Bab 8 Kondisi Arvita

Dalam pernikahan tidak cukup bagi setiap pasangan hanya memodali diri dengan harta, modal paling utama ialah kesiapan mental, bagi para laki-laki harus menyiapkan mental menjadi seorang imam dalam memimpin rumah tangga, begitu halnya dengan yang perempuan siap menjadi makmum, bahkan siap mengoreksi kesalahan imam

"Mas, kamu mau kemana malam-malam begini? Pakaiannya rapi banget seperti mau kencan saja? " Ucap Arvita penuh selidik

       Heri dengan  kegugupannya menjawab, "ohh ini aku mau meeting sama clien sekalian makan malam di restaurant. " Dengan agak ter bata bata

"Gak biasanya meeting malem, semakin kesini semakin mencurigakan saja kamu mas. Batin Arvita penuh curiga"

"Yaudah hati-hati mas, pulang jangan kemaleman. "Jawab Arvita dengan sedikit senyum

" Syukurlah dia gak curiga kali ini. Batin Heri."

"Baiklah, nanti kalo kamu ngantuk tidurlah terlebih dahulu jangan menungguku. " Jawab Heri

"Kali ini aku biarkan kamu mas, siapa juga yang mau menunggumu lebih baik tidur lebih enak. batin Arvita"

"Iya mas, aku tidur duluan malem ini. " Jawab santai Arvita

Kemudian Heri segera berangkat menemui seseorang yang sudah menunggunya. Dia keluar dari kediamannya dengan menggunakan mobilnya. Dengan semangat dan perasaan gembira karena malam ini ia akan menyalurkan hasratnya kepada selingkuhannya. Selingkuhannya yang tidak lain yaitu Seli. Ya memang aneh si Heri, dirumah ada yang halal tapi yang dicari yang haram memang yang haram lebih enak pikirnya. Kurang lebih sumpah enam bulan terakhir ini Heri menjalin hubungan terlarang dengan Seli. Ya Seli selingkuhannya yang merupakan istri sang kolomengrat Reno Sasongko.

__________________________________________

Kondisi Arvita

Setelah perceraian dengan suaminya, Arvita tinggal dikontrakan sederhana dengan Rika putrinya. Selama menjadi istri Heri dia hanya seorang ibu rumah tangga. Sebelum menikah dengan Heri ia bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan namun setelah menikah ia tidak lagi bekerja karena disuruh oleh suaminya yang seorang pengusaha. Untuk menunjang kehidupan pasca perceraiannya dengan suaminya ia masih mengandalkan tabungannya dan untuk kehidupan putrinya masih ada tunjangan dari mantan suaminya.

"Aku harus segera mencari pekerjaan secepatnya, tabunganku makin menipis kalo tidak bekerja karena pemasukan juga tidak ada. Guman Arvita"

"Aku harus cari kerjaan yang jam kerjanya pagi sampai siang saja, kerena tidak mungkin aku meninggalkan Rika sendirian dirumah"

"Saat Rika bersekolah itu waktunya aku bekerja, jadi tidak khawatir nanti aku meninggalkan anakku. Gumam Arvita"

Putri Arvita dengan Heri termasuk anak yang cerdas dan selalu mengerti keadaan. Maka dari itu Arvita bersyukur karena putrinya bisa mengerti keadaan orang tuanya yang sudah tidak hidup bersama lagi. Sehingga Arvita tidak mengkhawatirkan kondisi mental dan psikis putrinya. Karena kondisi putrinya yang kelihatan baik-baik saja karena cuma hidup berdua saja dengan ibunya. Karena berbagai masalah dan kerenggangan hubungan ayahnya di akhir-akhir yang membuat putrinya tidak merasa kehilangan kasih sayang ayahnya. Cukup kasih sayang dari Arvita yang dibutuhkan saat ini.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, seperti rutinitas biasanya. Arvita mengantar anaknya ke sekolahnya menggunakan taxi. Sebenernya Arvita bisa saja naik sepeda motor atau mobil karena ia juga bisa mengemudikannya. Namun sepeda motor dan mobilnya sudah ia jual karena membutuhkan uang untuk menambah biaya kehidupannyakehidupannya. Setelah sampai di kontrakannya Arvita menghubungi sahabatnya, barangkali sahabatnya bisa memberikan info lowongan pekerjaan.

Tutt tuttt tutt

[Hallo Jesi, apakabar?"ucap Arvita kepada sahabatnya di seberang]

\[Hai Ar, kabar baik gimana denganmu? Udah lama gak ketemu. "Jawab Jesi dengan senang\]

\[Sama kabar baik juga, iya nih udah lama gak jalan bareng, nongkrong bareng sambil curhat-curhatan heehe, kangen ni beib? " Ucap Arvita sumirk\]

\[Iya beib sama, kalo gimana kalo kita ketemuan sekarang mumpung aku lagi cuti hari ini? "Ajakan Jesi\]

\[Oke kalo gitu, kita ketemuan di cafe biasa, ada yang aku mau omongin sama kamu Beib. " Balas Arvita dengan senang hati\]

\[Siap beib, aku siap-siap dulu bentar dan langsung berangkat kesana. "Ucap Jesi\]

\[Iya beib, sampai jumpa disana. " Balas Arvita\]

\[Oke!!"jawab Jesi singkat\]

Tit

Arvita mempunyai seorang sahabat dekat yang baik hati. Mereka bersahabat sejak zaman SD alias masih kanak-kanak. Sahabatnya ini adalah wanita karir di sebuah perusahaan yang terkemuka dj kota ini yang hidupnya mandiri. Sampai sekarang sahabat masih hidup sendiri. Dia mementingkan pekerjaan daripada memikirkan pasangan hidup. Parasnya yang cantik dan tubuhnya yang ideal banyak cowok yang mengaguminya bahkan banyak yang menyatakan cinta kepadanya sampai tak sedikit yang melamarnya namun tidak pernah ada tanggapan positif darinya. Prinsip hidupnya adalah bekerja dan berkarir.

Arvita dan Jesi sering kali mengobrol bahkan sampai tentang masalah pribadi mereka omongin. Tidak ada yang ditutupi. Diantara mereka berdua. Sahabat sejati bukanlah mereka yang memiliki banyak persamaan, tapi mereka yang memiliki pengertian terhadap setiap perbedaan. Kenalilah sahabat yang di samping kamu. Sahabat ialah yang mengulurkan pelukan ketika kamu terjatuh. Sahabat tak akan menghilang saat masalah datang, tapi menggandeng tanganmu dan menghadapinya bersama-sama.

Di Cafe

"Sudah lama beib nunggunya? " Tanya Jesi yang baru sampai di meja Arvita

"Baru aja ini, baru lihat menu juga, mau pesan Apa beib? " Jawab Arvita sedikit kaget

"Aku mau capucchino shake float sama kentang red sauce Chili aja. "Jawab Jesi

.

"Oke beib. " Jawab Arvita

Selang beberapa waktu, Arvita memesan makanan dan minuman meraka di kasir pelayanan. Beberapa saat kemudian pelayan datang mengantar pesanan mereka.

Sambil menikmati pasangannya

Jesi bertanya kepada Arvita: "Beib katanya tadi mau ada yang diomongin."

"Jadi gini beib, kamu ada info lowker gak?

Aku butuh pekerjaan soalnya. " Ucap Arvita

"Memangnya suami kamu tidak ngasih nafkah beib, apa suami kamu pelit kalo memang seperti itu kejadiannya mending kamu minta pisah aja sekian buat apa punya suami tapi tidak bertanggung jawab?" Ucap Jesi dengan lepas, memang sesuai prinsipnya hidup itu harus realistis perlu materi

Sejatinya memang Arvita belom bercerita tentang masalah rumah tangganya yang sudah hancur karena sebuah penghianatan yang dilakukan suaminya alias suaminya selingkuh dengan istri orang lain.

"Aku memang sudah berpisah dengan suamiku namun..... Menjeda ucapannya bukan seperti itu kejadiannya, kami berpisah karena suamiku berselingkuh dia berhianat dibelakangku bahkan dengan mata kepalaku sendiri dia melakukan adegan yang gak senonoh." Jawab Arvita dengan perasaan sedih dan kecewa

Kehidupan rumah tangga harmonis yang selalu didambakan harus berakhir setelah beberapa tahun bertahan karena sebuah penghianatan. Hidup telah mengajari saya bahwa kamu tidak dapat mengendalikan kesetiaan seseorang. Tidak peduli seberapa baik kamu kepada mereka, bukan berarti mereka akan memperlakukanmu sama. Tidak peduli seberapa besar artinya bagimu, bukan berarti mereka akan menghargai kamu sama. Kadang-kadang orang yang paling kamu cintai, berubah menjadi orang yang paling tidak bisa kamu percayai

Episodes
1 Bab 1 Ketahuan kamu
2 Bab 2 Tinggalkan aku
3 Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4 Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5 Bab 5 Perjodohan
6 Bab 6 awal pernikahan Reno
7 Bab 7 Harus kuat
8 Bab 8 Kondisi Arvita
9 Bab 9 Ketemu Sahabat
10 Bab 10 Time Zone
11 Bab 11 time zone 2
12 Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13 Bab 13 Bekerja
14 Bab 14 Hari pertama kerja
15 Bab 15 POV Arvita
16 Bab 16 POV Reno
17 Bab 17 Di bandara
18 Bab 18 pertemuan tidak terduga
19 Bab 17 Di bandara
20 Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21 Bab 21 SAH juga
22 Bab 21 SAH juga
23 Bab 22 Tidur seranjang
24 Bab 23 Di kamar
25 Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26 Bab 26 Kepo Jesi
27 Bab 27 Kedatanga mantan istri
28 Bab 28 Mencoba romantis
29 Bab 29 perseteruan diruang CEO
30 Bab 30 Menenangkan
31 Bab 31 Kepribadian Reno
32 Bab 32 Penghasutan dan Drama
33 Bab 33 kedustaan
34 Bab 34 Habis meeting
35 Bab 35 Bikin anak
36 Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37 Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38 Bab 38 Kemarahan papa Reno
39 Bab 39 Bertemu mertua
40 Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41 Bab 41 Makan dipinggirang
42 Bab 42 Cemburu
43 Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44 Bab 44 Lanjut ronde 2
45 Bab 45 Rutinitas
46 Bab 46 ngobrol di telepon
47 Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48 Bab 48 Gosip mulai menyebar
49 Bab 49 Gosip mulai berkembang
50 Bab 50 Cecar orang tua Seli
51 Bab 51 Publikasi
52 Bab 52 Persiapan makan malam
53 Bab 53 Makan malam bersama
54 Bab 54 Bertemu lagi
55 Bab 55 Aktivitas dikantor
56 Bab 56 Jesi dan Arman
57 Bab 57 Kegembiraan Arman
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Ketahuan kamu
2
Bab 2 Tinggalkan aku
3
Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4
Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5
Bab 5 Perjodohan
6
Bab 6 awal pernikahan Reno
7
Bab 7 Harus kuat
8
Bab 8 Kondisi Arvita
9
Bab 9 Ketemu Sahabat
10
Bab 10 Time Zone
11
Bab 11 time zone 2
12
Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13
Bab 13 Bekerja
14
Bab 14 Hari pertama kerja
15
Bab 15 POV Arvita
16
Bab 16 POV Reno
17
Bab 17 Di bandara
18
Bab 18 pertemuan tidak terduga
19
Bab 17 Di bandara
20
Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21
Bab 21 SAH juga
22
Bab 21 SAH juga
23
Bab 22 Tidur seranjang
24
Bab 23 Di kamar
25
Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26
Bab 26 Kepo Jesi
27
Bab 27 Kedatanga mantan istri
28
Bab 28 Mencoba romantis
29
Bab 29 perseteruan diruang CEO
30
Bab 30 Menenangkan
31
Bab 31 Kepribadian Reno
32
Bab 32 Penghasutan dan Drama
33
Bab 33 kedustaan
34
Bab 34 Habis meeting
35
Bab 35 Bikin anak
36
Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37
Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38
Bab 38 Kemarahan papa Reno
39
Bab 39 Bertemu mertua
40
Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41
Bab 41 Makan dipinggirang
42
Bab 42 Cemburu
43
Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44
Bab 44 Lanjut ronde 2
45
Bab 45 Rutinitas
46
Bab 46 ngobrol di telepon
47
Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48
Bab 48 Gosip mulai menyebar
49
Bab 49 Gosip mulai berkembang
50
Bab 50 Cecar orang tua Seli
51
Bab 51 Publikasi
52
Bab 52 Persiapan makan malam
53
Bab 53 Makan malam bersama
54
Bab 54 Bertemu lagi
55
Bab 55 Aktivitas dikantor
56
Bab 56 Jesi dan Arman
57
Bab 57 Kegembiraan Arman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!