chapter 12

Matahari begitu cerah seakan menampakan senyum nya untuk dunia, mengikuti suasana hati seorang gadis yang sangat bahagia hari ini.

Aisya berbincang-bincang dengan asyik nya bersama Mita, menceritakan suasana hati nya yang bergembira di hari ini, celotehan-celotehan Mita yang sangat akrab tanpa memperdulikan orang lain. Aisya benar-benar tidak menyadari kehadiran Raka dan kedua Orang tua nya.

Tiba saat nya acara puncak yang di tunggu-tunggu, yaitu pengumuman hasil Ujian Nasional tertinggi di Sekolah ini dan penyerahan penghargaan nya.

Aisya di panggil dengan hasil Nilai UN tertinggi ke 2 di jurusan nya, tentu saja yang pertama di raih oleh Ilham saingan nya dalam prestasi selama ini.

Aisya maju kedepan setelah nama nya dipanggil, dia terlihat bahagia dan tidak menyangka akan masuk 3 besar nilai UN tertinggi, pasal nya saingan nya memang banyak apalagi yang satu jurusan dengan nya.

Aisya masuk urutan ke 2 nilai tertinggi di jurusan IPS.

Aisya mendapat Piagam penghargaan dan mendali almamater, dia berkali-kali mengucap Syukur.

"Alhamdulillah."

Aisya berdiri disamping Ilham dan terlihat Ilham sangat senang bisa berdampingan dengan Aisya. Tatapan suka dapat terlihat dari mata nya.

Sesekali Ilham terlihat berbisik kepada Aisya dan Aisya terlihat tersenyum .

Raka yang melihat itu terlihat menahan rasa cemburu nya.

Aisya kembali ke tempat duduk nya menghampiri keluarga nya.

Semua orang mengucapkan selamat kepada Aisya, di mulai dari Mama dan adiknya setelah itu Mita dan Riyan, lalu kemudian giliran Raka.

Raka berdiri dan tersenyum memberikan selamat kepada Aisya dengan perasaan bangga nya kepada Aisya.

"Selamat ya Ais kamu orang yang cerdas aku bangga kepadamu" ucap Raka sambil menyodorkan tangan nya.

"E eh Mas Raka, kok ada Mas Raka disini?" ujar Aisya terkaget.

"Iya saya dari tadi disini" ucap raka sambil tersenyum.

"Oh ya? oh iya terimakasih Mas" ucap Aisya terpaksa menyambut tangan Raka, karena Raka belum juga menurunkan tangan nya.

"Oh iya kenalkan ini kedua Orang tua ku" ucap Raka memperkenalkan Orang tua nya.

Orang Tua Raka yang sudah berdiri bersama Raka tadi langsung menjabat tangan Aisya lalu Aisya menerimanya dengan tersenyum ramah.

"Selamat ya sayang, kamu udah cantik, pinter kamu baik lagi nak, Raka tidak salah memilih kamu menjadi calon istri nya" ucap Bu Lina sambil mengusap kepala Aisya.

"Ma maksud nya apa Bu?" tanya Aisya shock mendengar ucapan Bu Lina.

"Sudah nak nanti kita bicarakan di rumah, ayo kita pulang dulu, acara nya sudah mau selesai kan?" ucap Bu Ida kepada Aisya yang masih kebingungan.

"Iya Sudah selasai mah, tapi Aisya ada acara sama teman-teman dulu mah" ucap Aisya dengan tidak enak hati.

"Aisya saat ini mamah mohon kamu pulang dulu, ada hal penting yang harus di bicarakan" ucap Bu Ida dengan tegas.

"Ya sudah mah Ais mau pamit sama teman-teman dulu" Jawab Aisya dengan lesu.

Aisya tidak bisa menolak Mama nya, bagaimana pun Aisya tidak bisa melawan Mama nya karena selain dia takut tapi Aisya sangat menghormati Mama yang selalu menyayangi dan berjuang untuk anak-anak nya.

Aisya terlihat berjalan dengan gontai, pikiran nya menerawang apa yang akan di bicarakan Mama nya dirumah, Mama nya terlihat serius dan Aisya berusaha menghubungkan perkataan Mama nya Raka tadi. Ada kekhawatiran dalam hati Aisya, dia takut tebakan nya akan benar-benar terjadi.

"Teman-teman aku pamit pulang ya, maaf aku gak bisa ikut acara kalian soal nya ada acara keluarga dan aku harus ikut" ucap Aisya memajukan bibir nya cemberut.

"Yaaaaahhh Kok bisa si Sya, Minta izin kenapa kan ini acara perpisahan terakhir kita sebelum benar-benar berpisah, kapan lagi kita bisa berkumpul lagi sya?" ucap Mela teman Aisya.

"Iya tadi aku udah izin tapi kata nya gak bisa aku harus ikut" ucap Aisya.

"Ya sudah gak apa-apa, nanti kita janjian lagi untuk ketemu ya" ucap Mela.

"Oke, Makasih ya teman-teman sudah mau mengerti" ucap Aisya.

Ilham tampak kecewa karena Aisya tidak bisa ikut acara.

Setelah pamit kepada teman-teman nya, Aisya dan keluarga nya pulang kerumah. Kecuali adik nya yang harus tinggal di sekolah untuk membantu membereskan bekas acara, karena adik nya Aisya memang ikut Organisasi OSIS.

Sesampai nya di rumah Aisya terlihat heran mengapa Raka dan kedua Orang tua nya ikut ke rumah nya.

Semua nya sudah duduk di ruang tamu,

Aisya pun disuruh mengambil minum untuk tamu nya.

Tidak lama kemudian Aisya membawa minuman dan kue ringan untuk semuanya.

"Sini nak duduk" ucap Bu Ida.

Aisya duduk di samping mama nya, dia terlihat menunduk berusaha menebak apa yang akan dibicarakan mereka.

"Ais, nak Raka telah melamar mu dan mama sudah menerima nya" ucap Bu Ida langsung ke pokok pembicaraan.

"A apa? Ais gak salah dengar kan mah, mama bercanda kan?" ucap Aisya dengan terbata dan kaget.

"Tidak Ais, mamah serius kamu sudah besar nak, mama rasa mamah lebih tenang kalau Ais menikah" ucap Bu Ida berusaha tenang walaupun hati nya agak sedih melihat wajah Aisya.

"Mah Ais belum mau nikah Ais mau kuliah, Mama juga tau kan Ais sudah bersiap untuk kuliah di Jakarta" ucap Aisya dia meneteskan air mata nya yang langsung diseka nya.

"Kamu akan tetap kuliah sayang, walaupun kamu sudah menikah, Nak Raka akan membiayai kuliah kamu dan memenuhi kebutuhan mu" ucap Bu Ida.

"Tapi mah aku gak mau menikah sama Mas Raka" ucap Aisya sambil menangis.

"Maafkan mama nak kamu harus menikah dengan nya, mamah tidak enak menolak lamaran nak Raka karena mama berhutang budi kepada kedua Orang tua nak Raka" ucap Bu Ida terlihat sedih.

"Hutang budi apa mah? Aisya tahu mamah gak mungkin punya hutang budi kepada siapapun, Mama selalu ngajarin Aisya untuk jangan merepotkan orang lain" ucap Aisya menatap Mama nya lekat.

"Mamah punya hutang yang sangat besar selama ini, untuk membiayai sekolah kamu dan adik kamu nak, nak Raka dan kedua Orang Tua nya telah membantu mamah melunasi hutang mama" ucap Bu Ida berbohong.

"Mah, kenapa mamah seperti ini? harus nya mamah bilang sama Ais kalau mamah gak punya biaya Ais gak perlu lanjutin sekolah, apa papah selama ini tidak memberi uang? kata mamah papah selalu transfer buat Ais dan Dzikri" ucap Aisya semakin terisak.

Bersambung...

Terimakasih masih setia membaca dan menyimak🤗

Tinggalkan jejak like, komentar, rate 5🙏

Dukungan kalian sangat berarti buat Author🤗

Happy reading dan semangat menjalani aktifitas sehari-hari ya teman-teman😘

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

komen

2022-04-18

2

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

like

2022-04-18

2

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

next

2022-04-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!