_____________________________________________
Pernikahan yang dijaga dan mampu bertahan dengan penuh kebahagiaan selama tujuh tahun lamanya harus kandas dengan sebuah penghianatan yang dilakukan oleh sang suami Heri. Kelakuan suaminya sudah merusak tatanan janji suci sebuah ikatan pernikahan. Sebuah penghianatan yang dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan sang istri.
Buliran air mata yang beningenetes membasahi pipi yang bersih dan mulus tanpa noda jerawat. Arvita menatap foto pernikahannya di dinding kamar utama. Kamar yang menjadi saksi bisu kisah percintaan dengan sang suami selama lebih dari tujuh tahun. Sakit menusuk dalam relung hati yang paling dalam. Kebahagiaan dan kegembiraan bersama sang suami sirna sudah berubah menjadi kekecewaan yang amat dalam akibat penghianatan yang dilakukan oleh Heri sang suami.
Ada gumpalan magma yang tertahan Entah dengan cara apa ia menyembur. Ada hati yang lembap di lembah penantian Menanti kapan ia menyatakan diri. Ada siksa begitu memikat di Hari Dilema menyertai antara menyata atau tidak. Ketakutan menjadi bayang-bayang mencekam Takut semua menodai walau ini suatu murni tanpa rekayasa tanpa paksaan ia muncul begitu saja tak punya sejarah selain karena perjumpaan. Aku harus bagaimana?Gelora ini semakin lama. Menyiksaku Wahai dikau ingin Menyimpannya walau di sekitar tak banyak Restu Tak ada kata Iya Mungkin juga Kamu Tapi entahlah aku hanya menduga. Engkau harus tahu aku sakit menahan gumpalan Ini Bisakah kau membisiku cara menyatakannya tanpa luka.
Sambil mengemas pakaian dan peralatan pribadi yang selama ini digunakan sehari-hari selama masih berumah tangga dengan Heri. Satu per satu pakaian dikeluarkan dari lemari dan dimasukkan dalam koper.
"Aku harus kuat, hidupku harus tetap berlanjut meski aku hidup tanpa suamiku.... Akan kubuktikan bahwa aku bisa bertahan dan bahagia tanpa seorang suami sekalipun! Iya demi putriku aku akan selalu membahagiakannya. Gumam Arvita duduk di tepi ranjang kamarnya"
Ahhhhh......
_____________________________________________
Tentang Reno
Pria tampan berusia 25 tahun yang selalu terlihat dingin seperti puncak gunung everest, macho dan stylis. Reno Sasongko lahir dan besar di kalangan kolomerat, keluarganya pemilik perusahaan Sasongko Grup yang mempunyai banyak anak perusahaan bergerak di bidang kontruksi, pertambangan dan perhotelan. Reno sendiri merupakan pewaris tunggal Sasongko grup yang didirikan oleh kakeknya. Orang tua Reno juga merupakan anak tunggal, sudah pasti semua aset dan warisan akan jatuh ke tangan Reno sebagai pewaris tunggal.
Malam itu keluarga reno berkumpul di meja makan, menjadi kebiasaan keluarga reno untuk makan malam bersama di mansion keluarga pratama. Malam itu hanya ada reno, papa dan mama reno, sedangkan opa reno sedang melakukan perjalanan ke tempat dulu opa Reno dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya. Opa Reno akan mengunjungi rumah masa kecilnya dan ziarah ke makam keluarganya.
"Ren, besok malam kita ada pertemuan dengan keluarga pemilik permata sahabat papa sejak SMP dulu. " Ucap papa reno diruang makan setelah menyelesaikan makannya
"Ada acara apa pa? " Jawab reno penuh tanda tanya
"Iya pa, memangnya ada acara apa pa? Biasanya acara penting kalo menyangkut sahabat papa itu? " Ucap mama Reno
"Tau aja mama ini, pokoknya besok kita ke rumah mereka jangan sampai tidak datang! " Ucap papa reno
"Reno ngikut aja pa, besok juga tidak ada acara ini. " Jawab reno
"Ya bagus ini baru anak papa, selalu nurut sama orang tua. " Balas Papa reno
"Ya baiklah mama juga ngikut aja, kemanapun papa pergi mama bakalan ikut. " Ucap mama reno
"Ciee... Yang gak bisa jauhan sama papa? " Ucap reno menggoda mamanya
"Apa sih Ren, makanya buruan kamu cari istri supaya ada yang ngikutin kemana-mana!" Seru mama Reno kepada anaknya
"Iya Ren, kamu itu dewasa sudah matang, buruan cari pendamping hidup dan berikan kami cucu-cucu yang lucu. " Sambung papa Reno dengan kekehannya
"Apasih pa ma, Reno msih belom mikirkan hal itu bukannya Renk ini gak laku tapi memang belom ada rencana buat nikah. " Jawab Reno
"Terserah kamu Ren, mama cuma bisa do'a in semoga kamu dapat pendamping hidup yang baik dan setia. "Harapan mama Reno
" Betul itu, carilah yang seperti mamamu ini cabtik, baik dan yang pasti selalu setia. " Jawab papi reno sambil melihat dan menggoda istrinya
"Papa ishh, apasih.. Mama jadi malu. " Jawab mama Reno tersipu malu
"Iya papa benar, istri aku harus seperti mamaku yang cantik ini. " Ucap Reno sambil menaikkan alisnya melihat mamanya
"Kalian ini, udah mama mau istirahat sudah malam juga besok mama mau ke tempat bude yuni mau mengembalikan tasnya yang kemarin mama pinjam buat contoh. " Ucap mama Reno berdiri membereskan piring di atas meja makan
"Reno mau ke kamar dulu ya Ma Pa, selamat malam selamat tidur semoga mimpi indah. "Ucap Reno sabil berlalu dari ruang makan menuju kamarnya di lantai dua
" Iya Ren, selamat malam. " Jawab mama dan papa Reno
Sepeninggal Reno, mama dan papa Reno masih berada di meja makan. Papa Reno belom beranjak dari tempat duduknya menunggu sang istri membereskan meja makannya setelah acara makan malam keluarga selesai. Sudah menjadi kebiasaan buat mama reno membereskan meja makan sendiri tanpa menyuruh ARTnya selesai acara makan malam.
"Pa, seingat mama sahabat papa itu punya anak perempuankan ya? " Tanya mama Reno sambil tangannya bergulat membereskan meja makan
"Iya ma, kenapa? Papa Reno bertanya-tanya
"Kayaknya anaknya seumuran deh sama Reno, gimana kalo kita jodohkan saja dia dengan anak kita Reno." Ucap mama Reno memberikan usul kepada papa Reno
Papa reno hanya mengangguk saja mendengar ucapan istrinya, dia jadi ingat dengan ucapan sahabatnya itu dulu tentang perjodohan anaknya di masa lampau. Pikirannya jadi penuh pertanyaan. Apa mungkin pertemuan besok dengan keluarga permata akan membahas perjodohan anaknya? Entahlah besok juga akan tau sendiri, yang penting anak dan istrinya bisa ikut di acara tersebut sesuai dengan harapan sahabatnya itu saat berbicara melalu telepon siang tadi membahas bisnis dan mengundangnya untuk makan malam di rumahnya.
"Iya besok kita akan tau sendiri gimana kedepannya. "Jawab papa Reno sambil memikirkan ucapan mama reni tadi
®©©®Kriiiinggg....®©©©®
Hari telah berganti, malam ini keluarga Reno menghadiri undangan pertemuan dengan keluarga permata. Keluarga Sasongko menghadiri jamuan makan malam dengan keluarga Permata. Keluarga Sasongko keluar dari kediamannya dengan menggunakan satu mobil keluarga tanpa sopir pribadi. Meskipun keluarga Sasongko sangat kaya dan termasuk keluarga konglomerat namun tidak pernah meninggalkan sebuah kesederhanaan dan tidak suka pamer kemewahan. Seperti waktu ini keluarga Sasongko tidak menggunakan sopir pribadi namun Reno sendiri yang mengemudikan mobil yang berpenumpang mama dan papanya. Mobil melesat dijalanan menuju kediaman keluarga permata yang berjarak sekitar setengah jam dari kediamannya. Lumayan deket masih satu kota dengan kediaman keluarga Sasongko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments