KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
Wanita yang hampir menjadi korban pemerkosaan adalah Adira mantan pacarnya, terkejut bukan main, entah mengapa Marvel merasa sangat bersalah sekali karena telah membiarkan Adira jalan sendirian hingga hampir menjadi korban pelecehan.
"ADIRA!" teriaknya dan langsung menggendong Adira ala bridal style karena melihat tubuh wanita itu yang lemas dan tak sadarkan diri.
Sedangkan Adira sebelum tak sadarkan diri dia sekelebat melihat sosok yang sangat dia kenal, namun dia juga tidak yakin pasti tapi yang pasti jika dia adalah orang yang dia maksud maka Adira akan sangat senang sekali.
Setelah itu dia tak sadarkan diri, dengan itu bertepatan dengan Marvel yang datang menghampiri nya dan menggendong tubuh wanita itu.
Segera Marvel menuju ke rumah sakit terdekat, dia merasa bersalah karena datang tidak tepat waktu, namun dia juga bersyukur karena dia datang lebih cepat, kalau saja dia sampai ketinggalan satu detik saja mungkin sekarang Marvel akan merasa bersalah seumur hidup.
"Sus, dok!" teriak Marvel menggendong Adira menuju ke brangkas.
Adira pun di tangani oleh dokter, sedangkan Marvel menunggu di luar ruangan, dia merasa takut sekali.
"Marvel!" panggil seseorang dengan terburu-buru, siapa lagi kalau bukan Jihan.
Marvel memang menghubungi Angga untuk memberitahukan kalau Adira masuk rumah sakit, namun di saat itu Jihan berada di saling Angga sehingga saat mendengar kamar kalau Adira di rumah sakit langsung saja mereka berdua datang.
Jihan merasa bersalah karena tidak memaksa Adira untuk naik ke mobilnya, kalau saja dia memaksa tadi maka bisa Jihan pastikan kalau Adira sekarang ini akan baik baik saja.
"Adira mana?" tanya Jihan dengan sedihnya dan bergetar tubuh wanita itu.
"Dia masih di dalam." jawab Marvel.
"Yank seharusnya tadi kita paksa Adira untuk ikut kita!" seru Jihan dengan sedihnya.
"Udah ya jangan sedih, aku yakin kalau Adira bakalan kuat kok." jawab Angga merasa kasihan dengan kekasihnya ini.
Tak lama dokter keluar, segera mereka bertiga maju ke depan untuk menanyakan tentang keadaan Adira.
"Bagaimana keadaan pasien dok?" tanya Marvel dengan cepatnya.
"Pasien sudah mulai stabil namun tetap dalam pemantauan, selama beberapa jam hingga cairan infus habis saya harap agar pasien tidak di ganggu karena bisa jadi ini akan meninggalkan trauma." ucap dokter tersebut dan di angguki oleh mereka bertiga.
"Elo bakalan ngelakuin apa sama orang orang yang udah buat Adira kayak gini?" tanya Angga, dia tahu kalau sahabatnya ini sedang marah sekali, bahkan Angga tahu bisa saja orang yang sudah membuat Adira celaka seperti ini bisa jadi berakhir di tangan Marvel.
"Elo masih sayang sama Adira?" tanya Angga lagi membuat Marvel diam seketika, bohong kalau dia bilang kalau sudah tidak sayang dengan Adira.
Selama sekolah di luar negeri Marvel selalu mencari kesibukan agar bisa menghilangkan rasa suka dan pikirannya kepada Adira namun usahanya selalu gagal.
"Entah, gw harap ada jalan sama hubungan gw sama Adira." ucap Marvel lirih.
Jihan yang melihat Marvel hanya bisa ikut bersedih dengan hubungan sahabatnya dengan sahabat sang kekasih.
"Aku dengar Adira kerja di Alaska grup?" tanya Jihan dan langsung di angguki oleh Marvel.
"Lo udah tahu soal Adira yang kerja di sana?" tanya Angga terkejut karena Marvel merespon pertanyaan sang kekasih.
"Iya, gw juga baru tahu kemarin kalau Adira kerja di perusahaan gw." jawab Marvel.
"Terus Adira belum tahu?" tanya Jihan dan mendapatkan gelengan dari marvel.
"Bukannya minggu depan kalian ikut ke perjalanan kapal pesiar," seru Marvel yang baru ingat bahwa teman temannya ini akan ikut.
"Iya, sama ojik, Diki sana onde juga ikut." ucap Angga.
"Gw berencana bawa Adira juga, gw bilang akan ada perjalanan untuk para karyawan baru." ucap Marvel.
"Wah pasti seru, awalnya aku gak mau ikut tapi kalau tahu Adira ikut aku bakalan ikut juga." seru Jihan yang malas jika ikut acara acara seperti itu.
Mereka memang tak masuk ke dalam ruang inap karena kata dokter pasien masih perlu istirahat, satu jam lagi baru boleh di jenguk.
"Jihan, Angga gw titip Adira ya, gw harus pergi dari sini." ucap Marvel dan di angguki oleh mereka berdua.
Setelah itu Marvel pun pergi dan Angga dan Jihan langsung masuk ke dalam, dan rak lama Adira terbangun dari tidurnya.
"Jihan, Angga." ucap nya lirih membuat atensi dua orang itu pun teralihkan.
"Adira, akhirnya kamu bangun." seru Jihan terharu dan bahagia sekali melihat Adira yang sudah bangun dari tidurnya.
"Aku di mana Han?" tanya Adira dengan lemas nya."
"Kamu ada di rumah sakit dir, kamu hampir aja jadi korban pelecehan seksual, untung aja ada ma....." ucap Jihan terpotong saat dia hampir saja keceplosan mengatakan nama Marvel tadi.
"Ma siapa Han?" tanya Adira penasaran siapa yang sudah membantunya.
"Ada mas mas tukang bakso, iya mas mas tukang bakso." jawab Jihan mencari jawaban agar Adira tidak curiga.
"Ya tuhan syukur ada mas mas tukang bakso ya Han." ucap Adira dengan air mata yang sudah berurai air mata.
"Udah ya dir jangan nangis lagi." ucap Jihan menenangkan Adira yang menangis tersedu-sedu.
"Aku keluar bentar ya." ucap Angga ingin memberikan waktu kepada dua wanita itu.
Setelah itu Angga pun keluar dan menuju ke taman rumah sakit di mana dia tahu pasti Marvel masih berada di sana.
"Ngapain masih di sini? katanya mau pergi." seru Angga duduk di samping Marvel yang termenung sambil melihat danau yang berada di depannya itu.
"Lo kok ke sini? Gimana sama Adira?" tanya Marvel.
"Dia udah bangun, sekarang masih sama Jihan, biarin mereka rindu rinduan." ucap Angga.
"Apa keputusan gw buat deketin Adira lagi salah ngga? Gw gak bisa hilangin ingatan dia dari diri gw." seru Marvel menumpahkan semua keluh kesahnya.
"Elo harus ikuti isi hati lo vel, inget selama ini elo susah payah untuk move on dan gw rasa Adira juga udah berusaha buat move on dengan masa lalu nya." ucap Angga.
"Gw akan mencari tahu dulu apa alasan Adira memutuskan hubungannya dulu sama gw ngga, kalau memang alasan yang susah untuk di maafkan maka gw akan mundur ngga." ucap Marvel.
"Gw sama anak anak yang lainnya pasti bakalan dukung apapun keputusan elo vel, tapi ingat jangan pernah bikin sakit satu siapapun. Gw tahu elo sama Adira sama sama sakit dari perpisahan ini." ucap Angga yang terlihat menasehati Marvel, karena kalau soal percintaan seperti ini Angga lah ahlinya.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Madestata
lanjut lagi Thor 💪👍👍
2024-02-18
0
siti lestari
lanjut kak up dobel dong/Rose//Rose/
2024-02-18
0
Dwi Rustiana
usut terus Marvel dan kamu akan tau betapa terlukanya Adira karena ketidakberdayaan kasta diantara kalian dan pastinya gara2 ulet bulu yang pngen Deket sama kamu
Jihan tolong jujur aja ya sama Marvel kasian mereka berdua 🤧🤧🤧
2024-02-18
2