Bab 7 Harus kuat

Matahari diluar bersinar terang memberikan cuaca panas yang menyengat pada permukaan kulit, tak bedanya dengan sepasang pezina Seli dengan selingkuhannya yang sedang memadu kasih didalam kamar hotel saling memberikan kepuasan hasrat seksual yang menggebu, pasangan perselingkuhan yang masing masing sudah mempunyai pasangan sah bergulat diatas ranjang dengan liatnya tanpa memikirkan perasan pasangannya yang ada dirumah.

"Sayang, kamu yang diatas ya gantian uhhh. " Ucap pria selingkuhan Seli

"Ohhh nikmat sayang.. " Ucap Seli sambil mendesah

"Kamu sexy sekali sayang, bibirmu manis, dadamu montok ahha ahhh hahahhah. " Lenguh pria selingkuhan Seli menumpang badan Seli

"Uhh uhu UU hhhh. " Lenguh Seli

Gerakan tubuh pasangan mesum tersebut semakin kencang memacu adrenalin mereka untuk mencapai sebuah kenikmatan yang membara dengan keadaan polos tanpa sehelai benang di tubuh mereka.

suara liar saling bersautan, diatas ranjang yang ssemakin basah akibat cairan kenikmatan dari pasangan mesum itu. Keringat keluar saling bercampur, pakaian berserakan disekitar ranjang, suara decitan ranjang yang menggebu akibat pergumulan mereka. Setelah bertempur selama beberapa jam dan habis beberapa ronde akhirnya mereka berdua terkapar diatas ranjang dan terlelap karena keletihan.

_____________________________________________

Tahun terakhir pernikahan Arvita dan Heri

Keharmonisan rumah tangga yang didambakan hingga maut memisahkan hanya sebuah angan-angan saja. Pernikahan yang dirasa baik-baik saja namun sejatinya sudah berada di ujung tanduk. Hubungan suami istri yang ditandakan dengan malasnya hubungan badan suami istri. Perasaan hambar, tidak senang dengan menghabiskan waktu untuk keluarga. Sering terjadi kesalahan kecil yang berujung perdebatan panjang. Memikirkan sosok lain bukan pasangannya. Selalu berpikir perpisahan. Semua kejadian negatif itu dirasakan oleh Arvita di tahun terakhir pernikahannya dengan Heri.

"Mas boleh tanya sesuatu? " Ucap Arvita agak serius

"Iya mau tanya apa sayang, apakah ada sesuatu yang serius? " Jawab Heri

"Ohh ini aku cuma mau ngomong, akhir-akhir ini kamu kelihatan sibuk banget ya mas? " Tanya Arvita datar

Uhukkk uhhukkkk

Heri tersedak makanannya

"Pelan-pelan mas, ini minum dulu! " Ucap Arvita sambil menyodorkan gelas berisi air putih

"Jangan-jangan Arvita mulai curiga ini, ohh tidaak jangan sampai. Batin Heri agak panik"

"Perasaan kamu aja kali, akukan cuma sibuk kerja, kerja juga buat kalian. " Jawab Heri

"Iya mas percaya aku cuma nanya aja, soalnya kita udah jarang kumpul bersama Rika, dia sering nanyain kamu! Kenapa ayah jarang main sama putri kesayangannya gitu? " Ucap Arvita

"Nanti aku coba sempatkan waktu buat main sama dia. " Jawab Heri

"Iya mas, kalo bisa kamu sempatkan waktu buat menemani dia meskipun cuma sebentar setidaknya buat ngobatin kerinduannya sama ayahnya yang super sibuk! " Ucap Arvita

"Baiklah, nanti aku coba sempatkan waktu buat dia. " Jawab Heri

"Mas lusa di sekolah Rika ada acara Koki Family Kids, semacam lomba memasak yang diadakan sekolahan untuk peringatan dies natalis sekolahnya. " Ucap Arvita

"Baguslah, kalo gitu putri kita harus ikut acara itu karena sesuai hobinya yang suka masak. " Jawab Heri

"Iya itu masalahnya, kita sebagai orang tua harus ikut mendampinginya karena ini acara diperuntukan untuk siswa dan orang tuanya gitu. " Ucap Arvita lagi

"Duhh gawat, acaranya barengan ketemuan sama Seli lagi, harus cari alasan kalo tidak gak dapet jatah aku. Batin Heri"

"Minggu ini aku lagi sibuk agenda padet banget, kamu sendiri aja ya sayang yang menemani puti kita. "Jawab Heri

" Tumben mas Heri bilang sibuk, biasanya sepadet apapun kerjaannya pasti bakal menyempatkan diri jika menyangkut putrinya. Batin Arvita"

"Yahh, gak bisa gitu mas ini kan acara untuk keluarga kalo mas gak datang pasti Rika bakal sedih nanti. " Ucap Arvita sedikit memohon Heri supaya meyempatkan hadir di acara putri mereka

"Mau gimana lagi yang, aku kerja juga buat kalian, maaf ya sayang bukannya gak mau dateng tapi memang keadaannya seperti itu. " Jawab Heri menunjukkan wajah memelas

"Iya deh, nanti aku bicara sama Rika supaya dia bisa mengerti keadaan supaya tidak kecewa sama kamu mas. " Jawab Arvita agak kecewa

"Iya sayang, nanti aku sendiri yang akan menemui putri kita paling gak ngasih pengertian dia sedikit. " Jawab Heri

"Semoga putri kita tidak akan kecewa mas dengan keputusanmu, kamu yang selalu ada buat dia tapi akhir-akhir ini kamu sering mengabaikannya. Gumam Arvita dalam hati

"Baiklah jika itu keputusanmu, aku tidak lagi memaksa, namun jika nanti sampai Rika sampai kecewa sama kamu aku tidak akan membujuknya. " Jawab Arvita tagas

"Nanti kalo kecewa tinggal bujuk rayu saja pasti baikan lagi gampang itu, yang penting aku dapat jatah dari Seli nanti. Pikir Heri dalam hati"

"Iya okelah, masalah gampang itu nanti aku pikirkan. " Jawab Heri menggampangkan suatu masalah

"Iya terserah kamu mas. " Jawab Arvita singkat

Pikiran Arvita sudah jauh mulai saat ini. Dia melihat ada yang disembunyikan oleh suaminya itu. Dia melihat ketidakjujuran di mata Heri suaminya. Hubungan dia dengan suaminya dikatakan berlangsung tidak hanya sebentar. Lebih dari sepuluh tahun sejak dia mengenal suaminya sampai akhirnya dia menjalani pernikahan dengannya. Maka dia hafak melihat sikap dan gerak gerik suaminya yang sedang menyembunyikan sesuatu atau dikatakan sedang ada kebohongan yang sedang ditutupi. Tapi apakah itu dia tidak tahu, dia akan mencari tau sendiri apakah itu?

Kejujuran adalah kunci utama membangun keluarga yang aman dan bahagia, terbuka dalam hal kekurangan dan kelebihan masing-masing menjadi penguat dalam membina keluarga lebih baik. Dalam pernikahan tidak cukup bagi setiap pasangan hanya memodali diri dengan harta, modal paling utama ialah kesiapan mental, bagi para laki-laki harus menyiapkan mental menjadi seorang imam dalam memimpin rumah tangga, begitu halnya dengan yang perempuan siap menjadi makmum, bahkan siap mengoreksi kesalahan imam.

Kehidupan rumah tangga Arvita dan Heri di tahun terakhir pernikahannya semakin hari tidak berjalan dengan baik. Hubungan Arvita dengan Heri semakin bertambah hari semakin renggang. Namun Heri masih menunjukkan sikap romantisnya kepada sang istri apalagi saat didepan putrinya ataupun orang tuanya maupun orang lain maka dia akan menunjukkan sikap lebih romantis pada Arvita untuk menutupi kebohongannya. Bagi Arvita sendiri menanggapinya dengan biasa aja bahkan terasa hambar. Hubungan badan sudah jarang dilakukan bahkan di bulan-bulan terakhir tidak melakukan sama sekalian dengan berbagai alasan yang diberikan oleh Heri.

         "Mas, kamu mau kemana malam-malam begini? Pakaiannya rapi banget seperti mau kencan saja? " Ucap Arvita penuh selidik

       Heri dengan  kegugupannya menjawab, "ohh ini aku mau meeting sama clien sekalian makan malam di restaurant. " Dengan agak ter bata bata

"Gak biasanya meeting malem, semakin kesini semakin mencurigakan saja kamu mas. Batin Arvita penuh curiga"

"Yaudah hati-hati mas, pulang jangan kemaleman. "Jawab Arvita dengan sedikit senyum

" Syukurlah dia gak curiga kali ini. Batin Heri."

"Baiklah, nanti kalo kamu ngantuk tidurlah terlebih dahulu jangan menungguku. " Jawab Heri

"Kali ini aku biarkan kamu mas, siapa juga yang mau menunggumu lebih baik tidur lebih enak. batin Arvita"

"Iya mas, aku tidur duluan malem ini. " Jawab santai Arvita

Brrrummmmm

Episodes
1 Bab 1 Ketahuan kamu
2 Bab 2 Tinggalkan aku
3 Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4 Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5 Bab 5 Perjodohan
6 Bab 6 awal pernikahan Reno
7 Bab 7 Harus kuat
8 Bab 8 Kondisi Arvita
9 Bab 9 Ketemu Sahabat
10 Bab 10 Time Zone
11 Bab 11 time zone 2
12 Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13 Bab 13 Bekerja
14 Bab 14 Hari pertama kerja
15 Bab 15 POV Arvita
16 Bab 16 POV Reno
17 Bab 17 Di bandara
18 Bab 18 pertemuan tidak terduga
19 Bab 17 Di bandara
20 Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21 Bab 21 SAH juga
22 Bab 21 SAH juga
23 Bab 22 Tidur seranjang
24 Bab 23 Di kamar
25 Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26 Bab 26 Kepo Jesi
27 Bab 27 Kedatanga mantan istri
28 Bab 28 Mencoba romantis
29 Bab 29 perseteruan diruang CEO
30 Bab 30 Menenangkan
31 Bab 31 Kepribadian Reno
32 Bab 32 Penghasutan dan Drama
33 Bab 33 kedustaan
34 Bab 34 Habis meeting
35 Bab 35 Bikin anak
36 Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37 Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38 Bab 38 Kemarahan papa Reno
39 Bab 39 Bertemu mertua
40 Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41 Bab 41 Makan dipinggirang
42 Bab 42 Cemburu
43 Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44 Bab 44 Lanjut ronde 2
45 Bab 45 Rutinitas
46 Bab 46 ngobrol di telepon
47 Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48 Bab 48 Gosip mulai menyebar
49 Bab 49 Gosip mulai berkembang
50 Bab 50 Cecar orang tua Seli
51 Bab 51 Publikasi
52 Bab 52 Persiapan makan malam
53 Bab 53 Makan malam bersama
54 Bab 54 Bertemu lagi
55 Bab 55 Aktivitas dikantor
56 Bab 56 Jesi dan Arman
57 Bab 57 Kegembiraan Arman
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Ketahuan kamu
2
Bab 2 Tinggalkan aku
3
Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4
Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5
Bab 5 Perjodohan
6
Bab 6 awal pernikahan Reno
7
Bab 7 Harus kuat
8
Bab 8 Kondisi Arvita
9
Bab 9 Ketemu Sahabat
10
Bab 10 Time Zone
11
Bab 11 time zone 2
12
Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13
Bab 13 Bekerja
14
Bab 14 Hari pertama kerja
15
Bab 15 POV Arvita
16
Bab 16 POV Reno
17
Bab 17 Di bandara
18
Bab 18 pertemuan tidak terduga
19
Bab 17 Di bandara
20
Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21
Bab 21 SAH juga
22
Bab 21 SAH juga
23
Bab 22 Tidur seranjang
24
Bab 23 Di kamar
25
Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26
Bab 26 Kepo Jesi
27
Bab 27 Kedatanga mantan istri
28
Bab 28 Mencoba romantis
29
Bab 29 perseteruan diruang CEO
30
Bab 30 Menenangkan
31
Bab 31 Kepribadian Reno
32
Bab 32 Penghasutan dan Drama
33
Bab 33 kedustaan
34
Bab 34 Habis meeting
35
Bab 35 Bikin anak
36
Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37
Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38
Bab 38 Kemarahan papa Reno
39
Bab 39 Bertemu mertua
40
Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41
Bab 41 Makan dipinggirang
42
Bab 42 Cemburu
43
Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44
Bab 44 Lanjut ronde 2
45
Bab 45 Rutinitas
46
Bab 46 ngobrol di telepon
47
Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48
Bab 48 Gosip mulai menyebar
49
Bab 49 Gosip mulai berkembang
50
Bab 50 Cecar orang tua Seli
51
Bab 51 Publikasi
52
Bab 52 Persiapan makan malam
53
Bab 53 Makan malam bersama
54
Bab 54 Bertemu lagi
55
Bab 55 Aktivitas dikantor
56
Bab 56 Jesi dan Arman
57
Bab 57 Kegembiraan Arman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!