...KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
Tak terasa besok adalah waktu di mana Adira akan berangkat kerja di kapal pesiar, ada rasa senang namun sekaligus tegang karena ini adalah kali pertama dia menaiki kapal, apa lagi kapal pesiar ya kan.
"Aduh kok aku deg-degan ya, mana pertama kali lagi naik nya." ucap Adira tanpa tahu kalau nanti juga ada Jihan dan yang lainnya, jangan kan tahu Jihan ada bos nya adalah mantan pacarnya Adira sama sekali tidak tahu.
"Semuanya sudah beres tinggal berangkat aja besok." seru Adira menyimpan koper nya yang sudah tertata dengan rapi.
Dia pun segera beristirahat agar besok dia kembali fit, dia berharap semoga dia tidak mabuk lain sehingga dia bisa lah bersantai-santai sedikit setelah pekerjaan selesai nanti di sana.
.
Pagi harinya Adira sudah sampai di pelabuhan, pak Iqbal sebagai asisten bos nya sekaligus yang mengarahkan Adira untuk langsung menuju ke pelabuhan tersebut sehingga Adira hanya menurut saja.
"Adira," panggil pak Iqbal yang baru saja datang.
"Pak." balas Adira saat melihat pak Iqbal datang.
"Adira ini tiket kapalnya kamu bis langsung masuk, nanti pak bos akan datang tapi beliau masih telat karena ada sedikit pekerjaan." ucap pak Iqbal, padahal mah sekarang Marvel sudah berada di mobil depan Adira, dia sedang memantau sang mantan pacar dan juga asisten nya itu.
Marvel juga sudah mewanti-wanti asisten nya itu untuk tak menyebut nama nya, walau ada kebingungan namun pak Iqbal pun hanya bisa menurut apa kata bos nya itu.
"Oh iya pak makasih ya," jawab Adira menerima tiket untuk masih ke sana.
Setelah itu Iqbal pun pergi dan menuju ke mobilnya, Adira langsung pergi dari sana karena dari yang dia lihat di tiket kapal tersebut tinggal sepuluh menit lagi dari keberangkatan.
Setelah Adira sampai di sana hanya diam yang bisa dia berikan, dia tidak bisa mengungkapkan ketakjuban nya melihat apa yang sekarang dia lihat.
Bangunan yang sudah sampai sama dengan istana, jika Adira tidak tahu kalau sekarang dia berada di kapal maka Adira bisa pastikan kalau dia berfikir kalau sekarang dia berada di istana megah bak kerajaan.
Karena dia tidak tahu harus kemana Adira memilih untuk duduk di pinggiran tanpa menyapa siapapun karena dia sama sekali tidak tahu siapa pun di sini.
"Maaf nona ingin saya antar ke kamar anda?" tawar salah satu awak kapal.
"Boleh kak?" tanya Adira karena dia juga ingin menaruh barang barang nya.
"Boleh, mari nona."
Adira pun mengikuti awak kapal tersebut hingga dia berada di lorong yang cukup luas, setelah itu Adira masuk ke dalam mengikuti awak tersebut.
Kamar yang lebih mewah lagi dari luar, dengan balutan barang-barang mewah, bahkan kamarnya saja mungkin seperempat nya kamar di kapal ini.
"Silahkan nona ini kamar nya, kalau ada sesuatu nona tinggal panggil menggunakan tombol ini. Untuk setengah jam lagi akan ada perjamuan makan siang, nona bisa datang di ballroom di atas lantai ini." ucap awak kapal tersebut.
"Baik kak terima kasih."
Setelah itu awak kapal tersebut pun pergi meninggalkan Adira sendirian, dia membongkar kopernya dan menaruh di lemari beberapa pakaiannya dan sisanya akan dia simpan dulu di koper biar tidak berserakan, setelah itu dia menaruh di almari yang kebetulan ada di sana.
Di dalam satu kamar sudah lengkap semuanya, bahkan kamar mandi pun dalam, entah semua kamar seperti ini atau hanya beberapa saja, kalau memang beberapa saja maka Adira harus berterima kasih kepada bos nya nanti karena sudah membelikan kamar yang sangat bagus dan nyaman ini.
Sepat setengah jam setelahnya Adira pun keluar dari kamar dan menuju ke ballroom yang sudah di beritahukan oleh awak kapal tadi.
Adira segera mencari tempat duduk yang kosong, karena memang sudah banyak yang datang di sana, canggung sekali karena di sana banyak sekali orang orang berkelas atas dengan pakaian mewahnya, sedangkan dirinya hanya menggunakan pakaian kantor karena yang dia tahu kalau dia akan bekerja di sini jadi untuk apa dia menggunakan pakaian yang mahal, lagian dia juga tidak punya sih.
"Boleh duduk." sapa seseorang membuat Adira spontan menjawabnya tanpa melihat siapa yang bicara kepadanya.
"Boleh." jawab Adira belum tahu siapa itu.
Baru saat orang itu duduk Adira melihat ke arah samping kanannya, betapa terkejutnya Adira mendapati sosok yang sudah bertahun tahun tidak pernah dia lihat itu.
Adira dia membeku tidak bisa berbicara sama sekali, dia terlalu syok dengan apa yang baru saja dia lihat.
"Hai lama tak bertemu." sapa orang tersebut siapa lagi kalau bukan Marvel.
~Flashback On~
Setelah Iqbal kembali ke mobil Marvel pun turun karena di rasa Adira juga sudah naik.
Dia menuju ke kamarnya setelah Adira masuk juga, namun baru beberapa menit Marvel harus naik ke atas karena dia harus bertemu dengan beberapa klien.
Cukup lama berbincang-bincang, live music juga sudah terdengar artinya sebentar lagi akan di mulai waktu makan siang, tak lama Marvel melihat sosok Adira yang berjalan sendirian dengan canggung nya membuat tawa tipis tercetak jelas di wajah tampannya.
Segera Marvel menghampiri meja Adira dan meminta izin untuk duduk di sampingnya, sedangkan Iqbal di suruh untuk duduk di belakang saja karena dia harus mengakrabkan diri dengan karyawan nya, begitu lah alasan Marvel agar Iqbal tidak berada di sampingnya.
~Flashback Off~
"Oh i... Iya," jawab Adira dengan gugup.
Dia mulai merasa tidak nyaman, dari tadi dia tidak nyaman namun melihat adanya sang mantan semakin tidak nyaman dia.
"Nunggu siapa?" tanya Marvel dengan santainya ingin mengerjai karyawan nya ini.
"Eh lagi nunggu bos aku." ucap Adira dengan gugupnya.
"Akhirnya kita bertemu lagi ya setelah sekian lama." seru Marvel namun di balas diam oleh Adira.
Hatinya rasanya tidak bisa di ajak kompromi, dari tahu terus berdetak dengan kencang, rasanya adira ingin menjauh dari sini, tak lama kapal mulai berlayar namun ada sedikit guncangan membuat Adira yang belum terbiasa pun hampir saja terjatuh, untung saja ada Marvel yang dengan sigapnya menangkap tangan Adira hingga sekarang jarak mereka cukup dekat.
Menyadari kedekatan mereka membuat Adria langsung menjauhkan tubuhnya dari pria itu, awalnya Adira ingin pergi namun ternyata makanan sudah di hidangkan sehingga mau tidak mau Adira tetap berada di tempatnya.
mereka makan berdua dengan tenang, lebih tepatnya gugup, bahkan Marvel tetap gugup berinteraksi dengan sang mantan kekasih nya ini.
"Pak Iqbal." panggil Adira setelah mereka makan siang, Adira melihat Iqbal yang duduk di belakangnya.
"Ada apa?" tanya Iqbal.
"Pak bos mana kok gak muncul muncul?" tanya Adira karena dia sudah sangat canggung sekali berada di kursi ini.
"Hah!" seru Iqbal merasa bingung dengan apa yang di maksud oleh Adira itu.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Dwi Rustiana
Adira bos kamu ya itu yang ada disamping kamu, ayo dong vel usut terus biar cpt tau kamu alasan Adira memutuskan hubungan kalian
2024-02-20
3
Madestata
lanjut lagi Thor 💪👍
2024-02-20
0
susanti Tri
lnjt thor..up tiap hr y...y...y
2024-02-20
0