chapter 19

Pernikahan adalah sebuah penyatuan dua manusia yang berbeda prinsip dan ego.tentu saja ini bukan hal mudah apalagi pernikahan Aisya dan Raka yang bagaimanapun hanya di dasari sebuah paksaan.

Matahari sudah merangkak naik ke atas,perlahan menampakan dirinya tersenyum cerah seolah mengikuti hati manusia yang tengah tersenyum cerah bahagia.

Acara berlangsung dengan meriah dan khidmat.Beberapa tamu silih berganti datang dan pergi.Dan akhir nya acara pun selesai sampai waktu Ashar.

Aisya sudah berada di dalam kamar nya,berganti pakaian dan membersihkan make up.Segera membersihkan diri dan ber Wudhu untuk melaksanakan Sholat Ashar dan menjama nya dengan Sholat Dzuhur yang tadi belum sempat dia tunaikan.

Setelah selesai Aisya keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk kimono yang biasa dia pakai,namun setelah dia membuka pintu kamar mandi nya,Aisya melotot kaget melihat Raka yang sudah duduk di tepi ranjang nya.Buru buru Aisya kembali bergegas ke kamar mandi dan menutup nya.

Raka yang sedang menunduk sibuk dengan handphone nya menoleh setelah mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.Dia sempat melihat Aisya yang terkaget lalu dengan cepat berlari ke kamar mandi dan menutup nya kembali.

Raka tersenyum melihat tingkah Aisya,ini baru pertama kali Raka melihat wajah Aisya tanpa memakai hijab nya.Sungguh Widya bagaikan permata didalam cangkang kerang.

Sangat cantik dan berharga.Raka sampai terkagum kagum.

Setelah beberapa menit terdengar teriakan dari dalam kamar mandi.

"Mas tolong keluar dulu,saya mau ganti baju dulu mau sholat Ashar".Teriak Aisya yang resah karena Raka masih saja diam di kamar nya.

Raka yang mendengar teriakan Aisya malah mendekati pintu kamar mandi dan menggoda Aisya.

"Kenapa?aku kan suami kamu sekarang Ais,jadi tidak apa apa kalau aku di kamar mu".Ucap Raka sambil tersenyum.

"Mas tolong saya malu,tolong waktu Ashar nya keburu habis".Ucap Aisya dengan ketakutan karena di goda Raka.

"Sekarang aku ini suami mu,kamu harus terbiasa dan jangan malu lagi".Ucap Raka semakin menggoda.

"Mas,kalau kamu tidak keluar,saya akan tetap disini".Ucap Aisya mengancam karena panik dengan godaan Raka.

"Baiklah...Aku keluar sekarang Ais".Ucap Raka tersenyum dan berlalu pergi dari kamar Aisya.

Setelah terdengar suara pintu tertutup Aisya mencoba mengintip dengan hanya mengeluarkan kepala nya saja di balik pintu.

Lalu dia keluar kamar mandi karena Raka memang sudah tidak ada di dalam kamar nya.

Dengan cepat Aisya mengunci pintu nya dan langsung berpakaian.Setelah nya dia bergegas melaksanakan Ibadah Sholat Ashar dan menjama Sholat Dzuhur.

Tidak beberapa lama terdengar ketukan pintu.

Tok...tok...tok..!!!

"Ais,cepat keluar ayo makan dulu nak".Ucap Bu Ida memanggil anak nya untuk makan siang yang tertunda.

"Iya mah sebentar".Ucap Aisya dan langsung membereskan mukena dan sejadah nya.

Setelah memakai kerudung instan nya,Aisya keluar dari dalam kamar.

Di ruang tengah sudah terlihat keluarga berkumpul,Orang tua Raka pun terlihat disana.

Raka juga terlihat baru keluar dari dalam kamar Dzikri.Dia sudah mengganti pakaian nya dan terlihat segar.

"Ais,kamu tidak boleh seperi itu lagi nak,nak Raka itu sudah menjadi suami mu,dia berhak ada di dalam kamar mu.Kalian sudah muhrim jadi tidak apa apa".Ucap Bu Ida menasihati Aisya.

"Maaf mah,Ais hanya belum terbiasa dan malu,tadi Ais lupa bawa baju ganti ke kamar mandi jadi Ais minta Mas Raka keluar dulu".Ucap Aisya menunduk dan terlihat seperti mau menangis.

Rasa nya Aisya ingin berlari pergi ke kamar nya menangis sendiri.Namun dia tidak mau bertindak seperti kekanak kanakan dan terlihat cengeng.Apalagi di depan mertua nya sekarang.

"Tidak apa apa mah,nanti juga Ais terbiasa kok,ayo kita makan dulu".Ucap Raka dengan lembut memberikan pengertian.

"Iya nak,maafkan Ais ya,dia memang belum pernah membuka aurat nya di depan laki laki jadi mungkin Aisya masih malu walaupun kalian sudah menjadi suami istri". Ucap Bu Ida.

"Tidak apa apa mah".Ucap Raka tersenyum.

Asya hanya menunduk diam.

Setelah makan bersama,Ayah Aisya pamit untuk pulang kembali ke jakarta.

Aisya meminta Ayah nya untuk berbicara sebentar sebelum berangkat.

Dia memilih berbicara di ruang tamu hanya berdua dengan Ayah nya.

Setelah mereka duduk berdua di ruang tamu,Aisya memulai percakapan.

"Pah,terimakasih sudah bersedia datang untuk menjadi wali Ais".Ucap Aisya berusaha tenang.

"Kamu tidak perlu berterima kasih nak,ini sudah tanggung jawab papah".Ucap Pak Hilman Ayah nya Aisya.

"Apa sekarang papah senang?".Tanya Aisya.

"Tentu saja papah senang nak,anak papah sudah dewasa sekarang dan sudah menikah.Papah menDoakan untuk kebahagiaan mu sayang".Ucap Pak Ilham.

"Ya terimakasih pah,Ais tahu papah pasti sebahagia ini bisa terlepas dari tanggung jawab papah untuk membiayai kuliah ku,bahkan selama ini,tanggung jawab seorang ayah untuk menafkahi anak anak nya pun tidak sama sekali papah penuhi".

"Tapi Ais senang,tanggung jawab untuk menjadi wali nikah Ais,papah bisa penuhi itu".

"Sekarang Ais sudah menikah,dan mungkin tanggung jawab itu sudah berpindah kepada suami Ais,tapi papah masih punya Dzikri.Ais tidak meminta papah untuk memberi nafkah kepada kami.Hanya tanggung jawab itu memang sudah dari sana nya.Hanya saja silahkan tanggung semuanya di hadapan Allah tentang semua perkara ini".

"Berbahagialah dengan hidup mu,sekalipun Ais tidak menikah,jika Ais tahu bahwa papah tidak mau membiayai ku kuliah,Ais tidak akan membebani mu,aku akan bekerja keras".

"Jangan khawatir,aku tidak membenci mu,kamu tetap papah ku,karena mu aku ada di dunia ini.Jadi hanya pertanggung jawabkan saja perbuatan kita sebagai manusia di dunia ini di hadapan Allah".

"Ais rasa papah paham tentang ini,permisi Ais sudah selesai,jika papah mau pulang silahkan".Ucap Aisya sambil berlalu pergi meninggalkan ayah nya tanpa memberi kesempatan menjawab semua perkataan nya tadi

Ais ya berlari ke Lamar sambil menangis dan menutup pintu kamar cepat .

Menangis untuk kesedihan yang tak kunjung usai,kenyataan tentang pernikahan,dan kenyataan tentang Ayah nya yang sama sekali tidak menyayangi nya dan seolah membuang nya.Aisya menangis tersedu sedu di tutup bantal.

Sementara Ayah nya hanya bisa terdiam,bagaimana pun perkataan Aisya memang menusuk perasaan nya.

Setelah pamit pulang,Ayah nya pergi berangkat ke Jakarta lagi.

Semua yang berada di ruang tengah melihat Aisya tadi yang berlari dan menangis ke kamar nya.Melewati semua orang yang ada di ruang tengah.

Kedua Orang Tua Raka juga pamit pulang,dan tidak mau mengganggu Aisya yang tengah menangis,jadi mereka pergi tanpa pamit pada Aisya.

Raka pergi ke kamar Aisya,memang pintu nya tidak dikunci.Mungkin karena terburu buru jadi Aisya lupa mengunci pintu.

Raka duduk di tepi ranjang memperhatikan Aisya yang menangis di tutup bantal sambil tengkurap.Hati nya sakit melihat wanita yang sangat di cintai nya dan sekarang sudah menjadi istri nya itu sedang menangis tersedu sedu.

"Ais,jangan menangis".Ucap Raka lembut sambil mengusap punggung Ais ya.

Aisya kaget mendapati Raka yang telah duduk di samping nya dan menyentuh punggung nya.Dia langsung duduk dan menghadap Raka.Memposisikan diri agak jauh dengan Raka.

"Ma-Mas Raka sejak kapan disini?.Ucap Aisya terbata masih menahan isakan tangis nya.

"Sejak tadi".Ucap Raka berbohong.

Aisya mencoba menghapus air mata nya.dan memilih diam.Karena hati nya masih sangat berantakan dan kacau.

Raka mencoba berbicara.

"Ais,percayalah semua akan baik baik saja,aku sekarang suami mu,dan aku akan selalu ada di samping mu".Ucap Raka.

"Semua tidak baik baik saja,ini juga semua karena mu,kau yang membuatku menangis Raka".Batin Aisya.

****Jangan lupa Like Komen Vote dan juga Rate 5 ya...Terimakasih**** :-)

Terpopuler

Comments

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Semoga Raka benar benar berubah

2021-12-19

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

yang sabar ya Aisyah semoga kebahagiaan akan datang menghampiri mu

2021-12-09

0

EK💜☪️

EK💜☪️

sad

2021-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!