoda Xander. "Ciee ... cieee, kalau marah berarti jawabannya adalah iya." Devan menaik turunkan alisnya dan memasang senyuman tengil.

"Devan, kamu bisa diam nggak!" Wajah Xander sudah memerah seperti tomat, bukan karena malu namun menahan amarah dan jengkel pada asistennya itu.

"Ck! Gitu aja marah," sahut Devan  sambil melengos lalu menatap Jeje. Ah, dia lebih tertarik dengan wanita cantik dan sexy itu. Lantas, Devan mengajak Jeje berkenalan, akan tetapi niatnya pupus ketika Mama Airin menegurnya.

"Devan kalau kamu masih pecicilan, Mama nggak akan segan nikahin kamu sama Daisy!" ancam Airin pada Devan yang juga sudah dia anggap anaknya sendiri.

Devan langsung memundurkan langkah, menjauhi Jeje, dan menurunkan tangan kanannya yang sudah menggantung ingin berjabat tangan pada wanita itu. Lebih baik mundur dari pada dijodohkan dengan Daisy cihuahua yang sangat sensitif dan galak.

"Dia Jeje calon istri Xander, jadi jangan menganggunya," lanjut Airin memberitahukan status Jeje pada Devan.

Xander mendesah kasar seraya mengusap tengkuknya yang terasa merinding saat ibunya menyebut Jeje sebagai calon istrinya. Sumpah demi apa pun dia tidak ikhlas kalau menikah dengan Jeje si kuman. Tapi, mau bagaimana lagi dia tidak mempunyai pilihan lain, dan ini juga demi kebahagiaan ibunya.

Devan sendiri sangat terkejut mendengar penjelasan Airin. Dia tidak menyangka jika boss-nya yang merupakan bujang lapuk ternyata dijodohkan dengan wanita sangat cantik. Dalam hati Devan menjerit, 'aku juga mau dong di jodohkan dengan wanita cantik, Ma!'

"Yakin, Pak Xander mau dijodohkan, Ma? Kalau Pak Xander nggak mau, mendingan Jeje buat aku aja. Aku siap!" ucap Devan dengan segala rasa percaya dirinya sambil tersenyum mesem sambil menaik turunkan alisnya.

Jeje dan Xander dengan kompak meringis geli melihat tingkah Devan, sedangkan Mama Airin langsung mengangkat tangan dan memukul bahu Devan sangat keras.

PLAK!

"Arggh, sakit!" teriak Devan kesakitan sambil mengusap bahunya yang terasa nyeri, panas, sakit bercampur menjadi satu. Pukulan Mama Airin sungguh menyakitkan.

"Makanya jangan asal bicara, rasakan akibatnya! Emangnya enak dapat cap lima jari!" ucap Airin jengkel pada Devan.

"Iya ... maaf, aku 'kan cuma bercanda." Devan meringis sakit sambil terus mengusap bahunya.

"Udah, lebih baik kita pulang, Nyonya. Saya udah nggak tahan berada di sini, apalagi sejak tadi malam nggak ganti baju," ucap Jeje, sekaligus menghentikan berdebatan tersebut.

Airin menganggukkan kepala, menyetujui ajakan Jeje, kemudian dia menatap putranya. "Lepaskan jasmu!" titah Airin pada putranya.

"Apa? Untuk apa?" tanya Xander tidak paham, meski begitu dia tetap melepaskan jasnya dan memberikan kepada ibunya.

"Tentu saja untuk menyelimuti bahu calon istrimu! Dasar payah!" Airin kesal dan jengkel pada putranya yang sama sekali tidak peka dengan kondosi Jeje yang masih mengenakan dress tanpa lengan.

"What! Mom, nanti jasku di penuhi kuman!" Xander histeris ketika jas kesayangannya sudah menempel di bahu mulus Jeje.

Terpopuler

Comments

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

💋💋💋

2024-03-04

1

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

weehh Devan di jodohin sama banteng betina, yoweslah Dev terima ajah, nti kamu yg jadi jockey nya🤣🤣

2024-03-04

2

anonim

anonim

kuman...kuman...nanti bucin ma kuman tau rasa Xander

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!