Bab 6

"Jika kamu ingin melihat Mama bahagia, menikah dengan gadis itu. Gadis pilihan Mama."

Kalimat itu terus berputar di kepala Xander beberapa hari ini, membuatnya resah dan semakin gelisah, bahkan ia belum memberikan jawaban atas perjodohan itu.

"Pak." Devan mengerutkan alis menatap boss-nya dengan heran, pasalnya sudah hampir seminggu Xander terlihat murung, tidak seperti biasanya--killer dan menyebalkan. Jujurly, Devan agak aneh kalau Xander mendadak jadi pendiam seperti itu, seperti sayur tanpa micin, hambar.

Xander tersadar lamunannya ketika mendengar suara Devan memanggilnya. Xander yang sedang duduk bersadar di kursi kebesarannya sambil menggigit jempol tangannya langsung menegakkan duduk, dan menarik jempol jadi mulut. Hilang sudah segala pesona dan wibawanya dihadapan asistennya sendiri. Xander memang suka seperti itu kalau sedang bingung, suka menggigit jempol tangan sampai gepeng.

"Ada apa?! Kenapa kamu masuk ruanganku tanpa mengetuk pintu!" Xander berkata ketus dan sinis.

"Maaf, Pak. Aku tadi sudah mengetuk pintu berulang kali, tapi Bapak nggak menyahut," jawab Devan apa adanya, sekaligus menahan tawa. Tidak menyangka jika boss-nya yang super killer ini mempunyai sisi lain yang sangat menggemaskan. Tapi Devan segera menguasai diri agar tidak tertawa lepas--bisa hancur karirnya kalau hal itu terjadi.

"Alasan saja! Mana mungkin aku tidak menyahut! Sedangkan kupingku sendiri masih normal!" Xander tidak mau disalahkan, mau menang sendiri.

'Iya, deh. Boss mah nggak pernah salah.'

"Maaf, Pak. Nggak akan terulang lagi. Ini aku mengantarkan beberapa dokumen yang harus Anda tanda tangani." Devan memberikan tiga dokumen yang terbungkus dalam map berbeda warna.

"Heum." Xander menjawab malas sembari menatap 3 dokumen yang sudah di letakkan di atas mejanya. "Sudah di semprot desinfektan?" Xander menatap tajam pada Devan.

"Ah, lupa." Devan kembali mengangkat dokumen tersebut, menyemprotnya dengan cairan desinfektan yang selalu dia bawa di kantong jas, kemudian meletakkan dokumen itu lagi pada tempatnya. Hampir saja dia terkena masalah besar.  Setelah itu, Devan pamit undur diri, namun langkahnya terhenti ketika Xander kembali memanggilnya.

"Van, setelah aku pikir berulang kali, sepertinya aku harus menceritakan semuanya kepadamu," ucap Xander tanpa keraguan namun berhasil membuat Devan bingung mendengarnya.

"Bapak ada masalah lagi dengan Nona Daisy?" tebak Devan, tapi dijawab dengan gelengan kepala Xander.

"Ini masalah hati dan masa depan, tapi juga menyangkut kebahagiaan Mama," jawab Xander menjeda ucapannya sejenak. "Mama memintaku menikah dengan wanita pilihannya, bagaimana menurutmu?" lanjut Xander.

"Kenapa bertanya pendapatku? Kan, Bapak yang mau menikah bukan aku," sahut Devan sambil cengengan, tapi tidak berselang lama bibirnya menutup rapat ketika Xander melayangkan tatapan tajam seraya melemparkan pena kepadanya.

TUK!

Pena tersebut mengenai wajahnya, rasanya lumayan sakit, tapi Devan tidak berani mengaduh ataupun bergerak  mengusap wajahnya.

"Percuma ngomong sama kamu! Nggak akan ada jalan keluarnya. Pergi kamu dari sini!" usir Xander dengan nada kesal seraya mengibaskan tangannya lalu menunjuk pintu ruangannya.

Devan mengangguk, dan cepat-cepat keluar dari kandang singa itu sambil mengusap wajahnya berulang kali berharap rasa sakit akibat terkena lemparan pena itu segera mereda.

'Nasib jadi bawahan. Salah terus.'

Devan mendumel di dalam hati. Jika dia seorang wanita mungkin sudah sejak kemarin dia akan menangis di dalam toilet, mengumpati dan merutuki segala sikap kejam Xander.

'Dan semoga saja wanita yang dijodohkan dengan Pak Xander adalah wanita jorok, hi hi hi. Biar kapok.'

Wah ... Wah ... kayaknya Devan punya dendam kesumat sama boss-nya ya. Wk wk wk. Kita aminkan saja doa Devan ya.

🤣

Terpopuler

Comments

rodiah

rodiah

sumpah devan bertambah

2024-04-04

1

Ernadina 86

Ernadina 86

amiin😂😂😂😂

2024-03-21

1

Ernadina 86

Ernadina 86

ho'oh 😂😂😂😂😂

2024-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!