Setelah menyelesaikan obrolan dengan mamanya melalui sambungan telepon. Reno beranjak masuk kedalam kamarnya. Kemudian ia mandi untuk menyegarkan badannya dan mendinginkan pikirannya. Setelah menyelesaikan ritual mandinya Reno berbaring di ranjangnya untuk sejenak istirahat. Tetapi saat mau memejamkan matanya ia merasakan lapar pada perutnya. Kemudian ia beranjak dari kasurnya dan berniat untuk keluar mencari makan, karena dirumah pribadinya ia tidak mengerjakan asisten rumah tangga. Reno hanya menyuruh orang tiga hari sekali untuk sekedar bersih-bersih rumah. Reno berniat mengunjungi sebuah cafe yang tak Jauh dari kediamannya.
Reno berjalan kedalam cafe sambil memainkan ponselnya. Tanpa sadar ia bersenggolan dengan seorang wanita. Wanita yang begitu ia kenal dan sudah memberikan luka dihatinya. Wanita yang membuat permasalahan di kehidupan Reno.
Brukk
"Kamu....? " Ucap Renk dan Seli bersamaan
Ya wanita itu adalah Seli, mantan istri Reno yang proses perceraiannya masih berlangsung di pengadilan karena masalah harta gono gini.
"Kebetulan ketemu disini, tak perlu gue menghubunginya. Gumam Reno dalam hati"
"Ehh mas, aku mau rumah itu jadi milikku" Ucap Seli tanpa beban
Hanya tatapan tajam dan dingin yang diperlihatkan oleh Reno.
"Terserah mau lu apa, kita bicara sebentar didalam jangan disini. " Ucap Reno datar
"Gue yakin manusia kaku ini setuju dengan tuntutan gue. batin Seli"
"Iya oke, mari kita bicara. " Jawab Seli santai.
"Dasar wanita tak punya malu, udah ketahuan selingkuh masih aja minta harta. Batin Reno"
Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam cafe. Dalam pikiran reno masih berkecamuk bagaimana menjelaskan kepada kedua orang tuanya dan orang tua Seli tentang hubungan mereka berdua yang sudah berakhir dengan perceraian. Reno masih memikirkan perasaan hubungan persahabatan yang baik antara papanya dan mantan mertuanya. Jadi untuk sementara ia memutuskan untuk merahasiakan dulu perceraiannya dengan istrinya dari keluarganya. Untuk itu dia harus membicarakan dengan mantan istrinya itu.Reno memutuskan untuk sementara didepan orang tuanya dan mertuanya hubungan reno dan Seli akan terlihat baik baik saja seperti sebelumnya meskipun mereka sudah resmi bercerai. Sebelum Reno mendapat waktu yang pas buat menceritakan kebenarannya.
Disalah satu meja makan cafe
"Sel gue punya penawaran sama lu.? Ucap Reno tanpa basa basi
" Penawaran apa, lu setuju rumah itu jadi milik gue kan? "Jawab Seli sumirk
" Iya rumah itu bakal jadi milik lu nanti, dengan syarat perceraian kita untuk sementara harus dirahasiakan dulu dari keluarga kita, gue gak mau menyakiti perasaan mama papa gue dan mama papa lu gimana? "Tanya Reno
" Yahh cuma begitu mah gampang, gue setuju. "Jawab Seli dengan enteng
"Kita jalani kehidupan seperti biasanya ketika di depan keluarga kita, tapi be belakang mereka kita cuma orang asing dan tempat tinggalpun berbeda, untuk saat ini gue gak mau mereka tau berita ini dulu sampai waktunya tepat buat ngasih tau mereka, ingat kartu AS lu ada di tangan gue, kalo lu gak nurut berita perselingkuhan lu bakalan sampe ke telinga mereka. " Ucap Reno tegas
"Oke setuju, yang penting rumah itu jadi milik gue. "Jawab Seli tanpa beban
Ya rumah yang dimaksud yaitu rumah mewah yang ditinggali oleh Seli dan Reno selama mereka masih menjadi sepasang suami istri.
" Yauda Gue pamit... " tanpa melanjutkan ucapannya Reno beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan cafe tersebut.
Sedangkan Seli masih ditempatnya karena memang ia sudah janjian dengan Heri selingkuhannya saat masih jadi istrinya Reno, tapi untuk sekarang karena sudah sama-sama bercerai jadi anggap aja sepasang kekasih.
Setelah beberapa saat Heri datang dan langsung menghampiri kekasihnya yaitu Seli
"Sayang, sudah lama disini nunggunya CUP. " Ucap Heri dan langsung memberi kecupan pada Seli
"Lumayan mas, barusan habis ngobrol dengan mantan suamiku, kebetulan bertemu disini. "Ucap Seli
" Ngapain dia menemuimu, jangan bilang kalo mau balikan lagi? "Ucap Heri dengan perasaan cemburu
" Apasih mas, gak mungkinlah aku balikan ama manusia kutub dan kaku seperti dia, akukan udah punya kamu sekarang sayang, justru aku minta ama dia rumah itu supaya jadi milikku, udah dong jangan marah lagi lebih baik kita pesen makanan"Ucap Seli pada Heri
"Iya sudah kalo gitu aku udah laper juga ini. " Jawab Heri membenarkan kursi yang mau ia duduki
Obrolan mereka pun berlanjut sambil memakan pesanannya
_____________________________________________
Keesokan harinya
Disebuah kontrakan, Arvita bersiap untuk berangkat kerja. Hari ini adalah hari pertama Arvita untuk bekerja. Arvita menunggu jemputan sahabatnya untuk berangkat ke kantornya tapi sebelumnya ia harus mengantar dulu putrinya ke sekolahannya.
Tin
Tin
Suara klakson mobil Jesi terdengar, Arvita dan Rika segera masuk ke dalam mobil Jesi. Mobil dikemudikan di jalanan menuju sekolah Rika terlebih dahulu.
Beberapa waktu kemudian, sampailah di depan sekolah Rika
"Sayang kamu belajar yang giat ya, nanti pulangnya tunggu jemputan dari mama karena hari ini mama mulai bekerja jadi kamu jangan nakal ya. " Ucap Arvita pada putrinya sambil menerima ukuran tangan Rika untuk bersalaman dan mencium kening putrinya itu
"Iya ma, Rika janji bakal rajin belajar dan tidak nakal lagi. " Jawab Rika dan kemudian melambaikan tangannya
"Dadah mama sama tante, Rika masuk ke kedalam kelas dulu ya. " Melambaikan tangannya kepada Arvita dan Jesi
"Dadah sayang, " Jawab Arvita dan Jesi berbarengan
"Yuk beib cepetan masuk kita harus ke kantor sekarang jangan sampai telat, kalo tidak mau dapet omel si bos arogant. " Ucap Jesi kepada Arvita yang masih berada di luar mobil
Arvita tergelak dan segera masuk ke dalam mobil. Mobil berjalan menuju kantor tempat Jesi bekerja. Dalam keheningan perjalanan Arvita merasakan kegugupan karena baru pertama kali ini ia akan berkerja kantoran apalagi posisinya sebagai assisten langsung bos nya. Tapi ia mempunyai tekad untuk bekerja sunghuh-sungguh demi masa depan putrinya. Ya untuk saat ini yang dipikirkan ialah kehidupan putrinya pasca perceraian dengan suaminya. Mantan suaminya memang masih berkewajiban untuk menafkahi anaknya tetapi sangat sedikit bahkan jika dihitung sangan kurang sekali.
Beberapa saat kemudian sampailah mereka dib pelataran sebuah gedung yang menjulang tinggi terdapat tulisan "Sasongko Grup" Terlihat besar.
Jesi dan Arvita keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam gedung.
"Beib kamu ikut aku ya, nanti aku anter ketemu sama bos langsung. " Ucap Jesi berjalan disamping Arvita
Masih dalam keadaan gugup Arvita menjawab singkat "iya beib"
Di dalam gedung semua mata yang berpapasan dengan Arvita melihatnya dengan tatapan yang entah bagaimana, tapi yang jelas saat ini ia menjadi pusat perhatian siapa saja yang melihatnya apalagi mata lelaki.
"Beib ada apa denganku, apakah ada yang salah atau penampilanku gak bener? Ucap Arvita pada Jesi
Jesi tampak tidak peduli dengan sekitarnya
" Tidak kok, justru kamu terlihat cantik dan anggun berpenampilan seperti itu, jangan sampai si manusia kutu terpesona sama kamu bisa berabe nanti kamu di cap pelakor. "Bisik Jesi
Dug dug dug
Detak jantung semakin kencang saat mereka sudah di depan ruangan CEO perusahaan.
Tok
Tok
Tok
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments