7. Cemburu

"Eason, besok malam akan ada acara besar dari keluarga Prostakov. Kita semua diundang, terutama kamu Eason. Mereka ingin memperkenalkan putrinya padamu" ujar papa yang berhasil membuatku terkejut, aku sangat mengenal seperti apa keluarga Prostakov. Meskipun nama itu memiliki makna sederhana, namun tak sejalan dengan kehidupannya. Seluruh keluarga Prostakov sangat menjunjung tinggi kemewahan dan sangat anti dengan orang yang memiliki penampilan biasa saja. Aku tidak pernah menyukai keluarga itu karena mereka selalu memandang rendah orang yang di bawah mereka.

Sembilan tahun yang lalu, Putri dari keluarga mereka sudah membuatku sangat malu. Ia menolak cintaku di depan banyak orang dan merendahkan diriku layaknya sampah yang tak memiliki harga. Makian demi makian terus keluar dari mulut cantiknya, saat itu aku benar-benar sangat sakit hati dan memutuskan untuk tidak pernah jatuh cinta pada wanita angkuh dan wanita yang menyukai kemewahan. Aku tahu saat itu aku memang belum memiliki apapun, aku masih mengharapkan uang dari Dady.

"Dad, aku tidak bisa ikut. Aku harus mempersiapkan diri untuk berangkat ke London, kalian saja yang pergi" ucapku yang hendak pergi, namun momi langsung menahan tanganku.

"Dengarkan dulu dady honey" ucap Momi dengan lembut, aku tidak bisa membantah jika Momi sudah bicara. Aku duduk kembali, terdengar suara Dady menghela napas. Jika seperti ini aku sudah tahu ada sesuatu yang ingin Dady sampaikan.

"Keluarga mereka ingin menjalin kerja sama, namun dady seperti memiliki feeling tak bagus. Dady ingin kamu yang menangani proyek ini dan selidiki apa yang sebenarnya mereka inginkan dari kita, lakukan semuanya dengan hati-hati dan jangan sampai ada yang curiga" ujarnya, aku terdiam sejenak untuk memikirkan tawaran Dady ku. Sebenarnya aku sangat malas berurusan dengan keluarga serakah itu, tapi aku juga tidak mungkin menolak keinginan Dady.

"Baik lah, akan aku usahakan" jawabku menatap Dady, dia menyunggingkan senyuman yang begitu lebar. Senyuman yang membuat ku selalu nyaman dan bahagia saat melihatnya. Dady memang sangat jarang menyunggingkan senyuman, dan akan melakukan itu hanya saat dia bahagia bersama keluarga.

"Kamu masih menyimpan dendam pada Putri keluarga Prostakov?" tanya Dady yang berhasil membuatku terkejut, ini adalah pertama kali Dady menanyakan masalah pribadiku.

"Tidak dad, hanya saja aku masih tidak menyukai kehidupan mereka. Sudah lah, aku tidak ingin membahas itu" ujarku yang bingung harus menjawab apa, jujur rasa sakit itu masih tersisa di dalam hatiku.

"Kau ini, lupakan lah masalah itu. Carilah pendamping hidup, mau sampai kapan kau sendiri hah?" ucap Dady sambil menepuk pundak ku, aku hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Dia menunggu kita tutup mata dulu baru mencari pasangan hidup" ujar Momi yang berhasil membuatku terkejut.

"Mom?" ucapku menatap Momi lekat, aku tidak menyukai jika Momi mengatakan hal itu dan membuatku takut.

"Benar kan? Buktinya sampai sekarang kamu masih belum membawa seorang wanita pun kerumah" ucap Momi memasang wajah sedihnya, aku mengehela napas gusar dan menatap Dady yang pura-pura tidak mendengar pembicaraan aku dan Momi.

"Dad, kau harus bertanggung jawab" ucap ku melemparkan tatapan tajam pada Dady yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Baik lah aku akan bertanggung jawab, tapi setelah kau membawa calon menantu untuk kami" ujar Dady yang kembali membuatku kesal.

"Baik lah, jika aku membawa seorang wanita kalian jangan protes ataupun menolak. Kalian hanya boleh menyetujui keputusanku" ucapku dengan tagas, aku melihat kedua orangtuaku menatapku dengan tatapan penuh selidik.

"Siapa wanita itu? Wah sepertinya dia sangat spesial, buktinya dia bisa menaklukkan hati manusia es yang tampan ini. Dari mana asalnya? Amerika, Jerman, Australia, London, India, Kanada... "

"Mom itu terlalu jauh, aku mempunyai selera yang sama dengan Dady" ucap ujarku menatap Dady dan Momi bergantian, aku melihat keduanya memasang wajah bingung.

"Indonesia?" seru Momi yang berhasil menebak maksudku. Aku menaikkan kedua bahuku dan bangkit tempat duduk.

"Sudah lah, Eason ke kamar dulu" ucapku langsung beranjak ke kamar.

"Eason, kamu harus menceritakan dia pada Momi. Bawa dia secepatnya kesini, jangan sampai Momi dan Dady yang membawanya kemari" teriak Momi, aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepalaku. Seperti itu lah Momi, dia selalu menuntut diriku untuk cepat menikah.

***

Setelah selesai mandi, aku merebahkan tubuhku di ranjang. Hari ini jadwalku memang tidak terlalu padat jadi aku bisa cepat pulang ke rumah. Saat aku hendak memejamkan mata, suara ponsel berhasil membuatku terkejut.

"Shit, siapa yang mengganggu ketenangan ku?" umpatku sambil mengambil ponselku dengan kasar, aku melihat sebuah pesan masuk yang bersal dari si brengsek Dev. Dev adalah sahabatku di London, ia berpropesi sebagai dokter psikolog.

Aku membulatkan mataku saat melihat Dev mengirimku sebuah Foto dirinya dan wanita itu, ah maksudku wanita yang bernama Elsha. Dia juga yang aku ceritakan tadi pada Mom and Dad.

"Brengsek kau Dev, kau mendahului ku. Kau juga begitu berani menyentuhnya" ucapku karena sangat kesal melihat Dev merangkul wanitaku, hatiku sangat panas saat melihat foto itu.

"Ahhh... Kau sudah gila. Apa yang kau pikirkan, dia bukan wanitamu" ucapku begitu prustasi, aku tidak bisa tenang saat melihat kedekatan Dev dan wanita itu. Aku sendiri bingung kenapa hatiku sangat panas, padahal aku sendiri yang menyuruh Dev untuk menangani wanita itu. Tapi kenapa aku tidak rela jika Dev begitu dekat dengannya. Aku melempar ponselku dengan sembarang di kasur.

Lalu tak lama terdengar ponselku kembali berdering, aku melihat sebuah pesan masuk.

Bagaimana menurutmu, apa aku cocok dengannya? Apa kau cemburu? Aku rasa tidak, kau kan tidak menyukai wanita. Terima kasih sudah memepertemukan aku dengannya. Aku mencintaimu 😘😘

Sebuah pesan yang kembali membuatku muak, berani sekali dia menantangku. Awas saja kau Dev, jika aku bertemu dengannya aku akan mematahkan tangannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***