KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
Pagi harinya Adira sudah siap untuk berangkat ke kantor, dia menuju ke halte bus untuk menunggu bus yang akan menjemputnya.
"Semoga semuanya berjalan dengan lancar." gumam Adira yang selalu dia ucapkan bahkan dari kemarin dia mengucapkan hal tersebut.
Sampai di depan gedung yang tinggi dan menjulang, Adira dibuat terkejut dengan nama perusahaan tersebut.
ALASKA GRUP
Nama yang sangat familiar bagi Adira, ya itu adalah nama belakang Marvel yaitu Marvel Putra angkasa.
"Ya tuhan, ini pasti cuma kebetulan aja sih." ucap Adira mengelak semua prasangka yang ada dalam dirinya.
Dia bekerja lama di cabang namun tidak terlalu tahu soal perusahaan pusat, nama belakang yang sangat mempunyai kenangan bagi Adira, namun dia berfikir bahwa itu hanyalah khayalan nya saja, dia juga sudah mulai lupa akan nama tersebut.
Kemudian dia pun menuju ke resepsionis untuk memberitahukan keberadaannya di sini.
"Permisi mbak," sapa Adira.
"Iya, ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya resepsionis tersebut dengan sopan.
"Itu mbak, saya ingin bertemu dengan bu Dian." ucap Adira.
"apakah sebelumnya sudah membuat janji mbak?" tanya resepsionis tersebut karena bagaimana pun keamanan perusahaan dari keluar masuknya orang itu ada resepsionis.
"Sudah mbak."
"Kalau begitu sebentar ya mbak."
Setelah itu resepsionis pun memeriksa kebenaran tersebut, Adira tidak takut karena sebelumnya dia sudah kontekan dengan bu Dian selaku HRD di Alaska grup.
"Baik bu," ucap resepsionis tersebut dengan pelan dan Adira hanya mendengarkan nya saja.
"Mbak, ini kartu tap untuk masuknya, nanti mbak tinggal naik lift karyawan terus naik di lantai 15, di sana saat keluar mbak nya langsung bisa menemukan tulisan ruangan HRD karena ruangannya memang langsung bisa di lihat saat keluar lift." ucap resepsionis dengan sopan dan Adira pun merasa senang akan hal tersebut.
"Oh baik mbak, terima kasih dan mari." pamit Adira.
Kemudian dia pun menuju ke lift dan mengikuti arahan yang mbak resepsionis tadi sampaikan.
"Jangan gugup dir, jangan gugup." ucap Adira menguatkan dirinya sendiri.
Sampai di lantai lima belas, Adira langsung menuju ke ruangan HRD yang memang langsung berhadapan dengan lift, mungkin agar bisa memudahkan saja karena kan memang pasti akan banyak karyawan yang menuju ke ruangan HRD.
TOK TOK TOK
"Masuk." ucap suara dari dalam.
"Permisi bu, saya Adira karyawan mutasi dari perusahaan cabang bandung." ucap Adira memperkenalkan diri.
"Sudah datang toh, yuk sama ibu biar ibu kenalkan kamu dengan rekan kerja baru kamu." ucap ibu Dian kemudian membawa Adira ke ruangan pemasaran di mana di sana banyak sekali karyawan.
"Pak Willy," panggil bu Dian.
"Eh bu Dian, ada apa bu?"
"Ini karyawan yang aku bicarakan sama kamu kemarin, dia hari ini mulai kerja jadi tolong kamu bimbing ya." ucap bu Dian kepada pak Willy selaku manajer pemasaran.
"Baik bu, pasti akan saya bimbing." ucap pak Willy.
"Ya sudah kalau gitu saya mau balik, Adira kamu yang betah betah ya di sini, soalnya pekerjaan pasti akan lebih banyak dari pada di cabang kemarin." ucap ibu Dian memperingatkan Adira karena sudah banyak karyawan yang di mutasi ke pusat pasti meminta untuk kembali karena tekanan pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya.
"Baik bu, terima kasih sebelumnya." ucap Adira, kemudian bu Dian pun pergi dari sana.
"Halo perkenalkan saya Willy manajer pemasaran di sini." ucap pak Willy memperkenalkan diri.
"Saya Adira pak," jawab Adira.
"Jangan panggil pak panggil Willy saja, saya tidak setua yang kamu bayangkan." ucap pak Willy dan Adira pun menganggukkan kepalanya karena memang dari tampang seperti nya pak Willy juga selisih beberapa tahun saja dengan.
"Tapi tidak sopan pak jika harus panggil nama saja." ucap Adira merasa tidak sopan jika harus memanggil atasannya dengan nama saja.
"Ya sudah terserah kamu saja, ayo saya antar ke meja kamu." ucap pak Willy dan di angguki oleh Adira.
Sampai di meja nya pak Willy pun menginterupsi kan kepada para anggotanya agar bisa fokus sejenak kepadanya.
"Perhatian." interupsi pak Willy membuat semua orang yang awalnya sibuk dengan pekerjaan nya melihat ke arah pak Willy dan Adira.
"Perhatian semuanya, perkenalkan ini Adira rekan baru kalian semuanya. Dia dari kantor cabang dan di mutasi ke sini, saya harap kalian semuanya bisa bekerja sama sebagai tim nanti nya." tegas pak Willy dan di angguki oleh semuanya.
"Adira itu meja kamu," ucap pak Willy memberitahukan di mana meja Adira.
Setelah itu mereka kembali ke mode serius bekerja, Adira pun mulai sibuk dan di berikan beberapa tugas, walau tidak terlalu banyak tapi dia senang karen banyak yang mengajarinya.
Meja dan semuanya sangat berbeda dengan perusahaan di cabang, jika di sini terlihat sangat mewah dan luas maka di cabang akan terlihat sempit dengan ruangan sekat untuk karyawan, dan juga suasana yang terlihat membosankan, sedangkan di sini Adira pasti akan sangat nyaman, apa lagi banyak makanan enak pasti nanti di cafetaria nya.
"halo perkenalkan aku Laras." ucap karyawan yang duduk di sebelah Adira.
"Halo aku Adira." balas Adira memperkenalkan diri.
Baru saja tiba rasanya Adira disambut dengan baik oleh karyawan karyawan di sini membuat Adira merasa senang sekali dan bisa memiliki teman teman baru di sini.
Jam makan siang pun tiba, Adira dan Laras menuju ke cafetaria yang memang berada di lantai bawah.
"Loh ini ada apa sih ras kok banyak banget orang?" tanya Adira yang menanyakan tentang banyaknya orang di lorong tempat dia berjalan.
"Oh ini mah mau daftar buat kerja di sini." ucap Laras sambil mereka terus saja berjalan.
Tak lama mereka sampai, Adira mengambil makan siang secukupnya saja yang memang tidak banyak, dia sudah sangat biasa dengan naik sedikit karena dulu saat kuliah Adira juga hanya makan sedikit saja sekaligus agar hemat eh ternyata sampai sekarang.
"Tapi kalau mau kerja kok baju nya kayak ketat banget, sama ya masa baju kurang bahan gitu di pakek." seru Adira sambil menyantap makan siang mereka.
"Mereka mah ngincer posisi sekertaris dir." ucap Laras.
"Sekertaris? Emangnya gak ada yang nempatin?" tanya Adira karena memang dia belum tahu seluk beluk perusahaan.
"Belum, biasanya tuh ada dua sekertaris sama satu asisten, asistennya kan namanya pak Iqbal terus sekertaris 1 nya bu Mega tapi bu mega sedang cuti melahirkan, lah satu nya lagi nih kosong." jelas Laras.
"Kok bisa kosong?" tanya Adira penasaran.
"Karena banyak banget pegawai yang memanfaatkan presdir, masa ya pernah waktu itu presdir sedang berada di ruangannya eh malah di goda ngelus paha nya, ya presdir marah hingga dia pecat seketika tuh sekertaris. Makanya itu seleksi jadi sekertaris sekarang ketat banget." tutur Laras dan di angguki oleh adira.
Tak lama mereka sudah selesai menyantap makanannya, setelah itu kembali ke meja masing masing karena waktu istirahat sudah selesai.
Adira senang karena dia sudah mendapatkan teman baru di sini, semoga kedepannya nanti dia betah dan tidak pindah-pindah pekerjaan.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Anonymous
mana Thor tak up kah sudah tak sabar nih thor semangat ya 🙏🙏
2024-02-11
1
Rahma Inayah
awal yg bgus lnjut thor
2024-02-11
0
gading elano
smua yg jdi kryamu tdk prnh saya abaikan thor😘😘😘
2024-02-11
0