chapter 16

Kebencian memang hadir dari sebuah luka. Seperti apapun luka itu di tutupi namun masih berbekas dan tak akan pernah hilang.

Raka menghentikan mobil nya di tepi jalanan yang berumput dan agak lebar dipinggir jalan.

Terlihat dia menghirup nafas lalu membuangnya dengan kasar. Sebelum dia berbicara untuk menahan emosi yang ingin meledak di dada nya.

"Ais kebencian mu tidak akan menghentikan rencana pernikahan kita." Ucap Raka dingin tanpa menoleh kepada Aisya.

Aisya mulai menitikan air mata nya, menoleh kepada Raka dan menatap nya tajam.

"Untuk apa Mas Raka menikahi saya hmm?" Ucap Aisya dengan tegas.

"Untuk memiliki mu, mendapatkan cinta dan seluruh hidup mu Aisya." Ucap Raka masih dengan dingin nya.

"Kamu sangat egois Raka, kamu sudah menyakiti hatiku dulu dan sekarang dengan belum puas nya kamu akan menghancurkan hidup ku. Apa masih belum puas?" Ucap Aisya dengan nada suara yang meninggi sambil air mata nya mulai mengalir.

"Hmmm Aku belum puas Ais." Ucap Raka dingin.

"Kamu manusia yang paling jahat yang pernah aku kenal." Ucap Aisya semakin terisak.

"Ais tolong kamu jangan menangis seperti ini. Maafkan aku yang egois kamu memang benar aku jahat dan apapun itu, tapi sungguh aku sangat mencintai mu Ais." Ucap Raka.

"Cukup Mas itu omong kosong." Ucap Aisya dengan memalingkan Wajah menghadap kaca samping mobil.

"Apa kamu lupa apa yang kamu lakukan dulu?" Ucap Aisya sambil mengingat kembali dan menceritakan ulang kejadian dulu untuk mengingatkan Raka.

Flash Back On

Pagi itu Aisya dengan semangat dan ceria bergegas pergi dari rumah nya untuk memberi kejutan Hari Annyversary satu tahun hubungan nya dengan kekasih hati nya.

Dia menggunakan motor matic nya pergi ke sebuah toko kue, membeli satu kue ulang tahun dan memesan nya untuk diberi tulisan yang dia rangkai.

Melajukan motor nya ke tempat yang di tuju. Rumah Raka yang sebenarnya belum pernah dia datangi, ini kejutan untuk Raka fikir nya.

Namun justru Aisya yang terkejut dengan kedatangan nya yang tiba-tiba.

Aisya mendapati Raka yang tengah bercanda dengan mesra nya dengan seorang wanita di halaman samping rumah nya.

Aisya terkaget sampai kue kejutan yang dia bawa terjatuh ke tanah mengenaskan.

Raka yang mendengar sesuatu yang jatuh, dia menoleh ke arah sumber suara. Dan betapa kaget nya melihat Aisya kekasih yang hanya dia anggap gadis kecil yang iseng untuk dia pacari.

Sedangkan wanita yang ada di samping nya heran dengan kedatangan seorang gadis dan menjatuhkan kue dengan kaget nya.

"Siapa dia sayang?" Tanya wanita itu dengan manja nya sambil menunjuk Aisya.

"I-itu Mas gak tahu sayang, bukan siapa-siapa?" Jawab Raka.

"Masa sih Mas, kayak nya dia mengenali mu?" Ucap wanita itu sambil menghampiri Aisya yang akan hendak pergi.

Saat itu hati Aisya seperti di remas, perih bagaikan tergores pisau yang tajam. Dia memilih untuk pergi, namun langkah nya terhenti saat wanita itu memanggil dan menghampiri nya.

"Hei tunggu." Ucap wanita itu.

Aisya menghentikan langkah dan memutar kembali badan nya menghadap wanita itu.

"Apakah kamu mengenal Raka?" Tanya wanita itu.

"Sa-saya." Ucapan Aisya terpotong Raka.

"Sayang dia kayak nya kekasih nya adik aku deh, bentar ya aku antar dia ke dalam dulu." Ucap Raka dan mengajak Aisya meninggalkan tempat itu.

"Ayo dek aku antar kamu ketemu sama Rafi." Ucap Raka kepada Aisya dan menarik tangan nya.

Setelah sampai di dalam rumah, Raka berbicara kepada Aisya dengan wajah tanpa dosa nya menyuruh Aisya bersandiwara.

"Ais aku mohon jangan katakan kepada dia kalau kamu adalah pacar ku dan tolong pergi dari sini." Ucap Raka dengan sedikit berbisik.

"Ke-kenapa kamu tega sekali Mas?" Ucap Aisya sambil menangis

"Tolong Aisya aku mohon dan pergilah." Ucap Raka dengan memohon.

Aisya melihat jika Raka tidak mau kehilangan wanita kekasih nya itu, hati nya hancur sama sekali tidak di anggap oleh nya. Dan dengan tanpa berperasaan Raka menyuruh nya untuk tidak mengakui sebagai kekasih nya.

"Baik lah Mas terimakasih untuk semua nya semoga kamu berbahagia." Ucap Aisya dan pergi meninggalkan Raka.

Namun langkah nya terhenti di depan pintu. Wanita itu menghadang nya dan bertanya dengan penuh curiga.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya wanita itu dengan sedikit emosi yang tertahan.

"Saya tidak apa-apa mbak saya permisi." Ucap Aisya.

"Kamu jangan bohong." Ucap wanita itu dengan sedikit marah.

"Apa kamu pacar Raka?" Tanya nya lagi.

"Bukan saya teman nya adik Mas Raka, saya menyukai Rafi tapi ternyata Rafi itu orang yang playboy banyak pacar dan tidak berperasaan. Saya fikir orang seperti itu tidak pantas lagi untuk saya cintai. Tapi saya yakin orang seperti Rafi akan mendapatkan karma yang setimpal." Ucap Aisya dengan menahan emosi dan tangis nya. Perkataan nya bermaksud menyindir Raka.

"Oh iya Mas Raka tolong sampaikan pada Rafi, hati-hati biasa nya orang yang suka berselingkuh biasa nya dia jauh lebih diselingkuhi lagi loh." Ucap Aisya dengan berusaha tenang.

"Saya permisi dulu Assalamu'alaikum." Ucap Aisya lagi dan berlalu pergi.

Raka terlihat mengirup udara dan menghembuskan nya kasar, ada perasaan sakit dengan perkataan Aisya ditengah kelegaan hati setelah Aisya benar-benar tidak mengaku sebagai pacar nya.

Aisya berlalu pergi meninggalkan Rumah Raka dengan membawa perasaan sesak memenuhi dada nya. Dia melajukan motor nya ke sebuah taman yang biasa dia datangi ketika sedih, lalu dia menangis sejadi-jadi nya.

"*K*amu tega sekali kepadaku, apa salahku kepadamu selama ini? padahal aku sangat mencintaimu hiks hiks.

Baiklah mulai saat ini aku akan membenci mu,aku tidak mau bertemu dengan mu lagi."

Dari saat itu Aisya membenci Raka dan tidak akan pernah lagi mau bertemu dengan Raka.

Flash Back Off

Aisya menyeka air mata nya yang mengalir begitu saja ketika menceritakan ulang peristiwa itu.

"Kamu yang menyuruhku pergi Mas dan aku sudah melakukan itu, tapi kenapa kamu yang datang lagi dalam hidup ku?"

"Kamu tahu Mas, untuk melupakan kamu dan menghapus rasa sakit ku itu tidak mudah dan setelah aku berhasil, kamu datang lagi dan berhasil lagi membuat ku hancur lebih dalam." Ucap Aisya dengan menatap lurus ke depan.

"Maafkan aku Ais, aku akan membayar semua nya." Ucap Raka dengan frustasi karena dia memang merasa sangat bersalah.

Aisya tidak menjawab lagi perkataan Raka. Dia sudah malas dan capek dengan percakapan ini.

Raka hanya menghela nafas dan membuang nya kasar, mengusap wajah nya frustasi.

Lalu dia menjalankan mobil nya kembali.

Mohon Maaf masih banyak kesalahan dan kekurangan🙏🙏🙏

Terimakasih atas dukungan nya juga ya teman-teman😊🤗😘

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

next

2022-07-04

2

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

like

2022-07-04

2

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

pen noyor Raka 🤧🤧🤧🤧

2022-01-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!