Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan berapa banyaknya uang yang kita miliki tetapi bagaimana kita menyikapi kehidupan ini meskipun tidak memiliki banyak uang. Mencoba ikhlas menerima keadaan dan tetap semangat untuk bangkit dari keterpurukan.
Setelah mengobrol bentar dengan asistennya Reno keluar dari kantornya. Tujuan utamanya adalah bandara untuk menjemput kedua orang tuanya. Tetapi sebelum itu ia punya rencana untuk mengajak mantan istrinya supaya ikut dengannya. Karena status perceraiannya masih dirahasiakan dari keluarga keduanya. Ya kini reno sudah resmi bercerai dengan Seli baik secara agama maupun negara. Karena Seli mau menuruti persyaratan dari reno maka runtuhnya tentang harta gono gini dikabulkan oleh reno.
Reno mencoba menghubungi Seli untuk mengajaknya menjemput orang tuanya. Dalam sekali panggilan langsung diangkat oleh Seli.
Tut tut tut
[Halo, lu sekarang dimana? ] tanya Reno
[Iya halo, lagi rumah, kenapa pagi-pagi nanyain ganggu aja] jawab Seli
[Cepet siap-siap gue jemput sekarang, kita bandara, jemput mama sama papa] ucap Reno
[Ihh, gak mau ahh lu aja sendiri yang jemput, gue lagi sibuk ini] jawab Seli ketua
[Lu lagi ngapain, gak usah sok sibuk, jangan bilang lua lu lagi... Emm] tanya Reno
[Bukan urusan lu, yauda gue matiin ni] ucap Seli
[Jangan harap lu mau lari dari masalah ini, masalah yang bersumber dari lu, gue kesitu sekarang, inget perjanjian kita] ucap Reno dengan tegas
[Udah ahh, lu langsung aja ke bandara gak usah jemput gue, nanti ketemu aja disana] jawab Jesi
[Yauda, awas lu kalo gak dateng, jangan bikin nambah masalah di hidup gue] ucap reno memperingati Seli
Tut
Panggilan pun diputuskan oleh reno tanpa menunggu jawaban dari Seli. Reno segera meluncur ke bandara. Ia berharap Seli bisa dateng. Dalam perjalanan ke bandara Reno memikirkan asisten barunya. Sedikit ia agak terpesona dengan auranya. Dari penampilannya sekarang sangat berbeda sekali saat ia bertemu pertama kali di hotel itu. Karena memikirkan hal itu ia sejenak melupakan masalah perceraian dengan Seli. Tanpa terasa Reno sudah sampai di depan bandara. Ia memasuki area parkir bandara. Reno keluar dari mobilnya dan mencari tempat tunggu. Ia berada di tempat tunggu dan duduk di salah satu kursinya. Ia berniat menghubungi Seli, untuk menanyakan keberadaannya. Saat ia akan memulai panggilan ia menangkap pemandangan yang ia benci dan merasa menjijikkan. Ya yang dia lihat adegan ciuman Seli dengan selingkuhannya itu. Kalo tidak salah itu mantan suami asistennya pikir reno. Bukan merasa cemburu atau apa, namun reno mengingat kejadian penggrebekan itu yang tanpa malunya dua orang itu berbuat zina. Reno mengalihkan pandangannya. Ia murungkan panggilannya, ia cuma mengirim pesan pada Seli memberitahu keberadaannya.
Menurut jadwal kedatangan pesawat yang ditumpangi orang tua reno 10 menit lagi akan tiba. Seli menghampiri Reno di tempat duduknya.
"Duhh kenapa dia terlihat tampan dan macho sekarang, batin Seli saat melihat reno dari kejauhan"
"Reno" Panggil Seli sambil menghampiri reno
Reno menatap sumber suara dengan datar saja
"Sebentar lagi pesawat datang, ayo kita masuk ke area penjemputan sekarang. " Ucap reno saat Seli sudah berada di depannya
Dug dug dug
"Perasaan apa ini, kenapa gue merasa gugup sekali ya, batin Seli
" Ehh iy iya ayo " Jawab Seli tergagap dan kelihatan salah tingkah
"Kenapa dia, kelihatan aneh banget, jijik gue deket-deket ama dia, batin reno"
"Lu gak usah nempel-nempel gue, lu bau selingkuhan lu" Ucap reno berlenggang menjauh saat Seli mencoba meraih tangannya
"Apaan sih, gue cuma mau kelihatan mesra aja, supaya sandiwara kita kelihatan menjiwai, " Jawab Seli sambil mengejar reno yang berjalan agak kenceng
"Kenapa gue jadi kesemsem ya sama pesona dia sekarang, jadi merasa sakit gue gak rela pisah sama dia sekarang. Gumam Seli"
Beberapa menit kemudian terdengar informasi kedatangan pesawag yang membawa kedua orang tua reno. Orang tua reno pulang dari luar negeri karena ada urusan bisnis. Meskipun perusahaan sudah di serahkan kepada anaknya tetapi papanya reno masih sesekali harus menghandle kerjaan anaknya. Maklum perusahaan keluarga sasongko sangat besar. Banyak cabang yang didirikan baik didalam maupun luar.
"Mama papa, selamat datang kembali, gimana perjalanannya ma pa? Ucap reno menghampiri kedua orang tuanya
" Iya ma pa, selamat datang, kami sudah rindu sama kalian." Ucap Jesi yang kemudian memeluk mama reno
"Iya kami juga rindu sama kalian, perjalannya agak membosankan menurut mama. " Ucap mama reno
Papa reno hanya menanggapinya dengan senyuman, sebenernya sifat papa reno itu sebelas dua belas dengan anaknya. Yang kelihatan cuek dan dingin. Tetapi secara penampilan masih terbilang oke di umurnya yang sudah setengah abad itu.
"Kalian baik-baik ajakan di rumah, tidak terjadi sesuatu.? Tanya mama reno
Reno dan Seli tersentak dan saling berpandangan kemudian
" Ma kami baik-baik aja kok, tidak perlu kwatir ma. "Jawab Reno ter lihat santai
" Iya ma hubungan kami baik kok, lihat ini kami terlihat serasikan. " Jawab Seli sambil bergelayut di lengan kekar Reno
"Apa apaan ini, menjijikkan sekali, gak sudi gue kalo gak lagi didepan rang tua gue, batin reno merasa jijik saat Seli bergelayut di tangannya"
"enak juga wanginya, nyaman rasanya nempel begini, batin Seli tersenyum dan terlihat happy
" Oh iya, kalian kelihatan mesra sekali, semoga segera dapat kabar baik setelah ini. "Ucap mama reno
" Maksud mama kabar baik apa ya? " Ucap Reno
"Kalian ini gimana sih, kami orang tua kalo melihat anaknya sudah menikah ya harapannya segera diberi cucu, " Ucap mama reno dengan jelas
Huk uhukkkk
Reno dan Seli terbatuk bersamaan
"Cu cucu ma. " Jawab reno dan Seli bersamaan
"Iya cucu, segera kalian berikan kami cucu, kamu ini kan anak semata wayang kami jadi cuma kamu harapan papa buat ngasi keturunan sebagai pewaris di keluarga kita. " Kali ini yang ngomong papanya Reno
"Iya ma pa, kami sedang berusaha kok, " Ucap reno ter lihat pucat pasi
"Gimana ini mereka minta cucu, padahal hubungan gue sama Seli udah berakhir, batin Reno"
"Yes ini kesempatan gue buat kembali ama reno, gue akan jerat reno nanti. Pikir Seli"
"Yaudah kita langsung pulang aja kalo begitu, mama sama papa pasti capek. " Ucap reno
"Iya mama capek banget, mau langsung istirahat aja dirumah. " Jawab mama reno
"Iya ma, reno antar dulu kalian ke rumah, nanti reno harus balik lagi ke kantor, masih banyak pekerjaan yang harus reno selesaikan. " Ucap reno
Mereka semua masuk ke dalam mobil reno. Dan reno segera melajukan mobilnya menuju mansion keluarganya. Setelah beberapa saat mereka sampai di depan mansion mewah bergaya kasih dengan ornamen ornamen yang memukau seperti bangunan abad pertengahan di Eropa dengan keseluruhan berwarna putih. Mereka semua turun dari mobil dan segera masuk kedalam bangunan itu.
"Gue akan selamanya jadi nyonya di tempat ini batin Seli"
Terjadi kegundahan di hati Seli. Seli. Merasa tidak terima ia berpisah dengan reno. Selama ini Seli berpikir reno itu bodoh dan dapat di manfaatkan. Oleh sebab itu ia mencari kesenengan di luar. Selama reno masih menjadi suamia, ia tidak menyadari pesonanya bahkan ia merasa jijik jika berdekatan dengannya. Namun sekarang beda, ada rasa yang berbeda setelah ia bercerai dengan suaminya itu.
"Yauda ma pa, selamat beristirahat kami langsung pulang, reno mau ke kantor soalnya ada meeting siang ini,?" Ucap reno sambil mengalami kedua orang tuanya
"Iya hati hatinya ren di jalan, kamu disini ajakan Sel, nginep aja disini biar nanti reno pulangnya nanti kesini? " Ucap mama reno
"Seli mau ada ur.... " Kalimat reno terpotong
"Iya ma, Seli mau disini aja, Seli mau tinggal disini aja mulai saat ini" Ucap Seli dengan senyuman
"Apa apaan ini, kenapa dia mau tinggal disini bisa gawat ini, batin reno"
"Yauda ayo masuk, kamu pergi aja ke kantor jangan sampai telat meeting-nya, nanti pulang kesini aja. " Ucap mama reno
"Iy iya ma, kalo gitu reno berangkat dulu. " Jawab reno dengan terpaksa ia menuruti kemauan meraka
Brummmm
Bersambung lagi.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments