Hari ini sudah seminggu aku berada di negara orang. Aku sangat bersyukur karena banyak sekali orang yang begitu menyayangiku, aku sudah melupakan semua kejadian itu. Sudah aku katakan bukan, jika aku ingin sembuh dan kembali seperti diriku lagi. Ya, kali ini aku adalah aku, Elsha Samantha Willson.
"Elsha, bersiap lah. Kita akan berkeliling" seru seseorang, siapa lagi kalau bukan kakakku. Kak Arza, dua hari yang lalu ia menyusul kesini.
"Ia kak, tunggu sebentar. Elsha merindukan kak Zu, andai dia ada di sini pasti keluarga kita akan lebih lengkap. Kak Elya juga sama sekali tidak menghubungi Elsha" ucapku duduk di sebelah kak Za.
"Sudah kamu hubungi mereka? Kak Elya sedang sibuk dengan anak-anak dan pekerjaannya" ucap kak Za mengelus kepalaku.
"Hmmm... Kalau begitu Elsha telepon kak Zu deh" ucapku langsung menyambar ponselku. Aku menekan nomor kak Zu dan mulai meneleponnya, terdengar suara nada sambung di sana.
Tut
"Kak Zuuuuuu... " teriak ku begitu semangat saat mendengar suara telponku tersambung.
"Ini siapa?" Aku mengerucutkan bibirku saat mendengar pertanyaan konyol kakakku.
"Ya ampun, mama lihat lah. Kak Arzu sudah tidak mengenal Elsha, dia sangat jahat" rengek ku pada mama saat mama baru masuk ke kamarku.
"Kakak bercanda, apa kabar?" tanya kak Zu membuatku tersenyum lebar.
"Ish...baik kak, kakak sama kak Mon gimana?"
"Baik, kapan kalian akan pulang?"
"Minggu depan, kak Za ingin membawa Elsha, mama dan papa keliling dulu" ucapku dengan semangat.
"Arza? Jadi dia disana?" tanya kak Zu dengan nada terkejutnya.
"Iya kak, dua hari yang lalu kak Za datang ke sini. Kakak mau oleh-oleh apa?"
"Kakak tidak perlu oleh-oleh, cukup dengar kamu sehat saja sudah alhamdulillah" ucap kak Zu. Aku terdiam karena kembali mengingat betapa khawatirnya semua keluarga ku saat aku sakit.
"Hey, kamu masih di sana?" tanya kak Zu saat aku tak menjawab ucapannya.
"Maaf, Elsha sudah membuat semua orang khawatir. Elsha... "
"Jangan banyak bicara, nikmati liburan kamu. Kakak harus kerja, jangan bersedih ok" ucap kak Arzu memotong ucapanku.
"Terimakasih kak, Elsha sayang kak Zu.. Muaaahhh" ucapku mencium ponselku, aku langsung mematikan sambungan telponya dan menatap kak Arza.
"Love you Kak Za" ucap ku memeluk kak Za dengan sangat erat, aku sangat bahagia bisa mendengar suara kak Zu.
"Ekheemmm... Mama tidak di peluk?" ucap mama membuatku terkejut. Aku tersenyum dan langsung berhambur ke pelukan mama.
"Elsha sayang mama, I love you mom" ucapku mencium pipi mama. Lalu pandanganku beralih pada sosok pria yang selalu menjadi pahlawanku.
"Papa" ucapku menatap papa yang sedang tersenyum di ambang pintu, Ia berjalan menghampiriku. Papa mencium pucuk kepalaku dengan sangat lembut.
"Jangan pernah membuat papa khawatir lagi" ucap papa, aku mengangguk sambil memeluk papa. Aku sangat menyayanginya, dia akan selalu menjadi pahlawanku selamanya.
"Excuse me" ucap seseorang, aku melihat kearah pintu dan di sana terlihat dokter Dev dan Aditi yang sudah beberapa hari tak terlihat.
"Aditi, kamu kemana aja?" tanyaku berlari kearah Aditi yang sedang tersenyum padaku.
"I'm sorry, Aku ada keperluan penting jadi tidak bisa mampir kesini" ucapnya, aku tersenyum dan menyuruh mereka masuk.
"Oh iya Aditi, he is my brother" ucapku memperkenalkan kak Za pada Aditi karena aku sudah berjanji akan memperkenalkannya pada Aditi.
"Ah, hy. Aditi" ucap Aditi mengulurkan tanganya pada kak Za, tapi aku melihat kak Za sama sekali tak berkedip.
Ck, sepertinya aku tidak salah memperkenalkan Aditi pada kak Za. Awal yang baik, aku sangat yakin kak Za tertarik pada Aditi. Bisa dilihat dari tatapan kak Za yang tak pernah ia berikan pada wanita mana pun. Ah, kedua kakakku memang memiliki kisah cinta yang unik.
"Ekhemm.. Kak, Aditi memperkenalkan diri" ucapku yang berhasil membuat kak Za terkejut. Aku tertawa renyah saat melihat kak Za salah tingkah.
"Arza" ucap kakakku membalas uluran tangan Aditi.
"Dokter Dev" ucap dokter Dev yang langsung menarik tangan Aditi dan menggantikan tanganya yang menjabat tangan kak Za. Ya ampun, aku lupa kalah dokter Dev ada disini. Sepertinya kali ini kak Za harus berjuang lebih keras, tidak seperti kak Zu yang bisa dengan mudah mendapatkan kak Monik.
"Dokter yang membantu Elsha sembuh kak" ucapku mencoba memecah kecanggungan di antara keduanya. Arza mengangguk dan melepaskan tangannya.
"Senang berkenalan dengan anda" ucap kak Za tersenyum pada dokter Dev. Lalu aku melihat Aditi terus menunduk seakan segan untuk melihat kak Arza.
"Aditi, dokter Dev. Kalian harus ikut berkeliling, tidak ada penolakan" ucapku menatap keduanya bergantian, terlihat mulut dokter Dev ingin membantah namun dengan cepat aku mengangkat tanganku agar ia tak menolak. Dan itu berhasil, mereka setuju untuk ikut berkeliling bersama kami.
Aku sangat bahagia karena bisa mendapatkan keluarga baru di sini, aku berharap hubungan kami akan baik-baik saja sampai nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ratna Jamaludin Usman
thor kisah elya ad nggak???
2022-06-10
0
🙃😉
no comments dulu,mo ngebut🚵💨💨💨💨💨💨
2021-11-20
2
Roslinda Rozali
bagus and seru
2021-03-03
0