3

Livy meminum jus alpukat yang dibuatkan Anne tadi. Karena dimeja itu kebanyakan minuman beralkohol. Dyla sedang menerima panggilan telfon jadi sedikit menjauh dari ruang tamu. Livy meneguk jus alpukat dengan canggung. Damian tak mengajaknya berbicara dan yang lain asik mengobrol dan memakan pizza dan banyak makanan lainnya.

"Istirahat lah, kau lelahkan." suara itu memecahkan keheningan dalam pikiran Livy. Ia menoleh kearah Damian, tapi ia tak enak jika harus pergi dari ruang tamu.

"Apa kau sudah makan?" tanya Livy ragu.

"Kenapa? Kau lapar?" Livy diam ditempatnya.

"Oh kakak ipar. Kenapa kau begitu pemalu, lihatlah makanan diatas meja ini banyak sekali. Apa kau tidak tertarik?" ucap Willy. Sikap Willy memang Humble, jadi ia berbicara terus terang dengannya.

"Oh tidak. Bukan begitu–" belum selesai Livy menjawab, Dyla sudah duduk dengan wajah lesu.

"Kenapa Sayang?" tanya Daniel.

"Hufff... Damian, apa besok kau tidak bisa terjun langsung ke pemotretan untuk iklan produk barumu. Karena model kita mengalami cidera kaki dan tangan, dia kecelakaan sore tadi." Damian tampak berfikir, jadwalnya besok juga sibuk dan tak memungkinkan baginya bisa datang ke tempat pemotretan.

"Kau cari model pengganti saja." ucap Damian enteng.

"Kau hanya menambah bebanku, Mana bisa mencari model dalam semalam seperti ini. Hufff.." keluhnya. Daniel menggenggam tangan Dyla.

"Iklan produk apa Dam? Apa tas keluaran baru?" tanya Rey yang melahap pizza-nya.

"Hmmm... Banyak barang baru yang belum dipromosikan. Radit belum memberitahuku soal apa saja yang sudah diselesaikan." ucap Damian santai. Livy hanya bisa mendengarkan dengan sesekali menyedot jusnya. Willy yang sedang memakan kacang berteriak.

"Ahaaa!!" Semua orang terkejut termasuk Livy yang sampai hampir menjatuhkan gelasnya.

"CK. Kau ini..." Decak Daniel sebal.

"Kenapa tidak kakak ipar saja. Secara kakak ipar cantik, ya meskipun tidak terlalu tinggi tapi dia cocok kan jika hanya untuk iklan produk." ucap Willy enteng. Livy mengerjapkan matanya beberapa kali, Willy memujinya atau mengejeknya barusan?.

"Oh iya Bagaimana Damian, Bagaimana jika Livy menjadi modelnya?" tanya Dyla. Damian tampak berfikir, namun tak ada salahnya jika Livy mencoba. Siapa tahu itu akan menjadi profesinya.

"Aku tidak masalah."

"Tapi aku, tidak mungkin kak Dyla. Archer aku tidak tahu menjadi model." ucap Livy sedikit protes.

"Tidak tahu bukan berarti tidak bisa kan" sergah Reynold.

"Benar Livy, kau pasti bisa jika dilatih. Tenang saja Dyla bersamamu." ucap Daniel.

"Bagaimana Vy? Kau hanya perlu di-make-up sedikit pasti sudah sangat cantik. Bagaimana?" Livy menatap Damian seolah meminta nya agar tidak membuatnya menjadi model. Namun Damian mengira bahwa Livy meminta persetujuan darinya sehingga pria itu mengangguk.

"Tapi Livy tidak bisa janji akan berhasil kak, Livy akan mencoba membantu sebisa mungkin." ucapnya pasrah. Dyla memeluknya dengan kesenangan.

...****************...

Livy membuka matanya, merasakan tenggorokan nya yang begitu kering. Ia segera mengubah posisinya menjadi duduk dan terkejut saat melihat Damian yang tidur disebelahnya.

"Apa kamu tidur bersamanya?" gumam Livy pelan. Jantungnya berdebar tidak karuan, ia segera melihat pakaiannya yang masih lengkap melekat ditubuhnya. Livy bernafas lega, Ia segera beranjak dari ranjang dan segera membersihkan diri dikamar mandi. Setelah selesai ia memakai bathrobe, berfikir apakah dirinya memiliki pakaian, ia mencoba membuka lemari. Livy menghela nafasnya, ia menarik kaos dengan lengan pendek dan celana joger milik Damian. ia segera memakainya dengan cepat, setelah selesai ia mencempol rambutnya asal dan pergi kelantai utama.

"Selamat pagi Nyonya.." sapa Mereka yang berpapasan dianak tangga. Mereka maid yang akan membersihkan lantai dua.

"Selamat pagi" balas Livy dengan senyum manisnya. Ia segera pergi kedapur dan ingin sekali membantu memasak namun kini dirinya dihadang oleh seseorang.

"Bibi Kate... Ayolah aku hanya ingin sedikit membantu." ucap Livy memohon.

"Nyonyaku yang cantik, sebaiknya anda duduk manis dan melihat para maid yang lain memasak." ucap Kate dengan senyum ramahnya. Namun dengan cepat Livy menggelengkan kepalanya.

"Jika kau tidak mengizinkanku maka aku akan mengadu pada Damian... Kalian Jahat" rengek Livy. Kate melotot mendengar nya.

"Baiklah, sedikit saja. Oke Nyonya, Sedikit saja." Livy mengangguk patuh.

Damian baru saja keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melilit di pinggangnya. handuk kecil lainnya sedang digosokkan ke rambut kepalanya yang basah, Ia melihat pakaian yang sudah tergantung didekat lemari pakaiannya.

"Apa dia yang menyiapkannya?" gumam Damian. Pria itu segera memakainya dengan cepat. Setelah selesai dan merapikan rambutnya. Sebelumnya rambutnya sudah di hairdryer sebelum memakai pakaiannya yaaa, Setelah sudah rapi. Damian turun kelantai utama, para maid yang melewatinya membungkuk hormat menyapanya. Suara gelak tawa membuatnya menoleh kearah dapur mansion. Ia segera menuju kedapur, matanya tertuju pada gadis dengan kaos kebesaran dan tentunya celananya sangat kebesaran. Rambut di cempol asal, dan sedang menyiapkan sarapan bersama maid lain. Para maid juga ikut tertawa karena kekonyolan Livy.

"Selamat Pagi Tuan, Apa akan sarapan sekarang?" tanya Kate yang menyapanya saat menyadari ada Damian yang melihat mereka.

"Hmm." jawabnya dengan bergumam. Livy tersenyum kikuk saat melihat Damian, Namun suara seseorang membuat mereka menoleh.

"Selamat pagi kakak ipar" sapa Willy dengan bersemangat.

"Selamat pagi." balasnya tak kalah antusias. Willy tersenyum dan langsung duduk dikursi meja makan.

"Oh my God, apa yang kau lakukan Mian, kau membuat kakak ipar bekerja di dapur." ucap seorang wanita dengan pakaian modisnya , lalu menarik Livy agar ikut duduk dikursi meja makan.

"dan apa-apaan ini, pakaian macam apa yang kau kenakan sayang?" tanya Dyla dengan menatap Damian tajam. Pria itu hanya menghela nafasnya,ia lupa membeli pakaian untuk Livy.

"Sudah-sudah jangan ribut, kita sarapan dulu." ucap Daniel yang juga ikut duduk. Akhirnya mereka semua sarapan bersama kecuali Reynold.

"Kau jadi ikut denganku kan Vy?" tanya Dyla. Oh dirinya hampir saja lupa tentang ajakan Dyla semalam.

"Iya kak, aku akan ikut." ucap Livy dengan senyum manisnya. Dyla senang sekali, akhirnya dirinya punya teman wanita. Sebelum-sebelumnya dirinya selalu sendiri karena keempatnya adalah pria.

tak lama seseorang wanita datang dengan beberapa paperbag ditangannya. Wanita itu mengenakan pakaian serba hitam, cantik dan terlihat sangat tegas.

"Selamat Pagi Tuan-Tuan dan Nyonya-nyonya." sapanya.

"Ekhem" Damian berdehem dan mengalihkan atensinya.

"Dia adalah Via, Dia akan menjadi asisten Livy. Dan akan menjadi supir pribadinya. Livy hanya boleh pergi bersama Via jika keluar." jelas Damian, Dan Livy hanya menatap Via dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ini pakaian yang Tuan pesankan." ucap Via menyerahkan paperbag pasangan Livy.

"Terimakasih" ucap Livy lembut. Livy menarik pelan jas yang Damian kenakan, Pria itu menoleh. Livy menggerakkan tangannya agar Damian sedikit membungkuk agar dianya membisikan sesuatu. Dan Damian melakukannya.

"Aku tidak perlu asisten Archer. Bukankah ini terlalu berlebihan." Damian berdecak saat mendengar nya. Ia segera menjauhkan tubuhnya pada Livy.

"Jika kau tidak pergi dengan Via, Kau tidak bisa pergi kemanapun." ucap Damian dengan menonyor pelan kepala Livy. Gadis itu mencebik kesal, ia kembali melahap sarapannya.

"Aku sudah selesai, aku harus pergi ke lokasi syuting. Pakai ini, beli pakaian dan semua barang yang kau butuhkan. " ucap Damian dengan mengeluarkan kartu limit itu.

"Dyla, setelah pemotretan temani Livy pergi membeli pakaiannya." titah Damian.

"Oke" Jawabnya dengan memberi tanda O dengan jarinya.

"Via, ini tugas pertamamu. Jangan buat saya kecewa, karena ayahmu tidak pernah membuat saya kecewa." ucap Damian.

"Baik Tuan."

"Jika terjadi sedikit saja kesalahan, Maka kau tahu sendiri konsekuensinya." Damian pergi diikuti dengan Willy dan Daniel.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

3 like mendarat buatmu thor. semangat ya

2024-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!