12

Damian memandangi kertas didepannya, Tepat diruang kerjanya dia duduk dan didepannya adalah Mike. Pria itu baru saja memberikan sebuah laporan yang membuat Damian merasakan memiliki harapan.

"Dia ada dimana?"

"Kota Harapan Tuan, Saya mendapatkan informasi ini dari Anak buah saya yang ada disana." ucapnya. Damian merasa ada titik terang dari permasalahannya.

"Jika Syuting ini masih libur aku akan kesana langsung, tapi jika tidak kau harus membawanya kemari tanpa lecet sedikitpun."

"Baik Tuan. Dimengerti." Damian tersenyum melihat foto gadis yang cantik itu.

"Bagaimana dengan Nyonya Livy?" tanya Mike.

"Aku sudah menyiapkan Kontrak ini, dia hanya tinggal menandatangani nya. Dan yaa... Cari tahu tentang keluarga nya. Dia asli tidak memiliki orang tua atau ada hal lain dibelakang nya, selidiki hal itu."

"Baik Tuan. Saya akan melaporkan informasi tentang Nyonya Livy segera." Damian mengangguk. Urusan mereka sudah selesai, Mike pamit pergi dari ruangan kerja Damian.

Saat Mike keluar ia terkejut melihat Livy yang membawakan nampan dengan dua gelas hot coklat. Gadis dihadapannya itu juga tampak terkejut namun kemudian tersenyum.

"Kak Mike..."

"Nyonya.."

"Archer ada?" tanya Livy. Mike mengangguk mengiyakan. "Ada didalam Nyonya, Saya pamit Nyonya. Masih ada urusan lain."

"Aku sudah membuatkan coklat panas untukmu." ucap Livy dengan cemberut. Mike yang melihat itu tak tega, ia mengambil secangkir Coklat panas itu untuk menghargai jeri payah majikannya.

" Saya akan minum ini didapur Nyonya, setelah habis saya akan pergi."

"Awas jika kau membual."

"Saya pastikan habis Nyonya." Livy mengangguk dan tersenyum saat mendengar nya. Ia segera masuk kedalam ruangan kerja Damian. Ia meletakan nampan itu diatas meja sofa. setelah itu dirinya duduk disofa disebelah Damian.

"Kenapa?" Tanya Damian.

"Memangnya Aku tidak boleh kesini?" tanya Livy bingung. Damian diam sesaat sebelum mengeluarkan berkas dalam amplop coklat itu.

"Apa ini?" tanya Livy saat melihat berkas yang diserahkan oleh Damian. Jantung Livy berdegub kencang, ia takut berkas itu berisikan surat perceraian.

"Kontrak pernikahan kita." Tubuh Livy lemas mendengar nya. Ia menerima nya dan mulai membaca satu persatu syarat dalam berkas itu. Kenapa tidak dari awal Damian memberikan kontrak ini padanya. Jadi dirinya tak akan memakai hati saat menghadapi lelaki yang kini berstatus menjadi suaminya itu.

"Tapi kenapa?" tanya Livy lirih. Nafasnya seperti tercekat, lidahnya kelu saat membaca nya dalam hati. Matanya memanas saat didalam kontrak itu ada hal yang dimana bertuliskan Tidak boleh memiliki perasaan Cinta diantara mereka berdua. Dan Jika seseorang yang Damian cari sudah ketemu maka hubungan mereka akan berakhir.

"Kau tenang saja, aku akan tetap mencari kedua orang tuamu." ucap Damian santai. Livy tak bisa berkata-kata lagi, iapun seperti tak kuasa menatap mata Damian. Rasanya terlalu sakit, sebenarnya Ia tak bisa menyetujui hal ini.

Damian memang impian semua para wanita. Dekat dengannya saja sudah menjadi suatu kebanggaan apa lagi sampai memiliki nya. Munafik jika Livy tak memiliki perasaan pada pria yang berstatus menjadi suaminya itu. Sebelumnya Livy sudah sangat mengidolakan Damian, sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan nya secara kebetulan dan membuat rumitnya pertemuan pertama itu menjadi kesana yang baik untuk nya. Livy bahagia namun juga bingung akan keputusan yang di ambil olehnya, Ia berharap hidupnya akan berubah.

Memang benar kehidupan nya yang menyedihkan dan serba kekurangan itu berubah menjadi serba berkecukupan, dan ya ia bangga pada dirinya bisa sampai di titik dimana dirinya memiliki pekerjaan yang menjanjikan dan dikenal banyak orang, itu juga suatu impiannya.

Kembali lagi dengan dirinya, Ia sadar bahwa dirinya berharap terlalu jauh. Walau bagaimanapun Damian sosok yang nyaris sempurna berbeda jauh dengannya bukan. Dada Livy terasa sesak sekali, Ia menatap Pena yang Damian sodorkan padanya.

"Bisa aku meminta beberapa hal padamu?" tanya Livy dengan suara lirih. Damian terkejut mendengarnya, Livy juga tak menatapnya sedikitpun.

"Apa?"

"Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, Selama Satu bulan."

"Satu Bulan?" Tanya Damian lagi. Livy mengangguk mengiyakan.

"Aku yakin, Kau pasti sudah menemukan gadis itukan." ucap Livy pelan. Damian tersenyum kecut mendengar nya. Bagaimana Gadis didepannya itu bisa menebaknya.

"Baiklah satu Bulan, setelah itu kita bercerai." ucap Damian tanpa beban.

"Tapi kau harus mau saat aku meminta waktumu meskipun sebentar."

"Satuju."

"Satu Bulan dimulai dari Besok." Damian mengangguk, dengan berat hati Livy menandatangani kontrak diatas materai itu.

****************

Hari ini Livy tengah bersiap-siap untuk menuju butik milik Tante Damian, mereka berdua maksud nya adalah Damian dan Livy diminta untuk pemotretan gaun pengantin terbaru milik butik Tante Damian. Livy memakai mantel tebalnya dan menaiki mobil yang berbeda dengan Damian. Kenapa mereka menggunakan mobil yang berbeda? Karena mereka tak ingin paparazi membuat bahan gosip disosial media.

Sesampainya disana Livy terkejut saat melihat Damian bersama seorang gadis. Ia tahu gadis itu adalah Luna, model yang cukup terkenal dikotanya. Damian begitu mendalami sesi foto itu, Saat Jihan Tante Damian melihat Livy senyumnya begitu manis dan tulus.

"Apa macet sayang?" Livy bersaliman dengan Jihan dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak Tante." jawabnya sekenanya.

"Mara.. Bantu Livy mengenakan gaunnya ya."

"Baik Nyonya." Jiha seolah memberikan kode bahwa Livy segera mengikuti Mata sang karyawan dibutik Jihan. Ia menatap Damian sesaat sebelum ia berlalu, entahlah rasanya sedikit sesak melihat Damian yang bahkan tak peduli padanya. Namun dirinya juga tidak bisa memaksakan kehendaknya.

Cukup lama Livy berada diruang make up dan ganti kini dirinya keluar dengan gaun putih yang pas ditubuhnya. Ini adalah suatu impiannya, bisa menikah dengan orang yang dirinya cintai dan memakai gaun pengantin yang indah. Ia tersenyum saat Damian dan Jihan menatap kearahnya. Ia hanya ingin kebahagiaan menghampiri nya, Ia merasa senang dengan ajakan Jihan untuk model ini. Ia bersyukur bahwa impiannya akan terwujud meskipun hanya sekedar menjadi foto model, setidaknya setelah pernikahan mereka berakhir Livy memiliki kenangan yang manis dengan Damian.

Mereka berdua diarahkan oleh Crew, Damian juga sudah memakai texudo yang senada. Ia begitu tampan sekali dan yang membuat Livy lebih sedang adalah background yang didekor sedemikian rupa seperti pengantin pada umumnya. Dirinya begitu terharu sampai matanya berkaca-kaca.

"Ayo... Fokus-fokus.." Arahnya lagi. Mereka seperti sedang foto Prewedding sungguhan. Livy terpana saat posisi mereka sedang saling pandang, tatapan mereka bertemu sesaat. Mereka sama-sama hanyut dalam Kekaguman, Livy yang kagum akan ketampanan Damian dan Damian yang kagum akan pesona Livy.

Pemotretan itu berlangsung sekitar dua jam lebih, Livy sempat kelelahan. Wajahnya kembali begitu pucat sampai Jihan khawatir melihatnya. Sementara Damian hanya diam dan melihatnya dari kejauhan. Tubuh nya terasa begitu lemas kembali, Ia mengkode Via agar segera membawanya.

"Tante... Livy pamit pulang dulu ya." ucapnya dengan wajah yang pucat pasi itu.

"Tante antar kerumah sakit ya sayang, wajahmu pucat sekali." ucap Jihan khawatir. Livy menggelengkan kepalanya dan tersenyum samar.

"Livy Baik-baik saja Tante, Ini cuma kelelahan sedikit. Jika sudah istirahat pasti Livy akan sehat lagi."

"Serius tidak ingintante bawa ke dokter saja?" tawarnya lagi. Livy kembali menggelengkan kepalanya.

"Ada Via. Tante tenang aja, asisten Livy secepat kilat jika soal Livy hehehe. Lagipula dibutik Tante sedang ramai jadi Livy pergi bersama Via saja." ucap Livy. Jihan memeluk Livy sesaat.

" Cepat sehat ya sayang."

"Terimakasih Tante. Livy pamit." Via merangkul Livy yang begitu lemah dan membawanya keluar dari butik milik Jihan. Via sempat panik dan khawatir dengan keadaan Livy, Ia segera menelfon dokter pribadi untuk datang kemansion. Karena pasti Livy akan menolak jika harus kerumah sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!