Hari ini adalah hari pertamaku bekerja. Beruntung sekali aku mempunyai sahabat yang baik seperti Jesi. Disaat diriku merasa susah maupun senang dia selalu ada untukku. Aku berangkat menuju tempat kerjaku bersama dengan sahabatku. Kami berdua berangkat menggunakan mobil sahabatku. Banyakan obrolan yang dilakukan dengannya cukup mengurangi rasa gugup ku. Entah mengapa aku merasa sangat gugup sekali hari ini disaat akan berangkat bekerja. Mungkin karena aku selama menjalin hubungan dengan mantan suamiku sebelumnya aku tidak pernah berkerja. Apalagi memikirkan posisi yang akan aku tempati saat ini yaitu sebagai asisten pribadi CEO perusahaan. Namun aku tetap percaya diri bahwa aku mampu untuk menempati posisi itu.
Kami berdua tiba di depan kantor tempatku akan bekerja. Di dalam gedung semua mata yang berpapasan denganku melihatnya dengan tatapan yang entah bagaimana. Itu membuatku merasa tak nyaman. Aku berjalan sambil melirik kana dan kiri. Aku sedikit mengagumi desain dalam kantor ini. Kebetulan ruangan CEO ada di lantai paling atas. Karena Jesi termasuk orang penting di perusahaan ini jadi aku hanya mengikutinya menggunakan lift khusus petinggi.
Aku merasa tak nyaman, jadi aku berbisik pada sahabatku "Beib ada apa denganku, apakah ada yang salah atau penampilanku"
" Tidak kok, justru kamu terlihat cantik dan anggun berpenampilan seperti itu, jangan sampai si manusia kutu terpesona sama kamu bisa berabe nanti kamu di cap pelakor. "Bisik Jesi
Aku hanya mengangguk saja karena rasa gugup ku masih ada
Pintu diketuk
Cek lek
Aku tertegun sejenak karena melihat pria yang ada di depanku saat ini. Rasa gugupku bertambah berkali kali lipat. Aku mencoba sekuat tenaga untuk bersikap biasa dan tenang. Pria yang istrinya berselingkuh dengan mantan suamiku dan kami berdua yang memergokinya secara langsung. Yang ternyata pria itu yang akan menjadi atasanku saat ini. Entah takdir apa hingga kita dipertemukan kembali yang statusnya akan menjadi seorang atasan dan bawahan dalam hubungan kerja.
Pria ini terlihat sangat dingin dan datar tapi tidak mengurangi ketampanannya. Pokoknya aku pikir pria ini penampilannya terlihat sempurna.
"Apa dia tidak ingat ya denganku, entahlah itu gak penting juga. Batin ku mencoba tetap tenang. "
Saat itu sahabatku yang ngomong sedangkan aku hanya diam saja dan memerhatikan perbincangan mereka.
Sedangkan aku mengikuti apa yang dilakukan oleh sahabatku itu. Dalam pikiranku masih berkecamuk memikirkan banyak hal apalagi saat sudah bertemu dengan pria yang merupakan bosnya itu pemilik perusahaan tempatku bekerja saat ini. Aku berjalan mengekor Jesi menuju ruangan tempatku bekerja.
Aku masih merasakan sangat gugup sekali, jantungku tak hentinya berdegup kencang tak tau apa yang sedang aku asakan saat ini. Salah satu penyebab utama rasa gugup adalah ketiadaan rasa percaya diri. Tidak percaya bahwa kita mampu dan menguasai apa yang akan kita sampaikan. Tidak yakin bahwa audiens akan menyimak dan tertarik dengan apa yang akan kita sampaikan. Aku tak mengira bakal bertemu dengan pria itu lagi. Bahkan aku akan setiap hari bakal melihatnya dan berinteraksi dengannya. Seorang suami yang istrinya berselingkuh sampai berbuat yang lebih dari itu bersama mantan suamiku. Aku berpikir kurangnya apa pria/bosnya itu sampai istrinya bisa selingkuh dengan mantan suaminya. Yang aku pikirkan pria itu terlihat berkelas pokoknya perfect alias sempurna. Meskipun terlihat dingin tapi tidak mengurangi ketampanannya.
Sahabatku menjelaskan panjang lebar apa saja tugas dari seorang asisten CEO dan apa saja yang harus dilakukan saat sedang bersama atasannya nanti.
Namun yang terjadi denganku tidak mendengar ucapan dari sahabatku karena pikiranku sedang berkecamuk memikirkan pertemuannya kembali dengan pria itu yang ternyata orang yang akan menjadi bosnya.
Aku tersadar saat sahabatku selesai berbicara. Dan kemudian kami berdua berbincang sedikit dan diakhiri dengan pelukan.
Dan saat kami berpelukan ada suara dehemen dari seseorang
Khemm
, ya seseorang itu adalah atasan mereka
"Kenapa ini dengan jantungku, setiap bertatapan dengannya rasanya seperti ini. Batinku"
Obrolan terjadi antara sahabatku dengan atasan kami
Sejenak aku dapat melihat wajah kekesalan sahabatku itu dan kemudian aku menatap bos ku yang mulai mengajakku berbicara
Dup dup dup
"Aku harus meriksa kan kesehatan jantungku mungkin. Batinku. "
Kami berbicara selayaknya atasan dan bawahan dengan bahasa yang formal. Dan dia mengatakan pernah bertemu denganku. Tetu saja aku ingat pertemuan kami itu. Namun yang aku tidak duga ialah dia sebagai atasanku sekarang dan pemilik perusahan tempatku bekerja.
Deg
" Ternyata dia masih ingat, buktinya ada rasa penasaran. Batinku tersenyum lalu menundukkan kepalaku. "
Memang bener apa yang dikatakan oleh sahabatku. Bahwa bosnya itu sangat menyebalkan. Sedikit aku mengetahui sifatnya saat kami berdua berbincang satu sama lain.
"Memang agak nyebelin sepertinya, udah mulai keluar sifat aslinya. Batinku"
Memang aku akui bahwa saat berbicara dengan atas aku harus mempunyai stok kesabaran yang tinggi. Lantas saja sahabatku selalu terlihat kesal saat berhubungan dengan orang ini. Sifat arogan dan dinginnya mendominasi wajahnya dan ucapannya. Aku sendiri dibikin sedikit kesal. Tapi sebisa mungkin aku tidak memperlihatkannya. Yang aku ingat dia itu sekarang adalah atasannya dan harus selalu dihormati dan perintahnya haris dituruti jika menyangkut pekerjaan.
Tetapi di samping sikapnya yang menyebalkan aku sedikit mengagumi sosok itu. Sosok pria yang menjadi atasanku itu. Dia terlihat sempurna secara penampilan menurutku. Wajahnya terlihat tampan. Ada sedikit jambang yang membuat menarik untuk ditatao.
Mulai saat ini aku harus bekerja dengan giat. Disamping untuk menuhi kebutuhanku aku juga harus menjamin putriku untuk masa depannya. Kebahagian putriku menjadi nomor satu buatku untuk saat ini. Dalam hatiku selalu berdo'a semoga kedepannya aku selalu diberikan kebahagiaan dan dijauhkan dari orang orang iri dan munafik.
Ada juga orang yang menganggap bahwa sumber kebahagiaan itu adalah pangkat dan atau jabatan. Atas dasar keyakinannya itu, maka dikejarlah posisi itu, apapun yang harus dilakukan. Kita melihat seseorang yang melakukan apa saja agar berhasil menempati posisi atau jabatan tertentu. Sekalipun harus mengeluarkan uang berapapun jumlahnya, berkonsultasi ke mana saja, dari yang rasional hingga yang tidak masuk akal semuanya dijalani demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Selain yang digambarkan tersebut, ada juga orang yang mengira bahwa kebahagiaan itu berada di keindahan tubuh belaka. Seseorang akan merasa bahagia ketika kelah mendapatkan jodoh yang cantik dan atau tampan. Apapun resiko dikejarnya, agar yang dicita-citakan itu tercapai. Dianggapnya, hidup harus meraih kebahagiaan, dan kebahagiaan harus dikejar hingga berhasil. Ketika kebahagiaan dibayangkan berada pada isteri cantik atau suami tampan, maka itulah yang diperjuangkan.
Bersambung lagi......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments