KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
"Sakit dir." seru Marvel dengan memukul dadanya, rasanya dia tersiksa akan perpisahan ini, bahkan sampai sekarang dia belum menganggap bahwa hubungan mereka berakhir karena hanya Adira yang memutuskan hubungan tersebut tidak dengan Marvel.
Di sisi lain Adira menangis sendiri di kamarnya, hingga suara ketukan pintu membuat dia segera mengelap air matanya agar tidak ada yang tahu tentang tangisan nya ini.
YOK TOK TOK
"Adira!" panggil seseorang dari luar.
Segera setelah dirasa cukup rapi dia pun membuka pintu tersebut, ternyata di sana adalah Jihan yang mengetuk pintu kamarnya.
"Eh Jihan kenapa?" tanya Adira bingung kenapa dia berada di depan kamarnya.
Namun tanpa menjawab Jihan pun langsung memeluk erat tubuh Adira, dia tadi tanpa sengaja mendengar percakapan Marvel dan juga Adira karena memang kebetulan sekali pintu kamar Marvel tadi tak tertutup dengan rapat.
"Aku tahu kamu kuat dir." ucap Jihan membuat Adira langsung menumpahkan air matanya, dia capek memendamnya sendirian selama bertahun-tahun.
Dia juga ingin bahagia sama seperti yang lainnya, namun bahagia ini terlihat sangat susah sekali.
"Aku capek han." seru Adira meluapkan semua isi hatinya.
Dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja kepada Jihan, namun ternyata dia juga punya titik terlemah nya yaitu sekarang ini.
Jihan pun membawa Adira masuk dan menutup pintu tersebut agar tidak ada yang mendengarnya.
"Dir aku sudah bilang bukan sama kamu, kalau aku masih suka dengan Marvel perjuangkan." ucap Jihan.
"Tapi Han, kamu juga tahu sendiri bukan apa alasan aku menjauhinya." ucap Adira dengan sendu.
"Kamu harus yakin dengan Marvel kalau dia bisa mengatasi semuanya." ucap Jihan.
"Marvel sama seperti kamu dir, dia juga tidak bisa melupakan masa lalu nya. Kamu emang terlihat baik baik saja di depannya begitu pun dengan Marvel tapi kamu harus tahu kalau kalian sama sama rapuh nya." ucap Jihan dengan panjang lebar.
Adira yang mendengar hal itu pun hanya diam saja dengan air mata yang terus mengalir, dia tidak tahu harus seperti apa.
"Aku harap kamu memikirkan ucapan ku tadi, aku percaya kalau Adira akan memilih jawaban yang tepat, ingat kamu jangan hanya membahagiakan orang lain saja, kamu juga harus ingat bahwa ada diri kamu sendiri yang juga perlu di bahagiakan." ucap Jihan kemudian pamit pergi dari kamar tersebut.
Bukan langsung pergi namun Jihan malah menuju ke kamar Marvel yang dimana di sana sudah ada Angga, Diki, ojik dan juga onde yang menenangkan Marvel.
BRAK
Pintu terbuka dengan keras nya membuat mereka yang sedang berbincang-bincang santai sambil tertawa menghibur Marvel pun terkejut.
"Ada apa sayang kok buka nya keras banget?" tanya Angga.
"Marvel lu jadi cowok bisa tegas dikit gak sih, gw tahu elu pasti bingung kenapa bisa bertemu dengan Adira, lu juga pasti pingin tahu banget alasan Adira mutusin hubungan sama elu!" pekik Jihan yang sudah tidak tahan dengan dua temannya itu yang masih saling cinta namun gengsi dan juga terlalu takut untuk berjalan maju.
"Maksud lu apaan?" tanya Marvel bingung karena Jihan datang-datang langsung memarahinya.
"Kalau waktu itu Adira mutusin elu, seharusnya elu cari alasan nya bukan malah tetep pergi dan tanpa mencari keberadaan nya! Lu juga cowok tegas dikit dan peka woy, gw tahu lu selama ini tersiksa karena perpisahan di masa lalu, tapi gw berharap ku juga harus tadi dari sisi Adira." ucap Jihan dengan emosi yang sudah tidak bisa di bendung.
"Gimana bisa gw tahu sesuatu dari sisi Adira, untuk mengatakannya saja dia tidak pernah bicara." ucap Marvel dengan amarah juga.
"Gw bingung harus bagaimana, gw sayang sama dia tapi seperti nya Adira udah gak sayang sama gw." ucap Marvel langsung.
Perdebatan dua orang itu terus di lihat oleh Angga, Diki, ojik dan juga onde, mereka tidak ingin menyela siapapun, lebih baik Marvel membereskan saja urusannya terlebih dahulu.
"Elu salah kalau lu berfikiran seperti itu, selama ini Adira juga tersiksa Marvel!" teriak Jihan dengan air mata yang tiba-tiba keluar.
"Apa maksud lu?" tanya Marvel yang tambah bingung.
"Adira hanya menentukan yang terbaik untuk panti asuhan nya!" teriak Jihan yang keceplosan membuat Marvel dan yang lainnya melihat dengan tatapan bertanya dengan ucapan Jihan itu.
Sedangkan Jihan malah menutup mulutnya karena sudah keceplosan berbicara yang tidak-tidak, dia sudah berjanji akan merahasiakan hal tersebut namun ternyata mulut lemes nya ini berbicara yang tidak tidak.
"Apa maksudnya?" tanya Marvel yang semakin bingung, ada hubungan apa antara panti asuhan dengan hubungannya dengan Adira.
Jihan yang sudah merasa di tengah-tengah jalan pun memilih untuk memberitahukan yang sebenarnya, dari pada hubungan ini sudah seperti air es yang dingin maka lebih baik Jihan memberitahukan nya saja.
Jihan pun memberitahukan semuanya yang dia tahu, Marvel yang mendengar pun merasa bersalah, Adira memutuskan hubungan dengan dirinya untuk menyelamatkan adik-adik nya dan juga reputasi Marvel.
Selama ini dia berfikir kalau dia yang paling tersiksa, ternyata Marvel salah karena Adira juga tersiksa dari hubungan tersebut.
Para sahabat nya yang mendengar penjelasan Jihan pun ikut sedih, karena keegoisan seseorang membuat hubungan dua sejoli harus putus di tengah jalan.
"Gw udah bilang semua yang gw tahu, gw harap elu bisa memperbaiki semuanya." ucap Jihan.
"Oh ya jangan lupa untuk menutup semua dari Adira karena dua meminta gw buat tutup mulut." ucap Jihan kemudian pergi begitu saja meninggalkan Marvel yang hanya diam saja, otak nya rasanya membeku dengan ucapan Jihan tadi.
"Gw harap dari ucapan Jihan tadi lu bisa mutusin keputusan yang tepat vel." ucap Angga sambil menepuk bahu sahabatnya itu dan di ikuti oleh yang lainnya.
Hingga sekarang hanya ada Marvel sendirian di sana, memikirkan ucapan Jihan tadi membuat Marvel merasa bahwa ini hanyalah sebuah keterpaksaan padahal mereka saling cinta satu sama lainnya.
Akhirnya Marvel tahu semuanya, teka-teki yang selama ini dia cari akhirnya terpecahkan juga, bersalah sekali rasanya menuduh hal yang tidak tidak kepada Adira padahal mereka saling tersakiti akibat perpisahan tersebut.
Segera Marvel menuju ke kamar sebelah di mana Adira berada, dengan cepat dia mengetuk pintu kamar tersebut.
TOK TOK TOK
"Sebentar." seru seseorang dari dalam, tak lama Adira membukakan pintu nya dan langsung melihat Marvel yang menatapnya dengan intens.
"Mar.... Eh pak Marvel, ada apa ya?" tanya Adira dengan gugup karena mata nya masih bengkak, Adira kira tadi adalah Jihan sehingga dia tidak sempat untuk merapikan dirinya.
Marvel hanya diam saja, dia maju ke depan dan masuk ke dalam kamar Adira, dia menutupi pintu kamar tersebut dan mendorong tubuh adira hingga membentur pintu, tenang tidak keras kok benturan.
"Pak." lirih Adira melihat jarah dirinya dengan Marvel yang sangat cukup dekat sekali.
Bahkan dia bisa merasakan deru nafas bos nya itu dan bau mint yang sangat menyegarkan.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Rahma Inayah
semoga maslh merk bs terselesaikan ..dan hub mrk kmbli lagi
2024-02-24
0
Dwi Rustiana
ayo Marvel perjuangkan Adira buktikan kalo kamu tulus sama dia
2024-02-24
0
Madestata
jangan lama-lama up Thor 💪💪💪
2024-02-24
0