chapter 4

Pagi hari Aisya akan pergi ke tempat tukang jahit, sebelum nya Aisya memang terbiasa membantu mama nya mengerjakan pekerjaan rumah, dia sudah terbiasa dari kecil sampai sekarang karena mama nya mendidik anak-anak nya agar mandiri walaupun kepada anak laki-lakinya.

Aisya memang mempunyai adik laki-laki yang umur nya hanya terpaut beda dua tahun dengan nya. Bahkan saat ini Aisya dan adiknya satu sekolah dan sekarang dia baru kelas 1 SMA.

Aisya dan adiknya saling menyayangi, kedua nya jarang bertengkar. Malah adiknya selalu membantu Aisya jika sedang kesulitan begitupun sebalik nya Aisya akan selalu ada untuk adik nya.

"Ma aku pamit pergi dulu ya ketempat tukang jahit" Aisya pamit pada mama nya sebelum berangkat.

" Iya hati-hati ya, kalau ada apa-apa telpon mama ya" ucap mama pada Aisya karena merasa khawatir kepada anak sulung nya.

" Iya ma Insya Allah nanti Aisya telpon, tapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa ma."

" Aamiin Ya Robbal'alamin."

" Ya sudah aku pergi sekarang ya Assalamu'alaikum" ucap aisya sambil mencium tangan ibu nya.

" Wa'alaikum Salam."

Pagi ini Aisya sangat cantik walau pun memakai baju sederhana, dia memakai celana bahan warna coklat muda dan baju yang d baluti switer nya disertai hijab yang simple namun terlihat cantik dipakai Aisya.

Senyum selalu terkembang di wajah nya saat bertemu dengan siapapun yang dia kenal saat melewati kampung nya, dia memang akan selalu ramah pada setiap orang apalagi terhadap orang tua.

Aisya tak enggan membantu jika ada yang butuh bantuan, semua tetangga nya sangat menyayangi Aisya.

Klakson motor nya beberapa kali berbunyi saat dia berpas-pasan melewati tetangga nya, dia menyapa dengan sopan.

" Punten, permisi bibi" Aisya menyapa tetangga yang di lewati nya.

" Eh neng Aisya, iya mangga neng mau pergi kemana?" tanya tetangga itu

" Mau ke tukang jahit bi."

" Oh iya neng sok atuh mangga."

Di tengah perjalanan Aisya merasa ada yang mengikuti nya, tapi pikiran nya segera di tepis mungkin hanya perasaan nya yang parnoan.

Kembali dia fokus pada jalan nya dan akhir nya dia sampai ke tempat tujuan.

Setelah selesai dia mengukur badan untuk baju yang di jahit nya, Aisya akan segera pulang karena Aisya memang izin hanya untuk pergi ke tempat jahit.

Namun tiba-tiba dia dapat telpon dari sahabat paling dekat satu-satu nya, di geser nya tombol hijau pada ponsel nya.

" Hallo Assalamu'alaikum hai Mit ada apa?" Aisya mengangkat telpon nya.

" Wa'alaikum Salam sya, aku butuh bantuan kamu sya tolong jemput aku dong di rumah mertua ku" jawab seseorang di seberang telpon.

" Oh kapan mit? aku lagi di tempat jahit nih, tapi ini aku udah mau pulang" jawab Aisya.

" Kebetulan dong, sekarang langsung kesini aja ya" jawab sahabat nya itu.

" Iya Insya Allah aku kesana tapi mau izin dulu sama mama ya."

" Oke say, makasih ya Aisya kamu memang yang terbaik."

" Sama-sama Mita ku sayang, kayak sama siapa aja deh hehe" Aisya menjawab dengan tersenyum senang.

Sahabat nya bernama Mita, dia sahabat Aisya dari orok makanya mereka seperti saudara.

Rumah mereka bertetangga, namun Mita memang sudah menikah beberapa bulan yang lalu karena dia tidak melanjutkan sekolah setelah SMP.

Assalamu'alaikum teman-teman,mohon bantu like, komentar, rate bintang 5. Vote dan gift seikhlas nya😊. Mudah-mudahan kalian suka cerita nya ya walaupun ini masih di chapter awal😁

Terimakasih🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Amma🌹

Amma🌹

wa'alaikumussalam...msh nyimak✌

2021-12-28

2

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻

hmmm,pengagum rahasianya selalu ngintilin Ais,semoga bs jagain Ais ya🤭

2021-12-18

1

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Mungkinkh yg selalu mengikuti adalah sang mantan tapi masa mantan dari SMP

2021-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!