CLBK BAB 9_Frustasi

KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

"Maksud kamu apa Adira?" tanya Iqbal dengan bingungnya,apakah Adira tidak tahu kalau bos nya sekarang berada di depan mereka.

Adira pun berdiri dari duduknya dan menghampiri Iqbal.

"Pak bos kemana pak?" tanya Adira dengan berbisik namun asih bisa di dengar oleh Marvel yang dari tadi hanya duduk santai namun melihat interaksi antara asistennya dan juga Adira.

"Kamu gimana sih dir, ya Mak Marvel yang dari tadi duduk sama kamu itu bos kita." jawab pak Iqbal dengan berbisik namun masih juga bisa di dengar oleh Marvel.

Adira yang mendengar hal itu pun langsung membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar itu.

"APA!" pekiknya namun dia langsung menutup mulutnya karena sudah berteriak begitu kencang, bahkan sampai ada yang melihat ke arah nya.

"Maafkan saya pak karena tidak tahu kalau bapak bos saya." ucap Adira dengan sopan dan merasa sangat bersalah sekali.

"Duduk." perintah Marvel, Adira yang mendengar itu pun langsung duduk di tempatnya semula dengan tegang, sedangkan Iqbal kembali ke tempatnya semula.

"Makan." seru Marvel dan langsung Adira menurutinya.

Makan siang pun berjalan dengan khidmat, beberapa orang juga saling bercengkrama dengan santainya, namun tidak dengan Adira yang hanya diam bahkan dia hanya makan sedikit saja.

"Adira!" pekik seseorang membuat Adira yang dari tadi hanya menunduk pun melihat ke sumber suara.

"Jihan?" sahut Adira terkejut dengan adanya sang sahabat di sana.

"Aaaaa akhirnya kita ketemu lagi." seru Jihan sambil memeluk erat sahabatnya itu.

"Kok kamu di sini?" tanya Adira dengan bingung.

"Aku sama Angga, tuh dia lagi ngobrol sama temen nya." seru Jihan.

"Cie udah balikan nih." goda Jihan yang membuat Adira langsung memukul pelan tangan Jihan karena sudah mengatakan hal-hal yang tidak tidak.

"Ini pak Marvel bos di kantor aku." ucap Adira dengan sopan.

Marvel yang mendengar pun merasa sedikit kecewa karena Adira memperkenalkan dirinya sebagai bos nya ya walau pun itu memang benar.

"Oh kirain, kalau balikan lagi juga gak papa kok." bisik Jihan di kalimat terakhir nya.

"Ya udah kalau gitu aku pergi dulu ya," pamit Jihan.

Setelah itu mereka berdua hanya diam saja karena tidak ada yang tahu harus bagaimana.

"Setelah ini istirahat saja, nanti malam baru datang ke sini karena akan ada acara makan malam sekaligus meeting bersama dengan klien-klien." ucap Marvel dengan seriusnya.

"Baik tuan." ucap Adira dengan sopan.

Setelah itu Adira pun kembali ke kamarnya, dia rasanya bebas karena tidak bersama dengan bos nya itu lagi, namun jujur di dalam hati kecilnya Adira merasa sedih, dia berusaha untuk menjauh dari Marvel namun harus di pertemukan lagi.

"Kenapa kamu harus datang kembali? Apakah keputusan ku untuk kembali ke sini adalah salah?" gumam Adira dengan tanpa sadar air matanya keluar.

sambil melihat di jendela yang langsung terlihat hamparan air laut yang terbentang luas membuat hati Adira kembali menghangat.

"Ayah ibu Adira kangen." gumam gadis itu tiba-tiba saja merindukan ayah dan ibu nya.

"Apakah Marvel benci sama aku ya karena sudah meninggalkan dia begitu saja?" gumamnya penuh pertanyaan.

"Aku aku ngelakuin itu karena terpaksa." sahutnya dengan air mata kembali mengalir deras.

"Maafkan aku." ucap Adira.

Selama beberapa tahun ini Adira selalu dihantui rasa bersalah, rasa bersalah karena sudah meninggalkan Marvel begitu saja tanpa alasan, dia sangat cinta kepada Marvel namun dulu keadaan yang memaksanya untuk pergi.

"Adira sadar sekarang Marvel sudah menjadi seorang presdir, gak mungkin dia masih ada rasa sama kamu, dan Marvel pasti sudah ada pasangan dan sebentar lagi bakalan nikah." gumam Adira menolak pemikirannya sendiri.

Setelah puas dengan pemikirannya Adira akun mencoba berbaring di ranjang untuk merehatkan tubuhnya sebentar.

Dan tanpa terasa dia pun tertidur sebentar sebelum nanti dia harus melaksanakan tugasnya sebagai seorang karyawan.

Di sisi lain setelah kepergian Adira Marvel pun didatangi oleh sahabat sahabat nya, Angga, Diki, ojik dan juga onde yang dari tadi melihat interaksi dari sahabatnya itu dengan Adira.

"Wah roman romannya ada yang bakalan balikan nih." goda onde dengan senangnya melihat Marvel dan Adira tadi berinteraksi.

"Apaan sih, gw sama Adira tadi cuma sebatas atasan dan bawahan doang." tepis Marvel dan hanya di angguki oleh semuanya.

"Btw jihan mana ngga? Bukannya tadi sama elo?" tanya Diki tak melihat pacar sahabat nya itu.

"Dia lagi kembali ke kamarnya, katanya mau istirahat buat nanti malam, kan nanti bakalan ada meeting dengan klien sama kalian juga." ucap Angga.

"Terus Adira kemana?" tanya ojik.

"Dia lagi ke kamarnya, gw suruh siap-siap karena nanti bakalan ada meeting juga." ucap Marvel.

"Gimana nih bapak satu anak ini?" tanya Angga melihat ojik yang sekarang terlihat seperti bapak bapak, maklum dia sudah menikah dengan Amel sang kekasih satu tahun lalu dan sekarang sudah memiliki seorang putri berusia empat bulan.

"Pusing, tadi Maura gw tinggal susah banget nangis terus pingin ikut. Gw pingin ajak tapi kan Maura masih harus asi eksklusif dan Amel juga harus rehat jadi gw harus tinggalin mereka." ucap ojik.

"Kalau elo mau nikah pikir-pikir aja deh dulu." sahut ojik menasehati Angga yang memang sebentar lagi akan menikah dengan Jihan karena mereka sudah bertunangan.

"Nasib lah yang jomblo ini." seru onde dengan merenungi nasib nya.

"Makanya jangan jadi playboy suka gonta-ganti cewek." seru Diki tak sadar diri, padahal dia adalah raja nya.

"Ngaca woy sebelum ngomong itu." ucap onde tak terima.

Setelah itu mereka pun berbincang-bincang sebelum kembali ke kamar masing masing, Marvel melewati kamar Adira karena memang kamarnya berada di samping kamar milik Adira.

Namun dia mendengar suara yang membuat hatinya sakit, dia mendengar suara tangisan yang terdengar pilu dari dalam, segera Marvel masuk ke kamarnya sambil merenung.

"Apakah aku penyebab kamu menangis sesedih itu?" gumam Marvel bertanya dalam dirinya sendiri.

"Apakah keputusan ku untuk kembali bersamamu adalah salah? Setidaknya jelaskan penyebab kamu ninggalin aku dir." gumam Marvel dengan air mata yang menggenang karena sedih, dia juga frustasi sama seperti Adira.

Dia bersekolah jauh agar lupa kenangan kenangan indah dengan sang mantan pacar namun semua hanyalah pengalihan saja, dia masih harus berjuang.

Namun melihat Adira kembali membuat nyawa Marvel seperti kembali pula, dia rasa memperjuangkan adalah hal yang tepat.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lanjut thor

2024-02-21

0

susanti Tri

susanti Tri

wah si marvel jd slh phm krn adira nngis..jgn sampe itu mmbuat marvel mundur..thor..jgn kelamaan..marvel hrus cpet tahu pnyebab adira ninggalin..dia terpaksa gk da plihan...

2024-02-21

0

Nur Nuy

Nur Nuy

gausah munafik lu berdua, nyatanya emang jodoh buktinya ketemu lagi, semoga Marvel tau alasannya si Adira ninggalin

2024-02-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!