Bab 10 Time Zone

Jesi memberikan tisu dan berdiri mengusap punggung sahabatnya untuk sekedar memberikan kekuatan dan dukungan

"Beib aku gak tau mau ngomong apa... Cuma minta kamu untuk bersabar dan tetap harus semangat untuk bangkit lagi seperti seorang Arvita yang dulu aku kenal. Wanita tangguh dan selalu ceria" Ucap Jesi memberikan semangat kepada Arvita

"Makasih beib, kau emang sahabat terbaikku... Disaat aku bingung harus berkeluarga kesah dengan siapa kamu selalu hadir di hidupku, aku tidak punya siapa-siapa lagi bahkan orang tua saja tak punya, hanya ada putriku yang yang jadi penguat untukku saat ini hihik. " Kata Arvita tersedu sedu

"Sudahlah, kamu jangan bersedih lagi ada aku beib yang selalu setia setiap saat untuk menghiburmu... Kitakan bestie jadi jangan merasa sendirian ya. Yasudah kalo gitu kita lupakan sejenak masalahmu itu aku akan ngajakin kamu ke mall gimana akun traktir kali ini," Ajak Jesi memberikan usulan supaya Arvita bisa mulai bangkit dan melupakan masalahnya yangenyakitkan

"Boleh... Tapi aku ajak putriku ya kita jemput dulu dia di sekolahnya gimana? " Tanya Arvita menyetujui usulan sahabatnya

"Tentu beib, apapun yang membuat kamu bahagia. " Jawab Jesi senang

Arvita dan Jesi menghabiskan makanan yang mereka pesan tadi. Setelah itu mereka keluar dari cafe. Dengan menggunakan mobil milik Jesi, mereka mengemudi menuju sekolah Rika anaknya Arvita untuk menjemputnya dan mengajaknya berjalan-jalan ke mall untuk menghibur diri.

Alunan musik di dalam mobil merelaksasi otak Arvita, ia menikmati dan melupakan sejenak masalah yang memekik hidupnya. Tak terasa mobil melaju membelah jalanan dan pada akhirnya sampailah di depan sekolah Roka. Setelah sampai di depan sekolah Rika. Arvita turun dari mobil dan segera masuk ke dalam sekolah untuk mencari keberadaan Rika. Karena belom jam pulang sekolah maka Arvita harus meminta ijin pada pihak sekolah dulu. Dengan memberikan alasan yang masuk akal pihak sekolah memberikan ijin kepada Rika untuk pulang lebih awal. Tentu saja Rika merasa senang karena dijemput oleh mamanya. Apalagi dia akan diajak jalan ke mall oleh mamanya dan tante Jesi.

"Beib kamu tunggu disini aja ya aku yang turun jemput anakku di dalam, " Ucap Arvita pada jesi saat hendak turun dari mobil

"Iya oke Beib, santai aja aku tunggu disini, lagian aku mau angkat telpon dulu dari bos, " Jawab Jesi sambil mengeluarkan HPnya

  "Aiss... kebiasaan ni orang gak tau apa ini hari libur, ganggu saja. Gumam Jesi melihat siapa yang menghubunginya. "

  Jesi mengangkat panggilan di teleponnya

[Iya hallo selamat siang tuan Reno yang terhormat, ada yang bisa saya bantu? Kalo tidak penting jangan ganggu dulu ini hari libur kenapa masih ganggu aja. Tanya Jesi kepada bosnya di kantor, iya yang meneleponnya Reno atasan sekaligus CEO tempat Jesi bekerja. ]

[Ishh...aku butuh asisten baru secepatnya asisten yang lama aku pecat, pokoknya cari penggantinya yang tidak neko-neko dan mau bekerja dengan baik aku tunggu secepatnya besok sudah harus dapat. Jawab Reno dengan tegas dan langsung menutup sambungan teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Jesi.

Tutt

"Ampun ini orang seenaknya aja nyuruh buat nyari orang yang kopenten kaya nyari nasi uduk aja sehari harus ada. Gerutu Jesi setelah menerima panggilan dari bosnya"

Setelah beberapa saat

Arvita dan Rika putrinya keluar dari gedung sekolahnya rika

"Kenapa beib, kok mukanya ditekuk begitu? " Tanya Arvita yang melihat sahabatnya cemberut seperti menahan BAB selama 3 hari wkwkwk

Sementara itu Rika pamit untuk jajan dulu di halaman sekolahnya

" Ini ni dapat telepon dari tuan arogant alias manusia kutub yang menjengkelkan seenak jidatnya kalo nyuruh orang. "Jawab Jesi ngedumel sambil manyun dan melotot

" Ohh ya ampun Jesi kamu terlihat lucu sekali kalo lagi kesel, emang siapa sih tuan arogant alias manusia kutub yang menjengkelkan itu? "Tanya Arvita penasaran

" Dia itu bos aku, yang punya perusahaan tempatku bekerja. "Jawab Jesi masih dengan wajah keselnya karena masih bad mood

" Keren banget kamu beib kenal sama atasan kamu pemilik perusahaan lagi. " Ucap Arvita dengan senyuman

"Ya jelas kenal masa gak kenal sama kerabat sendiri, perusahaan tempat bekerja itu milik keluarga sasongko masih saudara sama kakekku. " Jawab Jesi masih cemberur

"Ya ampun beib, ternyata kamu punya keluarga sultan juga? " Ucap Arvita

"Ya begitulah beib." Jawab Jesi yang tidak membanggakan keluarganya

"Kalo gitu bisa dong ngasih kerjaan buat aku, aku lagi butuh banget nih Tabunganku makin nipis buat hidup sehari hari aku belom ada pemasukan. 'Ucap Arvita memohon barangkali ada lowongan kerja di tempat Jesi bekerja

"Wahh, kebetulan banget beib, barusan manusia kutub menelepon butuh asisten pribadi di kantornya karena asisten sebelumnya dipecat, kamu mau gak kerja jadi asisten bos? " Tanya Jesi menawarkan pekerjaan dari bosnya kepada Arvita sahabatnya

"Boleh deh jadi asisten bos, yang penting bisa bekerja dan ada pemasukan untuk biaya hidup sehari hari. " Ucap Arvita senang karena dapat lowker dari sahabatnya apalagi jabatannya lumayan tinggi

"Aku yakin kamu bisa bekerja dengan baik beib, latar belakang pendidikan kamu juga memenuhi syarat, kalo gitu besok kamu mulai bekerja ya, besok aku jemput pagi pagi setelah mengantar Rika langsung kita ke kantorku. " Jawab Jesi

"Kok secepat itu sih beib, aku belom ada persiapan sama sekali, dari pakaian kerja sama persyaratan yang dibutuhin aku sama sekali belom ada persiapan? " Jawab Arvita dengan lesu

"Kamu tenang aja ya beib, persyaratan gak usah kamu pikirin yang penting kamu berangkat aja besok untuk pakaian nanti kita cari di mall sekalian oke, " Ucap Jesi menenangkan sahabatnya supaya tidak panik sambil mengangkat jempolnya

"Iya beib, aku ngikut aja kamu, aku seneng akhirnya dapat pekerjaan juga, " Jawab Arvita dengan senyuman yang merekah

Mengobrol dengan sahabatnya memunculkan perasaan bahagia dan membuat mood jadi baik. Sebenarnya mereka yang tidak sadar, bahwa kebahagiaan mereka berada dalam hati mereka sendiri. Bahagia itu diciptakan, bukan dicari. Mengapa kita sibuk mencari kebahagiaan, sedangkan kita sendirilah yang harus menciptakan kebahagiaan itu. Kebahagiaan muncul ketika kita mampu bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Perasaan bahagia seakan terus menerus terpancar dalam kehidupan kita, karna kita mampu membuat hidup lebih berwarna. Warna warni hidup bukanlah melulu tentang rasa bahagia, namun juga rasa sedih. Tinggal bagaimana kita menyikapi bagaimana melewati rasa sedih sebagai sumber kebahagiaan. Kebahagiaan terwujud jika kita mampu berfikir bahwa rasa sedih merupakan sesuatu yang sementara. Setelah ada rasa sedih, pasti akan ada kebahagiaan. 

"Iya udah yukk, kita berangkat sekarang ke mallnya. Kamu panggi deh Rika supaya cepet jajannya! " Ucap Jesi

"Iya siap beib, yuk kita berangkat" Jawab Arvita dengan senang

Entah bagaimana jika saat bersama dengan sahabatnya itu perasaan hati Arvita selalu bahagia walaupun hanya sekedar mengobrol apalagi sampai quality time bareng. Perasaan senang dan bahagia merupakan kondisi yang sedang menimpanya setelah terjadinya kehancuran rumah tangganya.

Mereka bertiga masuk ke dalam mobil Jesi. Segera mobil itu melaju ke jalan menuju salah satu mall yang ada di kota itu. Setelah beberapa menit, sampailah mereka di dalam basemant parkiran mall. Mereka bertiga turun dari mall tempat pertama yang mereka datangi ialah toko pakaian. Arvita ingin membeli baju buat bekerja esok hari.

"Beib kita beli baju dulu buat besok aku kerja ya. " Ajak Arvita

"Iya yukk kita shoping... " Jawab Jesi dengan senang

"Ma, aku mau es krim vanila sama kacang coklat. " Ucap Rika

"Iya sayang, nanti kita beli eskrim sama coklatnya. " Jawab Arvita sambil menggandeng putrinya

"Habis itu kita langsung ke Timezone yukk, nanti tante temenin Rika buat maen apapun yang Rika mau gimana? " Tanya Jesi pada Rika sambil mengusap rambutnya

"Mau mau tante, nanti aku mau main mandi bola sama mesin capit boneka ya tante yang cantik. " Jawab Rika dengan girangnya

"Iya nanti tante Jesi sama mama Arvita bakal nemenin Rika maen sampe puas. " Sambung Jesi

Brukk

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 Ketahuan kamu
2 Bab 2 Tinggalkan aku
3 Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4 Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5 Bab 5 Perjodohan
6 Bab 6 awal pernikahan Reno
7 Bab 7 Harus kuat
8 Bab 8 Kondisi Arvita
9 Bab 9 Ketemu Sahabat
10 Bab 10 Time Zone
11 Bab 11 time zone 2
12 Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13 Bab 13 Bekerja
14 Bab 14 Hari pertama kerja
15 Bab 15 POV Arvita
16 Bab 16 POV Reno
17 Bab 17 Di bandara
18 Bab 18 pertemuan tidak terduga
19 Bab 17 Di bandara
20 Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21 Bab 21 SAH juga
22 Bab 21 SAH juga
23 Bab 22 Tidur seranjang
24 Bab 23 Di kamar
25 Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26 Bab 26 Kepo Jesi
27 Bab 27 Kedatanga mantan istri
28 Bab 28 Mencoba romantis
29 Bab 29 perseteruan diruang CEO
30 Bab 30 Menenangkan
31 Bab 31 Kepribadian Reno
32 Bab 32 Penghasutan dan Drama
33 Bab 33 kedustaan
34 Bab 34 Habis meeting
35 Bab 35 Bikin anak
36 Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37 Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38 Bab 38 Kemarahan papa Reno
39 Bab 39 Bertemu mertua
40 Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41 Bab 41 Makan dipinggirang
42 Bab 42 Cemburu
43 Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44 Bab 44 Lanjut ronde 2
45 Bab 45 Rutinitas
46 Bab 46 ngobrol di telepon
47 Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48 Bab 48 Gosip mulai menyebar
49 Bab 49 Gosip mulai berkembang
50 Bab 50 Cecar orang tua Seli
51 Bab 51 Publikasi
52 Bab 52 Persiapan makan malam
53 Bab 53 Makan malam bersama
54 Bab 54 Bertemu lagi
55 Bab 55 Aktivitas dikantor
56 Bab 56 Jesi dan Arman
57 Bab 57 Kegembiraan Arman
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Ketahuan kamu
2
Bab 2 Tinggalkan aku
3
Bab 3 Tentang Arvita Yunisari
4
Bab 4 Tentang Reno Sasongko
5
Bab 5 Perjodohan
6
Bab 6 awal pernikahan Reno
7
Bab 7 Harus kuat
8
Bab 8 Kondisi Arvita
9
Bab 9 Ketemu Sahabat
10
Bab 10 Time Zone
11
Bab 11 time zone 2
12
Bab 12 Kehidupan Reno pasca perpisahan
13
Bab 13 Bekerja
14
Bab 14 Hari pertama kerja
15
Bab 15 POV Arvita
16
Bab 16 POV Reno
17
Bab 17 Di bandara
18
Bab 18 pertemuan tidak terduga
19
Bab 17 Di bandara
20
Bab 18 Pertemuan tidak terduga
21
Bab 21 SAH juga
22
Bab 21 SAH juga
23
Bab 22 Tidur seranjang
24
Bab 23 Di kamar
25
Bab 25 Ke kantor dengan status baru
26
Bab 26 Kepo Jesi
27
Bab 27 Kedatanga mantan istri
28
Bab 28 Mencoba romantis
29
Bab 29 perseteruan diruang CEO
30
Bab 30 Menenangkan
31
Bab 31 Kepribadian Reno
32
Bab 32 Penghasutan dan Drama
33
Bab 33 kedustaan
34
Bab 34 Habis meeting
35
Bab 35 Bikin anak
36
Bab 36 Terungkapnya sifat seli
37
Bab 37 Baju baru di rumah Reno
38
Bab 38 Kemarahan papa Reno
39
Bab 39 Bertemu mertua
40
Bab 40 Kelicikan Seli dan heri
41
Bab 41 Makan dipinggirang
42
Bab 42 Cemburu
43
Bab 43 olah raga malam, malam pertama
44
Bab 44 Lanjut ronde 2
45
Bab 45 Rutinitas
46
Bab 46 ngobrol di telepon
47
Bab 47 kemarahan Mama papa Reno
48
Bab 48 Gosip mulai menyebar
49
Bab 49 Gosip mulai berkembang
50
Bab 50 Cecar orang tua Seli
51
Bab 51 Publikasi
52
Bab 52 Persiapan makan malam
53
Bab 53 Makan malam bersama
54
Bab 54 Bertemu lagi
55
Bab 55 Aktivitas dikantor
56
Bab 56 Jesi dan Arman
57
Bab 57 Kegembiraan Arman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!