"Iya silakan gugat cerai, aku tunggu surat panggilannya dan mulai saat ini Saya Heri Winanto men talak tiga Arvita Yunisari kau bukan lagi istriku dan selanjutnya segera kemasi barangmu untuk meniggalkan rumah! " Nyalang Heri dengan nada membentak
"Oke.. Aku akan pergi, gak sudi hidup dengan penghianat sepertimu...tapi ingat aku akan bawa Rika bersamaku. "Jawab Arvita berusaha tetap tegar namun sambil menahan air matanya supaya tidak keluar
Setelah itu Arvita langsung keluar dari kamar hotel tersebut dengan perasaan marah, kecewa bahkan sedih bersatu didalam hatinya. Namun ia tetap berusaha untuk tetap tegar menghadapi semuanya. Di dalam hatinya ia berjanji untuk membalas semua perbuatan atas penghianatan yang dialaminya.
Disisi lain pemuda yang masuk bersama Arvita hanya diam menatap Seli sang wanita yang bersama Heri tadi. Wanita tersebut tidak lain tidak bukan adalah istri dari pemuda tersebut. Pemuda tadi berdiri tegap dihadapan Heri dan Seli dengan tatapan tajam penuh kebencian dan amarah kepada Seli.
"Dasar jalang pelacur..." Menghentikan sebentar ucapannya sambil mengatur nafasnya "Mulai hari ini saya Reno sasongko memberikan talak tiga kepadamu Seli herlini, saat ini kamu bukan istriku. " Ucap pemuda yang bernama Reno dengan tegas
Setelah mengatakan menceraikan istrinya kemudian Reno bergegas keluar kamar hotel meninggalkan pasangan mesum tersebut dengan perasaan penuh amarah dan kebencian. Rumah tangganya yang dibangun tiga tahun silam harus runtuh saat ini karena sebuah penghianatan istrinya. Meskipun rumah tangganya dibangun atas perjodohan namun selama ini Reno mencoba untuk setia dan berusaha mencintai istrinya. Namun berbeda dengan Reno, Seli sang istri tidak pernah mau menerima Reno sebagai suaminya. Seli sering menyibukkan diri di luar mencari kehangatan diluar dan tidak pernah
memperdulikan keberadaan suaminya.
Meskipun Reno selama menjalin pernikahannya merasa tidak pernah di anggap namun ia tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk menceraikan istrinya karena selama ini Seli tidak pernah ketahuan bermain di belakang dengan orang lain. Reno memberikan kebebasan kepada sang istri karena menurutnya itu adalah sebuah kebahagiaan yang diinginkan oleh istrinya. Sifat Seli yang mandiri dan keras kepala salah satu sebab Reno memberikan kebebasan kepada sang istri. Tetapi sebelum itu ian akan bersandiwara terlebih dahulu di depan keluarganya bahwa hubungannya dengan Seli terlihat baik-baik saja sambil memikirkan waktu yang tepat untuk mengungkapkan kebenarannya.
"Kenapa kau menghianatiku Seli, meskipun kita tidak saling mencintai tapi setidaknya kamu menghormatiku sebagai suamimu yang sah...apa yang akan aku katakan kepada keluarga kita kalo kita sudah bercerai." Gumam Reno keluar dari hotel tersebut
Reno mengemudikan mobilnya menuju rumah rahasianya yang ia beli tanpa sepengetahuan istrinya Seli. Rumah itu adalah rumah kedua Reno setelah rumah utamanya yang ia tinggali bersama sang istri Seli. Rumah itu digunakan oleh Reno untuk memenangkan diri saat ia sedang ada masalah baik berhubungan dengan kerjaannya maupun kehidupan rumah tangganya.
Reno mengemudikan mobilnya meyusuri jalanan pinggir kota menuju rumahnya. Disepanjang jalan, otaknya berputar memikirkan tanggapan kedua orang tuanya dan kedua mertuanya.
"Shitt...Apa kau tak pernah memikirkan gimana tanggapan orang tua kita Seli, aku bertahan selama ini hanya karena aku memikirkan perasaan kedua orang tuaku dan orang tuamu namun ternyata pikiranmu lebih picik dari yang aku duga Seli. Gumam Reno sambil tangannya memegang erat kemudi"
Entahlah gimana tanggapan orang tuaku jika tau masalah ini? Bagaimana jika sampai syok mendengar berita ini dan akan mempengaruhi kesehatannya? Dan bagaimana sikap kedua orang tua Seli jika tau anaknya menghianati suaminya? Apapun yang terjadi Reno akan jujur tentang kondisi pernikahannya kepada orangtuanya.
Mobil sampai di depan rumah tujuannya. Reno berjalan masuk kedalam rumah.
Brakk
Suara pintu ditutup dengan kasar. Reno menuju kamarnya dan masuk ke kamar mandi. Ia mandi dibawah guyuran air shower guna mendinginkan otaknya yang sedang tidak baik-baik saja guna memikirkan langkah selanjutnya menghadapi kehidupannya. Bagaimanapun akhirnya Reno harus tetap melanjutkan hidupnya untuk mendapatkan kebahagiannya kelak.
Setelah dirasa cukup segar, Reno keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk melingkar dibawah perutnya. Ia memakai pakaian santai kaos dan celana kolornya. Kemudian menuju ranjangnya yang berukuran king size. Ia merebahkan tubuhnya untuk beristirahat sejenak menenangkan pikirannya.
Beberapa menit kemudian matanya terpejam dan akhirnya tertidur pulas karena sangking lelahnya. Setelah sekitar beberapa jam tertidur Reno kebangun dengan kondisi lebih segar dari sebelum ia tidur. Waktu sudah sore hari menunjukkan pukul empat. Reno berjalan kekamar mandi sekedar kencing dan membasuh mukanya.
_____________________________________________
Arvita keluar dari hotel dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Ia meraih ponselnya dan segera order ojol untuk kembali ke rumahnya. Setelah beberapa saat ojol telah sampai didepannya. Arvita segera naik ojol menuju rumahnya.
Disepanjang jalan Arvita menahan tangisnya supaya tidak kelihatan oleh orang lain.
"Kenapa kamu menghianati ku mas, kamu tega sama aku dan Rika. Ucapanmu selama ini hanyalah ilusi belaka untuk menutupi kebohonganmu, kamu jahat mas... Jahat."
"Apa kurangnya aku mas, selama ini aku berusaha untuk selalu menuruti sesuai kemauan kamu, ternyata aku salah selama ini, aku pikir kamu adalah lelaki sejati yang ditakdirkan untukku, memimpin rumah tangga ku dan sebagai ayah yang baik bagi anakku, ternyata kamu tidak beda dengan ular yang mengendus dibawah kaki seekor keledai yang lagi tidur"
"Sungguh aku tak habis pikir dengan kelakuanmu mas, selama ini aku pikir kamu itu lelaki yang baik dan bertanggung jawab, hatiku sakit sekali menyaksikan kelakuanmu bersama wanita lain, sungguh perih rasanya, aku bener bener kecewa sama kamu mas."
"Tapi semua ini sudah terjadi, aku tidak boleh terlalu lama terpuruk dengan kondisi ini, aku harus bangkit demi Rika anakku dan demi kehidupan selanjutnya untuk memperoleh kebahagiaanku nanti di kemudian hari, aku akan balas semua kelakuanmu mas, bukan dengan balasan untuk menjatuhkanmu, tetapi dengan balasan kebahagiaanku sendiri nanti, kita lihat saja nanti bagaimana akhirnya" Batin Arvita menyemangati dirinya
Beberapa saat kemudian sampailah Arvita di kediamannya. Rumah yang selama ini di penuhi kebahagiaan bersama keluarga kecilnya. Hidup dengan damai sebelum penghianatan suaminya terungkap. Arvita masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk memejamkan matanya sebentar. Namun setelah beberapa lama matanya tidak bisa terpejam. Terlalu banyak masalah yang dipikirkan jadi susah untuk tidur.
"Mungkin aku harus minum dingin dulu, supaya pikiranku agak tenang. " Gumam Arvita
Arvita bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air dingin di dalam kulkas. Setelah minum air dingin ia kembali kemarnya dan berbaring lagi di kasurnya. Setelah beberapa saat akhirnya ia tertidur lelap sampai ke alam mimpi..
Tututtututut
Bersambung lagi kawan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments