Xander terkejut ketika membuka mata dia melihat seorang wanita duduk di dekat tempat tidurnya.
"Hai, udah siuman?" Jeje tersenyum usil seraya menaik turunkan alisnya, menggoda Xander.
Xander terkesiap dia segera menarik selimut untuk menutupi seluruh badannya, takut dikasih upil lagi oleh wanita gila itu. "Ngapain kamu di sini, Kuman?!" tanya Xander seraya mengibaskan salah satu tangannya, mengusir Jeje dari sana.
Tingkah Xander seperti anak kecil yang takut saat melihat hantu. Dan hal tersebut membuat Jeje semakin gemas pada pria tua itu.
"Kuman? Kurang ajar! Aku punya nama, namaku adalah Jenita. Dasar Bapak Tua!" amuk Jeje seraya berkacak pinggang menatap kesal pada Xander, tidak terima dikatai 'Kuman' pria tersebut.
"Kamu memang kuman, karena kamu adalah wanita jorok dan menggelikan!" ucap Xander seraya menutup wajahnya dengan selimut yang dia pakai, dia benar-benar takut pada Jeje. Takut terkontaminasi virus dan kuman.
"Dasar Bapak Tua sialan! Coba bilang sekali lagi, aku akan memberikamu upil satu ton, biar tahu rasa kamu!" Jeje gregetan pada pria sok bersih itu.
"Syuh! Pergi dari sini!" Xander mengusir Jeje. Pria itu kerubutan selimut sangat takut pada Jeje.
Jeje menggembungkan pipinya, menahan tawa ketika melihat tingkah Xander, tapi beberapa detik kemudian dia menghela nafas panjang seraya menatap Xander yang terlihat bergetar ketakutan, dia jadi merasa bersalah pada pria itu.
"Aku udah jinak kok, aku nggak akan nakal lagi," ucap Jeje pada Xander dengan nada pelan. "Maaf atas kejadian beberapa jam yang lalu. Aku benar-benar nggak tahu kalau keusilanku berdampak parah seperti ini," ucap Jeje pada Xander yang masih kerubutan selimut.
Xander terdiam mendengarkan ucapan wanita itu, dia mengintip dari balik selimutnya menatap Jeje dengan lekat. Jika diperhatikan lebih dalam, ternyata wanita itu sangat cantik dan manis.
Xander segera menggelengkan kepala, dia tidak boleh suka atau menganggumi wanita jorok itu.
"Hei, Bapak, apakah kau masih marah padaku?" Jeje menusuk-nusuk kaki Xander beberapa kali karena pria itu tidak beraksi sama sekali padahal dirinya sudah meminta maaf setulus hati.
Xander membuka selimut yang menutupi wajahnya, menatap sebal pada Jeje, "Jangan sentuh aku!"
"Ck! Aku hanya menyentuhmu diluar selimut, apa salah?!" sahut Jeje kembali sewot pada pria sok bersih itu.
Xander mendudukkan diri menatap Jeje dengan tajam, "jaga jarak 2 meter! Dan jangan menyentuhku, karena kamu ini di penuhi kuman! Minggir, aku mau ke kamar mandi!" cerocos Xander, seraya menyuruh Jeje menjauh darinya dengan jarak yang aman.
Jeje cemberut beranjak berdiri, memundurkan langkah, menjaga jarak dari Xander.
Xander turun dari tempat tidur, tapi dia mengurungkan niatnya saat akan memakai sandal rumah sakit. Dia bergidik jijik dan berpikir kalau sandal itu pasti jorok. Karena kakinya masih menjuntai ke bawah, membuatnya tidak bisa menjaga keseimbangan dan akhirnya terjungkal ke atas lantai.
GEDABRUK!
Xander mengaduh kesakitan, sedangkan Jeje meringis ngilu tanpa ada niat membantu pria itu.
"Hei, apakah kamu buta, kenapa tidak membantuku!" Xander memaki Jeje sambil berusaha berdiri dari lantai.
"Yakin mau aku bantu? Bukankah di seluruh badanku dipenuhi kuman?" Jeje tersenyum dan menaik turunkan alisnya sambil menggerakkan jari-jari tangannya bersiap membantu Xander berdiri.
"Tidak!!!" teriak Xander sambil menggelengkan kepalanya berulang kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
gia nasgia
Dasar jeje tengil 🤣🤣
2025-01-28
0
Diana diana
meuni riweuh Ari si Xander
2024-06-16
1
Bundanya Pandu Pharamadina
Xander awas diri nanti bucin
2024-05-29
0