Hiruk pikuk ramai orang dengan aktifitas orang jual beli, suasana pasar terbesar di kota ini.
" Silahkan tuan pilih saja bentuk yang mana yang tuan suka ?"
Penjual itu menawarkan dagangannya.
"Tolong ambilkan gulali untuk anakku"
Tengku hasan berhenti di depan seorang penjual gulali, ia tahu anaknya sangat menyukai gulali yang manis itu.
"Baik tuan, bentuk apa yang anak suka ? "
Si penjual pun melayani dengan ramah
"Aku ingin satu yang berbentuk wayang dan satu lagi bentuk burung Merak yang cantik "
Jawab harun dengan lantang
"Mengapa 2 bentuk yang kau pinta wahai harun "
Tanya sang ayah
"Kakak pasti menyukai gulali dengan bentuk burung merak yang cantik ini, aku akan memberikannya satu "
Begitulah ikatan persaudaraan antara keduanya meskipun jauh mereka akan selalu teringat dan saling berbagi saat susah ataupun senang.
"Wahai pemuda,pesananmu sudah siap"
Panggil seorang pelayan toko mengejutkan harun yang sedang melamun mengenang masa kecilnya bersama sang ayah berbelanja di pasar yang sama.
Tepat di seberang toko tempat harun membeli barang,ada seorang penjual gulali, ditempat yang sama dan penjual yang sama pula tapi sudah banyak perubahan pada sosok si penjual gulali itu, dulu pria itu masih paruh baya tubuhnya pun masih kekar sama seperti ayahnya kala itu, kini rambut penjual gulali itu sebagian telah memutih dan banyak keriput di keningnya.
Harun jadi teringat sosok sang ayah yang kini berada di tanah seberang tempat kedua orang tuanya berasal.
" Terima kasih banyak paman.... Paman orang yang paling tahu kesukaan guru "
Ucap harun ke pada pelayan toko langganannya setelah mengambil barang pesanannya.
"Ha tunggu dulu pemuda, tolong berikan hadiah ini kepada gurumu sebagai pelanggan setia toko saya ini, sampaikan juga salam dari saya pada gurumu " si pelayan toko memberikan suatu bingkisan.
Baru saja keluar dari toko terdengar teriakan seorang wanita meminta tolong, dan tampak beberapa lelaki lari tunggang langgang menabrak dan merobohkan beberapa lapak orang yang sedang berjualan termasuk penjual gulali itu,tampak barang dagangan nya jatuh berserakan ke tanah dan beberapa tampak rusak.
Ia mengingat ucapan sang ayah kala itu ketika hal sama terjadi di depan mereka. Bahwa kehidupan ini keras banyak kejahatan di sekitar kita,sebagai seorang lelaki kita harus bisa menjaga diri dan membantu orang yang tertindas.
Dengan cepat harun sadar dan langsung mengejar beberapa lelaki yang berlari tunggang langgang tadi, sepertinya mereka penjahat yang telah merampas barang milik wanita yang berteriak tadi.
Harun mengejar mereka sampai ke suatu tempat, yang Ternyata terdapat enam orang pria yang memegang senjata pedang.
Dengan lantang harun berteriak agar para penjahat mengembalikan barang yang bukan miliknya itu.
Tanpa membalas ucapan dari harun itu mereka langsung menyerang harun secara bersama sama, harun melawan tanpa menggunakan senjata sedangkan mereka mengeroyok harun menggunakan pedang mereka., tampak harun hanya bisa mengelak serangan mereka, harun mulai terdesak karena mereka bersenjata dan kalah jumlah.
Tiba-tiba datang seseorang yang menolong harun melawan penjahat-penjahat itu dan merobohkan beberapa dari mereka. Karena merasa kalah penjahat-penjahat itu lantas kabur dan meninggalkan barang yang mereka rampas tadi.
" kamu tidak apa-apa harun,kenapa mereka mengeroyok mu"
Ternyata pria yang menolong harun itu adalah hasan putra dari guru nya.
Harun menceritakan kejadian tadi dalam perjalanannya pulang , setelah mengembalikan barang pada pemiliknya,,
Setelah kejadian di pasar itu harun semakin giat berlatih bela diri, ia sadar kemampuannya belum cukup untuk melindungi dirinya apa lagi untuk menolong orang yang tertindas Seperti Yang ayahnya katakan.
Ia juga sering berlatih dan belajar bersama sang kakak, saat mereka berlatih berdua dari kejauhan sang guru memperhatikan perkembangan mereka. Sang guru berfikir sudah saatnya harun diberi ujian lebih untuk perkembangan ilmunya. Karena harun kini telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang pemuda yang gagah.
Seiring berjalannya waktu sang guru terus menggembleng harun dan mengajarkan beberapa jurus agar harun bisa melindungi dirinya dan membantu orang lain yang tertindas.
Sang guru pun menguji sudah sejauh mana tenaga dalam yang ia kuasai,dan memantau kondisi kesehatannya yang ia derita sejak ia masih kecil.
" Ilmu mu sudah banyak peningkatan harun, dengan jurus jurus dan tenaga dalam yang kamu miliki sekarang perkembangan kesehatanmu tampak lebih stabil. Tapi penyakitmu itu belum sepenuhnya hilang,suatu saat penyakit itu bisa saja kambuh"
Papar sang guru menjelaskan.
"Apakah penyakit ku ini bisa sembuh dan hilang guru ?"
Tanya harun menyadari kekurangannya sejak lahir itu.
"Guru sendiri tidak bisa menyembuhkan penyakitmu ini harun,tapi ada satu orang yang bisa menyembuhkan penyakit seperti yang kau derita saat ini"
Sang guru menjawab tapi dengan ekspresi yang kurang yakin.
"Siapa guru,siapakah orang yang bisa menyembuhkan penyakitmu ini,dimana aku harus menemui dan memohon pertolongannya? "
Harun bertanya pada gurunya,karena ia penasaran dan ia mendesak pada sang guru.
Sang guru pun menjelaskannya secara panjang ke pada harun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Tachibana Daisuke
Baca cerita ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu luangku
2024-02-05
1