Liana terpesona budi baik Harun di hari pertama perjalanan

Tiba di persimpangan sebuah jalan rombongan prajurit majapahit berhenti.

" Kami hanya bisa mengantarmu sampai disini harun, Lanjutkan perjalananmu dan berhati hatilah, semoga kau berhasil sampai di batavia dan menyelesaikan tugas ini agar kami semua rakyat merasa tenang jika para penjajah enyah dari tanah jawa ini "

Ucap salah satu perguruan yang turut jalan bersama karena mereka ke arah yang sama, mereka berpisah di persimpangan dan harus mengambil arah yang berbeda.

Setelah berpisah rombongan harun harus mengambil satu satunya jalan yang mengharuskan masuk dalam hutan, jalur yang biasa di lewati para penduduk ketika akan menuju kota lain.

Jalur membelah dalamnya hutan dan harus ditempuh selama berjam jam. Di jalur ini pun di kabarkan sering ada pembegalan karena ditengah hutan sana tinggal kawanan perampok, dan jarang ada yang ingin melalui jalur itu bila malam hari,karena takut menjadi korban perampokan.

Beruntung ketika itu hari masih terang dan rombongan harun melanjutkan perjalanan memasuki hutan. Prajurit selalu siaga dalam langkahnya,untuk memastikan jalur mereka aman dari segala ancaman.

:::::::::::::::::::::

Tiba di perguruan pari kuning putri kusumawardani hampir tepat bersamaan dengan syech ali yang baru tiba dari kerajaan majapahit.

" Ternyata disini kamu rupanya putri "

Tegur syech ali yang baru tiba itu.

" Ya Guru, aku pun baru memasuki perguruan. Maaf guru, Hasan ingin bertemu dengan guru, dia kini tengah berada di dusun dekat perguruan ini, jika guru mengizinkan. ............"

Ucapan kusumawardani langsung di potong syech ali

" Aku lelah ingin beristirahat lebih dulu, nanti akan kuberi tahu setelah aku istirahat "

Syech ali berlalu dan meninggalkan putri kusumawardani.

Hasan belum berani masuk kedalam perguruan sebelum mendapat isyarat dari kusumawardani.

"Ayahmu telah selesai beristirahat,tadi siang aku telah menyampaikan salam mu kepada beliau. Sekarang temui lah ayahmu, beliau sedang duduk di teras depan kamarnya inilah kesempatan untukmu berbicara langsung dengan ayahmu. "

Kusumawardani menyambangi hasan dan mengajaknya menemui sang ayah.

" maaf guru, bagaimana istirahatmu apakah kini guru telah merasa lebih nyaman "

Kusumawardani membuka perbincangan di depan teras kamar sang guru.

"Ayah,, maafkan kesalahan putramu ini hamba siap menerima hukuman. Waktu itu pikiran hamba sedang kacau dan tidak menyadari telah melakukan perbuatan yang melampaui batas, hamba berjanji untuk berubah dan tidak mengulangnya kembali "

Hasan memohon maaf langsung pada ayahnya di hadapan kusumawardani. Putri majapahit itupun ikut meyakinkan syech ali agar mau memaafkan putranya, kusumawardani juga mau membantu mengawasi hasan dan membantunya merubah sikap agar lebih baik.

Akhirnya syech ali pun memberi kesempatan pada hasan, dan tetap memberinya hukuman dengan dibantu pengawasan oleh kusumawardani.

:::::::::::::::::::::

" harun maukah kami memberikanku sebuah kertas dan tinta, aku ingin menghilangkan kejenuhanku dengan menulis "

Liana meminta pada harun dari balik jeruji tahanan di dalam kereta kuda.

" aku tak memiliki barang itu sekarang, nanti jika kita melewati sebuah pasar aku akan mencarikannya untukmu "

Jawab harun sambil menengok tipis pada Liana

" terimakasih harun, ternyata kamu pemuda yang baik "

Sahut liana.

" tahanan kok banyak maunya, ngerepotin saja "

Celetuk selo logro seorang pembantu yang menemani harun dan bertugas melayani kebutuhan harun dan liana selama perjalanan. Selo logro seorang pria paruh baya yang bertubuh pendek gempal, sikapnya yang polos dan lucu Itu kadang memiliki sifat mata keranjang dan suka makan.

Hari sudah mulai gelap,rombongan harun belum keluar dari hutan tapi telah berada di bibir hutan, harun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mungkin satu jam lagi mereka sudah keluar dari hutan dan akan membuat perkemahan untuk beristirahat malam.

Tenda telah didirikan, perapian pun telah menyala menghangatkan badan dari dinginnya angin malam. Makanan sedang di siap kan oleh selo logro si emban harun.

" harun aku ingin buang air "

Pinta liana dengan logat nada orang asing.

Harun pun mengeluarkan liana dari jeruji besi tahanan dan tetap membelenggu tangan liana dengan borgol rantai.

Harun mengantar liana ke sebuah semak untuk buang air, karena dalam rombongan itu hanya liana satu satunya perempuan maka harun menjaga jarak ketika liana buang air.

Setelah selesai mereka berjalan kembali ke perkemahan sambil mengobrol, liana menanyakan mengapa harun tak memberi liana pengamanan lebih,apakah harun tidak takut jika liana melarikan diri saat buang air tadi.. Harun pun hanya menjawab dengan perkataan lugas

"Memang kamu berani berkeliaran di tepi hutan seperti ini "

Mendengar Jawaban dari harun itu kemudian liana menghentikan langkahnya dan menanti hasan yang sejak tadi berjalan dibelakang liana.

" Mengapa kamu menghentikan langkah "

Tanya harun yang ikut berhenti berjalan itu.

" aku takut... Aku ingin berjalan dekat dekat denganmu"

Mendengar jawaban liana Itu harun lantas tersenyum tipis dan berjalan mendekati liana. Harun pun memahami karena liana seorang wanita wajar jika dia takut dengan kondisi sekarang. Ternyata apa yang di prediksi harun sebelumnya benar jika tak perlu menjaga terlalu ketat saat liana buang air tadi.

" halah halah, memang harus sedekat itu jagain orang buang air. ?"

Kembali ocehan polos selo logro kembali membuat harun senyum tipis dan menggelengkan kepala.

Ketika sedangkan makan harun mencoba meledek selo logro

" Jangan boros makanan ,perjalanan kita masih jauh,,, nanti sampai di batavia badan kita sudah kurus kelaparan "

Celetuk harun sambil melirik selo logro yang sangat lahap menyantap makanan seperti orang belum makan seminggu.

" Kalau aku ndak banyak makan, bagaimana aku punya tenaga buat melayani kalian "

Jawab selo logro mengelak sindiran dari HARUN

" udah malem mau tidur saja makan segitu banyaknya, nanti buang air tengah malam ga takut sama serigala kamu "

Liana pun iku menyindir cara makan selo logro yang membuat liana geli.

Mendengar sindiran dari liana,selo logro menghentikan makannya dan berfikir sejenak. Dalam benaknya ia membenarkan apa yang di katakan liana karena ia juga takut.

" ikut nimbrung saja, masuk dalam penjaramu sana "

Jawab selo logro ketus sambil mengakhiri makannya dengan suapan terakhir lalu beranjak dari tempat duduknya.

Setelah itu mereka tampak beristirahat karena lelah setelah berjalan sepanjang hari, belum lama tertidur liana terbangun karena merasa dingin tapi ketika melihat keluar ia melihat harun yang masih terjaga seorang diri sedang kan yang lain terlelap di dekat perapian dan merasa hangat.

Liana memanggil harun dan mengatakan jika dia merasa kedinginan dan susah untuk tidur. Kemudian harun pun mencarikan sebuah kain dan memberikan pada liana untuk dijadikan selimut agar ia bisa tidur.

Dengan perlakuan Harun itu membuat liana menilai bahwa harun memang pemuda berbudi baik. Kemudian liana melanjutkan tidurnya setelah merasa lebih hangat dengan selimut pemberian harun.

...************...

Episodes
1 perjalanan keluarga saudagar
2 Kematian Halimah
3 Nama yang di berikan oleh Guru Besar
4 Tenaga Dalam pertama di saat kritis
5 Harun Dewasa Giat berlatih
6 Perasaan Hasan terhadap Cut Ashari.
7 Penjajahan mulai merajalela
8 Kepergian Cut Ashari meninggalkan perguruan
9 Penyergapan Kapal invasi kolonial penjajah.
10 Hasan terjerumus masuk dalam Muslihat perguruan hitam.
11 Harun Menguasai Jurus Gerhana Dan Pedang Gerhana warisan sang guru
12 Siasat Licik Dalam Surat Dari Kolonial Penjajah
13 Harun Ditunjuk Menjalankan Misi Kerajaan.
14 Keberhasilan Cut Ashari Membangun kembali tanah kelahirannya
15 Liana terpesona budi baik Harun di hari pertama perjalanan
16 Diserang..... Liana takut dan cemas.
17 Harun terkecoh,,, Liana hilang.
18 Mencari Jejak Liana.
19 Tumenggung pengkhianat.
20 Pelukan Liana.
21 Mencuri kitab Gerhana.
22 Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag. 1
23 Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag.2
24 Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag.3
25 Best of Ghaib dan Sihir Gunung kelud.
26 Pertolongan dari Sang Guru.
27 Cut Ashari di lamar.
28 Harun Bertemu Hasan di Mataram.
29 Satu Guru Satu Ilmu beda Tujuan.
30 Harun dan Liana Tenggelam.
31 Tempat Apa Ini Harun ?
32 Ratu Ghaib Cantik Penguasa Laut Selatan
33 Hasan memburu pedang gerhana.
34 Harun dan Hasan Bertarung.
35 Harun dan Hasan Bertarung Bag 2.
36 Di Selamatkan Ki Oyot.
37 Liana belum sadarkan diri.
38 Berguru pada Ki Oyot.
39 Dua gerhana, kesempurnaan Pendekar.
40 Merubah Penampilan.
41 Utusan Cantik untuk menemani perjalanan Harun.
42 Harun Dilema, Liana Cemburu.
43 Liana menolak kembali ke Batavia.
44 Belanda memburu Liana agar tak bisa sampai di Batavia.
45 Belanda telah menguasai Pasundan, rakyat tertindas ketakutan.
46 Aku Mencintaimu Harun, Aku ingin selalu terus bersamamu.
47 Belanda mengumpulkan kekuatan di Batavia.
48 Tiba di Batavia.
49 Hasan dan para Para pemberontak menghalangi Harun.
50 Pedang Gerhana Keluar dari Sarungnya.
51 Hasan mendapatkan pedang gerhana.
52 Perpisahan Harun Dan Liana
53 Harun meninggalkan Tanah Jawa.
54 Perubahan pada diri Liana.
55 Hasan bersiasat pergi ke kerajaan Demak.
56 Teman Baru Dalam perjalanan di dalam Hutan Andalas.
57 Jemputan dari kedatuan Sriwijaya.
58 mengagumi kehebatan Harun.
59 Perjodohan Sepihak.
60 Barda lelaki Hidung belang.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
perjalanan keluarga saudagar
2
Kematian Halimah
3
Nama yang di berikan oleh Guru Besar
4
Tenaga Dalam pertama di saat kritis
5
Harun Dewasa Giat berlatih
6
Perasaan Hasan terhadap Cut Ashari.
7
Penjajahan mulai merajalela
8
Kepergian Cut Ashari meninggalkan perguruan
9
Penyergapan Kapal invasi kolonial penjajah.
10
Hasan terjerumus masuk dalam Muslihat perguruan hitam.
11
Harun Menguasai Jurus Gerhana Dan Pedang Gerhana warisan sang guru
12
Siasat Licik Dalam Surat Dari Kolonial Penjajah
13
Harun Ditunjuk Menjalankan Misi Kerajaan.
14
Keberhasilan Cut Ashari Membangun kembali tanah kelahirannya
15
Liana terpesona budi baik Harun di hari pertama perjalanan
16
Diserang..... Liana takut dan cemas.
17
Harun terkecoh,,, Liana hilang.
18
Mencari Jejak Liana.
19
Tumenggung pengkhianat.
20
Pelukan Liana.
21
Mencuri kitab Gerhana.
22
Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag. 1
23
Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag.2
24
Ghaib dan Sihir Gunung kelud. Bag.3
25
Best of Ghaib dan Sihir Gunung kelud.
26
Pertolongan dari Sang Guru.
27
Cut Ashari di lamar.
28
Harun Bertemu Hasan di Mataram.
29
Satu Guru Satu Ilmu beda Tujuan.
30
Harun dan Liana Tenggelam.
31
Tempat Apa Ini Harun ?
32
Ratu Ghaib Cantik Penguasa Laut Selatan
33
Hasan memburu pedang gerhana.
34
Harun dan Hasan Bertarung.
35
Harun dan Hasan Bertarung Bag 2.
36
Di Selamatkan Ki Oyot.
37
Liana belum sadarkan diri.
38
Berguru pada Ki Oyot.
39
Dua gerhana, kesempurnaan Pendekar.
40
Merubah Penampilan.
41
Utusan Cantik untuk menemani perjalanan Harun.
42
Harun Dilema, Liana Cemburu.
43
Liana menolak kembali ke Batavia.
44
Belanda memburu Liana agar tak bisa sampai di Batavia.
45
Belanda telah menguasai Pasundan, rakyat tertindas ketakutan.
46
Aku Mencintaimu Harun, Aku ingin selalu terus bersamamu.
47
Belanda mengumpulkan kekuatan di Batavia.
48
Tiba di Batavia.
49
Hasan dan para Para pemberontak menghalangi Harun.
50
Pedang Gerhana Keluar dari Sarungnya.
51
Hasan mendapatkan pedang gerhana.
52
Perpisahan Harun Dan Liana
53
Harun meninggalkan Tanah Jawa.
54
Perubahan pada diri Liana.
55
Hasan bersiasat pergi ke kerajaan Demak.
56
Teman Baru Dalam perjalanan di dalam Hutan Andalas.
57
Jemputan dari kedatuan Sriwijaya.
58
mengagumi kehebatan Harun.
59
Perjodohan Sepihak.
60
Barda lelaki Hidung belang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!