Orang Kaya tapi Pelit

 "Akhirnya setelah terjadi perdebatan yang cukup rumit. Jessica setuju membawa anak kecil yang ia tabrak ke rumah sakit.

"Eh.. Mau kamu kamu masukin ke mana anak itu? "tanya Jessica kepada David yang menggendong anak laki-laki buta yang menjadi korban.

"Mau di masukin mobil lah..! "jawab ketus David sambil menggendong korban Jessica.

"Siapa yang suruh kamu bawa anak itu ke rumah sakit pakai mobil aku? "tanya Jessica sambil menatap jijik

"Terus saya mesti bawa nih anak ke rumah sakit naik apa? Bu Jessica yang terhormat. "ucap David sambil menahan kesal.

"Terserah mau kamu bawa pakai angkot atau taksi online yang penting jangan pakai mobil saya. "Jessika berkata sambil melotot.

"Sudah, sudah.. David kamu bawa saja anak itu pakai mobil saya. "perintah Bara sambil memijat keningnya.

"Gak bisa gitu dong mas, mobil kamu itu harganya mahal nanti bisa-bisa kotor gara-gara di naikin sama gembel kecil ini. apalagi sampai bau darah di mana-mana jijik banget aku lihat nya. "Jessica berkata sambil menutup hidung merasa jijik.

"Sudahlah Jes, perkara mobil bisa di cuci yang penting kita bawa dulu anak ini kerumah sakit. "ucap Bara frustasi sambil mencoba berunding dengan Jessica.

"Terserah kamu deh. "Jessica berlalu dari hadapan Bara sembari masuk ke dalam mobilnya.

"David tolong kamu Sama Selena bawa anak kecil ini kerumah sakit nanti saya Sama Jessica menyusul.

***""

Di dalam mobil Selena menatap kasihan pada anak laki-laki yang sekarang berada di pangkuan nya. Entah dimana ayah dan ibu nya sekarang pasti mereka sedang khawatir melihat putra mereka yang tidak kunjung pulang. Ataukah mungkin anak ini sebatang kara sama seperti dirinya?

Kalau di lihat dari kondisi tubuhnya yang begitu kurus dan tidak terawat Selena yakin anak ini pasti berjuang keras untuk bertahan hidup.

Ketika sampai di rumah sakit David yang di ikuti Selena di belakang nya langsung menggendong anak kecil itu sambil berteriak meminta bantuan.

"Suster, Dokter Tolong... anak ini dia korban kecelakaan.

"Baik pak, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban dan tolong anda ke bagian administrasi untuk menyelesaikan prosedur nya. "ucap salah satu suster sambil mendorong brankar pasien.

"Dasar, semua rumah sakit sama saja . Pasien sudah mau sekarat malah ngurusin biaya rumah sakit. Di kira aku mau kabur apa? dia gak liat penampilan ku yang kayak CEO.. "ucap kesal David sambil berjalan ke bagian administrasi.

"Sudahlah Pak David kita ikuti saja prosedur nya. "ucap pelan Selena sambil mengusap pelan punggung David.

"Untung ada kamu sebagai penenang ku, ayo Selena kita bagian administrasi sambil menunggu kedatangan Bara dan di Jessica yang menyebalkan itu...! "David merasa emosi nya sedikit reda karena ada Selena di samping nya.

Setelah menyelesaikan urusan administrasi David dan Selena sekarang berada di depan ruangan IGD. Lalu Bara dan Jessica datang menghampiri.

"David bagaimana keadaan anak itu? "tanya Bara ketika baru sampai di rumah sakit.

"Gue gak tau Bar, dari tadi dokter yang meriksa tuh anak belum keluar dari ruangan IGD. "jawab David

ketika mereka sedang berbincang tiba-tiba dokter yang menangani anak itu keluar dari ruangan.

"Dokter bagaimana keadaan anak kecil itu? "tanya Bara begitu melihat sang dokter.

"Keadaan cukup parah Pak, kepalanya mengalami sedikit benturan yang mempengaruhi pada saraf kepala dan juga pasien kehilangan cukup banyak darah. "Jawab sang sang dokter sambil melepas masker nya.

"Jadi bagaimana Dok? "tanya Bara lagi.

"Kita tunggu perkembangan dalam 24 jam ini , jika sistem motorik nya bisa merespon dengan baik itu tandanya dia telah melewati masa kritis. "jawab sang dokter sebelum berlalu pergi.

"Alah... Gembel kayak gitu saja pakai di urusin. Buang saja di pinggir jalan nanti juga ada orang dari dinas sosial yang ngurus. "Jesica berkata sambil merasa muak.

"Udah ngerepotin buat aku rugi lagi, aku jadi harus ngeluarin biaya tambahan buat ongkos bengkel dan sekarang mesti bayar biaya rumah sakit. "ucap Jessica lagi.

"Hey,,, orang kaya tapi pelit. Kalau Kamu gak mau nanggung biaya rumah sakit, ya sudah biar saya yang bayar tapi dengan satu syarat. "ucap David yang sudah muak mendengar ocehan Jessica.

"Apa syaratnya? "tanya Jessica penasaran sekaligus tertarik dengan tawaran David.

"Saya laporin kamu ke polisi dengan tuduhan tabrak lari, biar kamu membusuk di penjara sekalian...! Gimana mau kamu? "kata David sambil tersenyum jahat tepat di depan wajah Jessica.

"Berani kurang ajar kamu sama saya ya..? "Jessica berucap marah sambil mendorong tubuh David yang berada tepat di depannya.

"Kalau iya terus kenapa? Kamu mau pecat saya? Ingat ya Bu Jessica yang terhormat namun perhitungan setengah mati. ayah saya punya lima belas persen saham di perusahaan papah kamu, jadi kamu gak bisa sembarangan memecat saya. "David berucap marah sambil menunjuk wajah Jessica.

"Mohon maaf bapak, ibu. tolong jaga ketenangan karena ingin rumah sakit. "seorang suster tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan mereka.

"Sudah, sudah hentikan Jes sekarang kita lagi di rumah sakit jadi kontrol emosi kamu dan mohon maafkan kelakuan istri dan sahabat saya suster. "Bara meminta maaf kepada suster sembari menenangkan Jessica yang sedang di landa amarah.

"Sudahlah Bar, aku dan Selena kembali saja ke kantor, males aku lihat kelakuan istri mu yang sifatnya kayak valak ini. Ayo Selena kita kembali ke kantor biar saja orang kikir ini menyelesaikan masalahnya sendiri.

Dengan perasaan jengkel David mengajak Selena kembali ke kantor meninggalkan Bara dan Jessica yang masih berada di rumah sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!