chapter 9

Cuaca hari ini sangat cerah, secerah hati yang sedang berbunga di landa cinta, namun rupa nya tidak untuk Aisya.

Entah apa yang harus menggambarkan susana hati Aisya saat ini. Karena percakapan mereka masih saja berlangsung dan bagaimana pun Aisya tidak sebodoh itu untuk tidak memahami maksud dari semua nya.

Hanya saja dia terlalu naif untuk menganggap kebenaran nya.

Sedangkan Raka tidak henti nya menatap Aisya dengan tatapan cinta. Aisya sadar diri nya di perhatikan walaupun dia tidak menatap langsung wajah Raka.

"Sya kapan kamu pelulusan?" tanya Mita kepada Aisya.

"Seminggu lagi mit" jawab Aisya.

"Oh gitu, perpisahan nya kapan? aku boleh ikut gak?" tanya mita lagi.

"Dua minggu lagi, seminggu setelah kelulusan, Do'ain ya mudah-mudahan aku lulus. Boleh kok nanti kamu datang sebagai keluarga hehe" jawab Aisya.

"Wah sebentar lagi dong? pasti dong sya aku selalu Doain kamu sayang, jangan khawatir kamu pasti lulus dengan nilai yang baik, karena aku tahu kamu itu pinter sya hehe" ujar Mita.

"Aamiin Ya Robbal'alamin, biasa aja kok Mit jangan muji-muji kayak gitu" jawab Aisya.

"Bro harus cepet di Halim nih, sebelum di halalin sama orang lain" ujar Riyan kepada Raka.

"Pasti nya Bro tenang aja nanti gue halalin" jawab Raka santai.

"Ciiieeee yang udah gak sabar" celoteh Mita.

Raka hanya tersenyum dan Riyan tertawa ringan.

Sedangkan Aisya bingung sendiri dengan perkataan mereka.

Setelah selesai, Aisya pamit pulang duluan.

Dan mereka berpisah pulang masing-masing.

Raka pulang dengan membawa perasaan bahagia nya. Senyum selalu terkembang di bibir nya. Berbagai rencana telah ia persiapkan untuk mendapatkan keinginan nya.

"Ais aku semakin mencintaimu, aku harus mendapatkan mu bagaimanapun cara nya" batin Raka.

Sementara Aisya berusaha melenyapkan fikiran nya tentang percakapan mereka di kedai bakso tadi. Sambil berbaring dan menatap langit-langit dia termenung.

"Apa maksud percakapan mereka? tidak mungkin itu di tujukan untuk ku, please hati jangan berfikir macam-macam. Mana mau Raka sama aku lagi, aku sama sekali bukan type nya. Aku sama sekali tidak mau lagi berhubungan dengan nya walaupun hanya berteman. Aku jijik orang yang seperti Raka....hhhhhhuuufffhhht" batin Aisya.

Banyak lelaki yang mendekati Aisya namun bagi nya pacaran adalah suatu kesalahan.

Tuhan telah menunjukan kepadanya bahwa memang benar pacaran itu di larang dalam Agama nya. Dengan sakit hati yang dulu dia dapat kan saat berpacaran, itu sudah menjadi pelajaran yang berharga.

Aisya memang normal, ia juga sekarang mengagumi seorang laki-laki. Dia orang yang Sholeh dan menghormati perempuan.

Bahkan mereka saling mengagumi dalam diam. Aisya hanya berharap suatu saat laki-laki itu adalah jodoh nya.

Muhammad Azam

Seorang guru mengaji Aisya dulu sewaktu SMP.

Azam berusia 27 tahun, seumuran dengan Raka. Atau mungkin seangkatan Raka di sekolah.

Azam lahir di keluarga yang kental tentang agama. Sehingga menjadikan nya pribadi yang taat dan Sholeh.

Bahkan dia sudah mengajari anak-anak mengaji di usia muda nya.

Azam sangat menyukai Aisya, karena selain Aisya cantik dia juga sangat cerdas.

Diam-diam dia selalu memperhatikan Aisya, dan berjanji setelah dia siap akan langsung melamar Aisya.

Sedangkan Aisya yang juga mengagumi Azam hanya berharap dan bermimpi jika suatu saat Azam adalah jodoh nya. Atau paling tidak orang yang seperti Azam yang akan menjadi jodoh nya.

Seminggu berlalu dan tiba saat nya hari kelulusan Aisya.

Aisya bersemangat berangkat ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum,

karena Aisya lebih suka menggunakan angkutan umum. Menurut nya itu lebih menyenangkan karena bisa berbaur dan bertemu teman-teman nya.

"Asslamu'alaikum teman-teman" ucap Aisya ketika sampai di ruang kelas nya.

"Wa'alaikum Salam" semua teman Aisya serempak menjawab.

Mereka semua sudah berkumpul dan menantikan surat kelulusan.

"Mudah-mudahan kita semua lulus ya" ucap Aisya.

"Iya Aamiin Ya Robbal'alamin" mereka serempak lagi menjawab.

Dan tidak lama Wali kelas mereka datang, susana menjadi tegang. Semua murid duduk dengan rapi dan tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Assalamu'alaikum anak-anak" ucap Wali Kelas mereka.

"Wa'alaikum Salam" semua Murid kompak menjawab.

"Alhamdulillah hari ini adalah hari yang di tunggu, perjuangan selama kalian belajar di sekolah akan di tentukan hasil nya hari ini.

3 tahun bukan waktu yang sebentar, jadi Bapak yakin kalian akan berjuang untuk hasil memuaskan. Dan Bapak akan mengungumum kan bahwa kalian Alhamdulillah LULUS semua.

"Alhamduliah" semua Murid mengucapkan Syukur, ada pula yang bersujud Syukur.

Terimakasih masih setia menyimak cerita ku, Walau masih banyak kekurangan 🙏

Tinggalkan jejak berupa like komen dan rate 5 ya🙏

Happy Reading😊😊😍😍

Terpopuler

Comments

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Aisya benci dengan Raka tapi masih ada perasaan GR berarti masih ada rasalah

2021-12-19

1

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

semoga Otor ani,mengabulkan harapanmu Ais

2021-12-19

1

🤍

🤍

Next

2021-12-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!