chapter 8

" Iya sya aku lagi hamil hehe" jawab Mita dengan malu-malu.

"Alhamdulillah, kenapa gak bilang-bilang sih? udah berapa bulan kandungan nya?" tanya Aisya dengan bersemangat.

"Baru 4 minggu sya" jawab Mita

"Oh gitu, aku seneng denger nya Mit, tapi kayak nya aku harus pulang sekarang soal nya mama pasti nunggu" ucap Aisya.

"Eh jangan dong sya, aku pengen ngerayain kehamilan ku sama kamu, ayolah ikut sama kami, ini bawaan dede bayi nya loh pengen ditemenin sama calon aunty nya" ucap Mita merengek kepada Aisya.

"Tapi kan Mit mama pasti udah nunggu aku, lain kali aja ya oke" jawab Aisya.

"Gak mau aku pengen nya sekarang, lagian bukan nya kamu udah izin sama mama pasti dia gak akan marah sama kamu, apalagi kalau pergi nya sama aku" ucap Mita dengan percaya diri karena Mita tahu mama nya Aisya sudah menganggap nya sebagai anak nya sendiri.

Ya memang Mita selalu bermain bersama, sekolah dan bahkan menginap bergantian di rumah mereka masing-masing, mereka sudah seperti anak yang kembar. Akhir nya Aisya tidak bisa menolak ajakan Mita.

"Mas Raka juga ikut ya, kan sekalian mau ngobrol sama Mas Riyan" ujar Mita kepada Raka.

Raka tersenyum mengangguk karena memang ini rencana mereka.

"Kenapa juga dia ikut sih, aku benci situasi ini , aku benciiii, aku benciiiii" batin Aisya.

Lalu mereka pergi bersama ke kedai bakso tempat favorit Mita dan Aisya dulu.

Tempat ini cukup nyaman walaupun sederhana tapi tempat nya bersih dan ada meja khusus untuk keluarga yang di sekat-sekat menghadap kolam ikan dan di keliling pohon yang rindang.

Aisya mengendarai motor nya karena menolak ajakan Mita untuk naik mobil milik nya, karena nanti bisa langsung sekalian pulang setelah selesai.

Sedangkan raka mengendarai mobil nya sendiri.

Setelah sampai mereka berjalan bersama setelah turun dari kendaraan masing-masing.

Mita berjalan bergandengan dengan suami nya Mas Riyan.

Sedangkan Aisya dan Raka berjalan di belakang nya. Rasa nya sudah seperti double date yang dulu sering mereka lakukan.

"Eh kita duduk di pojok sana yuk, tempat yang paling nyaman" ucap Mita dengan semangat.

Semua menyetujui tanpa banyak berkata. Lalu mereka berjalan ke tempat yang akan mereka tempati.

Riyan yang menghampiri pedagang bakso untuk memesan bakso dan minuman nya.

Lagi-lagi Aisya harus duduk berdampingan dengan Raka karena pasti nya Mita dan Riyan yang duduk di depan nya berdampingan juga.

Sambil menunggu pesanan, mereka mengobrol, Mita dan Riyan mendominasi obrolan karena Aisya dan Raka terlihat sangat canggung.

"Bro kapan kamu berangkat nya? udah mulai di buka cabang pabrik kamu yang baru?" Riyan membuka obrolan untuk Raka agar tidak canggung karena dari tadi hanya Mita dan Riyan yang asyik mengobrol.

"Besok kayak nya, udah di mulai minggu yang lalu semua aku percaya kan sama Dani bro" jawab Raka.

"Wahh Mas Raka buka cabang baru ya? makin hebat aja Mas Raka" ucap Mita menyambar.

"Eh biasa aja kok Mit." jawab Raka sambil tersenyum.

"Kalian kapan nyusul kami menikah?" tanya Riyan tiba-tiba.

Aisya yang sedang memainkan ponsel nya terkaget mendapat pertanyaan Riyan dan mendongak ke arah Riyan.

Raka memperhatikan wajah Aisya dan ingin tahu reaksi Aisya, lalu dia tersenyum karena tahu wajah Aisya yang terkejut.

"Sebentar lagi" jawab Raka santai.

Aisya semakin kaget dengan jawaban Raka, dengan cepat menoleh kepada Raka.

Raka langsung tersenyum kepada Aisya.

Aisya mencoba berfikir jernih, mungkin saja dia salah paham dengan fikiran nya.

"Oh Mas Raka mau menikah ya, selamat ya mudah-mudahan Sakinnah Mawaddah Warohmah" Ucap Aisya tersenyum kepada Raka.

Dia berfikir bahwa Raka akan segera menikah dengan wanita lain.

"Aamiin Ya Robbal'alamin" mereka serempak menjawab sambil mengusap wajah mereka masing-masing.

"Emang nya kamu sudah siap menikah?" tanya Raka dengan enteng nya.

"Sa saya? " tanya Aisya dengan gugup.

"Iya" jawab Raka

"Kalau saya baru saja selesai ujian sekolah, dan belum pelulusan. Masih mau melanjutkan kuliah belum memikirkan menikah" jawab Aisya berusaha tenang menghilangkan fikiran yang aneh di otak nya.

"Gampang sebentar lagi kamu lulus, kalau kuliah kan bisa walaupun sudah menikah" jawab Raka dengan tersenyum.

"Loh kok jadi ngomongin saya? kan Mas Raka yang mau menikah bukan saya" jawab Aisya polos.

"Ya memang aku mau menikah, menikah sama kamu" jawab Raka dengan enteng nya sambil tersenyum.

Aisya melotot mendapat jawaban dari Raka.

Belum sempat menyanggah nya pesanan sudah datang. Aisya memutuskan untuk tidak menjawab perkataan Raka, mungkin dia hanya bercanda fikir Aisya.

Terimakasih teman-teman masih setia membaca karya remahan ini, mohon dukungan nya ya🙏

Tinggalkan jejak kalian berupa like komen dan rate 5🤗

Kritik dan saran yang membangun saya tunggu juga🙏🤗

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜 CebReT 🐊⃝⃟ 🍒

𝐙⃝🦜 CebReT 🐊⃝⃟ 🍒

ish Raka

2022-01-29

2

@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha

@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha

si raka jadi orang ke pedean bgt sih

2021-12-28

2

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

penasaran apa yg menyebabkan mereka putus ya🤔🤔

2021-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!