Arvita bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air dingin di dalam kulkas. Setelah minum air dingin ia kembali kemarnya dan berbaring lagi di kasurnya. Setelah beberapa saat akhirnya ia tertidur lelap sampai ke alam mimpi..
Dr rt
Drrt
Drrt
Drrt
Arvita terbangun dari tidurnya karena dering ponselnya mengganggu tidurnya. Ia bangun dan duduk dipinggiran ranjang meraih ponselnya diatas meja samping tempat tidurnya. Melihat ponselnya siapa yang menelpon, langsung diangkat panggilan itu.
\[Hallo ibu guru, maaf saya ada bisa saya bantu ibu? "Ucap Arvita kepada seseorang yang menelponnya\]
\[Iya hallo ibu Arvita, saya mau kasih tahu kalo putri ibu sudah selesai jam sekolahnya, sekarang dia masih menunggu jemputan di pos satpam dari tadi. Bisa tolong segera dijemput ibu, soalnya disekolahan sudah mulai sepi tidak ada jam sekolah lagi. " Jawab ibu guru Arvita\]
\[oh iya ibu, saya mohon maaf karena telat menjemput anak saya. Segera saya kesana sekarang, mohon tunggu sebentar ibu saya nitip dulu anak saya. "Jawab Arvita sambil melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 2 siang\]
\[Iya ibu Arvita, saya tunggu disini sama anak ibu, mohon segera kesini ya. Saya juga mau pulang soalnya. " Jawab ibu guru sambil menemani Rika di pos satpam\]
\[Baik ibu terima kasih, saya berangkat sekarang. "Jawab Arvita segera menutup teleponnya dan berangkat menuju sekolah anaknya menggunakan sepeda motornya\]
Meskipun rumah tangganya sedang tidak baik-baik saja namun ia jagu harus bersikap normal dihadapan anaknya. Tidak akan menunjukkan kesedihan di hadapan anaknya. Karena bagi Arvita saat ini hanya anaknya saja yang menjadi penyemangat hidupnya.
______________________________________________
Tentang Arvita
Arvita Yunisari adalah seorang wanita saat ini berumur 30 tahun. Kehidupannya yang sederhana dikalangan masyarakat tingkat bawah. Ia hidup bersama ayahnya saja setelah ibunya meninggal dunia pada saat ia berur 15 tahun. Ia menikah pada usia 23 tahun setelah ia menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi.
Arvita menikah dengan seorang pengusaha yang dikenalnya selama menempuh bangku perkuliahan. Suaminya adalah kakak tingkat di jurusan yang sama waktu Arvita berkuliah. Sebelum menikah Arvita menjalin hubungan dengan suaminya kurang lebih selama dua tahun. Selama masa kuliah Arvita menjadi primadona di kampusnya. Bukan karena kepintatannya saja namun dengan parasnya yang cantik dan tubuhnya yang ideal membuat terpesona siapapun yang melihatnya. Namun untuk masalah hati Arvita sudah menjatuhkannya kepada seorang kakak tingkat nya yang menjadi suaminya. Seorang pemuda tampan dan terlihat berkarismatik yang bernama Heri Winanto.
Hari ini adalah hari kebahagiaan bagi seorang Arvita. Dimana hari ini adalah hari kelulusannya di jenjang perkuliahan S1. Setelah selesai prosesi wisuda, Arvita dilamar oleh kekasihnya. Heri yang sudah bekerja membangun bisnisnya melamar Arvita pada saat acara kelulusannya. Momen bahagia ini merupakan hari terindah bagi seorang Arvita. Momen dimana Arvita akan memulai kehidupan rumah tangganya yang ia dambakan penuh dengan kebahagiaan. Tidak pernah terbesit pun kata kehancuran dalam kehidupan rumah tangganya bersama Heri. Tidak pernah tetpikirkan dalam benak Arvita kalo suaminya akan menghianatinya kelak. Arvita menerima semua kekurangan dan kesalahan suaminya namun tidak ada kata maaf untuk penghianatan.
"Sayang, untuk pernikahan kita mau diadakan resepsi yang seperti apa? " Tanya Heri kepada Arvita di sebuah cafe
"Terserah mas saja, tapi aku punya impian pesta pernikahan yang sederhana saja tapi meriah, tidak perlu mahal mewah namun yang dicari kesakralannya. " Jawab Arvita sambil mengambil makanannya di meja
"Apa tidak mau kalo pesta kita gelar di sebuah gedung gitu? " Tanya Heri
"Tidak perlu, tapi kalo mas mau gelar pesta pernikahan kita di gedung aku ngikut aja yang penting bagiku itu akadnya saja, kalo pesta aku tidak perlu mewah-mewah dan memboroskan uang, lebih baik uangnya buat sedekah saja. " Jawab Arvita
" Iya oke, nanti kita bicarakan lagi sama keluarga kita. " Jawab Heri lagi
Akhirnya pernikahan Arvita dengan Heri digelar di sebuah gedung namun acaranya tidak terlalu wahh karena permintaan dari keluarga Arvita yang meminta pesta pernikahan yang sederhana saja. Pernikahan menjadi momen bahagia bagi dia insan yang memulai kehidupan berumah tangga. Kehidupan rumah tangga yang didambakan oleh setiap insan adalah rumah tangga yang harmonis dan sejahtera dengan kesetiaan yang diutamakan begi pasangannya.
Manis pahitnya kehidupan berumah tangga dijalani dengan mengedepankan rasa kejujuran dan kesetiaan. Bahtera rumah tangga akan selalu berlayar bersama dalam keadaan suka maupun duka. Sikap saling membutuhkan dan memanjakan adalah salah satu bumbu dalam rumah tangga untuk mencari kebahagiaan.
Diawal pernikahan Arvita kehidupannya penuh dengan kehangatan hingga dikaruniai seorang putri yang cantik. Hidup rumah tangganya berkecupupan karena suaminya adalah seorang pengusaha sukses. Ekonominya bagus, tidak merasa kekurangan. Hingga pernikahan mereka mginjak usia ke tujuh tahun. Pernikahan bahagia bertahan hingga tujuh tahun lamanya. Diawal tahun kedelapan usia perinakahan Arvita dengan Heri mulai mengalami masalah dalam rumah tangga. Dari masalah sepele hingga masalah besar. Gonjang ganjing rumah tangganya masih bisa diperbaiki dengan sikap kesetiaan pasangannya. Sikap dan kesalahan dari suaminya masih bisa di maafkan oleh sang istri. Namun ada satu masalah yang tidak bisa lagi ditolerir alias dimaafkan, yaitu sebuah penghianatan.
Pahit dan manis adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Terimalah keduanya dan temukan keseimbangan. Kepahitan adalah pengingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengatasi apa pun dan rasa manis adalah bukti bahwa kita bisa. Tanpa pahit, manis akan kehilangan maknanya. Rangkullah keduanya karena masing-masing membuat yang lain lebih berarti. Terimalah yang pahit dan manis, keduanya menyimpan pelajaran yang membantu kita tumbuh lebih kuat. Hidup adalah keseimbangan antara pahit dan manis, dan tugas kita adalah memanfaatkannya sebaik mungkin. Kehidupan yang pahit manis adalah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan, dan itulah yang membuatnya begitu indah. Saat-saat pahit manis adalah pengingat bahwa hidup ini penuh dengan kejutan, dan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Pernikahan yang dijaga dan mampu bertahan dengan penuh kebahagiaan selama tujuh tahun lamanya harus kandas dengan sebuah penghianatan yang dilakukan oleh sang suami Heri. Kelakuan suaminya sudah merusak tatanan janji suci sebuah ikatan pernikahan. Sebuah penghianatan yang dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan sang istri.
Bersambung...
Tetap ikuti setiap episodenya ya kawan
Jangan sampai ktinggalan ceritanya
Dan mohon tinggalkan ulasannya
Setiap penilaian dari lawan semua menjadikan cerita ini menjadi lebih hidup dan lebih baik lagi
Minta do'anya semoga setiap hari bisa update setiap bab episodenya
terima kasih saya ucapkan kepada kalian semua
Mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalah penulisan, cerita ini hanya fiksi semata untuk hiburan semata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ryoma Echizen
Alur yang menarik
2024-02-08
1