"Jack tunggu" seru seseorang yang berhasil menghentikan Jackson untuk membuka pintu mobil. Jackson mengernyit bingung saat melihat seorang wanita menghampiri dirinya.
"Sorry, aku cuman ingin bicara padamu. Jack aku minta maaf atas kejadian sembilan tahun lalu, aku tidak bermaksud untuk menghinamu saat itu. Aku hanya..."
"Aku sudah melupakan semuanya, tidak perlu di sesali" ucap Jackson yang langsung membuka pintu mobil, namun saat ia hendak masuk tanganya di tahan oleh wanita itu.
"Elena, aku harus pergi" ucap Jackson melepaskan tangan wanita itu dengan kasar. Elena adalah anak dari keluarga Prostakov yang sudah menghancurkan nama baik Jackson sembilan tahun yang lalu. Dengan wajah datar Jackson melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Jack... Akhhh... Kenapa aku terlalu bodoh. Jika aku tahu dia anak dari keluarga Mikhelson, aku pasti akan menerima dia menjadi kekasih ku. Kau bodoh Elena" seru Elena menjambak rambutnya sendiri karena begitu frustasi.
"Kak, kenapa wajahmu kusut seperti itu? Perasaan tadi baik-baik aja deh" ucap Jannie saat melihat Jackson masuk ke dalam rumah.
"Tidak ada, aku hanya lelah" ucap Jackson yang langsung beranjak menuju kamar. Ia menutup pintu dengan kasar hingga membuat orang yang mendengarnya terperanjat kaget.
"Ya tuhan, ada apa dengannya?" ucap Jannie yang terkejut mendengar suara pintu kamar Jackson.
"Dasar pria aneh" ucap Jannie yang langsung masuk ke kamarnya yang bersebelahan dengan Jackson.
***
"Ad, pesankan pesawat ke London untuk besok. Aku tidak ingin berlama-lama lagi" ucap Jackson melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya. Ia mulai membuka benda pipih yang selalu menemani harinya.
"Kau sungguh tidak sabaran Jack, apa kau takut Dev selangkah lebih maju dirimu?" tanya Adrian duduk di depan Jackson.
"Aku tidak akan pernah kalah darinya, dia tidak akan pernah merebut apa yang aku miliki. Dia bukan sepertimu" ujar Jackson yang mendapatkan tatapan tajam dari Adrian.
"Hey, sejak kapan aku merebut milikmu hah? Aku tidak selera menyentuh milikmu" ucap Adrian tersenyum meremehkan.
"Jelas tak selera karena seleramu jauh di bawahku" ucap Jackson dengan mata terus terpokus pada MacBook miliknya.
"Setidaknya aku sudah pernah merasakan kehangatan ranjang, dari pada kau sampai sekarang masih sok suci" ujar Adrian begitu bangga.
"Aku hanya akan menyerahkan diriku pada orang yang aku cintai. Aku tidak ingin menabur benih sembarangan di tempat murahan seperti yang sering kau pakai" ucap Jackson begitu enteng, Adrian yang mendengar itu berdecih kesal. Bukan Jackson namanya jika ia kalah berdebat, sejauh ini Adrian tidak pernah menjadi pemenang jika berdebat dengan atasannya itu.
"Dasar kau, sudah lah. Jika terus berdebat denganmu aku akan kehabisan kata-kata" ujar Adrian bangkit dari duduknya.
"Kenapa? Kau merasa kalah? Kau memang pecundang. Aku harap tidak ada wanita yang mau padamu" ucap Jackson.
"Ya tuhan, kenapa aku bisa memiliki bos bermulut padas sepertimu" ucap Adrian menggelengkan kepalanya.
"Kau bisa keluar dari kantor ku jika tidak tahan dengan mulutku, aku yakin dua hari kemudian kau akan bersujud di kakiku karena kau merindukan mulutku" ujar Jackson begitu lantang.
"Terserah kau sayang, aku mencintaimu" ucap Adrian langsung keluar dari ruangan Jackson.
"Dasar pria brengsek" umpat Jackson.
***
LONDON EYE
"suka?" tanya Dev pada Elsha yang sedang asik melihat keindahan di sekelilingnya.
"Ya, dulu saat aku masih SMA juga pernah kesini. Tapi saat itu belum seindah ini" ucap Elsha tersenyum lebar.
"Naik ke sana?" tanya Dev yang di jawab anggukkan oleh Elsha. Lalu mereka berdua langsung pergi untuk menaiki kincir angin terbesar di seluruh dunia itu. Terlihat pacaran kebahagiaan di wajah Elsha, ia begitu menikmati momen yang tak akan pernah ia lupakan.
"Dokter sering kesini?" tanya Elsha sambil melihat keindahan kota London dari atas.
"Ya, jika sedang suntuk" ucap dokter Dev sambik menatap Elsha lekat.
'Hah, pantas saja Jack begitu menginginkannya. Dia memang cantik, aku harap kau bisa bahagia bersamanya Jack. Aku percaya padamu, kau pasti akan membahagiakan gadis ini. Aku yang akan membunuhmu jika kau menyakitinya' batin Dev.
"Dokter, apa aku terlihat sangat menyedihkan?" pertanyaan Elsha berhasil membuat Dev bingung.
"Maksudmu?"
"Hmmm... Apa saat pertama kali dokter melihatku aku terlihat sangat menyedihkan?" tanya Elsha menatap Dev untuk mencari jawaban.
"Ya, tapi itu hanya beberapa menit. Setelah itu aku tahu kau sangat supel dan diam bukanlah sifatmu. Sama seperti adikku, kau sangat mirip dengannya. Aku sangat merindukannya" ujar Dev, Elsha yang mendengar itu merasa sangat bersalah.
"Sorry, aku tidak bermaksud untuk mengingatkan mu dengannya. Tapi dokter boleh menganggap aku sebagai adik" ucap Elsha tersenyum lebar, Dev yang mendengar itu ikut tersenyum dan mengelus kepala Elsha.
"Kau sangat lucu" ucap Dev, Elsha hanya tertawa renyah dan kembali menatap keindahan London.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
moemoe
kluar beneran aja...dn lihat siapa yg bersujud
2022-04-06
0
🙃😉
dev yg baikkk
2021-11-20
1
Roslinda Rozali
💪💪
2021-03-03
0